Tidak lama Bu Diah pun pulang dari rumah tetangganya, dan bingung melihat keduanya sedang duduk di depan rumah, seperti sedang kelelahan.
" Kalian kenapa, baru pulang, habis di kejar anjing ya sampai ngos-ngosan gitu " tanya Bu Diah
" Bukan anjing Bu, tapi serigala hiiiii... Serem banget " jawab Tari
" Benar Bu, banyak lagi serigala nya " jawab Bagas juga.
" Kalian ini ada - ada saja, ayo masuk makan dulu, nih ibu bawakan makanan dari hajatan tadi " kata Bu Diah
" Iya Bu, ya sudah Tari mau bersih - bersih dulu. Nih Bu uang hasil jualan sayur hari ini " kata Tari yang langsung memberikan uangnya pada ibunya.
" Ya sudah cepat bersih - bersih sana, kamu juga Gas " kata Bu Diah setelah mengambil uang hasil dagang sayur anaknya hari ini.
" Iya Bu, ya sudah Bagas kebelakang dulu bersih - bersih " kata Bagas yang langsung di anggukan oleh Bu Diah.
Begitu lah persahabatan Tari dan Bagas, mereka selalu melakukan hal bersama, bahkan sesekali mereka bertengkar, terus berbaikan lagi.
Bagas adalah seorang yatim-piatu, yang berumur tiga tahun lebih tua dari Tari, dan sekarang ia sudah berumur dua puluh tiga tahun. Bagas hidup sebatang kara, ia bersama Tari sejak kecil hingga sekarang, dan Bagas sudah menganggap Bu Diah seperti ibunya sendiri.
Begitu juga dengan Bu Diah, ia juga menganggap Bagas seperti anaknya sendiri.
Bagas hanya tinggal sendiri di rumah peninggalan orang tua nya, oleh sebab itulah ia lebih sering menghabiskan harinya di rumah Bu Diah sambil bermain bersama mentari.
Bagas dan Mentari baru saja lulus kuliah, dan saat ini mereka berdua belum mendapat pekerjaan, sehingga hari - hari mereka mereka berdua habiskan untuk membantu Bu Diah berjualan sayur di pasar.
🌻🌻
Setelah selesai membersihkan diri Tari dan Bagas langsung menuju ke dapur untuk makan siang bersama.
" Tari belikan ibu garam di warung ya, garam ibu habis dan tadi ibu lupa membelinya " kata Bu Diah
" Iya Bu, ya sudah Tari belikan dulu ya " kata Tari yang langsung pergi setelah menyelesaikan makanannya.
Bu Diah pun mengangguk, sedangkan Bagas masih menyelesaikan masakannya.
Tari pun langsung pergi ke warung untuk membeli garam buat ibunya, saat sedang berjalan Tari melihat para preman itu lagi, dan para preman itu langsung mengejarnya.
Tari yang melihat itu pun langsung berlari untuk menghindar dari semua preman itu.
Mentari terus berlari sampai seseorang memanggilnya dengan sebutan Bulan, dan membawa mentari ke dalam mobil seketika langsung membawa mentari pergi begitu saja.
Mentari yang di perlakukan begitu pun awalnya terkejut dan bingung, tapi setelah melihat para preman itu semakin mendekat, Tari pun terpaksa mengikuti dan menurut saat orang tidak di kenalnya memasukannya masuk ke dalam mobil lalu pergi dari sana.
" Akhirnya kami menemukan mu nona, sebaiknya kita cepat kembali kalau tidak tuan besar pasti akan marah. " kata sopir sekaligus pengawal itu.
Tari yang mendengar itu pun hanya diam saja.
" Apa yang dia bicarakan, siapa Bulan, kenapa ia memanggilku dengan sebutan Bulan. HAH... sudahlah lebih baik ikuti saja dari pada di tangkap para preman itu" kata Tari dalam hati.
Meskipun bingung, Tari tetap diam saja dan membiarkan kemanapun supir itu membawanya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah yang sangat besar dan terlihat sangat mewah.
Sampai - sampai Tari pun terkagum - kagum melihat rumah itu dan sekelilingnya, hingga Tari menurut saja apa yang di katakan oleh supir sekaligus pengawal itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments