☘️☘️
Sedangkan di tempat lain, saat ini Bulan sedang duduk di kamarnya.
" Hah... Bagaimana caranya aku mencari tahu, Tari semoga saja kau bisa mendapatkan jawaban dari semua, karena disini aku tidak dapat berbuat apa-apa " kata Bulan dalam hati sambil berdiri de depan jendela kamarnya.
Tidak lama pintu kamar di ketuk oleh seseorang.
Tok tok tok...
" Tari buka pintunya " panggil Bu Diah
" Iya Bu, masuk aja " jawab Bulan dari dalam.
Mendengar Jawaban anaknya dari dalam, Bu Diah pun langsung masuk kedalam.
" Kamu sedang apa nak ?" tanya Bu Diah
" Nggak Bu, aku ga ngapa-ngapain ko. Ada apa Bu ?" tanya Bulan juga.
Bu Diah langsung menghampiri anaknya dan mengajaknya duduk di atas tempat tidur, Bulan pun menurut saja.
" Tari sebenarnya ibu mau bicara sesuatu padamu, ibu harap kamu bisa menerima semuanya ya nak... " kata Bu Diah
" Ibu mau bicara apa, apa ini tentang jawaban dari pertanyaan ku tadi " tanya Bulan kembali.
" Iya nak... Dan juga tentang diri kamu yang sebenarnya " jawab Bu Diah
" Kalau begitu katakan saja Bu " kata Bulan tadi yang sudah tidak sabar untuk mendengar jawaban dari pertanyaan nya.
Sebelum mengatakannya Bu Diah mengambil nafas dalam, bagi Bu Diah ini adalah saat yang tepat untuk mengatakan rahasia yang selama ini ia pendam.
" Hah... Begini nak, sebenarnya ibu juga tidak tahu kalau kamu punya saudara atau tidak, tapi... hah... Sebenarnya kamu bukanlah anak kandung ibu dan bapak. Maafkan ibu yang baru sekarang mengatakannya. " kata Bu Diah sambil menunduk dan tak berani menatap anaknya itu, tapi dengan berat hati Bu Diah harus mengatakannya.
Bulan pun tidak terlalu terkejut, karena dia bukanlah mentari. Tapi ia juga penasaran, tentang masa lalu mentari dan darimana ia berasal.
" Lalu... Aku anak siapa Bu ?" tanya Bulan yang berpura-pura terkejut dengan menjadi Tari saat ini.
" Sebenarnya, dua puluh tahun yang lalu, mungkin umurmu sekitar delapan bulan ibu dan bapak menemukanmu..." kata Bu Diah menceritakan dan mengingat kembali saat ia dan suaminya menemukan mentari...
( Plash back on )
Dua puluh tahun tahun yang lalu :
Saat itu pada malam hari, dan juga sudah tengah malam Bu Diah bersama suaminya baru saja pulang dari kondangan, di perjalanan tak sengaja mereka melihat mobil yang kecelakaan menabrak pohon besar di pinggir jalan.
" Pak, berhenti... itu sepertinya ada kecelakaan " kata Bu Diah
" Iya Bu, ayo kita lihat... " kata pak Joko suami Bu Diah
" Iya ayo pak... " kata Bu Diah yang langsung turun dari motornya, setelah suaminya menghentikan motornya tepat di sebelah mobil yang baru saja kecelakaan itu.
Karena kondisinya sudah tengah malam, jadi tidak ada orang yang lewat di sana, dan hanya Bu Diah dan suaminya yang lewat di sana, sedangkan mobil itu entah kenapa bisa sampai kecelakaan seperti itu.
Bu Diah dan suaminya sangat terkejut melihat kondisi mobil yang sangat parah, dan lebih terkejut lagi kalau penumpangnya yang hanya sepasang suami istri itu sudah meninggal di tempat, dan hanya seorang bayi perempuan kecil yang selamat, dan terus menangis di dalam dekapan sang ibu yang sudah meninggal itu.
" Ya Allah Pak, kasihan sekali bayi ini. cup cup cup... Sayang tenang ya sayang. " kata Bu Diah yang langsung mengambil bayi yang sedang menangis itu.
" Iya Bu, ya Allah innailaihi wa innailaihi rojiun. Hanya bayi ini yang masih selamat, kenapa bisa seperti ini ya Bu " kata pak Joko yang melihat sekeliling kondisi mobil dan penumpangnya itu.
" Iya pak... Innalilahi wa innailaihi rojiun, ibu juga bingung kenapa bisa seperti ini. " kata Bu Diah
Tidak lama suara sirine mobil polisi terdengar semakin mendekat, tapi masih lumayan jauh dari sana....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments