Bab 8

Setelah selesai berpakaian Tari pun keluar kamar.

" Ayo non, makan dulu " kata bi Lastri yang langsung mengajak Tari ke dapur dan memberinya makan.

Tari hanya mengangguk dan menuruti saja karena ia memang sangat lapar saat ini.

Saat Tari sedang makan tiba-tiba duo macam datang dan mengganggu ketenangan Tari saat makan.

" Hey perempuan si***n, enak banget ya kamu makan di sini, cepat bawa masuk ke kamar barang belanjaan kami " kata wanita paruh baya yang baru saja datang itu.

Tari pun tidak memperdulikan, iya tetap melanjutkan makannya.

" Hey dengar ga sih, cepat bawa semua belanjaan kami ke kamar " kata perempuan muda itu

Tari tetap tidak memperdulikannya, ia masih melanjutkan makannya sampai selesai.

" Biar saya saja nyonya yang mengambilnya " kata bi Lastri yang baru saja datang

" Siapa yang menyuruh kamu Hah... saya menyuruh perempuan si***l ini. " kata wanita paruh baya itu.

" Hey si***l cepat ambil, kamu tuli ya dari tadi di suruh tidak mendengarkan sama sekali " kata perempuan muda itu

Brakh...

Tari pun menggebrak meja makan setelah ia menyelesaikan makanannya.

" Hey... Situ berdua punya kaki dan tangan kan, ambil saja sendiri. Entar kalau tangan dan kaki kalian patah baru saya ambilkan. " kata Tari yang berlalu begitu saja dari hadapan dou macam itu.

" Hey... Berani kamu ya sekarang membantah, rasakan ini..." kata wanita paruh baya itu yang hendak menampar Tari.

Plakh...

Tapi bukan Tari namanya kalau hanya diam saja ketika akan di sakiti, Tari langsung menghindar dan menarik wanita muda itu ke posisinya, sehingga wanita muda itu yang terkena tamparan keras dari ibunya sendiri.

" AW... sakit mah " kata wanita muda itu sambil meringis kesakitan.

" Maaf sayang... " kata ibunya itu sambil memusut bekas tamparan nya tadi terhadap anaknya itu.

" Rasain emang enak... Makanya kalau mau nampar orang itu di pikir dulu. " kata mentari yang tersenyum mengejek.

" Kurang ajar kamu perempuan si***n... " kata wanita paruh baya itu kembali ingin menampar Tari.

Prank...

Kali ini Tari mengambil piring bekas makannya tadi untuk menangkis tamparan dari wanita paruh baya itu, sehingga piring itu pecah terkena tamparan keras wanita itu.

" AW... Sakit sekali... " kata perempuan tua itu sambil meringis mengusap tangannya yang berdarah akibat terkena pecahan piring tadi.

" Mamah... Mamah berdarah mah, ayo cepat di obati nanti inspeksi " kata anaknya tadi yang langsung menghampiri ibunya itu.

" Wih... Hebat tepat sasaran " kata Tari sambil tersenyum dan mengangkat kedua jempol nya sambil mengejek duo macam itu.

Bi Lastri yang melihat semua itu pun sangat terkejut, ia hampir tidak percaya dengan apa yang barusan ia lihat, sampai - sampai ia masih terbengong menyaksikan semuanya.

" Aduh Vika hiks hiks hiks... Tangan mamah sakit banget, tolong ambilkan obat Vik hiks hiks hiks... " kata wanita paruh baya itu sambil menangis

" Vika juga sakit mah, bekas mamah tampar tadi hiks hiks hiks..." Jawab Vika yang tidak mau di suruh ibunya itu.

Ya perempuan muda itu bernama Vika, sepupu angkat Bulan, sedangkan wanita paruh baya itu adalah Bu Linda adik angkat dari ibu kandung Bulan.

" Dasar lebai... Makanya jaga tu tangan jangan suka memukul orang lain, rasakan sendiri kan sakitnya. Itu belum seberapa, kalau Tuhan yang balas mungkin kalian sudah tidak memiliki tangan lagi sekarang. " kata Tari sebelum ia meninggalkan tempat itu.

Tari pun keluar dengan santai karena ia sudah merasa kenyang, meskipun barusan terjadi drama, Tari tidak perduli yang penting ia menikmati dulu apa yang ia hadapi sekarang.

" Ah... Empuknya sofa ini, wih TV nya gede lagi. " kata Tari dengan senangnya sambil rebahan di sofa lalu menghidupkan TV besar itu.

🥰 Hay teman - teman semoga kalian suka ya dengan ceritanya 🥰🥰

🥰 seperti biasa, author mohon dukungannya, like, komen dan vote ya teman - teman 😁🤭agar author semangat lagi buat ceritanya 🙏.

🥰 jika berkenan, mampir juga ya di novel author yang lainnya yang berjudul:

🌹Gadis manis luar biasa🌹

🌹Khairunnisa anak indigo🌹

🌹Pengantin pengganti🌹

🥰 semoga terhibur semua 🥰🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***