Sandra kemudian kemudian berbalik menatap perempuan itu, "ada apa?" Tanya Sandra.
"Apakah manajer baik-baik saja? Dari tadi saya mengetuk pintu dan juga berbicara, tapi manajer seperti tidak mendengar saya," ucap sama asisten yang merasa khawatir pada manajernya.
"Ahh,," Sandra menghela nafas, lalu perempuan itu kemudian pergi ke meja kerjanya dan tak sengaja melihat foto pernikahannya bersama dengan suaminya.
🧱🧱🧱
"Sebenarnya aku ada sedikit masalah keluarga, tapi aku akan mencoba melupakannya. Jadi Apa yang hendak kau bicarakan?" Tanya Sandra.
"Itu, jadi tamu dari Jepang tiba-tiba mengubah jadwal pertemuan mereka menjadi nanti sore, tetapi saat sore nanti jadwalnya tabrakan dengan tamu yang berasal dari Korea, sehingga juru bicara kita yang ditugaskan untuk berbicara dengan tamu dari Jepang memiliki jadwal yang bentrok. Sementara juru bicara yang lainnya sudah memiliki jadwal dengan tamu-tamu lain dari luar negeri." Ucap asisten itu langsung membuat sang manajer menghela nafas.
"Apakah nanti sore aku punya jadwal?" Tanya Sandra.
Sang asisten menyalakan tabletnya lalu dia melihat jadwal Sandra dan kemudian berkata, "tidak ada."
Sandra menganggukkan kepalanya, "Kalau begitu, biar aku yang menemani para tamu dari Jepang sampai mereka selesai melakukan pertemuan. Ahh,, kau ingat Perempuan yang datang bersamaku tadi pagi yang ku suruh kau untuk mencarikannya seseorang petugas hotel untuk mengantarnya berkeliling?" Tanya Sandra langsung diangguki oleh asistennya.
"Iya, perempuan muda yang terlihat begitu polos," kata Sang asisten.
"Iya, Aku ingin kau mencarikan pekerjaan kosong untuknya di hotel ini, tetapi jangan berikan pekerjaan yang terlalu bagus karena aku ingin dia memulai dari bawah supaya dia bisa belajar banyak hal. Ahh,, juga, nanti sore aku ingin kau memanggil taksi untuknya supaya bisa mengantarnya kembali ke rumah." Ucap Sandra yang jelas tahu bahwa dia tidak akan bisa pulang bersama dengan Dian karena jadwalnya yang sangat padat hari itu.
"Baik Manager," kata Sang asisten lalu perempuan itu segera keluar dari ruangan Sandra untuk melaksanakan semua perintah Sandra.
Sementara Sandra, dia masih berusaha menghubungi suaminya, tetapi karena suaminya tidak pernah menganggapnya maka perempuan itu kemudian menghubungi mertuanya untuk menanyakan suaminya.
"Ya sayang?" Ucap Airin dari seberang telepon.
"Itu Bu, Apakah suamiku sudah kembali ke rumah?" Tanya Sandra.
"Ahh, iya, dia sudah kembali dari tadi, Tetapi dia langsung mengunci diri di kamar dan tidak mau keluar. Ibu merasa cemas bahwa dia sedang tertekan, jadi bisakah kau menyuruh Dian untuk kembali supaya dia mungkin bisa membujuknya?" Tanya Airin dari seberang telepon langsung membuat Sandra mengerutkan keningnya.
'Aku bisa pulang membujuk suamiku, Tetapi malah menyuruh perempuan lain?' ucap Sandra dalam hati yang benar-benar tidak mengerti dengan hal-hal aneh yang mulai terjadi sejak kembalinya suaminya.
"Itu Bu, Ibu tenang saja, biar aku yang kembali untuk membujuknya," ucap Sandra yang jelas tidak mau membiarkan perempuan lain menjadi lebih dekat dengan suaminya dibanding dirinya sendiri.
Airin yang berada di seberang telepon sangat terkejut mendengar ucapan Sandra, karena saat itu putranya bukannya mengurung diri di kamar Sandra, Tetapi malah berada di kamar Dian.
Jadi, Airin hendak mencegah Sandra, "Ahh itu, tapi--"
"Jangan khawatir Bu, pekerjaanku masih bisa ditinggalkan sebentar, kalau begitu aku akan segera kembali ke rumah." Ucap pesantren mematikan panggilan telepon itu lalu dia kemudian buru-buru meninggalkan hotel untuk kembali ke rumahnya.
@info
Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow otor agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. jangan lupa juga melihat novel otor yang lain, apa lagi novel tamatnya ya... silakan buka profil otor untuk melihatnya...❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
💮Aroe🌸
cuma buat alesan aja kalo sedih😅
2022-11-04
0
fifid dwi ariani
trus berkarya
2022-11-04
0