Tapi saat dia melihat keadaan Hua Sien Ku, yang begitu.lemah dan sepertinya tidak akan bertahan lebih lama lagi.
Che You sudah tidak bisa berpikir lebih jauh lagi, Dia menatap Hua Sien Ku dengan sedih.
Perlahan-lahan dia berkata,
"Hua er,.. benarkah kamu begitu ingin kembali ke sisi keluarga mu ?"
Hua Sien Ku yang sepasang matanya tertutup rapat, mengangguk pelan.
Terlihat dua butir air bening, mengalir turun dari kedua sudut matanya, yang sedang terpejam rapat.
Che You mengigit bibirnya sendiri, sambil menahan kesedihannya,.
Dia dengan lembut menggunakan jempolnya menghapus air bening di kedua sudut mata Hua Sien Ku.
"Baiklah, sekarang juga, aku akan mengantar mu kesana."
ucap Che You pelan.
Setelah itu, dia langsung menggendong tubuh Hua Sien Ku dengan kedua tangannya.
Che You langsung menggendong istrinya, melesat meninggal kan Ling Xiao Bao Tran, istana halimun mukjizat, yang merupakan tempat kediamannya saat ini.
Saat tiba di depan halaman istana, terlihat Iblis Es dan Iblis Api berdiri di hadapan nya dan berkata,
"Yang Mulia harap di pikirkan lagi resikonya.."
"Kalian berdua minggirlah, ini bukan urusan kalian.."
ucap Che You dengan suara dingin.
"Yang Mulia.."
"Ahhhh...!'
Teriak Iblis es dan api kaget, saat tubuh mereka berdua terlempar ke samping kiri dan kanan, oleh dorongan tapak terbuka Che You.
"Brakkkk..!"
"Brakkkk..!"
Tanpa dapat di cegah, kedua orang itu terpental hingga menabrak hancur dua buah patung batu pualam besar di belakang mereka.
Che You tanpa memperdulikan keadaan mereka berdua, dia terus melangkah meninggalkan tempat itu.
Dia hanya berbicara di dalam hati,
"Maafkan aku, aku telah mengecewakan harapan kalian.."
Saat tiba di Nan Thian Men, Che You kembali terpaksa menghentikan langkahnya.
Kini adalah Thian Mo dan Ti Mo yang menghadang langkahnya.
"Yang Mulia, kami mohon jangan pergi kesana.."
"Yang Mulia bisa celaka.. karena nya.."
ucap Thian Mo, mencoba mengingatkan.
Che You menghela nafas panjang dan berkata,
"Aku paham maksud kalian berdua, bila sesuatu terjadi dengan ku.."
"Hingga aku tidak bisa kembali,..biarlah Asurra menggantikan posisi ku.."
"Kalian berdua bantulah dia, untuk menjaga keselamatan saudara saudara kita yang lainnya.."
ucap Che You berpesan.
"Yang Mulia pertimbangkan lah lagi.."
ucap Ti Mo kembali mengingatkan.
"Minggirlah, jangan halangi jalan ku.."
ucap Che You penuh tekad.
"Yang Mulia..!"
ucap Thian Mo dan Ti Mo belum bersedia minggir.
"Apa kalian ingin membantah dan memberontak dari ku..?"
tegur Che You dengan suara sedingin es.
Thian Mo dan Ti Mo saling pandang, kemudian mereka berdua menyingkir dari hadapan Che You dan berkata,
"Kami tidak berani.."
Che You menghela nafas panjang dan berkata,
"Jangan khawatir, obat kalian tetap akan di bagikan lewat Asura bila aku tiada.."
Thian Mo dan Ti Mo menghela nafas panjang dan berkata,
"Yang Mulia jaga dirimu baik baik, kami tetap akan selalu menunggu mu kembali.."
Che You melanjutkan langkahnya meninggalkan kedua bawahannya.
"Terimakasih.."
ucap Che You pelan.
Setelah itu dia langsung melesat menuju arah timur.
Saat tiba di perbatasan wilayah timur, terlihat iblis Asura seorang diri yang berdiri di sana, menanti kedatangan Che You.
"Yang Mulia, aku tahu apapun ucapan kami, tidak akan pernah bisa masuk ke hati mu.."
"Aku juga tahu, aku tidak mungkin dapat menghalangi niat Yang Mulia.."
"Aku hanya ingin bilang, selamat jalan, jaga diri, kami akan selalu menanti mu kembali.."
ucap Iblis Asura tulus.
"Terimakasih, ini kitab berisi cara meracik Mo Sie Tan."
"Kamu gantikan aku, bila aku tidak bisa kembali lagi.."
ucap Che You dingin, sambil melempar kitab itu kedalam pelukan Iblis Asura.
Setelah itu dirinya langsung berjalan melewati Iblis Asura.
Mo Sie Tan adalah pil darah iblis, yang di konsumsi oleh seluruh bawahan Che You.
Tanpa pil ini, mereka akan lebih sengsara daripada mati.
Iblis Asura memegang kitab di tangan nya itu erat-erat.
Dia terus menatap bayangan punggung Che You, yang mulai menghilang ke dalam kabut halimun, yang menjadi batas wilayah timur yang suci dan terlarang bagi ras mereka untuk masuk.
Asura menjatuhkan diri berlutut, membenturkan keningnya keatas tanah sebanyak tiga kali, dan berkata pelan.
"Yang Mulia, atas Budi kepercayaan mu ini terhadap Asura, meski Asura hancur lebur."
"Asura juga akan menjaga dan melindungi Yang Mulia seutuhnya."
Selesai berkata, Asura pun menghilang dari tempat tersebut.
Che You sendiri yang menggendong, Hua Sien Ku.
Dia bisa masuk ke wilayah timur tanpa halangan.
Karena tubuh Hua Sien Ku memancarkan aura dewa, yang familiar dengan tempat tersebut.
Mereka berdua setelah melewati wilayah kabut halimun, akhirnya mereka tiba di dunia lain yang pemandangan nya sangat indah dan menakjubkan.
Di sana terlihat berbagai bangunan indah, di bangun tergantung di udara, aura dewa yang sangat kuat menyelimuti seluruh tempat tersebut.
Aura ini sangat membantu Hua Sien Ku memulihkan kondisi tubuh nya.
Tapi bagi Che You, aura ini justru sebaliknya, hingga dia merasa sedikit sulit bernafas.
Kekuatan nya pun hilang hampir setengahnya di tempat ini.
"You ke ke aku sudah merasa jauh lebih baik, turunkan lah aku."
"Aku mau mencoba jalan sendiri.."
bisik Hua Sien Ku pelan.
Che You yang melihat keadaan kekasihnya, saat ini sudah jauh lebih baik.
Wajahnya yang muram pun kini terlihat jauh lebih gembira.
Che You sambil tersenyum lembut, perlahan-lahan dia menurunkan tubuh kekasihnya dengan hati hati.
"Hua er kamu hati hatilah, kondisi mu belum sepenuhnya pulih..."
ucap Che You lembut.
Hua Sien Ku mengangguk dengan penuh semangat.
Setelah itu dia pun mencoba berjalan sendiri, sambil bertumpu pada lengan Che You.
Ternyata Hua Sien Ku perlahan-lahan bisa melakukan nya sendiri.
Semakin jauh dia melangkah memasuki wilayah timur itu.
Kondisi tubuhnya semakin baik,
Dia mulai terlihat semakin bugar, dan mulai sehat kembali dengan sendirinya.
Kecantikannya yang sebelumnya mulai memudar, kini kembali bersinar dengan cemerlang.
Che You diam diam menatap wajah istri nya dengan penuh kagum.
Hatinya menjadi semakin berat, untuk berpisah dari Hua Sien Ku. Tanpa sadar, tangan nya bergerak menggenggam tangan Hua Sien Ku dengan erat.
Hua Sien Ku menoleh kearah kekasihnya dan berkata,
"Aku paham kekhawatiran mu, jangan khawatir, aku tidak akan pernah meninggalkan mu.."
"Aku hanya ingin mengajak mu, pergi mengunjungi ayah ibu ku, juga kakak ku.."
"Setelah menemui mereka, dan menjelaskan hubungan kita, apapun keputusan mereka.."
"Aku tetap akan ikut dengan mu, kembali kerumah kita.."
"Karena aku tidak mungkin akan biarkan anak kita tumbuh tanpa ayahnya.."
ucap Hua Sien Ku sambil tersenyum manis.
Ucapan Hua Sien Ku seketika membuat Che You kaget.
"Hua Er apa maksud mu,..? kau..?"
ucap Che You kaget, bercampur girang, selain itu dia juga merasa takut, takut ini cuma mimpi'.
Begitu sadar dia hanya tinggal seorang diri.
Semua perasaan bercampur aduk, dia hanya bisa menatap wajah istrinya dengan bingung.
Hua Sien Ku tersenyum dan mengangguk.
"Benar aku sengaja meminta tabib merahasiakan hal ini dari mu, karena aku takut kamu akan bersedih, bila sampai terjadi sesuatu pada ku dan pada anak kita.."
"Ahhhhhh..!"
"Ha...ha...ha...ha...!"
"Aku akan jadi ayah..!!"
"Ha...ha..ha..ha..!"
Che You tertawa gembira.
Dia segera maju memeluk dan mengangkat tubuh istrinya, yang langsing keatas, membawanya berputar-putar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Anonymous
dewa kayak iblis, iblis kayak dewa
2023-05-02
2
Anonymous
🏑🏑🏑🏑
2023-04-28
1
Ana Dasuki
good banget
2023-01-24
2