Hua Sien Ku tidak sempat membenarkan pakaiannya, yang sebagian besar terbuka dan berserakan di dekatnya.
Mau tidak mau, cara tercepat yang bisa dia lakukan adalah dengan menerima jubah Che You, yang besar dan lebar, untuk menutupi bagian tubuhnya, yang terbuka.
Hua Sien Ku terlihat meringkuk duduk di sana, dengan sepasang tangan gemetaran, menggenggam erat erat jubah hitam Che You, yang menutupi seluruh tubuhnya.
Wajahnya terlihat basah airmata dan agak sedikit pucat, rambutnya agak sedikit berantakan, hingga sebagian anak rambutnya jatuh menutupi wajahnya yang cantik.
Keadaan nya terlihat agak sedikit menyedihkan,
Tapi meski keadaan nya seperti itu, tetap saja tidak bisa menutupi kecantikannya, yang sangat mempesona bagi siapa pun yang melihatnya.
Malah dia terlihat perlu di kasihan dan di lindungi, begitu pula yang di rasakan oleh Che You dalam hati nya yang terdalam
"Siau Pai, bawa dia pergi kebagian paling belakang, urus dia dengan baik.."
"Kalau terjadi sesuatu, tahun depan kami tidak usah terima pil darah iblis dari ku.."
ucap Che You dingin.
Pil darah iblis, adalah pil ciptaan Che You sendiri.
Semua anak buahnya setiap tahun, harus konsumsi pil itu darinya.
Pil itu bisa meningkatkan kekuatan Siu Lian mereka hingga 2 kali lipat.
Tapi efek sampingnya, mereka akan ketergantungan, tiap tahun harus konsumsi pil itu.
Bila tidak seluruh tulang sendi otot daging, hingga syaraf syaraf kecil dan nadi utama mereka, akan mengalami rasa sakit yang sulit di lukiskan.
Mereka tidak akan mati, tapi setiap tengah hari dan tengah malam penyakit mereka akan kambuh.
Mereka akan mengalami kesakitan selama dua jam, tidak bisa tidur, bahkan pingsan pun tidak bisa.
Mereka harus menikmati siksaan, yang lebih baik mati daripada hidup.
Syukur kalau bisa mati, tapi ini tidak.
Siau Pai yang mendapat ancaman itu, wajahnya seketika pias.
"Siap Yang Mulia.."
jawabnya cepat.
Ia lalu buru buru, berjongkok disisi Hua Sien Ku, dengan lembut dan sehati hati mungkin.
Dia membantu merangkul Hua Sien Ku, berjalan menuju ke barisan paling belakang.
Che You menatap bayangan Hua Sien Ku hingga hilang dari hadapannya.
Dia baru berkata,
"Thian Mo, Ti Mo, kalian berdua pimpin seluruh saudara kita, kita kejar mereka ke Bei Thian Men."
"Habisi mereka semua tanpa kecuali, setelah itu kita rebut istananya.."
"Siap Yang Mulia.."
jawab Thian Mo dan Ti Mo cepat.
Lalu mereka berdua langsung bergerak pergi mengatur barisan pasukan gabungan mereka.
Tak lama kemudian kedua orang itu langsung memimpin seluruh pasukan gabungan, menyusul Che You, yang sudah berangkat duluan, menuju Bei Thian Men.
Bei Thian Men adalah pintu gerbang Utara, yang merupakan akses menuju ke istana halimun Utara.
Istana yang menjadi tempat tinggal Kaisar Langit, Ratu langit bersama kerabat dan keluarganya.
Tempat itu juga di kelilingi oleh tempat kediaman para dewa utama, yang menjadi pembantu utama kaisar langit dalam menjalankan roda pemerintahan nya.
Che You yang bergerak seorang diri sebagai pembuka jalan.
Dengan golok darah iblis di tangan nya.
Dia membantai bala tentara kahyangan, dan para dewa Utama, yang mencoba untuk menghadang pergerakannya.
Bala tentara kahyangan dan para dewa berusaha sekuat tenaga, untuk mempertahankan Gerbang pintu Utara, Bei Thian Men.
Tapi mereka bagaikan sekumpulan laron, yang menerjang api, semuanya hangus tak bersisa.
Che You terus melesatkan sinar merah golok darahnya, membantai siapapun yang berani menghadang pergerakannya.
Diantara barisan pasukan kahyangan, terlihat dewa pagoda, Nacha, 4 raja langit, dewa matahari, Dewi rembulan, dewa bintang, dewa hujan, dewa angin, dan dewa petir.
Mereka semua berdiri di bagian tengah barisan pasukan kahyangan.
Dewa pagoda Li Cing, ayahnya Nacha, yang menjadi pimpinan tertinggi.
Dia yang bertindak memberi instruksi dari pengaturan barisan pasukan kahyangan dan para dewa dewi, agar bisa menahan serangan dahsyat dari Che You.
Mengikuti pengarahan dari Li Cing, pasukan kahyangan berbaris rapi, dengan tameng di tangan, sambil bergerak maju, lalu tameng di dorongkan kedepan.
Sedangkan tangan lainnya yang memegang tombak bersiap di gunakan untuk menusuk lawan di hadapan mereka.
Sedangkan para Dewa Dewi membantu dengan pukulan hawa dewa jarak jauh menyerang Che You.
Melihat hal ini, sambil tersenyum dingin, Che You berkata.
"Hai Dewa Dewa pengecut, kalian hanya bisa bersembunyi di belakang sana.!"
"Membiarkan Dewa Dewa kecil. prajurit malang ini menjadi korban..!"
"Aku sungguh kagum dengan kemunafikan kalian, yang selalu berbicara kebajikan dan kebaikan..!"
teriak Che You sambil bergerak maju, lalu menebaskan golok darah iblis nya.
"Sratttt...!!"
"Brakkkk...!"
"Ahhhh..!"
Terlihat seberkas cahaya merah melesat secara horisontal, menerjang Kearah barisan pasukan Kahyangan.
Di awali dengan tameng yang pecah berantakan saat cahaya merah melintas lewat.
Kemudian di susul dengan tubuh tubuh yang terpental kebelakang, sambil berteriak ngeri.
Menghantam barisan para Dewa Dewi, sebelum mereka pada ikut terpental dan tertebas oleh kekuatan Golok Darah Iblis Che You.
Sebelum tubuh mereka terbanting keatas tanah, tubuh tubuh itu, sudah hancur menjadi butiran cahaya, lenyap tanpa bekas.
Setiap pasukan kahyangan dan para Dewa Dewi, yang terkena serangan energi golok Che You, tidak ada satupun yang berhasil selamat.
Melihat pertahanan pasukan kahyangan dalam sekejab mata, sudah di hancurkan oleh Che You dengan sangat mudah.
Dewa pagoda dan dewa dewa besar lainnya, akhirnya mereka terpaksa ikut mulai bergerak maju untuk mengerubuti Che You.
Di awali oleh dewa pagoda, yang melemparkan senjata pusaka menara Ling Long nya ke udara.
Menara yang berputaran di udara, bergerak kearah Che You, mengikuti mantra yang di bacakan oleh Li Cing, dengan mulut berkomat Kamit mata terpejam rapat.
"Wunggg,..!" "Wunggg,..!"
Wunggg,..!" "Wunggg,..!"
"Wunggg,..!" "Wunggg,..!"
Wunggg,..!" "Wunggg,..!"
Menara yang mengeluarkan cahaya keemasan itu langsung, berputaran cepat diatas kepala Che You.
Cahaya emas menyinari kebawah, menyelimuti seluruh tubuh Che You, yang memancarkan hawa kegelapan.
Sesaat kemudian Che You langsung terhisap masuk kedalam menara pagoda emas itu.
Setelah Che You terhisap masuk kedalam pagoda, pagoda langsung mengeluarkan api maut.
Pagoda itu langsung ingin membakar hangus, apapun yang terhisap masuk kedalam nya.
"Blaaarrr...!!!"
Pagoda Ling Long hancur berkeping keping, seberkas cahaya merah meledakkan nya.
Cahaya merah berbentuk golok itu melesat mengejar kearah Li Cing.
Li Cing langsung menggunakan sepasang tongkat emas berulir, untuk menangkis serangan yang datang.
"Trangggg..!"
"Blaarrrr...!"
"Brakkkk...!"
Di saat hampir bersamaan terdengar suara benturan logam memekakkan telinga.
Di susul dengan suara ledakan benturan senjata.
Kemudian Li Cing terlihat jatuh berlutut di atas lantai, dengan kedua lutut menghantam keras kebawah.
Li Cing masih terus bertahan dengan kedua tongkat berulir nya, berusaha menahan bayangan golok darah.
Tapi dari wajahnya terlihat jelas, dia sedang berusaha menahan kesakitan hebat di kedua lutut nya .
Melihat keadaan Ini, tanpa di komando lagi, Nacha langsung terbang dengan roda api di kedua kakinya, menyerang Che You dengan tombak dan lemparan gelang emas di tangan nya.
"Trangggg...!" Trangggg...!"
"Trangggg...!" Trangggg...!"
Che You menggerakkan golok emasnya untuk menangkis serangan dari Nacha, yang memiliki 6 lengan 3 kepala, yang bisa menyemburkan api dari mulutnya, membantu serangannya.
Bantuan dari Nacha yang perkasa, otomatis membuat tekanan pada Li Cing pun berkurang, tapi Che You tidak membiarkannya begitu saja.
"Dessss...!"
Sebuah tendangan keras mendarat di dada Li Cing, membuatnya terpental kebelakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Anonymous
🏀🏀🏀🏀
2023-04-27
3
Masdar Helmi
hih ihihihuhi dewa nya kabur lari tunggang langgang...........!!!!!!!!!
2022-12-27
6
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Bantai
2022-12-20
3