Di tempat lain, tepatnya di aula San Cing Kuan, Kaisar Langit terlihat sedang berlutut di hadapan tiga Maha Dewa Agung.
Yuan Se Thian Cun terlihat duduk di tengah, di apit oleh Ling Bao Thian Cun di kanan dan Thai Sang Lao Cin di kiri.
Mereka bertiga duduk bersila dengan tenang, seluruh tubuh mereka memancarkan aura dan cahaya beragam warna, yang sangat kuat.
Ling Bao Thian Cun dan Thai Sang Lao Cin terlihat memejamkan mata mereka.
Hanya Yuan Se Thian Cun yang menatap lembut kearah Kaisar Langit, yang sedang berlutut dengan kepala tertunduk.
"Ti er bukankah aku sudah pernah katakan pada mu.."
"Tahlukkan lawan dengan kebajikan, bukan kekerasan.."
"Tapi kamu tidak bersedia mendengarnya, sekarang kamu lihat sendiri hasilnya.."
"Sudahlah, kamu pergilah Siu Lian lagi, manfaatkan waktu ini untuk memikirkan ulang kesalahan mu, dan mencari pencerahan untuk hidupmu.."
"Kamu coba dalami lagi Dao dengan lebih baik."
"Bila sudah tiba waktunya, kamu baru boleh kembali memimpin kerajaan mu lagi."
ucap Yuan Se Thian Cun menegur Kaisar Langit, sambil tersenyum lembut penuh welas asih.
"Baik ayah,..ananda permisi dulu.."
ucap Kaisar Langit dengan kepala tertunduk lesu.
Di mulut dia berkata begitu, di dalam hati, dia sangat tidak puas.
Apa sulitnya bagi ayahnya yang memilki kekuatan tak berbatas.
Salah satu penguasa alam semesta, cukup salah satu murid utama nya, seperti Tai Yi Chen Jen.
Itu sudah lebih dari cukup, untuk membantunya menahlukkan Che You dan para bawahannya.
Sehingga dia bisa kembali lagi menjadi penguasa, bahkan dia bisa bertahta di wilayah selatan, yang udaranya hangat dan pemandangan di sana juga jauh lebih indah.
Tidak seperti wilayah Utara, yang dingin, gersang dan tandus.
Tapi semua itu tentu saja hanya dia simpan di dalam hati.
Yuan Se Thian Cun sambil tersenyum lembut, menatap bayangan punggung Kaisar Langit.
Dia berkata, pelan.
"Ti er ingatlah, bersikap bijak dan sabar, jangan pernah berpikir untuk menggunakan cara yang tidak benar.."
"Cara tidak benar meski tujuan tercapai, hasilnya pun tidak akan pernah benar.."
ucap Yuan Se Thian Cun kembali mengingatkan.
Setelah itu dia pun kembali memejamkan matanya, melanjutkan meditasi nya.
Kaisar Langit hanya menanggapinya dengan mengangguk kecil, tanpa menoleh, lalu dia meninggalkan ruangan tersebut.
Saat keluar dari istana San Cing Kuan, kaisar langit langsung di sambut oleh Ratu langit Wang Mu Niang Niang dan para dewa bawahan nya.
"Bagaimana hasilnya ?"
tanya Wang Mu Niang Niang sambil menatap Kaisar Langit suaminya dengan penuh perhatian.
Kaisar langit menghela nafas panjang dan berkata,
"Untuk sementara waktu, kita hanya bisa menumpang di sini, melakukan Siu Lian sambil menunggu waktu yang tepat tiba."
Wang Mu Niang Niang menatap suaminya dan berkata,
"Bila ayah meminta kita Siu Lian di sini, tentu dia punya alasan sendiri yang kuat.."
"Kita ikuti sajalah petunjuk dari nya."
Kaisar langit tersenyum pahit dan berkata,
"Kemampuan tidak mampu menandingi orang lain, selain bisa begitu, kita bisa apa..?"
"Ayo kita kembali ke tempat kediaman sementara kita, kita tingkatkan lagi Siu Lian kita."
Siu Lian adalah sejenis melatih diri, yang di lakukan oleh para dewa, iblis, hingga siluman. untuk meningkatkan kemampuan mereka, bahasa modern nya adalah kultivasi.
Sesaat kemudian, rombongan itu di pimpin oleh Kaisar Langit dan Wang Mu Niang Niang bergerak meninggalkan istana San Cing Kuan.
Hari berganti Minggu, Minggu berganti bulan, bulan berganti tahun tidak terasa 5000 tahun pun berlalu.
Hua Sien Ku yang di tawan di tempat Che You, sudah di anggap tiada.
Tiada seorang pun lagi yang mengingat pengorbanan dan pertolongan nya waktu itu,
Sehingga Kaisar Langit dan semua sisa bawahan, serta keluarganya, bisa berhasil meloloskan diri.
Kemudian mengungsi ke wilayah timur dan tinggal di sana.
Hua Sien Ku yang awalnya sangat membenci Che You, dan selalu berharap bisa meloloskan diri.
Agar dia bisa kembali berkumpul bersama keluarga, kerabat, dan para Dewa Dewi lain nya.
Perlahan-lahan seiring berjalannya waktu, harapan itu telah berubah menjadi rasa putus asa dan kecewa.
Akhirnya dia hanya bisa melupakan sepenuhnya keinginan itu.
Sikap Che You yang sangat baik padanya, meski di luar terlihat galak, kasar dan dingin, juga tidak banyak bicara.
Tapi Hua Sien Ku benar benar bisa merasakan nya.
Seperti saat dia sakit, Che You lah yang merawat, dan menjaga nya.
Saat mendengar dia ingin makan sesuatu, Che You lah yang pertama menyiapkan untuk nya.
Bahkan seluruh istana dan bangunan, taman di wilayah Utara, hingga gerbang pintu masuk Bei Thian Men, juga atas perintah Che You, semuanya di pindahkan ke wilayah selatan.
Semua itu Che You lakukan semata mata, hanya untuk menghibur Hua Sien Ku, agar dia tidak merasa kesepian dan merasa tinggal di tempat terasing.
Tentu saja Hua Sien Ku yang bukan benda mati, atau sepotong besi, dia bisa merasakan semua itu.
Perlahan-lahan rasa benci mulai berubah menjadi rasa kagum,rasa haru, perlahan-lahan menimbulkan benih benih cinta, yang terjadi begitu saja, tanpa dia sadari dan kehendaki.
Hatinya yang suci murni mulai ternoda, oleh perasaan cinta fana terhadap Che You.
Perlahan-lahan sedikit demi sedikit, dia akhirnya mulai membalas perasaan kasih dari Che You.
Bak gayung bersambut, kedua mahluk beda ras itu, akhirnya hidup bersama sebagai suami istri tanpa ikatan pernikahan.
Hingga suatu hari Hua Sien Ku merasa dirinya sedang mengandung benih dari Che You.
Hal itu terjadi tanpa ikatan pernikahan dan restu dari keluarga.
Hatinya mulai menjadi sangat sedih, tertekan oleh beban pikiran, dan rasa bersalahnya sendiri.
Hingga akhirnya dia mulai jatuh sakit, berbagai cara pengobatan dan obat obatan langka dari tabib terbaik kerajaan iblis.
Semua sudah Che You datangkan untuk menyembuhkan nya, tapi keadaan nya semakin lama justru semakin memburuk.
Melihat keadaan istri tercinta nya yang tubuhnya makin hari makin lemah dan terlihat kurus.
Che You menjadi cemas galau dan berduka, dia benar benar takut, harus kehilangan istri yang sangat di cintai nya tersebut.
Seperti hari ini, saat tabib istana sedang sibuk memeriksa keadaan Hua Sien Ku, yang terbaring lemah di atas ranjang.
Che You dia terlihat duduk di tepi ranjang dengan wajah cemas menunggu informasi hasil pemeriksaan tabib istana itu.
Tabib itu setelah selesai memeriksa, dia menoleh kearah Che You dan berkata,
"Maaf Yang Mulia, penyakit Ratu Hua Sien Ku ini adalah penyakit hati.."
"Hanya dengan memenuhi apa yang menjadi penyakit pikiran dan hatinya, penyakit ini baru bisa di sembuhkan.."
"Bila tidak, mungkin paling lambat waktu hidupnya tinggal satu bulan lagi.."
"Harap Yang Mulia bersabar dan baik baiklah berbicara dengan nya dari hati ke hati.."
"Hamba pamit permisi dulu.."
ucap Tabib istana itu, sambil membungkukkan badannya, kemudian dia segera meninggalkan tempat tersebut.
Che You bukan nya tidak tahu, dia sangat tahu dan paham apa keinginan terbesar Hua Sien Ku selama ini.
Tapi dia sulit memenuhinya, karena dia sangat takut kehilangan Hua Sien Ku dari sisinya.
Selain itu, dia juga paham benar akan resiko dan bahaya bagi dirinya, bila Hua Sien Ku kembali lagi ke keluarga nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Anonymous
🏀🏀🏀🏀
2023-04-28
2
Ana Dasuki
keren
2023-01-24
3
~Kaipucino°®™
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2023-01-20
1