Di tempat lain Hua Sien Ku yang sedang berhadapan dengan siluman ular putih.
Di mana posisi pertempuran mereka, secara kebetulan paling dekat dengan posisi Kaisar langit dan Dewa Er Lang.
Hua Sien Ku yang sempat melihat keadaan kakak dan keponakan nya dalam bahaya besar.
Dia buru buru memutar sepasang pedang nya, memaksa siluman ular putih bergerak mundur.
Setelah itu tanpa berpikir panjang, dia langsung lenyap dari posisinya.
Saat muncul lagi dia tepat berada di belakang Che You, karena tidak yakin mampu membunuh Che You dari belakang.
Dengan nekad Hua Sien Ku maju menubruk tubuh Che You dari belakang.
Dia merangkul kedua tangan Che You erat erat mengunci pergerakan nya.
Sehingga Pergerakan menebaskan Golok nya Che You terhenti.
Che You selain kaget oleh pelukan yang berusaha menahan dan mengunci pergerakan goloknya.
Dia juga di kagetkan dengan dua benda hangat empuk, seperti bola daging, menekan erat di punggungnya.
Di sertai wangi harum.bunga semerbak, yang membuat dia gagal fokus dengan Kaisar Langit dan Dewa Er Lang yang ingin di habisnya.
"Keponakan ku, segera bawa pergi paman mu dari sini..!"
"Pergilah tinggalkan tempat ini..!"
teriak sebuah suara halus lembut, dengan tiupan nafas hangat, dan wangi tepat di samping telinga Che You.
Dewa Er Lang mengangguk cepat, dan berkata pelan.
"Terimakasih bibi Dewi bunga..( Hua Sien Ku ).
Setelah itu dia langsung melesat sambil memapah kaisar langit, lalu mereka berdua menghilang dari arena pertarungan.
Kepergian Kaisar Langit dan Dewa Er Lang otomatis, membuat sisa Dewa Dewi yang masih bertahan.
Memilih mengundurkan diri dari area pertarungan, mereka semua menyusul pimpinan mereka, mengundurkan diri dari tempat itu.
Che You padahal bisa dengan mudah meronta melepaskan diri, tapi karena dia sedang gagal fokus terlalu terlena oleh situasi aneh itu.
Dia bahkan tidak ambil pusing dengan kedua lawannya yang telah melesat melarikan diri dari tempat tersebut.
Begitu pula dengan sisa Dewa Dewi yang memilih melarikan diri.
Che You malah bereaksi, dengan membalikkan badannya, menghadap kearah belakang.
Tanpa berkata dan berpikir, Che You Langsung memegang kepala belakang Hua Sien Ku dengan lembut.
Lalu sedikit memiringkan wajahnya yang tampan, dia langsung mendaratkan sebuah ciuman lembut dan panjang di bibir Hua Sien Ku, yang lembut dan menggairahkan.
Hua Sien Ku awalnya kaget, sepasang matanya terbelalak indah.
Sesaat kemudian secara reflek, dia langsung meronta, berusaha melepaskan diri, dengan mendorong dada Che You yang bidang, agar menjauh darinya.
Tapi pelukan Che You begitu kuat, hingga dia tidak berhasil melepaskan diri.
Akhirnya dengan geram Hua Sien Ku dengan tatapan mata marah,.dia menginjak keras kaki Che You.
Sekaligus mengigit lidah lembut Che You, yang sedang bergerak bebas di dalam rongga mulutnya.
"Ahhh...!!"
jerit Che You kaget, sambil menahan nyeri di dua tempat.
Dia segera melepaskan pelukannya, secara reflek mundur selangkah kebelakang.
"Plakkkk...!"
Sebuah tamparan keras mendarat di wajahnya, hingga kepala Che You terlempar kesamping.
Hua Sien Ku terlihat berkacak pinggang, sambil menatap kearah Che You dengan galak.
Che You rupanya setelah mengalami kesakitan di injak kakinya, dan di gigit lidahnya, masih di tambah dengan sebuah tamparan keras di pipinya.
Hingga terlihat bekas jari merah merona di wajahnya yang putih.
Dia akhirnya jadi sadar dan berang, dengan sikap wanita cantik di hadapannya.
Dia langsung menerkam kearah Hua Sien Ku dengan kesal, sifat buasnya terpancing oleh sikap Hua Sien Ku yang berani menantangnya.
Hua Sien Ku yang diterkam oleh Che You secara tiba tiba, tentu sangat kaget.
Dia tidak sempat menghindar dari terkaman Che You.
"Heiiii...!"
"Brukkkk..!"
teriak Hua Sien Ku kaget, saat tubuhnya jatuh terlentang di tindih oleh Che You.
"Kamu mau apa !? dasar bajingan..!"
bentak Hua Sien Ku marah.
Dia kembali ingin melayangkan tangannya menampar wajah Che You.
Tapi pergerakannya kini terbaca, tangannya di tangkap oleh Che You, lalu di kunci diatas kepalanya.
Tangan nya yang lain juga sama, bahkan kini Che You mengunci kedua tangan kecil Hua Sien Ku, dengan satu tangannya yang besar.
Sehingga Hua Sien Ku jadi tidak berdaya melawan.
Dia hanya bisa menatap Che You dengan marah.
"Cuihhh..!"
"Bajingan lepaskan aku,.. mari kita bertarung sampai salah satu dari kita mampus..!"
Bentak Hua Sien Ku marah, setelah itu dia meludahi wajah Che You.
Che You tentu saja semakin kesal, apalagi kini di saksikan oleh semua bawahan nya.
Dia jadi merasa kehilangan muka dan marah, apa kata bawahan nya nanti, bila dia tidak mampu menghadapi gadis kurang ajar ini.
Che You menggunakan tangan nya yang bebas untuk mengelap air ludah Hua Sien Ku, yang menempel di wajahnya.
Setelah itu dia kembali menerkam dengan ganas, lalu menciumi seluruh wajah bibir leher Hua Sien Ku yang halus dengan cara yang kasar.
"Aihhh Jangannnn,.. lepaskan..!"
"Mmmphhh...!"
Jerit Hua Sien Ku berusaha menghindar tapi usahanya sia sia, karena posisinya yang seperti itu.
Dia hanya bisa menghindar dengan menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Tapi hal ini justru membuat Che You lebih bebas mendaratkan ciuman di wajah hingga keleher nya, yang putih jenjang.
Hingga meninggalkan bekas merah di mana mana, yang sengaja Che You lakukan untuk membalas mempermalukan Hua Sien Ku.
Saat tangan Che You mulai beraksi, menarik tali ikat pinggang, dan tali pengikat jubah luar Hua Sien Ku.
Hua Sien Ku langsung menjerit kaget.
"Ahhhh...!"
"Jangan bajingan, kamu mau apa..!?"
"Menurut mu.?"
Balas Che You dingin.
Dia kini malah sudah menarik lepas jubah bagian dalam Hua Sien Ku.
Hingga memamerkan pa kaian bagian dalamnya yang berwarna merah transparan.
Memamerkan sebagian bahu, dan bukit bagian atasnya, yang putih mulus berkulit halus, membusung indah di sana.
"Ahhhh,...jangan.. hentikan bajingan biadab,..binatang kamu Che You..!"
teriak Hua Sien Ku kaget dan mulai ketakutan.
Kini rasa malu, rasa takut, rasa marah kesal, bercampur dengan rasa aneh, yang menghinggapi diri nya, yang sedang di tindih dan ciumi secara kasar oleh Che You.
Membuat Hua Sien Ku yang tak berdaya akhirnya hanya bisa menangis pilu.
"Hu...hu..hu..hu..! ku mohon jangan hentikan..Jangan... lakukan itu..Hu..hu..hu..hu..!"
Che You yang kini sedang membenamkan wajahnya, menciumi bagian dada Hua Sien Ku, yang membusung indah.
Seketika terdiam dan menghentikan aksinya.
Saat dia mendengar suara tangisan pilu Hua Sien Ku.
Entah kenapa hati kecilnya, tiba tiba merasa tidak tega, dan mulai memaki maki tindakannya, yang tidak pantas itu.
Meski dia cuma seorang raja iblis, tapi dia juga tidak suka menindas lawan lemah, yang bukan tandingan nya.
"Dasar menyebalkan..!"
bentak Che You sambil menghentikan aksinya.
Dia melepaskan pegangan tangannya, yang mengunci kedua tangan Hua Sian Ku, yang berada diatas kepala.
Setelah itu, dia pun bangkit berdiri, lalu melempar jubah luarnya, yang berwarna hitam, kearah Hua Sien Ku.
Guna menyelimuti sekaligus membantu menutupi sebagian tubuh Hua Sien Ku, yang pakaiannya, terlihat terbuka di sana sini, dalam keadaan berantakan.
"Ini pakai lah..! dasar menyebalkan..!"
bentak Che You sambil melangkah pergi dari sana.
Sambil berjalan pergi, Che You berkata ke anak buahnya.
"Tahan dia, tapi jangan menyakitinya.."
Siluman ular putih, yang merupakan seorang gadis cantik bertubuh sexy, segera bergerak menjalankan perintah raja nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 195 Episodes
Comments
Mia Sagitarius
lnjut
2025-04-23
0
Anonymous
🎫🏆🎑🧧
2023-04-27
3
~Kaipucino°®™
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2023-01-19
2