Bab 18

setelah istirahat di rasa cukup Nabil dan Anis keluar kamar menuju ruang makan yang telah tersedia di meja makan karena jam telah menunjuk kan angka 1.

" ayo kita makan dulu" ajak si Mbah

mereka pun makan bersama sama, di sini Anis belajar dari mana sifat nya turun, Nabil bahkan sangat mirip dengan Mbah nya yang memiliki sifat dingin, irit bicara, bicara jika ada perlu saja.

setelah selesai makan Nabil pun pamit ke pada si Mbah nya,

" Mbah Nabil pamit dulu y" ucap Nabil

" kamu kan baru sampai, kenapa langsung pulang apa kamu tidak kangen sama si Mbah mu ini" tanya si mbak dengan wajah sedih

Nabil yang melihat si Mbah sedih langsung memeluk Mbah nya.

" Mbah aku pamit bukan untuk pulang, tapi Nabil mau ajak Anissa ke gunung dekat air terjun" jelas Nabil

si Mbah yang mendengar penuturan cucu nya tersenyum dengan wajah berbinar

" Mbah pikir kamu mau pulang" ucap si Mbah

"y sudah pergilah hati hati jangan pulang terlalu sore" si Mbah mengingatkan

"baik Mbah, Nabil pergi dulu" ucap Nabil kemudian menyalami si Mbah di susul Anis

Nabil dan Anis pun keluar dari rumah menuju jalan setapak yang kiri kanan jalan di tumbuhi pohon yang rindang membuat suasana sejuk

" mas masih jauh gak" tanya Anis

" lumayan, kenapa kamu capek y, mau mas gendong" tanya Nabil

" gak usah mas, malu lah di lihat orang orang kampung" jelas Anis

" udah naik mas gendong" ucap Nabil yang sudah berjongkok di depan Anis

" gak ah mas malu, Anis masih sanggup kok" jelas Anis

tanpa aba aba Nabil langsung menggendong Anis, dan menyusuri jalan setapak dan sebentar lagi mereka sampai

" mas turunin Anis malu" ucap Anis

"kenapa Malu, malu sama siapa kita kan mi istri " jelas Nabil

akhirnya mereka pun sampai di tempat yang dituju, Anis di buat terkagum kagum dengan tempat tersebut.

" y Allah mas, ini indah sekali" ucap Anis dengan wajah tak lepas dari senyum

Nabil yang melihat Anis tersenyum sangat bahagia karena bagi Nabil Anis adalah istri yang patut dia bahagiakan.

" ayo duduk " ajak Nabil

ditempat tersebut ada sebuah tempat duduk yang bisa di bilang seperti saung, dan mereka pun duduk menikmati pemandangan yang sangat indah

" mas kita boleh nginap disini" ucap Anis tiba tiba

mendengar pertanyaan istrinya itu Nabil tertawa tak paham dengan jalan pikiran gadis 18 tahun ini.

" emang kamu berani tidur disini" tanya Nabil

" kan berdua mas, sayang kalau kita lewatkan pasti waktu malam lebih indah lagi" jelas Anis

mendengar ucapan Anis, Nabil berniat mengerjai istri nya.

" emang kamu berani, kata orang kalau malam di sini banyak penghuni dari dunia lain" ucap Nabil dengan mimik wajah serius

mendengar penjelasan Nabil sontak Anis langsung memeluk Nabil dengan erat dan menyembunyikan wajah nya di dada suami nya.

" katanya mau menginap disini, sekarang malah takut" goda Nabil.

Anis mendongak ke atas karena posisi mereka begitu dekat tiba tiba Nabil langsung membelai wajah istri nya kemudian Nabil mencium istrinya dengan lembut, suasana yang sepi membuat ke dua insan yang lagi di mabuk asmara itu tidak peduli, Nabil masih setia ******* bibir Anis dengan lembut, Anis yang terbuai entah kenapa mengeluarkan ******* nya yang membuat Nabil makin tak bisa menahan hasrat nya,ciuman pun turun ke leher Anis dengan ******* Anis yang menggoda membuat Nabil memberikan banyak sekali tanda ke pemilikan nya.

" mas udah" ucap Anis dengan suara serak nya, entah kenapa Anis menginginkan lebih dari ini

" iya" jawab Nabil yang mengatur Nafas nya karena harus menahan hasrat nya.

mereka pun berjalan turun dari bukit untuk pulang karena jam menunjuk kan jam 5 sore .

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!