Bab 2

'' kenapa mendadak sekali si yah, Anis belum siap untuk nikah secepat ini'' kata Anis dengan wajah kecewanya

'' Anis juga ingin kuliah seperti teman teman Anis'' ucapnya lagi

'' kamu bisa kuliah setelah kamu menikah nanti, om menawar tidak mempermasalahkan itu'' kata Faris

'' pokok nya Anis gak mau titik'' teriak Anis sambil berlari menuju kamarnya

'' Anis makan dulu sayang'' bunda mengetuk pintu kamar anaknya

'' Anis gak lapar bun'' teriak Anis dari dalam kamar.

Anis menangis dalam kamar memikirkan perkataan ayahnya..

Kenapa sih ayah gak pernah mau mengerti tentang keinginan ku, kenapa ayah selalu memutuskan sesuatu tanpa bertanya dulu dengan ku.

Setelah cukup lama didalam kamar akhirnya Anis keluar kamar menuju dapur, karena dari tadi sore Anis belum makan dan sekarang perutnya tidak bisa diajak kompromi lagi.

Bunda yang tidak bisa tidur memikirkan Anis yang belum makan malam pun mendengar pintu kamar Anis dibuka .

Lalu bunda melihat Anis didepan dapur , Anis kamu udah makan nak tapi Anis tidak menjawab

'' Anis, kamu harus mengerti ayah melakukan semua ini demi kebaikan kamu, tidak ada orang tua yang tak ingin anak nya tidak bahagia setiap orang tua menginginkan anak nya memiliki pasangan yang tepat, bukan cuma persahabatan ayah yang akan terjalin nak, tetapi semua nya nak seluruh anggota keluarga kita akan semakin kuat dengan pernikahan ini'' bunda mencoba meyakinkan Anis

''iya kenapa harus dengan menikah si bun, Anis juga ingin kuliah seperti teman teman anis'' jawab Anis dengan sesegukan

'' Anis juga ingin buat ayah sama bunda bahagia dengan prestasi Anis.

'' Anis juga ingin membahagiakan ayah sama bunda dengan hasil kerja Anis sendiri'' lanjut Anis

'' sayang, kami tidak melarang cita cita Anis kalau Anis ingin membahagiakan kami, justru kami bangga dengan Anis, tapi alangkah baiknya jika Anis menikah dengan Nabil itu akan lebih membuat kami senang lagi, karena kami sudah mengenal Nabil dari kecil maka dari itu kami tidak ragu untuk menikahkan kamu dengan nya'' kata bunda sambil mengelus kepala putri kesayangan nya

'' ayah menikahkan Anis dengan Nabil bukan karena uang kan bun'' tanya Anis sambil menatap bundanya

'' sayang orang tua Nabil memang orang kaya, tapi ayah selalu menjaga harga dirinya, lagian hidup kita tidak kekurangan meski kita tidak kaya, tapi kita bahagia dengan apa yang kita punya'' kata bunda menepis segala keraguan Anis

Anis pun mengambil selimut dan berbaring menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

'' pikirkanlah sayang, selamat malam'' kata bunda terus mengecup kepala putri kesayangan nya.

setelah bunda pergi dari kamar Anis pun bangun dan memikirkan permintaan orang tua nya.

ke esok harinya Anis sudah bersiap siap untuk pergi ke toko membantu orang tua nya berjualan.

'' jadi kamu sudah memikirkan tentang keputusan mu nak? tanyak Faris

" iya Anis mau yah , asalkan Anis dibolehkan untuk kuliah, ini kan yang ayah mau, sekarang ayah bahagiakan" kata Anis dang langsung berangkat ke toko

" yah, bunda jadi kasian sama Anis, apa kita tidak terlalu memaksakan nya" kata bunda sedih.

" sudah lah Bun, ayah juga tidak akan langsung setuju jika itu bukan Nabil, Nabil anak yang baik, masa depan Anis akan terjamin jika Anis menikah dengan Nabil" kata Faris meyakinkan istrinya untuk tidak terlalu cemas.

"terserah ayah'' saja, bunda hanya ingin anak perempuan satu satunya bunda bahagia itu saja" kata bunda

setelah sarapan ayah sama bunda bersiap siap untuk berangkat ke toko mereka seperti biasa untuk berjuala.

Bersambung

" semoga kalian menyukai novel ini y.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!