Fang Gang kemudian mengambilkan apa yang dibutuhkan oleh Fang Bai, beberapa saat kemudian Fang Gang membawa hal yang dibutuhkan oleh Fang Bai.
"Saudara ini dia yang kamu butuhkan, aku ingin tahu apa yang ingin kau buat dengan ini. " Tanya Fang Gang.
Fang Bai hanya menanggapi dengan tersenyum, dan ia mengambil kuas lalu mencelupkanya ketinta dan mulai menulis digulungan itu.
Setiap goresan yang Fang Bai buat terlihat indah, bahkan lebih indah dari sebuah kaligrafi orang terkemuka sekalipun.
Setiap kata yang ditulis Fang Bai seperti sebuah tulisan seorang seniman kuno yang mengandung makna yaang tersembunyi tetapi padahal hal itu hanya tulisan.
beberapa menit kemudian Fang Bai menghentikan tulisanya, dan menaruh kuasmya di atas wadah tinta.
"Selesai, mulai sekarang dan seterusnya keluarga Fang akan mrmbuat perubahan dalam sejarah kebangkitan keluarga Fang, dengan tekhnik ini keluarga Fang akan menjadi pusat pemegang ekonomi diseluruh alam dewa." Gumam Fang Bai.
"Saudara Gang antarkan aku kekepala rumah dagang Fang kita. " ucap Fang Bai.
"Eh, memangnya ada apa saudara ingin bertemu dengan kepala rumah dagang Fang. " Tanya Fang Gang penasaran.
"nanti kau akan tahu dengan sendirinya. " Ucap Fang Bai semakin membuat penasaran Fang Gang dan kemudian Fang Gang mengantarkan Fang Bai kekepala rumah dagang Fang.
"Tok...
Tok..
Tok...
Mereka sampai didepan pintu yang bertuliskan ruangan ketua dagang Fang.
"Siapa..." Tanya seseorang yang berada didalam ruangan demgan suara pria tua.
"Fang Gang dan saudara sepupu Fang Bai. " Jawab Fang Gang dengan sopan.
"Masuk... " Kata suara yang berada diruangan mempersilahkan mereka untuk masuk.
Kemudian pintu itu terbukam dengan sendirinya dan memperlihatkan ruangan sederhana yang hanya terdiri dua meja dan empat kursi didalamnya, dengan kertas menumpuk diatas meja tersebut.
"Gang'er ada apa. " Tanya pria tua itu menatap Fang Gang dan Fang Bai.
"Kakek Gu, perkenalkam dia adalah saudara sepupu yang hilang 15 tahun yang lalu. " Ucap Fang Gang.
"Salam kakek Gu. " Kata Fang Bai sopan.
"Hmm... Ternyata kamu adalah Bai'er, kamu memang sangat mirip dengan ayahmu ketika masih muda. " Puji Kakek Gu.
Fang Bai hanya menanggapi dengan senyuman.
"Jadi, alasan apa yang membuat kalian berdua datang kemari. " Tanya Kakek Gu.
"Kakek Gu, aku ingin merubah tekhnik keluarga Fang, dan menggantinya dengan tekhniku.
"Tekhnik apa yang kau maksud nak. " Tanya Kakek Gu.
Fang Bai tanpa basa basi kemudian menyerahkan gulungan kepada kakek Gu, dan kemudian kakek Gu menerimanya dan mulai membacanya.
Beberapa saat membaca, kakek gu mematung beberapa saat, tapi tatapanya masih melihat gulungan itu dengan serius.
Tanganya terlihat bergetar, seperti ia sedang melihat sesuatu yang menakutkan.
"Ini... ini benar benar luar biasa, dengan tekhnik ini aku yakin jika keluarga Fang pasti bisa mendominasi alam dewa. " Gumam Fang Gu kesenangan sehingga tanpa sadar ia melompat lompat ria seperti anak kecil yang diijinkan membeli sebuah permen.
Fang Gu berhenti dan baru sadar jika ada yang melihatnya.
"Ehem... Maaf kakek terlalu terbawa suasana. " Ucap Fang Gu berdehem.
"Siapa yang membuat ini." Tanya Kakek Fang Gu.
"Tentu saja saudaraku Fang Bai, siapa lagi. " Ucap Fang Gang ceplas ceplos.
"Nak, kau mendapatkan ini dari mana. " Tanya Fang Gang dengan serius.
"Aku mendapatkanya dari seorang ahli tua yang berkelana di alam dewa, pada waktu aku melakukan pemgasingan. " Kata Fang Bai santai.
"Apakah kau tahu siapa pria tua itu..?." Tannya Fang Gu.
"sayangnya pria tua itu tidak memberikan namanya padaku dan pergi begitu saja. " Jawab Fang Bai membuat Fang Gu sedikit kecewa.
"Hmm.. Kalau begitu jika kamu bertemu dengan pria tua itu, kamu bisa mengundangnya kehadapanku. " Ucap Fang Bai.
Fang Bai mengangguk, dan kemudian ia pamit pergi bersama Fang Gang.
"Saudara Bai, bagaimana jika kita pergi kerumah bordil. " Kata Fang Gang.
"Hmmm, sepertinya itu ide yang bagus." Fang Bai setuju.
"Eh, saudara Bai aku kira kau akan menolaknya, aku tidak menyangka kau akan menerimanya. " Ucap Fang Gang sedikit terkejut.
"Hehe... saudara Gang, aku juga suka dengan wanita, jadi wajar jika aku menerimanya, lagipula dirumah bordil juga tidak harus melakukan hal itu." Ucap Fang Bai menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Mereka berdua berjalan sambil bercanda dan tertawa, dan tak terasa jika keduanya sampai di depan rumah bordil.
"Apakah ini rumah bordilnya." Tanya Fang Bai saat melihat bangunan besar dengan tirai-tirai putih dan merah muda serta berapa bunga yang menghiasi rumah bordil itu dengan indah, serta bau wangi yang dapat menggerakan nafsu seseorang.
"Benar, ini memang rumah bordilnya, apakah saudara Fang menyukainya. " Tamya Fang Gang.
"Hmm... tidak buruk, aku bisa mencium banyak wanita cantik didalamnya." Ucap Fang Bai yang seakan akan sudah sering masuk kerumah bordil.
"Kalau begitu ayo kita masuk saudara Bai. " Fang Gang berjalan terlebih dahulu dan Fang Bai mengikutinya dari belakang.
Setelah mereka masuk kedalam, mereka disuguhkan oleh wanita cantik yang sedang menari, merayu, bermain musik dengan indah.
Fang Bai tidak munafik, ia sebagai seorang pria melihat keindahan seperti ini tentunya tertarik, tetapi ia hanya tertarik dengan kecantikan mereka saja tidak dengan untuk meniduri mereka.
Fang Bai sadar bahwa semua wanita disini sudah tidak suci lagi, dan sudah berganti puluhan pasangan, jadi ia tidak akan menyerahkan keperjakaanya untuk seseorang yang sudah kehilangan kesucianya.
Fang Bai pergi kesini tujuan awalnya hanya untuk mencari hiburan saja, jadi ia disana duduk disebuah kursi dan memesan seguci anggur.
Sedangkan untuk Fang Gang ia sudah chekin kamar, bersama dengan wanita malam.
Fang Bai hanya menggelengkan melihat tingkah saudaranya itu, dan ia mulai menyesap anggurnya lagi.
Karena Wajah tampan Fang Bai banyak wanita malam yang tertarik denganya, tapi Fang Bai dengan halus menolaknya.
"Hmm aku punya firasat akan ada adegan klise disini. " Gumam Fang Bai, yang terlihat sedang bersantai sambil menunggu saudaranya keluar.
Benar saja tak lama setelah ia mengucapkan itu ada seorang wanita gemuk yang sedang mendekatinya bersama dengan kedua pengawal yang sedang berjalan kearahnya.
Fang Bai melirik, dan ia menghela nafas dan berkata. "apakah wanita ini akan melahapku."Fang Bai melihat tatapan liar dari wanita gemuk itu.
"Pria yang tampan, kemarilah dan layani aku. " Ucap wanita gemuk itu berpose seperti wanita cantik, padahal kenyataanya sangat membuat jijik semua orang.
"Sialan, wanita gemuk ini, kenapa aku yang harus ditargetkanya. " Gumam Fang Bai sembari mengutuk dirinya sendiri.
........
BERSAMBUNGG....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments