Sementara itu di alam dewa.
Setelah sekitar satu bulan menyatukan jiwa, akhirnya Fang Bai yang sekarang telah berganti jiwa kevin terbangun.
Kevin mengerjapkan matanya beberapa saat dengan tangan kananya memegang kepalanya yang terasa sakit.
"Uhuk... uhukkk. " terbatuk
"Tempat apa ini." Kata Kevin sambil menyetabilkan tubuhnya.
Tak lama kemudian setelah mengatakan itu sebuah ingatan tiba tiba mengalir kekepalanya membuat ia berteriak kesakitan.
"Sialan, ingatan apa ini." Teriak Kevin berguling guling kesakitan, walaupun kekuatan kevin saat ini sudah lebih kuat dari pemilik alam dewa sendiri, ia masih tetap kesakitan alasanya karena ia belum menyetabilkan tubuh Fang Bai ini.
Yaps itu merupakan ingatan dari pemilik tubuh ini sebelumnya, Kevin bisa melihat bagaimana kehidupan dari Fang Bai ini.
Dapat di lihat dari ingatanya, Fang Bai telah menanamkan kesadaranya sejak ia masih berada di dalam kandungan ibunya, setelah ia lahir ke alam ini, Fang Bai yang masih bayi sudah bisa berkultivasi, bahkan ia juga bisa berpikir dan mengingat masa lalunya sebagai seorang dewa yang sangat kuat.
Di umurnya yang masih 5 tahun Fang bai sudah pergi meninggalkan rumahnya dan memutuskan untuk melakukan kultivasi tertutup hingga ia berumur 20 tahun saat ini.
Bahkan selama itu juga Fang Bai tidak pernah bertemu dengan keluarganya lagi. Karena keluarganya yang sangat berpengaruh saat fang bai hilang pada saat ia masih berumur 5 tahun, orang tua Fang Bai membuat semua orang di alam dewa menjadi kacau. Itu membuktikan seberapa sayangnya keluarganya terhadap Fang Bai, tetapi Fang Bai sendiri Walaupun ia mendengar hal ini ia tetap bersikukuh melanjutkan kultivasinya lagi.
Bisa dibilang Fang Bai ini di alam dewa tidak memiliki teman dan kenalan selain keluarganya, pantas jika ia memiliki aura kesepian yang sangat kuat.
"Cih orang yang sangat membosankan, karena aku sudah menggantikan tubuhmu maka aku akan membuat senang tubuhmu ini, dan jangan khawatir tetang impianmu dahulu, aku pasti akan mewujudkanya. " Ucap Kevin bersemangat.
(Karena ini adalah tubuh Fang Bai, maka saya akan mengganti kevin dengan nama Fang Bai)
Setelah meregangkan tubuhnya sebentar, Fang Baipun meninggalkan tempat kultivasinya.
Tempat kultivasi tertutup Fang Bai berada di kaki gunung yang didekatnya juga terdapat Gua yang biasanya ia gunakan untuk menanam tanaman spiritual.
Sebelum Fang Bai pergi ia mengambil semua sumberdayanya yang ia masukan kedalam cincin penyimpananya.
Cincin penyimpanan ini Fang Bai buat sendiri dengan ukuran didalamnya sekitar 2000 meter persegi.
Selesai mengambil semua sumberdaya yang ia miliki, Fang Bai berjalan mengikuti jalan setapak yang sudah penuh dengan semak belukar karena memang tidak ada orang yang lewat sini dalam beberapa tahun terakhir.
Fang Bai memang bisa terbang, tetapi ia tidak melakukanya karena ia sudah lama tidak melakukan peregangan tubuh, jadi ia berjalan guna untuk meregangkan tubuhnya yang sudah kaku.
"Hmm alam ini masih sangat terjaga kelestarianya, beda dengan dunia yang aku tinggali dulu." Ucap Fang Bai menilai.
Setelah berjalan Cukup jauh, beberapa sosok muncul yang merupakan sekelompok jiwa jahat penunggu gunung atau kita bisa menyebutnya hantu.
Karena telah mengenal Fang Bai sejak lama, hantu hantu itu menundukan kepalanya untuk memberi hormat kepada Fang Bai.
Fang Bai hanya tersenyum melihat ini. Jika Jiwa Fang Bai tidak menyatu kepadanya maka Kevin akan pingsan melihat hantu hantu ini, tetapi karena jiwa Fang Bai telah menyatu padanya maka ia tidak merasakan apapun ketika melihat hantu-hantu ini.
"Tuan apakah anda ingin meninggalkan tempat ini. " Tanya pemimpin hantu.
"Ya.. Aku ingin meninggalkan tempat ini dan memulai hidup baru. " Ucap Fang Bai.
"Tuan, jika ini yang anda inginkan maka kami hanya bisa mengucapkan selamat tinggal. " Ucap Pemimpin Hantu menunduk bersama dengan pengikutnya yang terlihat sedih tapi jauh dilupuk hati mereka, mereka merasa sangat senang.
Fang Bai di sana tersenyum simpul, ia kemudian teringat bagaimana Fang Bai memukuli Hantu hantu ini dengan brutal hingga mereka tidak bisa untuk menangis.
"Kalian, terima kasih karena sudah menjadi pelampiasan amarahku, dimasa depan jika kita bertemu lagi jangan lupa untuk menyiapkan punggung kalian untuk aku pukuli. " Ucap Fang Bai dengan raut wajah sedih.
Tetapi para hantu itu hanya bisa tersenyum kecut dan tidak bisa untuk menahan tubuhnya yang bergetar mengingat bagaimana
Fang Bai yang memukuli mereka dengan brutal.
Mereka malah berharap untuk tidak pernah bertemu Fang bai lagi dimasa depan, setelah ini mereka berniat akan pindah ketempat lain supaya jika dimasa depan fang bai datang kemari lagi mereka tidak akan menerima imbasnya.
"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu. " Fang bai melambaikam tanganya dan kemudian ia berjalan kembali.
Di perjalanan kali ini sangat mulus tanpa gangguan, itu dikarenakan Fang Bai melepaskan sedikit auranya untuk memblokir serangan dari hewan buas.
5 hari kemudian akhirnya Fang Bai sudah dekat dengan kota, melihat kota yang begitu megah Fang Bai dengan santai langsung memasukinya.
Kota ini bernama kota Tishri, itu bisa dilihat dari papan yang menggantung di gerbang kota.
Kota tisri ini adalah kota bebas tanpa walikota, orang orang di alam ini menyebut kota tisri sebagai surganya para penjahat, bisa dibilang kota ini merupakan markas para penjahat besar dan kecil.
Pada saat Fang Bai pertama kali memasuki kota ia bisa melihat perdagangan bebas, dari mulai penjualan budak, penjualan barang terlarang dan lain lain.
Fang Bai sebagai orang yang baik dan tidak sombong ia tertarik saat melihat para budak wanita yang di jual telanjang hanya menggunakan beberapa helai kain saja yang menutupi area terlarang mereka, untung saja ia tidak memiliki uang jika tidak fang bai mungkin akan memborong semua budak wanita.
"Uhgk.... Sialan kenapa baru masuk kota sudah disuguhkan pemandangan yang indah, untung saja aku pria baik, jujur dan pengertian jadi hal seperti ini tidak membuatku tertarik. " Ucap Fang Bai sambil melirik ke arah para budak wanita.
Sesaat kemudian ia kembali menelusuri kota.
"Ah.. andai aku memiliki uang. " Gumam Fang Bai yang terlihat bingung hendak kemana.
Setelah bergumam seperti itu Fang bai mendengar suara keras seperti menyorakan sesuatu.
Mendengar itu otomatis Fang Bai tertarik dan ia kemudian melangkahkan kakinya kedalam bangunan yang cukup besar.
Fang Bai dapat melihat banyak orang dengan berbagai kalangan sedang melakukan perjudian dengan menebak dadu yang di kocok didalam gelas.
"Hmmm sepertinya cukup menarik. " Ucap Fang Bai.
Kedatangan Fang Bai membuat semua orang menoleh, apalagi tampilanya yang tampan dan putih, membuat semua orang percaya bahwa Fang Bai dari keluarga yang berada walaupun pakaianya terlihat sederhana.
"Aku akan ikut perjudian ini. " Ucapnya dengan lantang.
Mendengar ini semua orang tersenyum meremehkan.
"Hei bocah putih, kau terlihat sangat sombong, baik kemarilah jika kau bisa menebak judi dadu ini aku akan menyerahkan semua barangku padamu. " ucap seorang pria botak yang sedang merangkul dua wanita di genggamanya.
"Oh... Kau yang mengatakanya, jangan menyesal jika kau kalah botak." Ucap Fang Bai menyeringai.
Setelah memasang taruhan masing masing, panitia judi mulai menggoyangkan dadunya dengan kuat.
(Oh Ya Fang Bai membayar taruhan menggunakan sumberdayanya.)
Setelah beberapa saat akhirnya berhenti, dan semua orang menebak berapa angka dadu.
Terlihat semua orang sudah menebak dan sekarang adalah giliran Fang bai.
" Baiklah aku menebak 6 dan 5." Ucap Fang Bai lirih tetapi masih bisa didengar oleh semua orang.
Selesai itu panitia judi mulai membuka dadu yang ditutupi oleh artefak jiwa, artefak jiwa di gunakan supaya tidak ada yang bisa melihat angka dadu melalui kekuatan jiwa mereka, tetapi artefak jiwa itu bagi Fang bai masih terlalu rendah sehingga bahkan kesadaran spiritualnya bisa menembusnya dengan mudah.
Bersambungg......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments