Kenapa denganku ( Arga)

****

Udah waktunya jam pulang.... semuanya keluar kelas... yang membuat Elia heran kenapa gadis se sekolah itu udah bergerombol rapi di dekat mobil Arga the genk

....

entah apa yang menarik dari mereka... tapi yang pasti gara gara mereka Elia harus jalan kaki ke gerbang... karena halaman sekolah penuh...

" menunggu jemputan dek.... " sebuah suara yang tak asing di telinga Elia...

Benar itu adalah Hendra... lelaki favorit nya...

" iya... kak.... " balas Elia singkat...

" mau bareng aku gak.... " tanya Hendra...

Hendra gak pernah pakai mobil ke sekolah... Hendra selalu pakai montor... bagi Elia itu lebih machoo... dari pada pakai mobil...

Tapi Elia tak mungkin mau di bonceng... karena dia menjaga dirinya... meski sebenarnya pengen.... Elia menjaga dirinya dari segala hal yang tidak di inginkan...

Menurut Elia sesuatu yang menimpa kita adalah sebab atas kesalahan kita... maka dari itu sebisa mungkin menjauhi dari perbuatan yang tidak di inginkan...

meski orang lain akan mengatai sombong... bukan masalah... asal dia tak rugi saja... biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu...

" ada yang jemput... kak... " kata Elia lagi...

" ya udah... aku temani sampai jemputan kamu datang... " balas Hendra...

" gak papa...kak... kakak nanti kesorean loh... " balas Elia...

"Gak papa... cowok ini... " balas Hendra gak kalah keras kepala.

Mereka tak menyadari ada sepasang mata yang memperhatikan...

" Dasar gadis oon... " gumam Arga

ya... laki laki yang menatap Elia dan Hendra adalah Arga...

Arga pun jadi kesal lalu masuk ke mobilnya dan segera pulang...

Di depan gerbang Arga pun menghentikan mobilnya...

" neng.... oneng... bukan muhrim... dosa kalau berdua duaan... " kata Arga dengan marah...

" tau gak... emang kita berdua tapi yang ketiga itu setannya... ha ha ha.. " balas Elia sambil menunjuk Arga dan tertawa lepas...

" hah... kamu bilang... aku setannya... lo itu kuntinya... ha ha ha... " balas Arga kesal..

" kunti kok cantik gini... " balas Hendra menimpali ucapan Arga...

" ha ha ha... emang kak Hendra yang paling baik... " balas Elia sambil tersenyum manis pada Hendra

" ya dong... kan calon imamnya dek El... " balas Hendra dengan tersenyum manis

" uwekkk... uwekkk... " Arga yang berakting muntah...

tak lama sang sopir datang... menjemput Elia...

" saya pulang dulu ya kak.... " pamit Elia

" ya.. dek El sayang... " balas Hendra

Melihat Elia masuk mobil dan pergi Arga pun segera melajukan mobilnya...

" dek El sayang... cihhh... jijik sekali aku dengar nya... " gumam Arga

Entah Arga jadi kesal.... sapaan dek.... untuk Elia dari Hendra itu... membuat hatinya meradang...

Padahal selama ini tak ada satu namapun bisa bertahta di hatinya...

tapi kenapa nama Elia sangat lekat di pikiran nya akhir akhir ini...

Ini tahun terakhir dirinya di kota ini... beberapa bulan lagi dia akan ke Australia untuk kuliah di sana...

Arga merasa tak ingin meninggal kan kota ini... kenangan manisnya ada disini...

Sampai di rumah... Arga mandi untuk membersihkan tubuh nya... lalu makan.... terlihat papa mamanya sudah duduk di meja makan.

" Ar... sini... ayo makan... " tanya papa Arga...

" kapan sampai pa... kok Arga gak di suruh jemput... " tanya Arga

" baru sejam... " giliran mamanya yang menjawab...

" oh... " jawab Arga singkat

Hanya dentangan sendok dan piring yang saling beradu... gak ada pembahasan gak penting di meja ma kan... meski sekedar untuk basa basi..

Gak ada pelukan sayang untuk sang putra... gak ada hadiah untuk oleh oleh... hanya ada pembicaraan santai..... semua formal saja..

Arga sudah sangat terbiasa... ini bukan masalah besar baginya...

Rasanya tak ingin membayangkan saat nanti mereka tinggal bersama di Australia...

Gak akan ada yang bisa di jailin...

gak ada yang akan rame ngajak berantem... gak ada yang menyita perhatiannya selain Elia...

" Loh kok... jadi mikirin dia sih... pasti aku kena karma nih... "gumam

Arga tanpa sadar mengulas senyum...

" Gimana ya kalau aku bawa aja dia... ku taruh di koper gitu.... pasti makin menyenangkan perjalanan ku... "gumam Arga lagi...

" kalau ku tinggal pasti... seneng dia... bisa deket sama si Hendra itu... hah... menyebalkan... gimana ya biar dia ingat aku terus... gak lupa sama aku... " Arga masih bermonolog ria...

" mungkinkah setelah lima tahun dia akan tambah judes... atau tambah cantik ya... masih ingat aku gak ya.."

masih asik dengan pikiran nya sendiri...

" kok aku jadi mukirin itu sih... " masih bergumam

Tiga bulan lagi Arga akan berangkat... karena dia sudah di terima di salah satu universitas di Australia...

Arga mengambil jurusan bisnis... sesuai keinginan orang tuanya... sebagai penerus perusahaan papanya...

Meski masih sekolah Arga sudah sering bantu papanya untuk menghandel perusahaan yang ada di Indonesia... makanya Arga sebenarnya tanpa sekolah pun sudah siap menjadi seorang CEO... tapi karena papanya masih ingin agar Arga belajar lebih baik dulu

maka Arga harus tetap kuliah...

Bukan kuliah itu yang berat bagi Arga tapi ketidak nyamanan nya bersama kedua orang tuanya... yang selalu formal di rumah...

Arga kehilangan kehangatan keluarga dari kecil... makanya Arga lebih senang tinggal bersama sahabat sahabatnya ..

Hanya tinggal tiga bulan saja dia bisa berkumpul bersama sahabat sahabatnya... menikmati kebersamaan mereka di sini...

Ada lagi yang membebani hatinya... yaitu Elia... Rasa berat yang entah karena apa...

" aku ingin kamu bahagia neng oneng.... trimakasih telah beriku warna... " gumam Arga sambil memandang langit dari balkon kamarnya...

" aku sedih... gak bisa jailin dia lagi... jauh dari kamu pasti sangat sulit... jangan nakal ya... tetaplah jadi neng oon neng ku... jangan berubah... tunggu aku kembali... " gumam Arga sambil melihat foto instagram Elia yang sedang di lihatnya...

Mengusap layar ponsel dengan lembut...

" apa kamu menangis saat aku pergi... pasti kamu seneng banget kan... " gumam Arga lagi

Malam semakin larut tapi Arga gak bisa tidur... dia tetap memikirkan Elia sepanjang malam.... entah kenapa pikiran nya tak bisa di kontrol saat ini...

semakin memikirkan gadis itu ... semakin tak karuan.... ada rasa sedih... kangen... marah... dan bahagia...

Tapi Arga hanya bisa menatapnya dari kejauhan... gengsinya menjadi tembok penghalang untuk dekat dengan gadis itu....

Padahal hanya dengan Elia... hatinya merasa nyaman... hanya dengan Elia.... Arga bisa tersenyum tulus... tertawa lepas...

Malam dingin semakin sepi membawa tubuh Arga pun mulai lelap dalam mimpi...

sampai pagi menjelang Arga masih asyik di alam mimpi nya...

" tok... tok... tok... "

suara ketukan pintu...

" tuan muda.... sudah pagi... waktunya sarapan... di tunggu tuan besar dan nyonya besar.... tuan muda... " panggil bibi dari balik pintu kamar Arga...

Hari ini weekend.... acara rebahan by Arga.... mager.... cuma tiduran sepanjang hari... jangankan orang tuanya... Tuhannya saja di lupakan... kalau weekend gini....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!