TEMAN PERTAMA DAN TERAKHIR

Dirumah Andy

"Lauren, dimana kamu? Beritahu aku alasannya," Andy memanggil dengan cemas.

Lauren akhirnya muncul di depan Andy. "Hey, Andy. Aku di sini," jawabnya.

"Mengapa aku bisa hidup selama itu? Jelaskan padaku," tanya Andy dengan penasaran.

Lauren mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Begini, Andy. Manusia di Bumi zaman sekarang memiliki umur rata-rata kurang dari 200 tahun. Bahkan ada yang hanya hidup sekitar 140 tahun, dan banyak yang meninggal sebelum usia 64 tahun."

"Tetapi di zaman dulu, saat Bumi belum terlalu padat oleh populasi manusia dan masih terjaga kelestariannya, manusia dapat hidup hingga 1000 tahun. Bahkan, tubuh manusia pada masa itu jauh lebih besar daripada manusia saat ini, bahkan lebih besar dari dinosaurus. Jika dinosaurus hidup di zaman sekarang, mereka akan terlihat besar dan menakutkan karena manusia saat ini lebih kecil. Namun, itu tidak berlaku untuk manusia zaman dahulu yang memiliki ukuran tubuh yang besar."

"Semua itu dipengaruhi oleh alam dan lingkungan sekitarnya. Jika kamu hidup di Bumi sekarang, mungkin umurmu tidak akan mencapai ribuan tahun. Tetapi saat kamu pergi ke dunia yang akan kamu tuju, alamnya akan benar-benar berbeda dari Bumi di Galaksi Bima Sakti."

"Orang-orang di planetku telah mempelajari manusia di Bumi sejak dulu, namun baru aku yang datang ke sini pertama kali. Dan hasil penelitian menunjukkan bahwa jika manusia Bumi pergi ke planet tertentu di Galaksi Bima Sakti, mereka akan memiliki umur yang panjang. Hal ini disebabkan oleh tubuh yang terbiasa dengan lingkungan planet di sana yang sangat berbeda dari Bumi. Tubuh kita akan beradaptasi dengan kuat dan ketahanan yang meningkat secara luar biasa."

"Aku tidak tahu pasti apakah umurmu benar-benar bisa mencapai 10.000 tahun, tetapi kemungkinan besar bisa lebih dari itu," Lauren menjelaskan.

Andy mempertimbangkan kata-kata Lauren dengan seksama. "Kau yakin dengan itu, Lauren?" tanyanya ragu.

Tapi Lauren meyakinkannya, "Tentu saja, Andy. Kau pikir aku hanya bercerita dongeng? Aku benar-benar percaya dengan hal ini."

"Aku mengerti sekarang," kata Andy sambil mengangguk.

"Ngomong-ngomong, apa maksudmu dengan alam yang berbeda?" tanya Andy lagi.

Lauren menjelaskan, "Bukan berarti tidak ada tumbuhan atau hujan di sana. Yang aku maksud adalah perbedaan yang hanya bisa dirasakan oleh tubuhmu. Alam di sana hampir tidak ada bedanya dengan Bumi, tetapi bentuk planetnya benar-benar unik. Kau akan terkejut melihatnya."

"Aku tidak suka terkejut dengan hal-hal sepele," ucap Andy dengan senyuman.

"Aku sangat mengantuk, Lauren. Aku ingin tidur," kata Andy.

"Terserah padamu, Andy," jawab Lauren.

Besok harinya

Tok, tok, tok (suara pintu diketuk)

Andy terbangun oleh suara ketukan pintu dan segera pergi ke luar.

"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" pikir Andy.

Andy membuka pintu dan terkejut melihat Wina, teman sekelasnya, berdiri di depannya dengan senyuman. "Win? Wina?" terkejutnya Andy.

"Bagaimana kamu bisa tahu alamat rumahku?" tanya Andy penasaran.

Wina menjawab, "Aku tahu dari pak guru. Aku bertanya kepadanya di mana rumahmu."

"Oh, begitu," kata Andy.

"Apa ada yang perlu kamu sampaikan padaku di rumahku, Wina?" tanya Andy.

"Aku ingin mengajakmu lari pagi. Mau ikut?" ajak Wina.

"Lari pagi?" Andy terkejut. "Aku harus mandi dulu."

Andy berlari masuk ke dalam rumah, tetapi kemudian kembali karena dia lupa mengundang Wina masuk. "Wina, masuk. Ayo!" ajaknya.

Wina masuk ke dalam rumah Andy dan melihat-lihat sekelilingnya. Matanya tertuju pada foto keluarga Andy yang terpampang di dinding.

Beberapa menit kemudian, mereka berdua keluar dari rumah dan memulai lari pagi menuju taman.

"Win, kamu tumben sekali datang ke rumahku. Ada apa?" tanya Andy sambil berlari.

"Aku sebenarnya ingin bicara sesuatu denganmu, tapi kita bisa ngobrolnya di taman saja," jawab Wina.

"Oh, oke," kata Andy.

Mereka berdua berlari menuju taman, tetapi setengah jalan...

"Hey, Andy. Aku punya tempat bagus, ayo ikut aku," ajak Wina tiba-tiba.

"Tunggu sebentar, Win," kata Andy.

Andy berbelok arah dan mengajak Wina ke sebuah sungai dengan air terjun kecil.

"Ini tempatnya, Win. Bagus, kan?" kata Andy.

Wina terpesona melihat keindahan alam di pagi hari. "Aku baru tahu ada tempat seperti ini di dekat kita, Dy. Bagus sekali!"

"Aku dulu sering datang ke sini bersama orang tuaku," ucap Andy.

"Ini memang indah," kata Wina sambil tersenyum.

Andy membelikan Wina roti dan minuman dari toko terdekat, lalu mereka duduk di pinggir sungai sambil menikmati sarapan bersama.

"Dy, ada sesuatu yang ingin kukatakan. Semalam, aku bermimpi..." Wina tiba-tiba berhenti bicara.

Andy menatapnya dengan perhatian. "Mimpi apa, Win? Ceritakan padaku."

Wina menceritakan mimpinya tentang Andy yang pergi atau meninggal, di mana dia melihat roh Andy keluar dari tubuhnya dan tersenyum kepadanya. Wina menangis dan merasa sedih dalam mimpinya. Roh Andy berkata kepadanya, "Win, aku harus pergi ke suatu tempat. Aku harap kita bisa bertemu lagi." Wina terbangun pukul 3 pagi dan kemudian pergi menemui Andy pukul 5.

"Kamu benar-benar bermimpi seperti itu, Win?" tanya Andy dengan perasaan campur aduk.

"Iya, Dy. Aku juga tidak tahu mengapa aku bermimpi seperti itu," jawab Wina.

"Aku tidak mau pergi, Win. Aku ingin tetap di sini," ucap Andy dengan suara lembut.

Wina menundukkan kepalanya dan menangis di pangkuan Andy. Andy mengelus lembut rambutnya, meskipun dia tahu bahwa dalam dua hari, dia akan meninggalkan Bumi selamanya.

"Andy, jangan pergi. Aku tidak mau kehilanganmu," kata Wina dengan suara terisak.

Andy merasakan kepedihan dalam hatinya, tetapi dia tetap tersenyum dan mengucapkan kata-kata yang menenangkan. Dia tidak bisa mengatakan pada Wina bahwa dia akan pergi dalam dua hari. Sebaliknya, dia mengajak Wina untuk pulang.

"Ayo, Win. Bangun. Sudah larut," kata Andy.

Wina mengangguk dan mereka berdua berlari kembali setelah lama duduk di pinggir sungai. Meski Andy merasa sedih karena akan meninggalkan teman pertamanya, dia tetap berusaha tersenyum karena dia tahu bahwa dia harus menjaga janjinya.

"Mari kita pulang, Win. Sampai jumpa di sekolah," ucap Andy.

"Baiklah, Andy. Sampai jumpa," jawab Wina.

Andy tiba di rumah dengan perasaan sedih. Dia baru saja mendapatkan teman pertamanya, tetapi dalam waktu yang singkat, dia harus meninggalkannya selamanya...

Andy begitu lama sendirian, dia tidak memiliki teman selain Wina yang selalu memerhatikannya. Bagi Andy, Wina adalah teman terbaik yang dia kenal, Andy begitu bersyukur mengenal Wina. Dia akan melindungi Wina jika dibutuhkan, dia akan menjaga temannya sebaik mungkin.

Tetapi Andy tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!