Nasib Baik
Namaku Andy, seorang pelajar yang tidak ingin terlihat mencolok. Aku tinggal di sebuah kota kecil di Pulau Jawa. Hidupku biasa-biasa saja, tapi terkadang aku mengalami pembullyan yang luar biasa. Aku orang yang pendiam, maka dari itu ada saja anak nakal yang benar-benar ingin menggangguku. Aku ditendang tanpa alasan, diikat di sebuah kursi, lalu kepala ku dibenturkan dengan bola besar. Terkadang yang lebih buruk, aku dipukul beramai-ramai. Hidupku yang biasa-biasa saja juga benar-benar diwarnai dengan kesuraman masa mudaku.
Di sekolah, kelas 12A, "Hei, Andy!" Perkenalkan, nama dia Wina. Dia adalah satu-satunya gadis di kelas yang menyapaku. Dia benar-benar baik hati, terkadang aku diberi kunci jawaban saat ujian olehnya. Dia juga mengatakan ingin berteman denganku tanpa memperdulikan bagaimana penampilan diriku.
"Oh, hai Wina. Ada apa?" ucap Andy yang dalam hatinya juga kegirangan karena ada seseorang yang menyapanya.
"Tidak ada, sebenernya aku hanya ingin menyapamu saja."
"Bagaimana hari Minggumu kemarin? Apa menyenangkan?" ucap Wina.
"Ya, seperti biasa. Hari mingguku biasa saja, kau tahu."
"Andy, kau harus menikmati masa mudamu itu! Kamu harus keluar dari rumah di hari libur bersama teman-temanmu. Kau tahu, hidup itu cuma sekali, jadi nikmati selagi bisa."
Andy merenungkan nasib dan kegiatannya yang benar-benar sia-sia dan membosankan. Dia berpikir bahwa yang dikatakan oleh Wina adalah kebenaran, lalu mengatakan, "Baiklah, Wina. Aku akan mencoba melakukan banyak hal saat hari libur. Terima kasih, Wina."
"Oke, Andy. Bagus kalau begitu. Oh ya, aku pergi dulu ya. Harus istirahat di kantin. Bye."
Teman Wina yang pergi bersama ke kantin berbisik kepada Wina, "Wina, kamu kenapa ngobrol sama Andy? Dia culun dan suram, tau bisa dilihat dari mukanya."
Andy yang mendengar itu merasa sedih akan dirinya sendiri.
Saat pulang sekolah, Andy berjalan melewati jalan yang biasa ia lewati dan tiba-tiba...
"ADUHHH....."
"ADUH... SAKIT."
Andy masuk ke dalam selokan yang tidak tertutup karena Andy berjalan sambil melamun.
"Duh, apa-apaan ini? Siapa yang menaruh got di sini? Duh, sakit banget."
Dia terluka di bagian dengkul dan lukanya cukup besar.
Akhirnya, Andy sampai di sebuah perumahan elite. Deket rumahnya, disana banyak anjing besar yang galak. Andy biasanya takut lewat sini, tapi karena dia ingin cepat sampai rumah karena terluka, dia terpaksa.
Tiba-tiba...
"WOOF WOOF WOOF"
"GUG GUG GUG"
"AAAAAAAAA ADA ANJINGGGGG AAAAAA TOLONGGGG ANJINGNYA BESAR BANGET!" ucap Andy yang sedang panik.
Seketika, Andy berlari memaksakan kakinya, walau sedang terluka. Dan sialnya, Andy malah terjatuh yang kedua kalinya, lalu mukanya menghantam aspal jalan raya.
Anjing yang mengejar Andy kabur setelah Andy terjatuh. Andy terluka lagi di bagian dagu, dan kali ini darahnya lebih banyak.
Akhirnya, Andy sampai di rumah.
"Pa... Andy pulang."
Andy lupa bahwa bapanya meninggal Minggu kemarin karena serangan jantung.
"Pa, Andy pulang. Bapa dimana? Di halaman belakang ya?"
Andy terus mencari bapanya di sekeliling rumah dengan banyak luka di tubuhnya, sambil berfikir bapanya mungkin berada di suatu tempat di rumahnya.
Dan ketika ke kamar orang tuanya, akhirnya Andy mengingat bahwa bapanya sudah tidak ada sejak seminggu yang lalu. Dia terjatuh sambil menangis di depan pintu kamar orang tuanya, dan di dalam hatinya berkata, "Kini aku sendirian."
Besok harinya, Andy seperti biasa berangkat ke sekolah pagi sekali, di mana belum ada satu pun siswa yang datang. Andy duduk di belakang sambil melamun sendirian. Tiba-tiba, ada seseorang datang.
Dia Alman dan teman-temannya, laki-laki yang suka membully Andy.
"Woy, Andy. Dateng pagi banget si lu, sok rajin banget."
"Haha, benar lu, man. Andy kalo berangkat pagi banget, paling pengen dipuji," ucap teman Alman.
Andy berusaha mengabaikan mereka, tapi Alman kesal karena perkataannya tidak direspon. Lalu dia menendang paha Andy.
Dan Andy tetap diam.
Di kelas 12A, jam pelajaran dimulai. Waktu berlalu 40 menit sejak pelajaran dimulai, tiba-tiba Andy melihat uang di lantai, tidak jauh dari mejanya.
"Itu yang siapa? Aku harus mengambilnya dan mengembalikannya sebelum diambil orang," ucap Andy dalam hatinya.
Andy mengambil uang itu, lalu menyerahkannya ke meja ibu guru.
Ibu guru pun berkata, "Andy, ini uang siapa? Kamu jujur sekali."
"Hey, anak-anak. Tolong dengarkan sebentar. Ini si Andy menemukan uang di lantai, 10 ribu. Hayo, punya siapa? Ngaku yang jujur."
"Andy, hebat loh! Sudah jujur tidak mengambil uang, iya menemukan di lantai."
Alman yang mendengar perkataan tersebut merasa kesal dan berkata ke Andy, "Caper-caper, cari perhatian, woy! Dasar, gua tau lu cuma pengen dipuji sebenernya lu mau ambil itu duit kan."
Andy mengabaikan dia, walau rasanya tidak enak sekali ketika dia jujur tapi diperlakukan seperti orang bodoh yang mencari perhatian.
Malam harinya, di rumah Andy, Andy sedang terbaring di kamarnya sambil bermain game. Setelah selesai bermain, dia membuka media sosial dan mencoba berkenalan dengan orang secara online.
Tiba-tiba, sesuatu yang aneh terjadi. Layar hp-nya menjadi hitam dan hanya terdapat satu rekaman suara.
"Ini aneh, kenapa layar hpku jadi hitam? Padahal hpku baru ku beli satu bulan yang lalu sebagai hadiah ulangtahunku. Kenapa ini sudah rusak saja?"
"Eh...? Apa ini?"
"Rekaman audio?"
Audio itu diputar oleh Andy.
"...krek... Halo, Andy. Ini aku. Kita sudah lama kenal. Aku selalu mengikutimu sejak kau kecil. Kau pastinya tidak mengenal ku, tapi aku tahu banyak tentangmu."
"Mungkin ini saatnya kita bertemu langsung, Andy."
Seketika, hp Andy setelah memutar rekaman itu kembali normal, seolah-olah tidak ada kesalahan lagi.
Andy merasa sangat ketakutan dengan apa yang dia dengar barusan.
"Itu mengerikan, apa-apaan itu? Siapapun yang membuat rekaman itu, yang pasti itu tidak mungkin dia seumuranku. Itu terlalu gila, pasti dia orang jenius."
"Hacker pun tidak mungkin melakukan hal rumit hanya untuk sebuah audio yang bertujuan menakut-nakuti."
"Dan apa maksudnya dia mengenalku sejak aku kecil? Memangnya dia siapa?"
Andy pun merasa ketakutan dan bersembunyi di dalam selimutnya, kemudian tertidur.
Pagi hari tiba, Andy terbangun dengan wajah yang lelah karena tidak bisa berhenti memikirkan kejadian semalam.
Tiba-tiba...
Grrrrrhhgg
Wusssshh
Suara kamar Andy, yang tiba-tiba menjadi putih dalam sekejap saat Andy mengedipkan mata.
"Apa ini? Dimana aku? Aku tadi masih berada di kamar rumahku, kenapa semua ini jadi putih tanpa ujung seperti ini? Dimana aku? Apa aku mati?"
Dari sangat jauh, terdengar suara langkah kaki yang cukup besar. Andy pun melihatnya.
Dia melihat mahluk yang begitu, begitu sangat besar. Padahal jarak mereka masih sangat jauh, tapi Andy paham sebesar apa dia jika mahluk itu mendekatinya sampai membuat Andy tidak bisa bergerak maupun berkata-kata.
Mahluk itu berkata, "Andy, diam. Jangan takut."
Andy berkata dalam hati, "Bagaimana aku tidak takut? Dia benar-benar monster."
Semakin dekat, ukurannya tidak masuk akal.
Semakin dekat...
Andy benar-benar kaget.
Semakin dekat...
Semakin besar...
"SEBENERNYA, MAHLUK APA ITU???"
"SEBESAR APA DIA, WOY..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments
✨Princess Of Light✨
enak banget luh ultah dikasih hadiah HP
we ultah gak di kasih apa²
2023-07-16
1
✨Princess Of Light✨
Mak! Lontooong! Ada gukguk
2023-07-16
1
✨Princess Of Light✨
wow... Kata-kata nya... dia pasti belajar dari ras terkuat di dunia. [emak]
2023-07-16
0