KEMBALINYA RE DAN RI

Re hantu bocah dengan kepala terbalik kini berdiri di depan kamar Sekar. Lantunan murotal yang terdengar dari ponsel gadis itu membuat Re urung masuk.

"Sekar ... aku kembali!" bisiknya.

Sekar yang terlelap karena tubuhnya sakit semua. Gadis itu memang butuh istirahat total untuk memulihkan semua tenaganya.

"Jadi Sekar sakit Ma?" tanya Reynold.

"Iya sayang. Kasihan, tadi dia pulang dalam keadaan pucat," jawab Rita.

"Terus kata Dokter apa Ma?" tanya pemuda itu perhatian.

"Kata Dokter, Sekar sakit anemia akut dan kekurangan nutrisi dalam tubuhnya," jawab Rita.

Wanita itu senang putranya mulai terbuka dan bertanya tentang keadaan Sekar. Reynold termasuk laki-laki dingin dan cuek. Pemuda itu tak peduli apapun selain ketenangan Keluarganya.

"Aku mau jenguk dia Ma," ujar Reynold.

"Iya sayang, tapi sepertinya dia sedang tidur. Tadi baru saja minum obat," jelas Rita.

"Baiklah ... kalo gitu nanti sore saja," ujar Reynold.

Rita mengangguk, wanita itu mengelus lalu memberi kecupan di pipi putranya. Pemuda itu balas mengecup kening ibunya. Rita begitu senang dengan respon putra pertamanya itu.

"Tinggal Charlie nih. Anak itu sebelas dua belas sama kakaknya," keluh wanita itu.

Tak lama Charlie pulang dengan wajah kesal. Tampak wajah pemuda berusia dua puluh tahun itu sedang tidak bersahabat.

"Assalamualaikum!" sahut Rita yang menyadarkan Charlie.

Pemuda itu meminta maaf dan menjawab salam ibunya. Rita menarik sang putra dan diminta untuk duduk. Wanita itu sendiri yang mengambilkan air minum untuk putranya.

"Mom,"

"Minum dan istighfar!" titah sang ibu.

Charlie menurut, pemuda itu minum sambil mengucap istighfar. Memang hal itu mampu menenangkan dirinya yang sedang marah.

"Sudah tenang?" tanya Rita menatap putranya penuh selidik.

Charlie tak akan bisa lagi menutupi semua. Akhirnya ia pun mengaku jika selama ini menjalin kasih dengan dua perempuan sekaligus. Hari ini ia dipergoki oleh kekasihnya berduaan dengan perempuan lain dan begitu juga dirinya memergoki kekasihnya selingkuh. Rita menertawai putranya.

"Mom!" rengek Charlie cemberut.

"Salah sendiri mempermainkan wanita!" sahut Rita telak.

"Sekarang bagaimana jika adikmu diduakan oleh pria seperti yang kau lakukan?" tanya wanita itu kesal pada putranya.

"Aku bunuh pria itu!" sahut Charli langsung.

"Nah ... beruntung salah satu pacarmu tak punya kakak. Jika punya ... kau akan digantung!" sahut Rita kesal.

"Jangan mentang-mentang kamu tampan dan banyak uang Nak!" peringat wanita itu lagi.

"Karena jika Tuhan sudah mengambil semuanya ... maka selesai sudah!' lanjutnya memberi nasihat.

Charlie menunduk, ia memang salah. Tidak mau diselingkuhi tetapi dirinya malah selingkuh.

"Kau tau sayang .. tadi Sekar kembali pingsan di sekolah," ujar Rita memberitahu.

"Oh ya?" sahut Charlie malas.

Rita berdecak melihat respon putranya hingga membuat Charlie menoleh pada ibunya.

"Mom? Dia punya ayah dan ibu kan?"

"Ah ... sana mandi!" usir Rita kesal.

"Loh Mom. Apa kata-kataku salah?" tanya Charlie bingung.

"Benarkan jika Sekar punya orang tua? Biar itu jadi urusan orang tuanya!" sahut Charlie.

Pemuda itu naik ke atas. Rita hanya menggeleng dan menghela napas panjang. Sementara itu Re mengikuti Charlie.

"Ah ... Renata ... padahal kamu cantik, jika saja kamu nggak selingkuh," monolognya.

"Lagian kenapa pake ketemuan sih, pas lagi jalan sama Anida!" gerutunya sebal.

Charlie memilih memejamkan matanya. Pemuda itu belum shalat dhuhur. Inilah yang membedakan Charlie dan Reynold. Charlie selalu menunda ibadah sedang Reynold sebaliknya.

"Masih jam setengah satu. Nanti aja solatnya!' ujarnya lalu menutup mata.

Re menatap Charlie yang memejamkan matanya. Sosok dengan kepala terbalik itu menggangu tidur sang pemuda.

"Charlie!"

Dalam mimpi pemuda itu, ia melihat Renata tengah berlarian di taman bunga tanpa busana. Mereka berdua saling berkejaran seperti Adam dan Hawa.

Hingga di salah satu taman penuh bunga mereka tergeletak dengan posisi terlentang. Napas keduanya terengah-engah.

"Ini indah sekali!' ujar Renata.

Gadis itu memeluk tubuh bugil Charlie menggesek semua asetnya ke tubuh sang kekasih yang juga bugil.

"Renata," panggil Charlie dengan suara serak.

"Sayang," rajuk gadis itu mulai merangsek dalam pelukan Charlie.

Seketika benda keramat milik Charlie menegak sempurna. Pemuda itu benar-benar ingin bercinta dengan kekasihnya yang seksi itu.

"Oh ... Renata!" erangnya mengigau.

Re menatap tubuh Charlie yang bergelinjang kesana kemari. Charlie memeluk guling seakan-akan ia akan bercinta dengan benda itu.

"Renata!' erang Charlie dengan napsu membara.

Tubuh pria itu mulai bergerak naik turun. Re makhluk tak kasat mata terus memberikan mimpi indah itu pada pemuda yang memang tengah dilanda cinta.

"Re," erang Charlie terus mempercepat gerakannya.

Tok! Tok! Tok! "Charlie bangun!" teriak Rita.

"Charlie!" Rita membuka pintu kasar hingga membangunkan putranya.

"Astagfirullah Charlie!" teriak Rita melihat celana basah pria itu.

Dengan gemas dan perasaan kesal, Rita menarik kuat telinga putranya sampai mengaduh. Wanita itu mengguyur Charlie sampai pemuda itu minta ampun.

"Makanya sholat!" bentak sang ibu murka.

"Iya Mom ... ampun," cicit Charlie kedinginan.

"Mandi besar sana!" teriak Rita lagi.

Wanita itu meninggalkan kamar putranya dengan keadaan kesal. Re mengikuti Rita mencoba mengganggu wanita itu.

"Astagfirullah!" wanita itu beristighfar hingga membuat Re lari tunggang-langgang.

Sore menjelang, Reynold menatap Sekar yang berbaring lemah. Pemuda itu tidak tega melihat kondisi gadis yang kini mulai mengusik hatinya.

"Apa kamu baik-baik saja?" tanyanya perhatian.

"Iya Tuan. Terima kasih atas perhatiannya," ujar Sekar masih lemas.

Reynold meraba kening gadis itu. Berasa sedikit hangat. Rabaan itu perlahan menjadi elusan di pipi sang gadis.

Reynold segera menjauhkan tangannya yang kurang ajar. Pemuda itu akhirnya keluar kamar setelah ia pamit.

"Astagfirullah!" gumamnya lirih sambil mengelus dadanya yang tiba-tiba berdesir hebat.

"Dia masih kecil Rey," bisiknya pada diri sendiri.

Pemuda itu pun kembali ke ruang tengah. Sekar memilih membersihkan diri. Gadis itu sudah selesai haid. Ia pun mandi besar, kulitnya masih terasa sakit luar biasa.

"Ternyata jadi media itu benar-benar berat dan menguras tenaga. Jika tidak mampu, mungkin aku tak bisa kembali ke tubuhku," lanjutnya bergumam.

Usai mandi Sekar memilih keluar kamar. Gadis itu sudah merasa lebih baik. Ia belum melihat Re, sosok makhluk halus pertama yang ia lihat.

Ri muncul, sosok tinggi besar dengan banyak bulu di sekujur tubuhnya. Mata besar dan membeliak seakan-akan ingin keluar dari tempatnya.

"Sekar aku kembali!" sosok itu berubah bentuk menjadi sosok yang sangat tampan.

"Sekar!' gadis itu menoleh.

Sekar terdiam sesaat ketika melihat Re dan Ri di depannya. Ia mengenal dua sosok itu.

'Mau apa kalian?" bisiknya bertanya.

"Tidak ada Sekar ... kami temanmu dan kami kembali," ujar Ri.

"Menjauhlah kalian. Jika tidak aku akan meminta Danar membunuh kalian semua!" ancam Sekar.

"Kau lupa jika kami abadi hingga akhirnya jaman?" ujar Re dengan seringai meledek.

Bersambung.

Setan dan iblis ditangguhkan hidupnya oleh Allah hingga hari pembalasan.

Next?

Terpopuler

Comments

aidernia_Novelia

aidernia_Novelia

makanya jangan lupa kalo tidur baca doa, jangan suka nunda2

2023-01-08

1

aidernia_Novelia

aidernia_Novelia

next

2023-01-08

1

aidernia_Novelia

aidernia_Novelia

makanya jangan kalo tidur baca doa dan suka nunda2 char

2023-01-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!