...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
"Ngapain nih orang pake ke sini segala? Apa dia mau nolongin gue? Kalo emang bener dia mau nolongin gue, berarti dia nggak songong-songong amat." Queensa tersenyum dalam hati.
Namun Varo justru membuat pikiran-pikiran baik Queensa padanya, jatuh seketika, kala dia berkata, "Lo boleh bully dia, tapi jangan pernah lagi bilang kalo gue cowok lo! Jijik tau nggak!"
Setelah mengatakan hal itu, Varo keluar dari kantin meninggalkan ketiga temannya yang masih duduk di bangku mereka.
Membuat ketiga orang temannya itu segera berlari menyusulnya, bahkan mereka sampai tak sempat membayar makanan mereka.
"Bu, masukin semua ke billnya Varo aja ya!" seru Alana yang berlari paling belakang.
Rebecca mendengus kesal dan ikut meninggalkan kantin itu, dia malu, sangat malu dengan cara Varo menegurnya.
Semua pengunjung kantin mendengar ucapan Varo tadi, tapi itu tak menyurutkan tekad Rebecca untuk mendapatkan pujaan hatinya.
Queensa sendiri juga bergegas membeli dua bungkus roti dan sebotol susu strawberry, lalu pergi ke taman sekolah seperti rencana awalnya.
Dia duduk di bangku, meletakkan roti dan minuman itu di sebelahnya. Lalu dia mengumpat Rebecca dan Alvaro, sambil mengusap jidatnya yang sedikit benjol karena ulah Rebecca.
Rasa sakitnya sih memang tidak seberapa, tapi rasa malu dan kesalnya itu bos... sampe luber!
"Dasar duo sialan! Bisa-bisanya mereka bikin jidat gue jadi bertanduk gini!? Ini semua gara-gara kartu setan itu! Gue kan cuma pengen sekolah dengan tenang, kenapa susah banget sih!?" umpatnya lirih, kemudian mulai memakan rotinya.
Queen memegang roti dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia pakai untuk memegangi bukunya.
Namun saat dia sedang fokus-fokusnya membaca, tiba-tiba saja sebuah bola basket melayang ke arahnya.
Bola itu tepat mengenai wajah Queensa. Pusing, itulah hal pertama yang Queen rasakan dan dia juga merasa ada yang mengalir keluar dari hidungnya. Queen menyentuhnya dan berdecak kesal.
"Ck! Gue paling benci darah, tapi kenapa malah gue yang berdarah!?" gumamnya.
Dan tanpa berpikir panjang, langsung berlari ke toilet untuk membersihkan cairan amis yang selalu bisa membuatnya mual itu.
Tapi setelah Queensa pergi dari sana, pelaku yang membuatnya mimisan justru tertawa bersama teman-teman setimnya.
Dan benar saja, darah yang cuma sedikit itu bahkan membuat Queensa kembali memuntahkan roti yang baru saja dia makan tadi.
Terlebih lagi, baju seragamnya juga terkena nod darah dan membuat Queen harus membersihkannya di dalam salah satu bilik kamar mandi itu.
"Sialan! Baju gue jadi kotor gini, jadi harus beli lagi deh!" umpatnya lirih.
Queen terpaksa membasahi sedikit bajunya dengan air, setidaknya untuk membuat noda darah itu tak terlihat lagi dan juga tidak lagi mengeluarkan bau amis.
Namun saat Queen hendak keluar dari sana, tiba-tiba saja guyuran air membasahi seluruh tubuhnya.
"Rasain tuh!"
"Makan tuh air pel!"
Queen mengepalkan erat-erat tangannya. Dia mengenalnya, sangat mengenal suara sialan itu.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments