Queensa "16"

...Seperti biasa ya bestie......

...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...

...***** Happy Reading Bestie *****...

Hingga akhirnya dia pun sampai di tujuan, dan hanya terlambat selama tiga menit saja. Queensa menghela nafas lega, karena mengira jika si biang sial itu tak akan marah hanya karena waktu tiga menit.

Dia sengaja memarkirkan motornya beberapa meter dari tempat yang dia tuju, agar Varo tak mencurigainya.

Dengan nafas tersengal-sengal, Queensa berlari masuk ke tempat itu dan menyerahkan kantong plastik di tangannya pada Varo yang sudah berkacak pinggang menunggunya.

"Nih, makanan pesenan kamu," ujarnya dengan nafas yang masih naik turun.

Varo merampas kantong plastik dari tangan Queensa, tanpa mengucapkan terimakasih. Dia justru memberi rentetan kata tiada akhir yang membuat kuping Queen rasanya sangat tersiksa.

"Gue udah nungguin lo selama 30 menit, dan lo malah nggak nanggepin perintah gue! Gue udah kasih waktu tambahan buat lo, dan lo masih telat?! Apa lo ke sini ngesot, hah!? Lambat banget sih lo kayak siput!"

Varo terus saja memberikan kultum, alias kuliah tujuh menit pada Queensa, yang membuat gadis itu rasanya ingin sekali menyumpal mulut Varo dengan lakban agar diam dan tak membuat kepalanya pusing.

"Nih cowok lemes banget mulutnya kayak emak-emak di tagih cicilan panci!" batinnya dengan kesal.

Namun kenyataannya, dia tak bisa mengucapkan sepatah katapun demi keamanan identitasnya.

Jika bukan karena trio ubur-ubur itu, dia tak akan telat mengantarkan pesanan si cowok biang sial itu dan tak perlu mendengarkan kultum dari Varo seperti saat ini.

Teman-teman Varo yang lain hanya bisa mengulum senyum mereka, melihat Varo yang marah-marah pada Queensa.

Karena jika mereka ikut bersuara, sudah bisa di pastikan jika kultum itu akan beralih pada mereka.

Singkat cerita, kini Queen sudah berada di rumahnya. Namun omelan serta umpatan tak kunjung berhenti terlontar dari bibirnya.

Dia sangat kesal dengan Varo yang seenak jidat memberinya ceramah selama hampir setengah jam! Bahkan sudah melebihi lamanya omelan guru BK, sangat menyebalkan!

Queen kembali membuka laptopnya, namun dia tak lagi menonton film melainkan bermain game.

Selain menyukai balap, dia juga sangat suka bermain game untuk mengisi waktu luangnya.

Namun lagi-lagi dering telepon menganggu aktivitasnya, dan membuat Queensa kesal setengah mati.

Giginya bergemelatuk dengan tangan yang terkepal erat, karena dia pikir Varo lah yang menelepon dia.

Dan mungkin saja, hanya untuk memberikan perintah konyol lain padanya, atau meneruskan kultumnya.

Bukan tanpa alasan, Queen mengatakan perintah Varo itu konyol. Itu karena dia bisa saja memesan makanan dengan aplikasi pesan antar.

Tappi dia justru mempersulitnya dan membuat dia harus mengemudi seperti orang kesetanan, hanya untuk membawakannya makanan. Bukankah itu sangat konyol?