...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Bukan karena dia punya maksud buruk, hanya saja dia khawatir jika pria itu adalah saingan terberatnya untuk kembali menjadi pemegang tetap ranking pertama di kelasnya.
"Alvaro!" seru bu Tia dengan keras, membuat si empunya nama terkejut dan terbangun dari tidurnya. "Kamu selesai paling awal, tapi nilaimu yang paling buruk! Kenapa kau selalu saja mendapatkan nilai ini? Telur lagi telur lagi, apa kau mau jadi pedagang telur?!" bu Tia mulai menceramahi pria yang ternyata bernama Alvaro itu.
Ingin rasanya Queensa tertawa sekeras mungkin saat itu, tapi mengingat sang guru masih ada di depan kelas, dia hanya bisa menahan tawanya sebisa mungkin.
Tapi sepertinya Alvaro menyadari Queen yang tengah menertawakannya, dia melirik tajam pada Queensa hingga bu Tia kembali membentaknya karena malah mengabaikan dia yang tengah memarahinya.
Varo mendengus kesal, lagi dan lagi di harus terus diomeli seperti ini. Dia sudah bosan, bahkan sangat bosan.
Tapi mau bagaimana lagi, jangankan menjawab soal dengan benar, bahkan apa yang dia tulis pun dia sama sekali tidak mengerti.
Baru melihat deretan angka itu saja, sudah membuat kepalanya terasa pusing dan berdenyut.
Bagaimana mungkin dia mau repot-repot menghitungnya?
Bukankah lebih baik jika menggunakan sistem keberuntungan? Siapa tau jawaban yang dia tulis dengan asal itu ternyata benar, begitu lebih simpel.
Akhirnya mereka tidak jadi belajar, karena bu Tia yang terlalu fokus memarahi Alvaro sampai jam istirahat tiba.
Benar-benar menyenangkan bagi murid yang lain, karena mereka tak perlu belajar. Tapi itu menyebalkan untuk Varo, karena gendang telinganya serasa hampir pecah.
Bu Tia keluar dari ruang kelas, namun saat Queen baru akan berdiri untuk pergi ke kantin, Varo menahan langkahnya dengan berdiri di hadapannya dan menatap Queen dengan tatapan tajam yang begitu terasa menusuk meski itu sama sekali tak membuat Queen takut.
Queen justru nampak bingung dengan apa yang ingin cowok resek itu lakukan padanya, hingga dia mengeluarkan sebuah kartu dari sakunya.
Kartu bergambar tengkorak hitam, yang membuatnya semakin bingung. Namun tidak sampai di situ, Varo menempelkan kartu itu di dahi Queensa, membuat mata Queensa membulat sempurna.
"Itu hadiah dari gue, karena lo udah berani meluk gue dan ketawain gue!" ujarnya lantas berlalu pergi meninggalkan Queensa yang masih bingung dengan apa maksud Varo memberinya kartu itu.
"Mampus lo! Lo udah dapet Blackjack dari ketua A four, lo bakal jadi bahan bullyan satu sekolah!" sahut seorang siswi perempuan yang Queensa ingat jelas, dialah orang yang tadi dengan sengaja menjulurkan kakinya dan membuatnya jatuh.
Tapi apa maksud kata-kata aneh yang cewek gila itu katakan tadi, Blackjack? Bahan bullyan satu sekolah?
A four, sebenarnya apa maksudnya? Queensa benar-benar tidak mengerti sama sekali maksud Alvaro dan cewek itu.
Bahkan setelah memikirkannya cukup lama, Queen tetap tidak bisa menemukan jawabannya.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Rossel
Jadi ingat Dao Ming Tse anggota F4 pas bagian ini.
2023-10-24
1