...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Queensa merebahkan tubuhnya di atas matras tidak terpakai, yang sengaja di bawa ke sana oleh siswa yang sering membolos, seperti dirinya.
Dia meratapi nasib buruknya hingga terlelap tanpa sadar. Sampai akhirnya bell istirahat pun berbunyi, dan membangunkan Queensa dari tidurnya. Queen menguap sembari meregangkan otot-ototnya.
Dia merasa sangat malas untuk mengikuti pelajaran lagi. Jadi dia memilih untuk pulang lebih awal. Queen turun dari rooftop dan berjalan ke kelasnya.
"Eh Queen, lo dari mana aja?" tanya Vera.
"Dari alam baka. Kenapa? Lo mau gue anter ke sana juga?!" jawab Queen dengan acuh, sambil mengunyah permen karet favoritnya.
Dan sontak saja hal itu membuat semua teman sekelas yang masih berada di sana pun, menatap mereka bertiga dengan bingung. Karena seperti yang semua orang ketahui, jika Queen, Nindy dan Vera adalah teman baik. Tapi Queen tiba-tiba saja bersikap tak wajar pada kedua sahabatnya.
"Queen kok lo ngomongnya gitu sih?" ucap Nindy.
"Attention please...!" Bukannya menjawab pertanyaan Nindy, Queensa justru meminta atensi semua orang, "Gue punya pengumuman. Mulai hari ini dan detik ini juga, mereka berdua bukan lagi temen gue!" ucapnya dengan santai.
"Q-Queen, kok lo ngomongnya gitu sih? Please Queen maafin kita," ujar Nindy dan Vera bersamaan.
"Cih! Ratu drama! Minggir!" bentaknya.
Karena Nindy dan Vera menghalangi jalan menuju bangkunya. Mau tidak mau, mereka berdua pun bergeser dan memberi jalan pada Queensa.
Setelah menyambar tasnya, dia segera berlalu pergi meninggalkan kelasnya dan berjalan ke parkiran. Dia sudah tidak punya keinginan lagi untuk belajar, dengan kondisi mood yang seambyar itu.
Meskipun Queensa bersikap seperti itu, tapi dia termasuk siswa yang sangat pandai. Dalam hal akademis, bahkan dia selalu menempati peringkat pertama di kelasnya.
Baru saja Queen bersiap untuk menaiki motornya, namun sebuah tangan yang mencekal lengannya membuatnya urung.
Queen menolehkan kepalanya, dan mendapati Farrel lah yang sedang memegangi tangannya.
"Queen, gue mau ngomong bentar sama lo," ucapnya.
Dia berbalik dan menatap Farrel dengan tangan yang kini dia silangkan di depan dada. Tak ada sepatah katapun terucap dari bibir Queen, dia hanya menunggu si Magadir alias mantan gak tau diri itu untuk bicara.
"Yang lo liat tadi itu, gak kayak yang lo bayangin, Queen. Gue sama dia itu nggak—"
"Shut up!" sela Queensa yang kemudian berjalan perlahan memutari tubuh Farrel dengan, "Pertama, gue nggak buta! Kedua, gue nggak bodoh! Dan yang ketiga, gue udah nggak perduli sama apa yang lo lakuin. So, nggak ada lagi yang perlu kita bahas, kan?"
"Queen, gue yakin lo masih sayang sama gue. Please, maafin gue," ucapnya.
Bukannya menjawab, Queensa justru meniup permen karetnya hingga meletus, kemudian meludahkannya ke lantai.
"Lo tau? Lo itu kayak permen karet gue barusan, menjijikkan! Karena apa? Karena lo udah jadi sampah!" ujar Queen sambil tersenyum smirk.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Dewi
Soalnya kalau mengandalkan keberuntungan ad 25% kemungkinan benar sih, tapi kalau keberuntungan lagi buruk ya seperti Alvaro
2022-11-04
3