20. Bapak Dan Anak

Luna pun turun dari mobil kakek Wira. Dia masih bingung dengan kesepakatan yang di buat kakek Wira. Tapi jika mengingat tawaran yang menggiurkan, dia pun memikirkannya lagi.

"Apa bapak akan menerimanya? Rasanya sulit sekali, meskipun bapak orang miskin dan pekerjaannya tukang parkir. Tapi dia pantangan sekali memanfaatkan keadaan yang menguntungkan baginya." gumam Luna.

Dia berjalan menyusuri gang menuju arah rumahnya, di belakang Riki teman kecilnya berjalan cepat menghampiri Luna dan memanggilnya.

"Luna! Woi!" teriak Riki, tapi Luna diam saja.

Seolah tidak mendengar kalau Riki memanggilnga dengan kencang. Luna masih terus berjalan, hingga Riki melempar sendal jepitnya ke arahnya dan mengenai kepala Luna. Sampai kepalanya pun terdorong kedepan.

"Aduh! Kampret, sialan Rikiii!" teriak Luna berbalik sambil memegangi kepalanya yang kena sandal jepit Riki.

Luna bersiap mengejar Riki, Riki pun berlari menghindar dari kejaran Luna. Mereka saling kejar, seperti kucing mengejar lawannya. Sampai mereka tiba di depan rumah Luna, Riki masuk kedalam rumah Luna dan bersembunyi di belakang bapaknya Luna. Yang kebetulan sedang berdiri di depan pintu.

"Awas lo Riki! Gue cekek lo sekalian! Sini kamu!" teriak Luna masih mengejar Riki.

Mereka berlari mengitari bapaknya Luna. Hingga bapaknya Luna menarik telinga keduanya dan di suruh berdiri di depannya. Matanya melotot tajam pada anak perempuan dan laki-laki saling berkejaran.

"Kalian itu sudah besar! Jangan seperti kucing sama tikus! Ada apa kalian hah?!" tanya bapaknya Luna dengan keras, masih melotot pada keduanya secara bergantian dan mengencangkan cubitan di telinga keduanya.

"Ampun om, cuma candaan aja sama Luna om." kata Riki memegangi telinganya yang terasa panas karena cubitan bapaknya Luna keras sekali.

"Pak, sakit. Kenapa Luna juga di cubit sih?" kata Luna menarik telinganya juga karena sakit.

"Bapak ngga peduli! Kalau mau main kejar-jejaran sana di luar!" kata Jack dengan nada tinggi dan matanya masih melotot pada anaknya dan Riki.

Setelah mereka kesakitan dan daun telinganya memerah, baru Jack melepaskan tangannya.

"Kenapa kalian lari-larian?!" tanya Jack pada mereka.

"Riki pak, dia nimpuk kepala Luna dengan sandal bututnya itu." ucap Luna dengan bersungut.

"Sori Luna, lagian lo di panggil-panggil ngga nengok-nengok juga. Ya udah gue lempar juga sandalnya, heheh!"

"Kampret lo!" umpat Luna mendelik matanya.

"Heheh."

Riki tertawa kecil dan menggaruk kepalanya, dia kemudian keluar dari rumah Luna. Luna sendiri masuk ke dalam kamarnya, dia mengusap kepalanya yang masih terasa nyeri karena lemparan sendal Riki.

_

Malam hari, Luna masih memikirkan permintaan kakek Wira. Sesekali dia menghela nafas panjang dan memejamkan matanya, tampak bingung sekali dan gelisah. Membuat bapaknya, Jack jadi heran. Ada apa dengan anaknya itu.

"Luna, kamu kenapa? Sepertinya lagi bingung?" tanya bapaknya.

"Iya pak, Luna lagi bingung banget." kata Luna menghampiri bapaknya yang sedang menonton tivi.

"Apa yang membuatmu bingung? Cerita saja sama bapak." kata Jack.

"Pak, bagaimana kalau Luna menikah?" tanya Luna, membuat bapaknya kaget.

"Apa?! Menikah? Hahah!"

"Pak, Luna serius." kata Luna lagi.

"Kamu mau menikah dengan siapa? Si Boby? Hahah!"

"Ish! Bapak meremehkanku. Aku akan menikah dengan orang kaya, pak." kata Luna.

Membuat Jack tiba-tiba diam menatap anaknya. Mencari kebohongan di matanya, tapi Jack tidak mendapati anaknya berbohong. Apa benar anaknya mau menikah? Siapa laki-aki yang mau di ajak menikah?

"Kamu serius mau menikah?" tanya bapaknya meyakinkan.

"Benar pak, Luna mau menikah. Tapi ...." ucapan Luna tidak berlanjut, ragu dia mengatakannya.

"Tapi apa?"

"Emm, nanti yang melamarnya nanti seorang kakek pak." kata Luna membuat Jack melotot.

"Apa?! Kamu mau menikah dengan kakek-kakek?!" teriak Jack dengan keras, hingga terdengar dari luar.

"Woi Jack! Siapa yang mau menikah dengan kakek-kakek?!" teriak tetangga di luar yang mendengar ucapan Jack.

"Kagak ada!" jawab Jack cepat.

"Ish, lagian kenapa bapak teriak-teriak sih ngomongnya."

"Ya kamu bikin bapak emosi Luna, kenapa menikah dengan kakek-kakek?!" tanya bapaknya masih bingung dengan ucapan anaknya.

"Bukan sama kakek-kakek pak. Yang menikahkan dengan Luna itu cucunya, bukan kakeknya. Tapi nanti yang melamarkannya itu kakeknya untuk cucunya, begitu pak." kata Luna menjelaskan.

Dia tidak menjelaskan tujuan menikah dengan Leon pada bapaknya. Karena mungkin saja bapaknya tidak setuju.

"Tapi kenapa dengan cucunya? Apa dia cacat, sampai tidak bisa melamarmu langsung. Dan bapak tidak mengerti, kenapa bisa kamu dapat laki-laki kaya. Apa kamu punya perjanjian hutang dan bayarnya dengan cara menikahi cucunya?" tanya bapaknya masih penasaran.

"Bukan pak, udah deh. Pokoknya bapak restui aja Luna menikah. Nanti nikahnya di rayakan di gedung mewah juga pak, bapak pasti bangga Luna menikah dengan orang kaya." kata Luna.

"Heh! Kamu memeras kakek itu sampai mau menikahkan cucunya sama kamu, hah?!" tanya Jack.

"Pak, jangan nuduh sembarangan sama Luna. Biar pun Luna preman pasar, tapi Luna ngga pernah memanfaatkan orang pak! Luna juga tahu diri, mereka yang maksa Luna menikah dengan Luna yang miskin dan pekerjaannya jadi preman pasar. Luna juga ngga mau, tapi demi untuk membantu kakek itu. Akhirnya Luna mau." kata Luna, dia keceplosan bicara.

Membuat bapaknya terkejut, dia menatap tajam pada anak gadisnya. Ada kebohongan di mata dan juga ucapannya itu menandakan semua kebohongannya itu.

"Luna, katakan sekali lagi. Kamu menikah dengan orang kaya itu atas dasar kamu cinta dan dia juga cinta sama kamu? Atau ada perjanjian dengan laki-laki yang akan menikahimu? Atau kamu berbuat tidak senonoh sama laki-laki itu sehingga dia mau menikah denganmu?!"

"Pak! Bapak mikirnya terlalu jauh. Yang jelas Luna tidak melakukan apa pun. Hanya ingin menolong kakek Wira aja, titik!" ucap Luna kesal pada bapaknya menuduh berlebihan.

"Apa kamu bilang? Menolong kakek Wira?" tanya Jack.

"Iya."

"Kakek Wira siapa?" tanya Jack menyelidik akhirnya.

"Kakek tua yang pernah Luna tolong dari gengnya Baron pak." kata Luna.

"Temukan bapak sama kakek itu yang kamu sebut itu. Bapak tidak rela jika kamu menikah dengan orang kaya, dan siapa itu tadi kakek siapa." kata Jack.

"Kakek Wira pak."

"Ya, pertemukan bapak dengannya. Bapak pengen tahu kenapa kakek Wira itu mau menikahkan cucunya sama kamu. Aneh aja, ada orang kaya mau menikah dengan orang miskin dan seorang preman lagi bapaknya. Yang benar saja." kata Jack.

"Iya nanti Luna kasih tahu kakek Wira kalau bapak ingin ketemu sama dia." ucap Luna.

"Bapak ingin tahu, kenapa bisa kamu mau jadi menantunya. Jangan-jangan kamu punga perjanjian dengannya." ucap bapaknya lagi.

Luna diam saja, dia malas harus berdebat lagi dengan bapaknya. Bisa-bisa tetangganya pada datang ke rumahnya karena di kira dia bertengkar dengan bapaknya. Mungkin di kira dia yang di aniaya bapaknya.

_

_

Terpopuler

Comments

Dara Muhtar

Dara Muhtar

Luna bikin jantung Papanya 🤣🤣🤣🤣

2023-02-15

0

0316 Toiyibah,S,Pd.

0316 Toiyibah,S,Pd.

penasaran nich

2022-12-19

1

Eneng Ersha

Eneng Ersha

luna langsung minta restu mau nikah 🤣🤣🤣🤣

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 01. Preman Di Kejar Preman
2 02. Pertolongan
3 03. Memergoki Sherly Selingkuh
4 04. Kakek Wira Surapradja
5 05. Leon Sang Pewaris
6 06. Rencana Sherly
7 07. Bapaknya Luna
8 08. Hanya Mengetes
9 09. Perdebatan
10 10. Mencari Sahabat
11 11. Kesepakatan
12 12. Mencari Calon Menantu
13 13. Meminta Bantuan
14 14. Mendadak Pergi Ke Salon
15 15. Bertemu Leon
16 16. Gagal Makan Bersama
17 17. Teman Lama
18 18. Cerita Di Warung Bakso
19 19. Membujuk Luna
20 20. Bapak Dan Anak
21 21. Hasutan Sapri
22 22. Kunjungan Kakek Wira
23 23. Nyai Ronggeng
24 24. Lamaran
25 25. Minggu Depan Nikah
26 26. Leon Bohong
27 27. Insiden Nikahan
28 28. Debat Masalah Slame
29 28. Tukang Parkir Hotel
30 30. Bertengkar Di Kantor
31 31. menjemput Luna
32 32. Seperti Menggoda
33 33. Tidur Di Bawah
34 34. Memergoki Lagi
35 35. Di Tuduh Mencuri
36 36. Hidup Yang Di Atur
37 37. Di Kafe
38 38. Kekesalan Leon
39 39. Luna Hilang
40 40. Tantangan
41 41. Menunjukkan Rekaman
42 42. Putus
43 43. Bekal Makan Siang
44 44. ATM Lima Ratus Juta
45 45. Di Apotik
46 46. Masalah Kuda-Kudaan
47 47. Bobol Gawang
48 48. Perawan Tingting
49 49. Telepon Malam-Malam
50 50. Menemui Sherly
51 51. Apa Benar Hamil?
52 52. Periksa Ke Dokter
53 53. Singkong Rebus
54 54. Keakraban Leon Dan Riko
55 55. Menolong Dewi
56 56. Berkenalan
57 57. Cerita Indah
58 58. Penyesalan Ibu Juminah
59 59. Menyewa Tempat Toko
60 60. Obrolan Di Ranjang
61 61. Tujuh Bulanan Luna
62 62. Jadi Kamu Anaknya?
63 63. Pembicaraan Membingungkan
64 64. Peresmian Toko
65 65. Kelahiran Kwartet
66 66. Soal Nama Belakang
67 67. Nama Lengkap
68 68. Menjenguk Kwartet
69 69. Mengantar Dewi Pulang
70 70. Kejar-Kejaran
71 71. Riko Datang
72 72. Visum
73 73. Pacar?
74 74. Menjadi Pacar Bohongan
75 75. Dewi Merajuk
76 76. Godaan
77 77. Tiga Sahabat Kecil
78 78. Obrolan Dewi Dan Riki
79 79. Pernikahan Dewi Dan Riko
80 80. Eksekusi
81 81. Urusan Ranjang
82 82. Mata Suci Yang Ternoda
83 83. Gue Emaknya Kwartet! ( Tamat )
84 84. Bonus Chapther
Episodes

Updated 84 Episodes

1
01. Preman Di Kejar Preman
2
02. Pertolongan
3
03. Memergoki Sherly Selingkuh
4
04. Kakek Wira Surapradja
5
05. Leon Sang Pewaris
6
06. Rencana Sherly
7
07. Bapaknya Luna
8
08. Hanya Mengetes
9
09. Perdebatan
10
10. Mencari Sahabat
11
11. Kesepakatan
12
12. Mencari Calon Menantu
13
13. Meminta Bantuan
14
14. Mendadak Pergi Ke Salon
15
15. Bertemu Leon
16
16. Gagal Makan Bersama
17
17. Teman Lama
18
18. Cerita Di Warung Bakso
19
19. Membujuk Luna
20
20. Bapak Dan Anak
21
21. Hasutan Sapri
22
22. Kunjungan Kakek Wira
23
23. Nyai Ronggeng
24
24. Lamaran
25
25. Minggu Depan Nikah
26
26. Leon Bohong
27
27. Insiden Nikahan
28
28. Debat Masalah Slame
29
28. Tukang Parkir Hotel
30
30. Bertengkar Di Kantor
31
31. menjemput Luna
32
32. Seperti Menggoda
33
33. Tidur Di Bawah
34
34. Memergoki Lagi
35
35. Di Tuduh Mencuri
36
36. Hidup Yang Di Atur
37
37. Di Kafe
38
38. Kekesalan Leon
39
39. Luna Hilang
40
40. Tantangan
41
41. Menunjukkan Rekaman
42
42. Putus
43
43. Bekal Makan Siang
44
44. ATM Lima Ratus Juta
45
45. Di Apotik
46
46. Masalah Kuda-Kudaan
47
47. Bobol Gawang
48
48. Perawan Tingting
49
49. Telepon Malam-Malam
50
50. Menemui Sherly
51
51. Apa Benar Hamil?
52
52. Periksa Ke Dokter
53
53. Singkong Rebus
54
54. Keakraban Leon Dan Riko
55
55. Menolong Dewi
56
56. Berkenalan
57
57. Cerita Indah
58
58. Penyesalan Ibu Juminah
59
59. Menyewa Tempat Toko
60
60. Obrolan Di Ranjang
61
61. Tujuh Bulanan Luna
62
62. Jadi Kamu Anaknya?
63
63. Pembicaraan Membingungkan
64
64. Peresmian Toko
65
65. Kelahiran Kwartet
66
66. Soal Nama Belakang
67
67. Nama Lengkap
68
68. Menjenguk Kwartet
69
69. Mengantar Dewi Pulang
70
70. Kejar-Kejaran
71
71. Riko Datang
72
72. Visum
73
73. Pacar?
74
74. Menjadi Pacar Bohongan
75
75. Dewi Merajuk
76
76. Godaan
77
77. Tiga Sahabat Kecil
78
78. Obrolan Dewi Dan Riki
79
79. Pernikahan Dewi Dan Riko
80
80. Eksekusi
81
81. Urusan Ranjang
82
82. Mata Suci Yang Ternoda
83
83. Gue Emaknya Kwartet! ( Tamat )
84
84. Bonus Chapther

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!