Luna masih di pasar, dia berkeliling meminta jatah hari ini pada setiap pedangang. Di temani oleh preman pasar lainnya. Penampilannya yang berantakan, kaos dekil juga celana levis panjang robek-robek. Memakai topi tak ketinggalan, rambut di kuncir kuda.
Wajah mulusnya itu terlihat kusam karena selalu panas-panasan. Anehnya wajah yang tidak pernah di rawat itu selalu mulus, pernah teman perempuan Luna. Tetangganya bertanya kenapa kulit wajah Luna selalu mulus meski panas-panasan di pasar, bahkan terlihat kusam.
Jika Luna sehabis mandi di sore hari, terlihat sekali wajah mulusnya. Tidak dekil setiap pagi hingga sore hari, jika malam hari Luna berubah jadi gadis cantik. Meski hanya mandi saja memakai sabun batangan, tapi sangat jelas kecantikannya jika sudah mandi. Padahal wajahnya tidak pernah di rawat.
Suatu malam, Luna sedang nongkrong di depan rumahnya. Teman tetangganya datang dan bertanya pada Luna masalah kulit wajahnya.
"Lun, kulit wajah lo mulus banget. Lo pake masker ya?" tanya Dewi tetangga Luna.
"Ngga, mana ada. Gue males pakai begituan." jawab Luna santai sambil makan cemilan.
"Tapi wajah lo mulus banget, atau lo pakai pembersih wajah ya sehabis mandi?" tanya Dewi lagi.
"Ngga juga, gue cuma pakai sabun mandi doang." kata Luna.
"Eh, yang benar? Kok bisa wajah lo mulus gitu."
"Ya ngga tahu gue, memang kenapa sih?"
"Ya kalau cuma pakai sabun mandi doang sih aneh aja, wajah lo mulus dan putih banget deh. Tapi anehnya kalau siang wajah lo kusam dan kotor." kata Dewi lagi.
"Ya jelas kotor, gue hidupnya di jalanan. Di pasar, pasti kotorlah." kata Luna ngegas bicaranya.
"Kalem dong Lun, gue tanya doang sama lo." kata Dewi.
"Emang kenapa sih? Lo lagi demen siapa?"
"Ish, gue cuma mau punya wajah mulus. Wajah gue jerawatan mulu deh, padahal gue perawatan beli pembersih, beli bedak juga. Tapi kenapa masih jerawatan terus ya."
"Takdir lo punya wajah jerawatan." ucap Luna, membuat Dewi cemberut.
Pembicaraan mereka terputus karena bapaknya Luna ikut bergabung. Dia duduk di samping Luna sambil merokok keretek. Luna memperhatikan bapaknya dengan seksama.
"Bapak kenapa wajahnya biru?" tanya Luna.
"Habis di pukul Marli." jawab bapaknya enteng.
"Yaelah bapak, kenapa masih juga berkelahi sih? Udah tua juga masih suka berkelahi." kata Luna memarahi bapaknya.
"Habis dia menuduh bapak selingkuh dengan istrinya, bapak ngga terima." kata bapaknya lagi.
Dewi melihat bapaknya Luna memang pipinya membiru dan agak bengkak. Dia ngeri juga melihat wajah biru lebam seperti itu, tidak sadar dia bergidik.
"Lo kenapa bergidik begitu Dewi?!" tanya Jack, bapak Luna.
"Ngga om, Dewi ngeri aja. Kayaknya sakit banget itu ya om di pipi." kata Dewi meringis.
"Sakit ngga seberapa di banding di fitnah selingkuh sama istri teman sendiri." kata Jack.
"Makanya pak, jangan sering main ke rumah pak Marli. Luna juga suka lihat kok, istrinya pak Marli itu genit orangnya ke semua laki-laki." kata Luna.
"Maka dari itu, bapak sih niatnya nolong istrinya yang jatuh di dapur. Waktu itu suaminya Marli tidak ada, eh begitu datang si Marli malah nuduh bapak selingkuh. Mana istrinya genit banget sama bapak, dia nempel-nempel terus di tolongin bapak. Akhirnya bapak di pukul sama si Marli, ya udah bapak balas." kata Jack pada Luna.
Luna diam saja, dia pun mengambil obat betadin di dalam rumah. Dia ingat punya obat betadin ketika dia terluka di pasar karena terkena seng yang tidak sengaja dia senggol.
"Bapak di obati memarnya sama betadin ya." kata Luna.
"Udah, ngga apa-apa Luna. Nanti juga sembuh kok." kata bapaknya menolak.
"Cuma betadin aja kok pak."
Luna pun mengambil kapas dan mengoleskannya pada pipi bapaknya. Dewi pun minta izin pulang, karena sudah jam sembilan malam.
"Perih Luna, jangan banyak-banyak." kata Jack.
"Ish, masa mantan preman kalah sama betadin sih." ledek Luna pada bapaknya.
"Bukan kalah, bapak mending ngga usah di obatin. Nanti juga sembuh sendiri." ucap Jack.
"Iya, ini dikit kok. Nah, udah tuh nanti juga cepat kering. Jangan berkelahi lagi." kata Luna.
"Eh, kamu nasehati bapak bisa aja. Tapi kamu sendiri suka berkelahi."
"Ya kan Luna masih muda pak, kalau bapak sudah tua. Tidak pantas berkelahi terus." kata Luna beralasan.
"Kata si Riki kamu jadi kejaran kelompok si Baron?" tanya Jack.
"Ngga pak, Luna tadinya bantuin kakek-kakek yang di palak sama si Baron. Kan kasihan, mana dia bawa tas besar." kata Luna.
"Kakek siapa? Jangan terlalu baik, nanti kamu yang kena tipu." kata Jack mengingatkan.
"Kakeknya sih kelihatan baik, Luna juga ngga tega aja. Dua kali kakek itu Luna tolong, waktu di gang sebelah sama di pasar." kata Luna.
"Lalu, kakek itu kasih uang ngga sama kamu?" tanya Jack lagi.
"Ngga pak, kalau pun kakek itu kasih uang juga Luna ngga terima." jawab Luna.
"Baguslah, kalau mau nolong harus ikhlas. Jangan meminta uang atau memanfaatkan orang yang kita tolong." kata Jack menasehati anaknya.
"Bapak bisa juga ya bicara bener." ledek Luna.
"Biar bapak mantan preman, tapi bapak ingin kamu jangan memanfaatkan orang lain karena kebaikan kita. Biar kita orang miskin, tapi jangan jadi penjahat dan memeras orang. Kamu anak perempuan Luna, bapak tidak mau kamu jadi anak nakal dan tidak menjaga kehormatan sebagai perempuan." kata Jack.
"Ya pak, Luna akan selalu menjaga harga diri Luna meski kehidupan Luna dengan para preman pasar itu."
"Lalu, uang hasil dari pasar untuk apa?"
"Luna mau kumpulkan untuk beresin rumah pak, belakang rumah bagian dapur kalau hujan suka bocor pak." kata Luna.
"Bapak akan cari uang untuk menambah kekurangan beresi genteng di dapur."
"Bapak cari uang di mana?"
"Seperti biasa di parkiran."
"Lalu, selama kerja jadi tukang parkir uangnya kemana pak?"
"Buat makanlah Luna, bapak kemarin beli beras satu karung kecil. Lumayan kan selama sebulan tidak beli beras. Tinggal beli lauk saja." kata Jack.
Malam sudah larut, kini kedua anak dan ayah itu masuk ke dalam rumah. Besok harus kerja lagi, Luna menagih iuran di pasar. Sedangkan bapaknya di parkiran dengan dua temannya, termasuk Marli yang memukulnya karena di tuduh selingkuh dengan istrinya.
_
_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
✨Nana✨
ini klrga preman yg baik hati yaahh
2023-04-04
0
Zea Mulatifa
jengkel banget ponakan sepupu tetangga ngk ada tuh yg perawatan padahal masih SMP SMA tapi pada mulus mulus bersih cerah glowing putih sedangkan aku coba coba skincare ini itu masih kusam gelap dekil😭😭😭😭
2023-04-01
0
Ali Ajo
Ribinhud x
2023-04-01
0