07. Bapaknya Luna

Luna masih di pasar, dia berkeliling meminta jatah hari ini pada setiap pedangang. Di temani oleh preman pasar lainnya. Penampilannya yang berantakan, kaos dekil juga celana levis panjang robek-robek. Memakai topi tak ketinggalan, rambut di kuncir kuda.

Wajah mulusnya itu terlihat kusam karena selalu panas-panasan. Anehnya wajah yang tidak pernah di rawat itu selalu mulus, pernah teman perempuan Luna. Tetangganya bertanya kenapa kulit wajah Luna selalu mulus meski panas-panasan di pasar, bahkan terlihat kusam.

Jika Luna sehabis mandi di sore hari, terlihat sekali wajah mulusnya. Tidak dekil setiap pagi hingga sore hari, jika malam hari Luna berubah jadi gadis cantik. Meski hanya mandi saja memakai sabun batangan, tapi sangat jelas kecantikannya jika sudah mandi. Padahal wajahnya tidak pernah di rawat.

Suatu malam, Luna sedang nongkrong di depan rumahnya. Teman tetangganya datang dan bertanya pada Luna masalah kulit wajahnya.

"Lun, kulit wajah lo mulus banget. Lo pake masker ya?" tanya Dewi tetangga Luna.

"Ngga, mana ada. Gue males pakai begituan." jawab Luna santai sambil makan cemilan.

"Tapi wajah lo mulus banget, atau lo pakai pembersih wajah ya sehabis mandi?" tanya Dewi lagi.

"Ngga juga, gue cuma pakai sabun mandi doang." kata Luna.

"Eh, yang benar? Kok bisa wajah lo mulus gitu."

"Ya ngga tahu gue, memang kenapa sih?"

"Ya kalau cuma pakai sabun mandi doang sih aneh aja, wajah lo mulus dan putih banget deh. Tapi anehnya kalau siang wajah lo kusam dan kotor." kata Dewi lagi.

"Ya jelas kotor, gue hidupnya di jalanan. Di pasar, pasti kotorlah." kata Luna ngegas bicaranya.

"Kalem dong Lun, gue tanya doang sama lo." kata Dewi.

"Emang kenapa sih? Lo lagi demen siapa?"

"Ish, gue cuma mau punya wajah mulus. Wajah gue jerawatan mulu deh, padahal gue perawatan beli pembersih, beli bedak juga. Tapi kenapa masih jerawatan terus ya."

"Takdir lo punya wajah jerawatan." ucap Luna, membuat Dewi cemberut.

Pembicaraan mereka terputus karena bapaknya Luna ikut bergabung. Dia duduk di samping Luna sambil merokok keretek. Luna memperhatikan bapaknya dengan seksama.

"Bapak kenapa wajahnya biru?" tanya Luna.

"Habis di pukul Marli." jawab bapaknya enteng.

"Yaelah bapak, kenapa masih juga berkelahi sih? Udah tua juga masih suka berkelahi." kata Luna memarahi bapaknya.

"Habis dia menuduh bapak selingkuh dengan istrinya, bapak ngga terima." kata bapaknya lagi.

Dewi melihat bapaknya Luna memang pipinya membiru dan agak bengkak. Dia ngeri juga melihat wajah biru lebam seperti itu, tidak sadar dia bergidik.

"Lo kenapa bergidik begitu Dewi?!" tanya Jack, bapak Luna.

"Ngga om, Dewi ngeri aja. Kayaknya sakit banget itu ya om di pipi." kata Dewi meringis.

"Sakit ngga seberapa di banding di fitnah selingkuh sama istri teman sendiri." kata Jack.

"Makanya pak, jangan sering main ke rumah pak Marli. Luna juga suka lihat kok, istrinya pak Marli itu genit orangnya ke semua laki-laki." kata Luna.

"Maka dari itu, bapak sih niatnya nolong istrinya yang jatuh di dapur. Waktu itu suaminya Marli tidak ada, eh begitu datang si Marli malah nuduh bapak selingkuh. Mana istrinya genit banget sama bapak, dia nempel-nempel terus di tolongin bapak. Akhirnya bapak di pukul sama si Marli, ya udah bapak balas." kata Jack pada Luna.

Luna diam saja, dia pun mengambil obat betadin di dalam rumah. Dia ingat punya obat betadin ketika dia terluka di pasar karena terkena seng yang tidak sengaja dia senggol.

"Bapak di obati memarnya sama betadin ya." kata Luna.

"Udah, ngga apa-apa Luna. Nanti juga sembuh kok." kata bapaknya menolak.

"Cuma betadin aja kok pak."

Luna pun mengambil kapas dan mengoleskannya pada pipi bapaknya. Dewi pun minta izin pulang, karena sudah jam sembilan malam.

"Perih Luna, jangan banyak-banyak." kata Jack.

"Ish, masa mantan preman kalah sama betadin sih." ledek Luna pada bapaknya.

"Bukan kalah, bapak mending ngga usah di obatin. Nanti juga sembuh sendiri." ucap Jack.

"Iya, ini dikit kok. Nah, udah tuh nanti juga cepat kering. Jangan berkelahi lagi." kata Luna.

"Eh, kamu nasehati bapak bisa aja. Tapi kamu sendiri suka berkelahi."

"Ya kan Luna masih muda pak, kalau bapak sudah tua. Tidak pantas berkelahi terus." kata Luna beralasan.

"Kata si Riki kamu jadi kejaran kelompok si Baron?" tanya Jack.

"Ngga pak, Luna tadinya bantuin kakek-kakek yang di palak sama si Baron. Kan kasihan, mana dia bawa tas besar." kata Luna.

"Kakek siapa? Jangan terlalu baik, nanti kamu yang kena tipu." kata Jack mengingatkan.

"Kakeknya sih kelihatan baik, Luna juga ngga tega aja. Dua kali kakek itu Luna tolong, waktu di gang sebelah sama di pasar." kata Luna.

"Lalu, kakek itu kasih uang ngga sama kamu?" tanya Jack lagi.

"Ngga pak, kalau pun kakek itu kasih uang juga Luna ngga terima." jawab Luna.

"Baguslah, kalau mau nolong harus ikhlas. Jangan meminta uang atau memanfaatkan orang yang kita tolong." kata Jack menasehati anaknya.

"Bapak bisa juga ya bicara bener." ledek Luna.

"Biar bapak mantan preman, tapi bapak ingin kamu jangan memanfaatkan orang lain karena kebaikan kita. Biar kita orang miskin, tapi jangan jadi penjahat dan memeras orang. Kamu anak perempuan Luna, bapak tidak mau kamu jadi anak nakal dan tidak menjaga kehormatan sebagai perempuan." kata Jack.

"Ya pak, Luna akan selalu menjaga harga diri Luna meski kehidupan Luna dengan para preman pasar itu."

"Lalu, uang hasil dari pasar untuk apa?"

"Luna mau kumpulkan untuk beresin rumah pak, belakang rumah bagian dapur kalau hujan suka bocor pak." kata Luna.

"Bapak akan cari uang untuk menambah kekurangan beresi genteng di dapur."

"Bapak cari uang di mana?"

"Seperti biasa di parkiran."

"Lalu, selama kerja jadi tukang parkir uangnya kemana pak?"

"Buat makanlah Luna, bapak kemarin beli beras satu karung kecil. Lumayan kan selama sebulan tidak beli beras. Tinggal beli lauk saja." kata Jack.

Malam sudah larut, kini kedua anak dan ayah itu masuk ke dalam rumah. Besok harus kerja lagi, Luna menagih iuran di pasar. Sedangkan bapaknya di parkiran dengan dua temannya, termasuk Marli yang memukulnya karena di tuduh selingkuh dengan istrinya.

_

_

Terpopuler

Comments

✨Nana✨

✨Nana✨

ini klrga preman yg baik hati yaahh

2023-04-04

0

Zea Mulatifa

Zea Mulatifa

jengkel banget ponakan sepupu tetangga ngk ada tuh yg perawatan padahal masih SMP SMA tapi pada mulus mulus bersih cerah glowing putih sedangkan aku coba coba skincare ini itu masih kusam gelap dekil😭😭😭😭

2023-04-01

0

Ali Ajo

Ali Ajo

Ribinhud x

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 01. Preman Di Kejar Preman
2 02. Pertolongan
3 03. Memergoki Sherly Selingkuh
4 04. Kakek Wira Surapradja
5 05. Leon Sang Pewaris
6 06. Rencana Sherly
7 07. Bapaknya Luna
8 08. Hanya Mengetes
9 09. Perdebatan
10 10. Mencari Sahabat
11 11. Kesepakatan
12 12. Mencari Calon Menantu
13 13. Meminta Bantuan
14 14. Mendadak Pergi Ke Salon
15 15. Bertemu Leon
16 16. Gagal Makan Bersama
17 17. Teman Lama
18 18. Cerita Di Warung Bakso
19 19. Membujuk Luna
20 20. Bapak Dan Anak
21 21. Hasutan Sapri
22 22. Kunjungan Kakek Wira
23 23. Nyai Ronggeng
24 24. Lamaran
25 25. Minggu Depan Nikah
26 26. Leon Bohong
27 27. Insiden Nikahan
28 28. Debat Masalah Slame
29 28. Tukang Parkir Hotel
30 30. Bertengkar Di Kantor
31 31. menjemput Luna
32 32. Seperti Menggoda
33 33. Tidur Di Bawah
34 34. Memergoki Lagi
35 35. Di Tuduh Mencuri
36 36. Hidup Yang Di Atur
37 37. Di Kafe
38 38. Kekesalan Leon
39 39. Luna Hilang
40 40. Tantangan
41 41. Menunjukkan Rekaman
42 42. Putus
43 43. Bekal Makan Siang
44 44. ATM Lima Ratus Juta
45 45. Di Apotik
46 46. Masalah Kuda-Kudaan
47 47. Bobol Gawang
48 48. Perawan Tingting
49 49. Telepon Malam-Malam
50 50. Menemui Sherly
51 51. Apa Benar Hamil?
52 52. Periksa Ke Dokter
53 53. Singkong Rebus
54 54. Keakraban Leon Dan Riko
55 55. Menolong Dewi
56 56. Berkenalan
57 57. Cerita Indah
58 58. Penyesalan Ibu Juminah
59 59. Menyewa Tempat Toko
60 60. Obrolan Di Ranjang
61 61. Tujuh Bulanan Luna
62 62. Jadi Kamu Anaknya?
63 63. Pembicaraan Membingungkan
64 64. Peresmian Toko
65 65. Kelahiran Kwartet
66 66. Soal Nama Belakang
67 67. Nama Lengkap
68 68. Menjenguk Kwartet
69 69. Mengantar Dewi Pulang
70 70. Kejar-Kejaran
71 71. Riko Datang
72 72. Visum
73 73. Pacar?
74 74. Menjadi Pacar Bohongan
75 75. Dewi Merajuk
76 76. Godaan
77 77. Tiga Sahabat Kecil
78 78. Obrolan Dewi Dan Riki
79 79. Pernikahan Dewi Dan Riko
80 80. Eksekusi
81 81. Urusan Ranjang
82 82. Mata Suci Yang Ternoda
83 83. Gue Emaknya Kwartet! ( Tamat )
84 84. Bonus Chapther
Episodes

Updated 84 Episodes

1
01. Preman Di Kejar Preman
2
02. Pertolongan
3
03. Memergoki Sherly Selingkuh
4
04. Kakek Wira Surapradja
5
05. Leon Sang Pewaris
6
06. Rencana Sherly
7
07. Bapaknya Luna
8
08. Hanya Mengetes
9
09. Perdebatan
10
10. Mencari Sahabat
11
11. Kesepakatan
12
12. Mencari Calon Menantu
13
13. Meminta Bantuan
14
14. Mendadak Pergi Ke Salon
15
15. Bertemu Leon
16
16. Gagal Makan Bersama
17
17. Teman Lama
18
18. Cerita Di Warung Bakso
19
19. Membujuk Luna
20
20. Bapak Dan Anak
21
21. Hasutan Sapri
22
22. Kunjungan Kakek Wira
23
23. Nyai Ronggeng
24
24. Lamaran
25
25. Minggu Depan Nikah
26
26. Leon Bohong
27
27. Insiden Nikahan
28
28. Debat Masalah Slame
29
28. Tukang Parkir Hotel
30
30. Bertengkar Di Kantor
31
31. menjemput Luna
32
32. Seperti Menggoda
33
33. Tidur Di Bawah
34
34. Memergoki Lagi
35
35. Di Tuduh Mencuri
36
36. Hidup Yang Di Atur
37
37. Di Kafe
38
38. Kekesalan Leon
39
39. Luna Hilang
40
40. Tantangan
41
41. Menunjukkan Rekaman
42
42. Putus
43
43. Bekal Makan Siang
44
44. ATM Lima Ratus Juta
45
45. Di Apotik
46
46. Masalah Kuda-Kudaan
47
47. Bobol Gawang
48
48. Perawan Tingting
49
49. Telepon Malam-Malam
50
50. Menemui Sherly
51
51. Apa Benar Hamil?
52
52. Periksa Ke Dokter
53
53. Singkong Rebus
54
54. Keakraban Leon Dan Riko
55
55. Menolong Dewi
56
56. Berkenalan
57
57. Cerita Indah
58
58. Penyesalan Ibu Juminah
59
59. Menyewa Tempat Toko
60
60. Obrolan Di Ranjang
61
61. Tujuh Bulanan Luna
62
62. Jadi Kamu Anaknya?
63
63. Pembicaraan Membingungkan
64
64. Peresmian Toko
65
65. Kelahiran Kwartet
66
66. Soal Nama Belakang
67
67. Nama Lengkap
68
68. Menjenguk Kwartet
69
69. Mengantar Dewi Pulang
70
70. Kejar-Kejaran
71
71. Riko Datang
72
72. Visum
73
73. Pacar?
74
74. Menjadi Pacar Bohongan
75
75. Dewi Merajuk
76
76. Godaan
77
77. Tiga Sahabat Kecil
78
78. Obrolan Dewi Dan Riki
79
79. Pernikahan Dewi Dan Riko
80
80. Eksekusi
81
81. Urusan Ranjang
82
82. Mata Suci Yang Ternoda
83
83. Gue Emaknya Kwartet! ( Tamat )
84
84. Bonus Chapther

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!