03. Memergoki Sherly Selingkuh

Luna sedang mengantar tetangganya Dewi ke mall dekat pasar untuk membeli skin care katanya, meski tidak mencari yang mahal. Tapi mereka asyik saja jalan-jalan di mall, toh jalan-jalan di mall tidak perlu membutuhkan banyak uang jika bisa menahan diri tidak berbelanja.

"Lo kenapa cari skin care aja ke mall sih, biasanya juga di toko." kata Luna bersungut, dia malas pergi ke mall.

"Jalan-jalan aja Lun, gue seneng ko jalan-jalan ke mall. Lihat baju-baju mahal dan juga sepatu, banyak deh. Yang penting tuh lihat cowok ganteng sama pacarnya, seperti yang di sana tuh." kata Dewi menunjuj dua pasang sedang mencoba sepatu baru.

Luna memicingkan matanya, dari jauh dia melihat jelas perempuan bersama laki-laki berjaket kulit warna cokelat. Dia fokus pada laki-lakinya, bukan orang yang pernah dia lihat.

"Ish, lo kenapa jadi bengong gitu lihat mereka pacaran sih. Lo pengen?" tanya Dewi.

"Bukan, gue seperti melihat dua orang berbeda dengan cewek itu." kata Luna.

"Eh, diakan model ya. Waaah, dia model beli sepatunya di mall ini ya. Tapi lihat outletenya sih memang merk mahal." kata Dewi.

"Gue bingung, waktu itu gue lihat dia sama pacarnya. Tapi sekarang dia begitu mesra dengan cowok lain? Pacarnya yang mana sih?" gumam Luna.

"Lo ngomong apa Lun?" tanya Dewi heran.

"Ngga, yuk kita pergi aja." kata Luna.

"Bentar dong, gue mau beli barang di supermarket di sini."

"Mahal-mahal Dewi, lo bisa belinya?" tanya Luna.

"Cuma beli minuman soda aja. Heheh!" ucap Dewi dengan tawanya.

"Ish, beli minuman soda di warung juga ada." kata Luna.

"Tapi kalau beli di supermarket enak dingin, ada ACnya. Udah jangan bawel, antar gue sebentar aja." kata Dewi menarik tangan Luna.

"Eh, gue belum ke pasar ini. Nanti mereka keenakan belum gue tagih." kata Luna menarik balik tangan Dewi.

"Libur sehari kenapa sih, Lun. Gue pengen main sama lo, lagi pula ada teman-teman lo juga kok di sana."

"Mereka bagian parkir, gue di pasar minta jatah keamanan sama pedagang."

"Lo cantik-cantik kenapa jadi preman sih Lun?"

"Brisik lo! Buruan beli minumannya, gue ngga betah di tempat dingin AC." ucap Luna.

"Iya iya."

Mereka lalu masuk ke dalam supermarket. Satpam penjaga supermarket itu mengawasi Luna yang penampilannya urakan, memakai topi kaos lusuh dan kemeja yang sudah kucel. Tak lupa celana belel yang sudah sobek di bagian kakinya.

"Kamu gelandangan?" tanya satpam.

"Sembarangan aja, gue orang bener!" teriak Luna dengan melebarkan matanya kesal.

"Jangan marah neng, saya menjalankan tugas." kata satpam itu.

"Jangan lihat penampilannya pak, kalau di luar sudah gue timpuk bapak tuh." kata Luna dengan kesal.

Dia melangkah meninggalkan satpam yang diam saja. Hati Luna dongkol di sangka gelandangan karena penampilannya tidak kenarik. Memangnya meski gelandangan tidak boleh masuk supermarket? Begitu pikir Luna.

"Lun, lo kenapa cemberut aja?" tanya Dewi.

"Tuh, satpam itu. Dia kira gue gelandangan, enak aja. Memangnya kalau gelandangan tidak boleh masuk ke supermarket?" kata Luna masih kesal dengan satpam tadi.

"Ya kan mereka khawatir sama gelandangan, nanti mencuri barang-barang di supermarket. Jadi rugi dong mereka, orang kaya selalu menuduh orang miskin yang tidak-tidak. Mentang-mentang penampilan kita beda dengan mereka." ucap Dewi.

"Sudahlah, ayo kita pergi saja dari sini. Gue juga makanya males masuk mall, gini jadinya di sangka mau mencuri, gelandangan. Ngga lihat apa wajah cantik gue." sungut Luna.

"Hahah! Lo cantik, tapi ketutup sama pakaian dekil lo itu."

"Ish! Ayo kita keluar saja."

Dewi dan Luna segera mengambil apa yang dia butuhkan, setelah itu pergi ke kasir. Luna menitip barang yang dia ambik dan memberikan uangnya pada Dewi.

_

Luna sedang duduk depan kafe yang kebetulan sedang sepi. Dia menunggu Dewi membeli beberapa kebutuhan warung, dia malas harus menunggu Dewi di warung. Setelah dia melakukan pekerjaannya menagih iuran keamanan pada para pedagang. Kini dia duduk di bangku di depan kafe.

Dia penasaran isi kafe itu, tampak ramai tapi suasana di sana sangat tenang. Mata Luna berkeliling melihat setiap sudut kafe yang kebetulan terlihat jelas dari dia duduk di saja. Ada keinginan masuk kafe dan minum kopi di sana, namun membeli kopi di kafe itu harga satu cangkirnya sama dengan harga kaos yang dia beli di toko.

Jadi, dia merasa sayang membeli kopi di kafe tersebut. Meski penasaran dengan rasanya, ada temannya yang bilang minun kopi di kafe rasanya beda dengan minum kopi di warung kopi.

Mata Luna berhenti pada dua pasang laki-laku dan perempuan tepat di mana dia duduk. Dia menatap perempuan itu sedang di cumbu oleh laki-lakinya, mungkin kekasihnya. Dahi Luna berkerut, dia memperhatikan perempuan itu yang sedang di cumbu.

Karena kebetulan posisi kursi itu tersembunyi, jadi dua orang melakukan mesum di dalam kafe tidak akan terlihat oleh pengunjung lain. Berbeda posisinya Luna sangat jelas, karena ada jendela yang terbuka.

Karena merasa di perhatikan oleh orang dari luar, perempuan itu pun menoleh ke arah Luna. Dia terkejut Luna menatapnya sinis dan tersenyum miring. Tangan perempuan itu pun mendorong tangan laki-lakinya untuk menyudahi permainan tangannya di bagian intimnya karena malu dan kesal di lihat oleh Luna.

"Ck, perempuan tidak tahu diri. Dia itu pelacur atau selingkuhan orang sih, kemarin dia saka cowok lain." gumam Luna.

"Luna, yuk pulang." kata Dewi setelah selesai berbelanja.

"Orang kaya mah bebas ya, apa lagi model." kata Luna.

"Lo bicara apa sih?" tanya Dewi.

"Ngga, abaikan saja. Gue pamit dulu sama teman-teman di pasar." kata Luna.

"Ish, lo harusnya tadi izinnya. Ya udah buruan!"

"Iya bawel!"

Setelah itu Luna pun masuk ke dalam pasar untuk pamit hari ini dia pulang cepat setelah menjalankan pekerjaannya di pasar. Setelah selesai, Luna menghampiri Dewi dan naik motor.

"Yuk pulang."

"Udah selesai?"

"Udah."

Motor melaju dengan pelan setelah parkir karena posisi memutar. Sedangkan Sherly, perempuan yang tadi bersama laki-laki lain pun merasa lega karena Luna sudah pergi. Dia berharap semoga tidak bertemu lagi dengan premab bernama Luna.

_

_

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NAHH, BNARKN..!! MNA ADA MODEL YG BENAR, RATA2 GK PNY AHKLAK, UDH PNY PACAR SULTAN MSH SELINGKUH..

2023-09-05

0

StAr 1086

StAr 1086

tuh kan bener pacar leon model plus plus....

2023-04-10

0

Zea Mulatifa

Zea Mulatifa

*sama cowok lain

2023-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 01. Preman Di Kejar Preman
2 02. Pertolongan
3 03. Memergoki Sherly Selingkuh
4 04. Kakek Wira Surapradja
5 05. Leon Sang Pewaris
6 06. Rencana Sherly
7 07. Bapaknya Luna
8 08. Hanya Mengetes
9 09. Perdebatan
10 10. Mencari Sahabat
11 11. Kesepakatan
12 12. Mencari Calon Menantu
13 13. Meminta Bantuan
14 14. Mendadak Pergi Ke Salon
15 15. Bertemu Leon
16 16. Gagal Makan Bersama
17 17. Teman Lama
18 18. Cerita Di Warung Bakso
19 19. Membujuk Luna
20 20. Bapak Dan Anak
21 21. Hasutan Sapri
22 22. Kunjungan Kakek Wira
23 23. Nyai Ronggeng
24 24. Lamaran
25 25. Minggu Depan Nikah
26 26. Leon Bohong
27 27. Insiden Nikahan
28 28. Debat Masalah Slame
29 28. Tukang Parkir Hotel
30 30. Bertengkar Di Kantor
31 31. menjemput Luna
32 32. Seperti Menggoda
33 33. Tidur Di Bawah
34 34. Memergoki Lagi
35 35. Di Tuduh Mencuri
36 36. Hidup Yang Di Atur
37 37. Di Kafe
38 38. Kekesalan Leon
39 39. Luna Hilang
40 40. Tantangan
41 41. Menunjukkan Rekaman
42 42. Putus
43 43. Bekal Makan Siang
44 44. ATM Lima Ratus Juta
45 45. Di Apotik
46 46. Masalah Kuda-Kudaan
47 47. Bobol Gawang
48 48. Perawan Tingting
49 49. Telepon Malam-Malam
50 50. Menemui Sherly
51 51. Apa Benar Hamil?
52 52. Periksa Ke Dokter
53 53. Singkong Rebus
54 54. Keakraban Leon Dan Riko
55 55. Menolong Dewi
56 56. Berkenalan
57 57. Cerita Indah
58 58. Penyesalan Ibu Juminah
59 59. Menyewa Tempat Toko
60 60. Obrolan Di Ranjang
61 61. Tujuh Bulanan Luna
62 62. Jadi Kamu Anaknya?
63 63. Pembicaraan Membingungkan
64 64. Peresmian Toko
65 65. Kelahiran Kwartet
66 66. Soal Nama Belakang
67 67. Nama Lengkap
68 68. Menjenguk Kwartet
69 69. Mengantar Dewi Pulang
70 70. Kejar-Kejaran
71 71. Riko Datang
72 72. Visum
73 73. Pacar?
74 74. Menjadi Pacar Bohongan
75 75. Dewi Merajuk
76 76. Godaan
77 77. Tiga Sahabat Kecil
78 78. Obrolan Dewi Dan Riki
79 79. Pernikahan Dewi Dan Riko
80 80. Eksekusi
81 81. Urusan Ranjang
82 82. Mata Suci Yang Ternoda
83 83. Gue Emaknya Kwartet! ( Tamat )
84 84. Bonus Chapther
Episodes

Updated 84 Episodes

1
01. Preman Di Kejar Preman
2
02. Pertolongan
3
03. Memergoki Sherly Selingkuh
4
04. Kakek Wira Surapradja
5
05. Leon Sang Pewaris
6
06. Rencana Sherly
7
07. Bapaknya Luna
8
08. Hanya Mengetes
9
09. Perdebatan
10
10. Mencari Sahabat
11
11. Kesepakatan
12
12. Mencari Calon Menantu
13
13. Meminta Bantuan
14
14. Mendadak Pergi Ke Salon
15
15. Bertemu Leon
16
16. Gagal Makan Bersama
17
17. Teman Lama
18
18. Cerita Di Warung Bakso
19
19. Membujuk Luna
20
20. Bapak Dan Anak
21
21. Hasutan Sapri
22
22. Kunjungan Kakek Wira
23
23. Nyai Ronggeng
24
24. Lamaran
25
25. Minggu Depan Nikah
26
26. Leon Bohong
27
27. Insiden Nikahan
28
28. Debat Masalah Slame
29
28. Tukang Parkir Hotel
30
30. Bertengkar Di Kantor
31
31. menjemput Luna
32
32. Seperti Menggoda
33
33. Tidur Di Bawah
34
34. Memergoki Lagi
35
35. Di Tuduh Mencuri
36
36. Hidup Yang Di Atur
37
37. Di Kafe
38
38. Kekesalan Leon
39
39. Luna Hilang
40
40. Tantangan
41
41. Menunjukkan Rekaman
42
42. Putus
43
43. Bekal Makan Siang
44
44. ATM Lima Ratus Juta
45
45. Di Apotik
46
46. Masalah Kuda-Kudaan
47
47. Bobol Gawang
48
48. Perawan Tingting
49
49. Telepon Malam-Malam
50
50. Menemui Sherly
51
51. Apa Benar Hamil?
52
52. Periksa Ke Dokter
53
53. Singkong Rebus
54
54. Keakraban Leon Dan Riko
55
55. Menolong Dewi
56
56. Berkenalan
57
57. Cerita Indah
58
58. Penyesalan Ibu Juminah
59
59. Menyewa Tempat Toko
60
60. Obrolan Di Ranjang
61
61. Tujuh Bulanan Luna
62
62. Jadi Kamu Anaknya?
63
63. Pembicaraan Membingungkan
64
64. Peresmian Toko
65
65. Kelahiran Kwartet
66
66. Soal Nama Belakang
67
67. Nama Lengkap
68
68. Menjenguk Kwartet
69
69. Mengantar Dewi Pulang
70
70. Kejar-Kejaran
71
71. Riko Datang
72
72. Visum
73
73. Pacar?
74
74. Menjadi Pacar Bohongan
75
75. Dewi Merajuk
76
76. Godaan
77
77. Tiga Sahabat Kecil
78
78. Obrolan Dewi Dan Riki
79
79. Pernikahan Dewi Dan Riko
80
80. Eksekusi
81
81. Urusan Ranjang
82
82. Mata Suci Yang Ternoda
83
83. Gue Emaknya Kwartet! ( Tamat )
84
84. Bonus Chapther

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!