Leon uring-uringan di kamarnya malam ini, dia juga bingung dan merasa kecewa pada Sherly kenapa dia menyetujui usulan kakeknya menikahi gadis pilihan kakeknya dan selama satu tahun, baru di berikan perusahaannya. Alasannya adalah dia akan mendapatkan banyak warisan, tidak juga perusahaan.
Tapi juga usaha lain di bidang garmen juga beberapa toserba. Waktu itu dia bicara dengan Sherly tentang rencana kakeknya padanya. Tidak di sangka Sherly menyetujuinya, dengan alasan mendukung karirnya di dunia model.
"Aku ngga apa-apa kok kamu menikah dengan gadis pilihan kakekmu. Setelah kamu sudah mendapatkan warisan kakekmu, kamu bisa menceraikan dia kan?" kata Sherly ketika mereka makan di sebuah restoran mewah.
"Tapi kakek memberikanku semua warisannya setelah aku menikah dengan gadis pilihannya itu selama satu tahun. Apa kamu mau menungguku selama satu tahun itu?" tanya Leon.
"Ngaa apa-apa, selama satu tahun itu aku mengejar karirku dulu. Ada sebuah ajang kompetisi model di Singapura, aku ingin ikut. Produserku dan agensiku mendukungku untuk ikut kompetisi itu, makanya aku ingin memperdalam lagi dalam bergaya dan memperagakan aksiku di panggung, biar mereka tahu bahwa Sherly mampu menjadi yang terbaik." kata Sherly beralasan.
Leon menghela nafas panjang, dia bukannya tidak mau mendukung kekasihnya itu. Tapi dia tidak mau setelah Sherly terkenal dan mendunia akan semakin susah bertemu. Sherly tersenyum pada Leon, dia mencoba menghibur Leon.
"Kamu tenang aja, hanya satu tahun kan? Satu tahun itu sebentar sayang, dan selama itu kita bisa berhubungan kok. Bisa kencan seperti biasanya, jalan-jalan kemana aja." kata Sherly.
Leon diam, dia menghela nafas panjang. Apakah dia bisa melakukan itu? Lalu, bagaimana dengan kakeknya? Sudah tentu kakeknya akan terus mengawasinya, jika dia masih berhubungan dengan Sherly. Sedangkan dia sudah punya istri.
"Leon, percaya sama aku, aku memang tidak terima semuanya. Kamu menikah dengan gadis lain, sedangkan aku? Yang mencintaimu dan kita saling mencintai, tapi aku rela berkorban demi masa depan kita. Aku sakit hati sebenarny, tapi aku juga ngga mau kamu terus saja menentanf kakekmu. Makanya untuk mengalihkan rasa sakit hatiku, aku mengikuti kompetisi model di Singapura." kata Sherly berubah wajah sedih.
Leon menarik tangan Sherly dan menciumnya, dia tahu Sherly terlalu banyak berkorban. Mulai dari kakeknya yang tidak menyukainya, sampai dia harus mau di jodohkan dengan gadis pilihan kakeknya. Dan menikah selama satu tahun?
Tapi dia tidak mau menyia-nyiakan pengorbanan Sherly untuknya. Dia pun mengangguk pelan, lalu mencium lagi tangan Sherly.
"Baiklah sayang, aku mau. Aku juga akan menjaga perasaanmu nantinya, dan kita juga akan tetap bertemu kan?" tanya Leon.
Tentu saja, aku juga akan mengawasimu." kata Sherly dengan manjanya.
"Hahah! Jadi kamu cemburu kan sayang?"
"Tentu saja, kamu di rumah ada istrimu. Sedangkan aku? Tidak ada yang menemani." kata Sherly dengan wajah cemberut.
"Sabarlah sayang, nanti ada waktunya kita bersama kok. Kan kamu sendiri yang menyetujui usulan kakek itu, kalau aku sih bisa aja menolak keinginan kakek itu. Aku juga ngga butuh kok perusahaan itu, apa lagi sebagai CEO."
"Aah, tidak tidak. Kamu harus ikuti kemauan kakekmu. Aku bisa kok jaga hatiku untukmu, asal kamu juga jaga hatimu untukku dan tidak tertarik dengan istrimu nanti." kata Sherly lagi.
"Tentu saja tidak sayang. Aku akan selalu jaga hatiku, kamu tenang aja." ucap Leon, Sherly hanya tersenyum saja.
_
Di meja makan, sarapan pagi ini. Leon begitu tenang makan sarapan kali ini, dia sudah mendapat lampu hijau dari Sherly untuk menikah dengan gadis pilihan kakeknya. Dan pagi ini dia akan membicarakannya, dan menanyakan siapa gadis pilihan kakeknya.
"Kamu sepertinya begitu tenang, Leon." kata kakeknya.
"Ya kek, karena tidurku sangat nyenyak tadi malam." jawab Leon.
"Oh ya? Jadi kamu benar-benar setuju dengan rencana kakek?" tanya kakeknya.
"Ya, satu tahun aku akan bertahan dengan istriku nanti. Tapi jika di antara kita tidak ada cinta selama satu tahun itu, apakah kakek akan memaksa kami untuk bersatu terus?" tanya Leon, kakek Wira tampak berpikir.
"Aku memberimu waktu satu tahun mencoba beumah tangga dengan gadis pilihan kakek. Setelah satu tahun itu di antara kalian tidak rasa citan, itu terserah kamu. Tapi harapan kakek, kamu mempertahankan hubunganmu dengan istrimu nanti." kata kakek Wira.
"Tidak, sesuai kesepakatan saja kek. Kakek harus menerima semuanya nantinya, jika aku dan gadis pilihan kakek itu belum ada cinta aku terpaksa meninggalkannya lalu menikah dengan Sherly. Dan itu syaratku kek." kata Leon.
Kakek Wira diam, menatap cucunya lalu menghela nafas panjang, "Baiklah, kakek setuju dengan kesepakatan ini. Kamu bisa mendapatkan semua milik kakek setelah satu tahun itu, kakek juga tidak akan menentangmu lagi." kata kakek Wira, membuat Leon berbinar wajahnya.
"Itu adil kek, aku menuruti kemauan kakek. Dan kakek harus setuju dengan syaratku." kata Leon.
Kakek Wira mengangguk, selama saty tahun itu dia akan mengumpulkan bukti keburukan dan kejahatan Sherly. Dia juga nanti akan bekerja sama dengan istrinya Leon nantinya. Agar Leon sadar dengan pilihannya itu untuk mencintai Sherly.
"Lalu, kapan aku bertemu dengan gadis pilihan kakek itu? Kakek sangat bersemangat sekali menjodohkan aku dengan gadis pilihan kakek, apa kakek sudah ada calon untukku?" tanya Leon.
"Tentu saja, untuk apa kakek menyuruhmu menikah dengan gadis pilihan kakek. Kakek sudah sudah ada gadis itu, dan di jamin gadis itu sangat baik." kata kakek Wira.
"Oke, pertemukan aku dengannya. Aku ingin tahu seperti apa gadis pilihan kakek itu." kata Leon.
"Baik, tunggu sebulan ini. Dia sedang ada urusan, nanti kakek hubungi dia dan kamu." kata kakek Wira dengan tegas, meski dia bingung siapa yang akan dia jodohkan dengan cucunya itu.
"Baiklah, terserah kakek. Kakek tinggal katakan saja sama aku, di mana aku bisa menemui gadis tersebut." kata Leon.
Dia menyelesaikan sarapan paginya, meminum jus jeruknya dan meninggalkan meja makan menuju kamarnya untuk mengambil tas kerjanya. Sedangkan kakek Wira sedang bingung, di mana dia akan mencari gadis yang akan di jadikan cucu menantunya.
"Riko, kamu cari tahu tentang Yahya lagi, suruh orang untuk mencari tahu dia berada di mana. Atau anaknya." kata kakek Wira melalui telepon pada asistennya.
"Baik tuan."
"Oh ya, satu minggu ini harus mendapatkan informasinya ya. Kalau tidak, aku akan melakukan sesuatu pada seseorang." kata kakek Wira.
"Iya tuan. Ada lagi yang harus saya lakukan?" tanya Riko.
"Tidak, itu saja dulu. Laporkan secepatnya padaki jika sudah mendapatkan informasi." kata kakek Wira.
"Iya tuan, kenapa tidak dari dulu mencari orang bernama Yahya menyuruh orang saja. Anda tidak merasa lelah jadinya." ucap Riko.
"Karena kupikir jika bertemu langsung denganku, dia akan mengenaliku Riko. Sudahlah, kamu suruh orang mencarinya."
"Baik tuan."
Klik!
Kakek Wira menutup sambungan teleponnya, Leon turun dari tangga dan segera pergi ke kantor. Kakek Wira menatap kepergian cucunya pergi ke kantornya, dia menghela nafas panjang saja. Leon sangat rajin dan tidak pernah macam-macam, hanya saja dia terlalu bodoh dengan cintanya. Mau saja di bodohi oleh gadis berhati ular itu.
_
_
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
TAK ADA YG MNEMANI..??? BKNKAH TU PRODUSER SELINGKUHAN LO SLLU HANGATKN TUBUH LOO.
2023-09-05
0
Dara Muhtar
Lanjut Thor
2023-02-15
0
Sri Lestari
jack anaknya yahya dan yahya sudah meninggal
2023-02-08
1