Semakin membenci

💞💞💞💞💞💞💞💞

.

.

.

⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️

Keputusan aluna untuk menerima pengganti perjodohan itu aluna harap bisa membuat sang papa lega dan tidak bersedih lagi. Benar apa yang di kakatakan sang papa semoga orang pilihan papa adalah orang yang tepat dan bisa membawa aluna dalam kebahagiaan, Aluna yakin pilihan orang tua adalah yang terbaik.

" Bismillah... Semoga apa yang sudah aku putuskan akan menjadi penentu kebahagiaan ku " Ucap aluna sebelum keluar dari kamar nya.

Setelah siap aluna keluar dari kamar nya, seperti biasa pagi ini aluna akan bekerja. Tadi selesai sholat subuh aluna sudah menyelesaikan pekerjaan dapur, yaitu memasak sarapan.

" Sarapan dulu aluna, ini mama kamu sudah masak sarapqn untuk kita semua " Ucap pak andi yang sudah lebih dulu ada di meja makan.

* Sejak kapan mama masak sarapan ini ? Bukan nya ini semua aku yang masak dari selepas subuh tadi * Gumam aluna menatap meri dengan heran.

Sedangkan meri hanya tersenyum sinis ke arah aluna. Dia tahu pasti saat ini aluna sedang menggerutu dalam hati nya.

* Ok ma kamu memang sudah menabuh genderang perang dengan ku * Gumam aluna sinis.

" Iya pa.. wah mama tumben ya pa masak sepagi ini. " Ucap aluna sambil melirik ke arah meri.

" Papa juga tidak tahu, bangun - bangun kok sudah selesai aja tuh mama kamu masak. Padahal tadi juga keluar kamar belum lama tuh mama kamu, papa mengira di bantuin sama kamu. " Ucap pak andi sambil menikmati sarapan nya dengan lahab.

" Ohhh... begitu, tapi memang aluna tidak membantu kok pa. Akan tetapi ..... Emm Aluna yang sudah masak ini semua. Dan mama yang hanya mengakui nya saja " Ucap aluna mulai berani membantah mama nya.

Dia sudah bosan untuk mengalah terus menerus, selama ini aluna selalu diam jika di perlakukan tidak adil. Di hina, di rendahkan aluna selalu diam. Bukan tidak mau berbakti tapi apa dengan dalih berbakti harus mau di perlakukan seenak nya.

" Kamu jangan ngarang deh " Seru mala membela mamanya.

" Pada kenyataan nya memang semua ini aluna yang masak kakak ku tersayang. " Ucap aluna sambil memasukan nasi dan lauk ke dalam kotak bekal nya.

Pagi ini dia tidak mau sarapan di rumah karena suasana hati nya sedang tidak baik. Dia lebih memilih membawa bekal makanan dan akan memakan nya saat di tempat kerja nya nanti.

" Aluna kamu makin hari makin kurangajar ya !! Dasar anak tidak tahu diri !!" Seru meri dengan geram.

" Mama, aluna sudah jangan ribut, ini masih pagi. Hanya soal siapa yang memasak saja kalian ribut, sudah tidak ada yang perlu di ributkan lagi. Siapa pun yang memasak tidak masalah yang penting makanan nya sudah tethidang di meja. Aluna kalau kamu tidak mau sarapan di rumah sudah tak apa,bawa bekal saja " Ucap pak andi menengahi perdebatan yang ada di hadapan nya.

" Iya ini aluna sudah bawa pa. Sudah ya pa aluna berangkat duluan. Assalamualaikum...." Seru aluna berpamitan.

Aluna menyakami tangan papa nya dengan takzim, dan saat hendak menyalami tangan sang mama justru tangan aluna di tepis begitu saja.

" Sudah sana pergi aku tidak butuh pamitan mu " Seru meri ketus.

Aluna hanya mengangguk pelan sambil menelan saliva nya sendiri melihat perlakuan sang mama kepada dirinya sendiri.

" Ma cobalah bersikap baik kepada aluna, bagaimanapun aluna itu anak mama juga " Ucap pak andi mencoba menegur meri.

" Heleh... kan papa yang menginginkan nya aku tidak !! Beruntung aku masih mau melahirkan nya." Jawab meri ketus dan beruntung aluna sudah keluar sehingga tidak mendengar perkataan meri.

" Ma jangan bicara seperti itu, bagaimana kalau aluna dengar dia pasti akan semakin sedih" Ucap pak andi lagi.

Meri tidak menjawab justru dia meninggalkan meja makan begitu saja. Mala sama sekali tidak terganggu dengan keributan yang ada di hadapan nya, dia tetap dengan santai nya menikmati sarapan nya. Justru dia senang jika sang mama semakin membenci Aluna.

*********

Tidak seperti hari biasa nya, hari ini aluna makan siang di kantin dekat kantor tapi aluna hanya memean teh manis saja karens bekal sarapan nya dari rumah baru hendak dia makan saat jam makan siang. Dia makan seorang diri karena mbak sari sedang ada pertemuan dengan pak hadi.

" Ehh.. ketemu lagi " Seru seseorang yang datang mengagetkan aluna.

Aluna langsung mengongak kan kepala nya dan dia pun tersenyum, ternyata pria yang sudah beberapa kali bertemu dengan nya tapi belum saling berkenalan. Hanya pernah dengar nama saja saat tika saling menyapa nya.

" Ehh kak.. kok ada disini ?" Tanya aluna heran.

Karena kantin ini letak nya sedikit jauh dari paprik ada sekitar 300 meter. Biasa nya seorang pria paling malas saat harus berjalan jauh, beda dengan wanita. Contoh nya Aluna dia justru senang makan di kantin dekat paprik meskipun harus berjalan cukup jauh.

" Emm... tadi habis makan di kantin ini, pengen nyobain masakan kantin ini. " Ucap candra berbohong padahal tadi dia sengaja datang ke kantor untuk menemui pak hadi.

" Oh... " Seru aluna hanya ber oh ria lalu melanjutkan makan siang nya.

" Kamu bawa bekal ?" Tanya candra sambil melirik kotak bekal yang ada di hadapan aluna.

" Iya tadi kebetulan aku sudah masak jadi aku bawa bekal saja, lumayan irit uang makan siang " Seru aluna beralasan.

" Iya juga sih. Oh iya ngomong - ngomong kita belum berkenalan secara langsung ya. Walaupun aku tahu nama kamu luna atau lun gitu tapi tidak afdol kalau tidak berkenalan secara langsung " Ucap candra ramah.

" Aluna"

" Candra "

Merekapun berkenalan secera resmi dan saling berjabat tangan. Makan siang aluna tidak sendirian ada candra yang memang menemani nya cukup lama. Mereka saling bercerita pengalaman nya masing - masing. Untuk aluna tidak ada yang banyak dia ceritakan selain masalah pekerjaan nya.

" Memang kamu masih kuliah juga ya ?" Tanya candra tiba - tiba.

" Kok kak candra tahu ?" Tanya aluna heran.

Tentu nya candra tahu, dia tahu dari pak hadi. Semua data karyawan yang ada di dalam kantor itu, pak hadi berikan kepada candra selaku pemilik paprik minuman teh.

" Ya waktu itu pernah lihat kamu di depan kampus bintang pelajar" Ucap candra berbohong padahal dia tahu karena membaca data yang di berikan oleh pak hadi.

" Oh iya kak... aku memang masih kuliah. " Jawab nya singkat.

" Terus kamu mengatur waktu nya bagaimana ? Padahal kamu kan bekerja Lun ?" Tanya candra

" Oh aku kuliah ambil hari jumat, sabtu dan minggu kak. Untuk jumat dan sabtu aku kuliah pagi sampai siang, dan sepulang kuliah aku kerja kadang juga sebalik nya kalau kuliah jam siang pagi nya aku kerja dulu. Kalau minggu full untuk di kampus " Ucap aluna.

Candra bangga dan senang ada seorang wanita yang seulet dan sesemangat aluna. Tidak bisa di bayangkan bagaimana rumit nya kuliah sembari kerja bahkan seminggu full tanpa jeda.

" Apa kamu tidal capek seminggu full begitu. " Tanya candra ingin tahu.

" Kalau capek si sudah pasti kak , tapi mau bagaimana lagi itu sudah menjadi pilihan ku. " Jawab aluna dengan senyum mengembang.

" Hebat ! Aku salut sama kamu lunn" Ucap candra.

" Biasa aja kok kak. Hemm... jam istirahat sepuluh menit lagi habis aku duluan ya kak, ada pekerjaan yang ingin segera aku selesaikan. Oh iya kak candra cepat balik paprik, jalan nya lumayan jauh tuh " Ucap aluna sambil menunjuk ke arah paprik.

Candra tersenyum dan mengangguk, candra dan aluna pun berpisah. Aluna masuk ke dalam kantor nya dan candra berjalan menuju paprik yang lumayan jauh harus berjalan sekitar 8 menit baru bisa sampai paprik.

********

LIKE, KOMENTAR , VOTE, FAVORITE, DAN BERIKAN HADIAH NYA 🙏❤️❤️

RATE BINTANG 5 NYA JUGA JANGAN LUPA YA KAK 🙏❤️

TERIMAKASIH 🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Laini Johan

Laini Johan

Aluna blm tahu klo Candra jodohnya

2023-10-13

0

Henny Haerani

Henny Haerani

klw terlahir dari ibu yg demikian, masih adakah sorga yg katanya dibawah telapak kaki ibu ???

2023-02-18

1

tmi lotus

tmi lotus

sukaa bgt

2023-01-15

1

lihat semua
Episodes
1 Sarapan pagi
2 Tugas kuliah
3 Keributan pagi hari
4 Soal perjodohan
5 Bekerja dan kuliah
6 Pertama bertemu
7 Mie instan
8 Dia akan datang
9 Makan malam
10 Mala dan adit
11 Kesepakatan
12 Permintaan papa
13 Flashback Aluna
14 Semakin membenci
15 Ternyata sudah kenal
16 Calon menantu tersayang
17 Bimbang ragu
18 Orang tua candra
19 Ada apa dengan mala
20 Rencana pernikahan
21 Pernikahan sederhana
22 Mala ketahuan
23 Uang belanja
24 Tidak sesuai harapan
25 Kerumah papa
26 Fokus kuliah
27 Mati lampu
28 Belanja kepasar
29 Mulai sedikit terungkap
30 Ucapan pak andi
31 Kewajiban
32 Kejadian di pagi hari
33 Penyelidikan Candra
34 Mulut pedas mala
35 Kedatangan papa
36 Pengakuan Aluna
37 Harapan pak Andi
38 Rencana pak tirta
39 Anak pemilik paprik
40 Kecurangan terbongkar
41 Penjelasan Candra dan Aluna
42 Keluarga adit
43 Mala kehilangan
44 Menjenguk mala
45 Pak Andi mulai tegas
46 Makan malam penuh drama
47 Adit berusaha jujur
48 Bertemu di kampus
49 Dua wanita matre
50 Tamu pak andi
51 Mala meminta cerai
52 Masakan aluna
53 Soal cucu
54 Baju baru mala
55 Rencana 2M
56 Hadiah dari mertua
57 Lupa makan malam
58 Penjelasan candra
59 Bertamu lagi
60 Assisten dosen
61 Mala dan meri protes
62 Permintaan mama meri
63 Bekas tamparan
64 Amarah pak andi
65 Pak andi dirawat
66 Nasehat pak andi
67 Membuat candra marah
68 Uang bulanan
69 Ingat soal hutang
70 Kata hati mereka
71 Candra marah
72 Teman pria meri
73 Meri tidak pulang
74 Rencana yang gagal
75 Bangun kesiangan
76 Perhiasan meri hilang
77 Candra menemui marko
78 Menu sederhana
79 Marko dan Meri
80 Baju dinas dari mertua
81 Memakai baju dinas
82 Makan di kantin
83 Mala betemu marko
84 Hubungan ayah dan anak
85 Keadaan Aluna
86 Aluna membaik
87 Harapan meri
88 Rencana pernikahan
89 Meminta izin menikah
90 Kemarahan pak andi
91 Terbongkar
92 Pertunangan mala
93 Mala tahu semuanya
94 Pertemuan 3 M
95 Dia ayah mu
96 Kegalauan Marko
97 Terulang kembali
98 Aluna wisuda
99 Mudah marah
100 Keputusan marko
101 Kabar bahagia
102 Menemui meri
103 Gertakan dari mala
104 Memilih pergi
105 Pindah kontrakan
106 Belanja buah
107 Keadaan mala
108 Menjenguk mala
109 Memberitahu pak andi
110 Yang terbaik untuk mala
111 Alamat meri
112 Yang terbaik
113 Saling memaafkan
114 Pulang ke kota
115 Selama dua jam
116 Anak laki - laki
117 Rencana julia
118 Salah minum
119 Gara - gara capucinno
120 Tentang Julia
121 Kenzo anak julia
122 Masih berani datang
123 Menyusul kedesa
124 Surya pindah kerja
125 Pria yang aneh
126 Tahu semuanya
127 Masih mangga muda
128 Makan di kantin
129 Teman candra
130 Rujak buatan surya
131 Berkenalan dengan marko
132 Kontrakan julia
133 Kolam ikan
134 Ada yang cemburu
135 Nasi goreng asin
136 Julia dan Mala
137 Kedatangan tante susan
138 Kejutan dari Julia
139 Pernikahan tidak terencana
140 Pindah kontrakan
141 Mala pulang
142 Rumah tangga julia
143 Jalan - jalan pagi
144 Menunggu orang bermain
145 Liburan ke villa
146 Mala dan Surya
147 Ungkapan hati surya
148 Meminta restu
149 Perlakuan marko
150 Masih soal rumah
151 Bertemu calon mertua
152 Acara lamaran
153 Rahasia Candra
154 Perubahan Julia
155 Menunggu kabar candra
156 Tiga sekawan
157 Nasehat marko
158 Bukti kecurangan
159 Karena Julia
160 Candra Pulang
161 Masih saling sayang
162 Pernikahan mala dan surya
163 Kegaduhan karena Julia
164 Berbuka puasa
165 Acara tujuh bulanan
166 Bertemu teman lama
167 Bengkel mobil
168 Makan malam bersama
169 Alun melahirkan
170 Julia belajar memasak
171 Syukuran Babby R
172 Bayi tua yang meresahkan
173 Membuat Julia kesal
174 Kedatangan sahabat
175 Topeng hidup
176 Rujuk kembali
177 Surya sakit
178 Kemungkinan hamil
179 Kebahagiaan mala dan surya
180 Bobi bertamu
181 Andra dan Leo pulang
182 Marko curiga
183 Datang kerumah marko
184 Marko tahu semuanya
185 Keputusan marko
186 Ingin rujuk
187 Mengajak rujuk
188 Bobi menyesal
189 Keisengan surya
190 Tika melahirkan
191 Menjenguk anak tika
192 Produksi jumlah besar
193 Bertemu istri bobi
194 Menolong Julia
195 Keadaan Julia
196 Biaya rumah sakit
197 Mengajak pulang
198 Kabar wisuda mala
199 Meminta maaf
200 Lebih nyaman
201 Hampir saja
202 Tujuh bulanan mala
203 Rencana menikah
204 Marko Sah lagi
205 Babby Girl
206 Kehidupan Julia
207 Kedatangan Yuki dan Tami
208 Usaha dari Surya
209 Jeruk Nipis
210 Kabar bahagia Mina
211 Menantu dan Mertua
212 Ada hati yang dijaga
213 Permintaan maaf Julia
214 Perubahan sikap Julia
215 Kenzo dan Julia
216 Pria masalalu
217 Ayah Kenzo
218 Anak kandung Damar
219 Kembali bertemu
220 Pernikahan Damar dan Julia
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Sarapan pagi
2
Tugas kuliah
3
Keributan pagi hari
4
Soal perjodohan
5
Bekerja dan kuliah
6
Pertama bertemu
7
Mie instan
8
Dia akan datang
9
Makan malam
10
Mala dan adit
11
Kesepakatan
12
Permintaan papa
13
Flashback Aluna
14
Semakin membenci
15
Ternyata sudah kenal
16
Calon menantu tersayang
17
Bimbang ragu
18
Orang tua candra
19
Ada apa dengan mala
20
Rencana pernikahan
21
Pernikahan sederhana
22
Mala ketahuan
23
Uang belanja
24
Tidak sesuai harapan
25
Kerumah papa
26
Fokus kuliah
27
Mati lampu
28
Belanja kepasar
29
Mulai sedikit terungkap
30
Ucapan pak andi
31
Kewajiban
32
Kejadian di pagi hari
33
Penyelidikan Candra
34
Mulut pedas mala
35
Kedatangan papa
36
Pengakuan Aluna
37
Harapan pak Andi
38
Rencana pak tirta
39
Anak pemilik paprik
40
Kecurangan terbongkar
41
Penjelasan Candra dan Aluna
42
Keluarga adit
43
Mala kehilangan
44
Menjenguk mala
45
Pak Andi mulai tegas
46
Makan malam penuh drama
47
Adit berusaha jujur
48
Bertemu di kampus
49
Dua wanita matre
50
Tamu pak andi
51
Mala meminta cerai
52
Masakan aluna
53
Soal cucu
54
Baju baru mala
55
Rencana 2M
56
Hadiah dari mertua
57
Lupa makan malam
58
Penjelasan candra
59
Bertamu lagi
60
Assisten dosen
61
Mala dan meri protes
62
Permintaan mama meri
63
Bekas tamparan
64
Amarah pak andi
65
Pak andi dirawat
66
Nasehat pak andi
67
Membuat candra marah
68
Uang bulanan
69
Ingat soal hutang
70
Kata hati mereka
71
Candra marah
72
Teman pria meri
73
Meri tidak pulang
74
Rencana yang gagal
75
Bangun kesiangan
76
Perhiasan meri hilang
77
Candra menemui marko
78
Menu sederhana
79
Marko dan Meri
80
Baju dinas dari mertua
81
Memakai baju dinas
82
Makan di kantin
83
Mala betemu marko
84
Hubungan ayah dan anak
85
Keadaan Aluna
86
Aluna membaik
87
Harapan meri
88
Rencana pernikahan
89
Meminta izin menikah
90
Kemarahan pak andi
91
Terbongkar
92
Pertunangan mala
93
Mala tahu semuanya
94
Pertemuan 3 M
95
Dia ayah mu
96
Kegalauan Marko
97
Terulang kembali
98
Aluna wisuda
99
Mudah marah
100
Keputusan marko
101
Kabar bahagia
102
Menemui meri
103
Gertakan dari mala
104
Memilih pergi
105
Pindah kontrakan
106
Belanja buah
107
Keadaan mala
108
Menjenguk mala
109
Memberitahu pak andi
110
Yang terbaik untuk mala
111
Alamat meri
112
Yang terbaik
113
Saling memaafkan
114
Pulang ke kota
115
Selama dua jam
116
Anak laki - laki
117
Rencana julia
118
Salah minum
119
Gara - gara capucinno
120
Tentang Julia
121
Kenzo anak julia
122
Masih berani datang
123
Menyusul kedesa
124
Surya pindah kerja
125
Pria yang aneh
126
Tahu semuanya
127
Masih mangga muda
128
Makan di kantin
129
Teman candra
130
Rujak buatan surya
131
Berkenalan dengan marko
132
Kontrakan julia
133
Kolam ikan
134
Ada yang cemburu
135
Nasi goreng asin
136
Julia dan Mala
137
Kedatangan tante susan
138
Kejutan dari Julia
139
Pernikahan tidak terencana
140
Pindah kontrakan
141
Mala pulang
142
Rumah tangga julia
143
Jalan - jalan pagi
144
Menunggu orang bermain
145
Liburan ke villa
146
Mala dan Surya
147
Ungkapan hati surya
148
Meminta restu
149
Perlakuan marko
150
Masih soal rumah
151
Bertemu calon mertua
152
Acara lamaran
153
Rahasia Candra
154
Perubahan Julia
155
Menunggu kabar candra
156
Tiga sekawan
157
Nasehat marko
158
Bukti kecurangan
159
Karena Julia
160
Candra Pulang
161
Masih saling sayang
162
Pernikahan mala dan surya
163
Kegaduhan karena Julia
164
Berbuka puasa
165
Acara tujuh bulanan
166
Bertemu teman lama
167
Bengkel mobil
168
Makan malam bersama
169
Alun melahirkan
170
Julia belajar memasak
171
Syukuran Babby R
172
Bayi tua yang meresahkan
173
Membuat Julia kesal
174
Kedatangan sahabat
175
Topeng hidup
176
Rujuk kembali
177
Surya sakit
178
Kemungkinan hamil
179
Kebahagiaan mala dan surya
180
Bobi bertamu
181
Andra dan Leo pulang
182
Marko curiga
183
Datang kerumah marko
184
Marko tahu semuanya
185
Keputusan marko
186
Ingin rujuk
187
Mengajak rujuk
188
Bobi menyesal
189
Keisengan surya
190
Tika melahirkan
191
Menjenguk anak tika
192
Produksi jumlah besar
193
Bertemu istri bobi
194
Menolong Julia
195
Keadaan Julia
196
Biaya rumah sakit
197
Mengajak pulang
198
Kabar wisuda mala
199
Meminta maaf
200
Lebih nyaman
201
Hampir saja
202
Tujuh bulanan mala
203
Rencana menikah
204
Marko Sah lagi
205
Babby Girl
206
Kehidupan Julia
207
Kedatangan Yuki dan Tami
208
Usaha dari Surya
209
Jeruk Nipis
210
Kabar bahagia Mina
211
Menantu dan Mertua
212
Ada hati yang dijaga
213
Permintaan maaf Julia
214
Perubahan sikap Julia
215
Kenzo dan Julia
216
Pria masalalu
217
Ayah Kenzo
218
Anak kandung Damar
219
Kembali bertemu
220
Pernikahan Damar dan Julia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!