Dia akan datang

💞💞💞💞💞💞💞

.

.

.

⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️

Kediaman Aluna.

" Mala sudah pulang ma ?" Tanya pak andi kepada istri nya.

Pak andi sengaja menanyakan mala karena ada yang ingin dia bicarakan kepada mala. Tentu nya soal perjodohan nya dengan anak teman nya. Sore ini pak Andi baru dapat kabar jika anak teman nya besok malam akan berkunjung ke rumah nya.

" Sudah pa, mungkin masih di kamar " Jawab meri sambil meletak kan secangkir kopi untuk suami nya.

" Ohh... panggil kan mala ma " Ucap pak andi terlihat serius.

" Ada apa pa ?" Tanya mala yang sudah datang tanpa di panggil.

" Kebetulan kamu muncul jadi mama tidak perlu repot- repot manggil kamu " Ucap meri

Mala duduk tepat di samping mama nya , dia juga penasaran kenapa sang papa memanggil nya. Kalau untuk soal uang bulanan tidak mungkin karena baru satu minggu lagi sang papa gajian.

" Besok malam anak teman papa mau datang ke rumah untuk berkenalan dengan keluarga kita. Papa harap kamu bisa menyiapkan diri kamu, bersikaplah yang sopan dan ramah. " Ucap pak andi.

Deg..

Jantung mala terasa berhenti berdetak , pasal nya dia melupakan soal perjodohan yang sudah di atur oleh papa nya. Tapi bagaimana dia menolak, sudah pasti sang papa akan marah dan tidak akan memberi dia uang.

* Hemmm.... lebih baik aku ikuti saja apa kata papa. Tidak salah nya berkenalan dulu, aku mau melihat pria itu lebih kaya dari adit atau tidak. Kalau dia lebih kaya dari adit aku akan memilih nya dan melepaskan adit * Gumam mala dalam hati nya.

" Bagaimana mala ?" Tanya pak andi serius.

" Iya pa mala setuju " Jawab mala singkat.

" Kamu yakin setuju dengan perjodohan itu sayang ?" Tanya mama meri ingin lebih menyakinkan anak nya.

" Mala yakin ma " Jawab nya sambil mengedipkan mata ke arah mamanya.

Meri tahu arti kedipan mata mala, dia pun hanya mengangguk paham dan tidak banyak berkomentar lagi.

" Ma , ini papa ada uang 300 ribu. Nanti mama belanjakan bahan makanan , mama masak yang enak untuk menyambut tamu kita besok malam" Ucap pak andi memberikan uang 300 ribu kepada istri nya.

" Iya pa " Jawab meri dengan senang.

Aluna yang sedari tadi adx di dalam kamar hanya mendengarkan saja, dia malas ikut bergabung dengan keluarga nya. Apalagi mama meri dan mala memang masih menaruh dendam kepada aluna karena kejadian mir instan waktu itu.

Tok Tok Tok

Pintu kamar aluna di ketuk dari luar oleh pak andi.

" Lun ini papa " Seru pak andi.

" Iya pa ada apa ?" Tanya aluna saat pintu kamarnya sudah terbuka.

" Tidak ada apa - apa , papa hanya ingin tahu kamu sedang apa di kamar sampai tidak mau gabung dengan keluarga " Tanya pak andi terlihat serius.

" Hemmm... aluna sedang baca buku saja pa sambil istirahat. " Ucap aluna tidak berbohong.

Aluna memang sedang membaca buku, karena minggu depan dia sudah harus mengikuti ujian di kampus. Meskipun tidak kuliah setiap hari tapi S2 nya berjalan dengan lancar dan nilai yang dia dapatkan juga bisa di banggakan.

" Helehh... alasan saja itu pa. Mungkin dia lagi bermalas - malasan atau jangan - jangan dia memang sedang telponan sama pacar nya. Lagi pula buat apa juga baca buku, kuliah saja tidak. " Ucap mala sambil menyeringai sinis.

" Kamu sudah punya pacar Lun ?" Tanya pak andi.

" Tidak punya pa " Jawab aluna jujur dan serius.

" Jangan bohong kamu " Ucap mama meri terdengar mengintimidasi aluna.

Haahhh...

Aluna hanya membuang nafas dengan berat dan melirik mama meri dengan malas. Mama meri memang senang sekali membuat masalah dengan aluna dan pasti nya aluna yang akan di marah oleh papa nya.

" Mama sering dengar kamu telponan tengah malam, telpon siapa kamu tengah malam begitu kalau bukan teleponan dengan pria. Hayo ngaku kamu !!" Sentak mama meri dengan lantang.

" Ma.. saya sudah bicara jujur. Jadi bohong ku dimana Ma?" Tanya luna membela dirinya sendiri.

" Kamu ini kalau di kasih tahu membantah saja " Ucap meri lagi.

" Sudah ma, papa percaya dengan luna. Lagi pula kalau dia punya pacar juga tidak apa - apa, yang penting dia bisa menjaga dirinya. " Ucap pak andi .

Setelah itu pak andi pergi dari kamar luna dan masuk ke dalam kamar nya. Meri dan mala menatap tajam ke arah aluna yang masih diam berdiri di depan pintu kamar nya.

" Awas kamu ya " Seru mala sambil menjentik kan telunjuk nya di kening aluna.

* Sebenarnya apa salah ku sehingga mama sangat membenci ku bahkan memperlakukan ku secara tidak adil begini. * Ucap aluna dalam hati nya dengan rasa ingin tahu yang semakin besar.

Dari dulu aluna ingin tahu alasan sang mama tidak menyukai nya, namun saat dia bertanya kepada mama dan papa nya mereka semua hanya diam dan tidak mau menjelaskan yang sebenar nya.

*********

Hari minggu

Esok hari nya aluna sepulang dari kampus langsung membantu mama nya memasak untuk menyambut calon suami kakak nya pilihan dari sang papa. Sedangkan mala hanya bermalas - malasan di dapur.

" Kenapa mala tidak di panggil untuk membantu masak ma ?" Tanya pak andi yang sedang mengambil air dingin di dalam kulkas.

" Mala lagi mengerjakan tugas kuliah nya pa, lagi pula sudah ada aluna yang bantuin mama masak. Mala biar istirahat juga, jadi saat ketemu calon suami nya nanti wajah nya biar fresh " Ucap meri beralasan.

" Terserah mama saja. Mama memang terlalu memanjakan mala sampai urusan dapur saja dia tidak bisa, jangan - jangan ngidupin kompor saja dia tidak bisa " Seru pak andi dan langsung melenggang pergi dari dapur.

Aluna terkekeh mendengar perkataan sang papa dan itu membuat meri tidak suka lantas meri pun memarahi aluna.

" Kenapa kamu tertawa ? Memang nya ada yang lucu ?" Tanya mama meri kesal.

" Tidak ma " jawab aluna singkat.

" Cepat kamu bersihkan itu ikan dan ayam nya itu Luna, lihat ini sudah jam seteng empat sore tapi ayam dan ikan belum juga kamu bersihkan. Ikan itu nanti kamu goreng saja dan ayam nya kamu masak kecap seperti biasa, udang nya kamu tumis campur brokoli dan untuk sup nya pakai bakso saja jangan lupa bikin sambal dan perkedel kentang. " Ucap mama meri memerintah aluna seenak nya.

" Kalau semua aluna yang mengerjakan terus mama ngapain ?" Tanya aluna heran.

" Saya jadi mandor saja " Jawab nya acuh.

" Oh... boleh, tapi kalau saat tamu datang masakan belum selesai jangan salahin aluna ya ma. Karena tangan aluna cuma ada dua jadi aluna hanya bisa mengerjakan satu persatu saja, kalau tamu datang masakan belum selesai yang malu kan mama bukan aluna " Ucap aluna sambil tersenyum aneh ke arah mamanya.

Huffftt..

Mama meri pun mendengus dengan kesal, mau tidak mau dia juga harus ikut turun tangan langsung. Kalau mengandalkan aluna sudah pasti masakan tidak akan kelar, padahal aluna memang sengaja bicara seperti tadi agar mamanya mau membantu nya memasak.

" Sepertinya mama sudah siap ya punya menantu ?" Tanya aluna sambil membersihkan ikan.

" Jangan banyak bicara lebih baik cepat selesaikan pekerjaan mu." Seru meri ketus.

" Aku hanya mau masak ikan sama ayam kecap nya saja, untuk yang lain nya mama saja " Seru aluna dengan berani.

" Tidak bisa, kamu juga harus masak sup dan yang lain nya. Mama hanya sekedar membantu mu saja " Ucap meri menolak.

" Nanti kalau papa tahu ini semua aku yang masak pasti mama kena marah loh sama papa. Ingat beberapa hari yang lalu baru di marah papa karena ketahuan aluna semua yang memasak makan malam " Ucap aluna dengab senyum penuh makna.

Huuhhh..

Meri semakin di buat kesal oleh aluna, mulut aluna memang pandai sekali berbicara dan membuat meri tidak bisa berkutik. Meri pun lamgsung mengambil bahan sop dan meracik nya.

* Ya Allah maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk melawan mama. Aku hanya berusaha tegas saja kepada mama agar mama tidak semena - mena dengan ku * Gumam aluna dalam hati nya.

********

LIKE , KOMENTAR, VOTE, FAVORITE SERTA BERIKAN HADIAH NYA DAN RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Laini Johan

Laini Johan

bagus orang mcm itu dilawan tak berdosa

2023-10-13

0

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

orang bodoh mah gitu . sudah iri , masih saja cari muka biar dianggap "aku ini ibu baik , gak pernah pilih kasih ke anak" . yang sebenarnya dia itu memang Sudha kehilangan urat malu dia

2023-06-30

0

Eric ardy Yahya

Eric ardy Yahya

banyak saja fitnah kamu Meri . anak kamu sendiri gimana ? bukannya semua yang kamu bilang itu merujuk ke anak kamu ? memang urat malu kamu sudah putus.

2023-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Sarapan pagi
2 Tugas kuliah
3 Keributan pagi hari
4 Soal perjodohan
5 Bekerja dan kuliah
6 Pertama bertemu
7 Mie instan
8 Dia akan datang
9 Makan malam
10 Mala dan adit
11 Kesepakatan
12 Permintaan papa
13 Flashback Aluna
14 Semakin membenci
15 Ternyata sudah kenal
16 Calon menantu tersayang
17 Bimbang ragu
18 Orang tua candra
19 Ada apa dengan mala
20 Rencana pernikahan
21 Pernikahan sederhana
22 Mala ketahuan
23 Uang belanja
24 Tidak sesuai harapan
25 Kerumah papa
26 Fokus kuliah
27 Mati lampu
28 Belanja kepasar
29 Mulai sedikit terungkap
30 Ucapan pak andi
31 Kewajiban
32 Kejadian di pagi hari
33 Penyelidikan Candra
34 Mulut pedas mala
35 Kedatangan papa
36 Pengakuan Aluna
37 Harapan pak Andi
38 Rencana pak tirta
39 Anak pemilik paprik
40 Kecurangan terbongkar
41 Penjelasan Candra dan Aluna
42 Keluarga adit
43 Mala kehilangan
44 Menjenguk mala
45 Pak Andi mulai tegas
46 Makan malam penuh drama
47 Adit berusaha jujur
48 Bertemu di kampus
49 Dua wanita matre
50 Tamu pak andi
51 Mala meminta cerai
52 Masakan aluna
53 Soal cucu
54 Baju baru mala
55 Rencana 2M
56 Hadiah dari mertua
57 Lupa makan malam
58 Penjelasan candra
59 Bertamu lagi
60 Assisten dosen
61 Mala dan meri protes
62 Permintaan mama meri
63 Bekas tamparan
64 Amarah pak andi
65 Pak andi dirawat
66 Nasehat pak andi
67 Membuat candra marah
68 Uang bulanan
69 Ingat soal hutang
70 Kata hati mereka
71 Candra marah
72 Teman pria meri
73 Meri tidak pulang
74 Rencana yang gagal
75 Bangun kesiangan
76 Perhiasan meri hilang
77 Candra menemui marko
78 Menu sederhana
79 Marko dan Meri
80 Baju dinas dari mertua
81 Memakai baju dinas
82 Makan di kantin
83 Mala betemu marko
84 Hubungan ayah dan anak
85 Keadaan Aluna
86 Aluna membaik
87 Harapan meri
88 Rencana pernikahan
89 Meminta izin menikah
90 Kemarahan pak andi
91 Terbongkar
92 Pertunangan mala
93 Mala tahu semuanya
94 Pertemuan 3 M
95 Dia ayah mu
96 Kegalauan Marko
97 Terulang kembali
98 Aluna wisuda
99 Mudah marah
100 Keputusan marko
101 Kabar bahagia
102 Menemui meri
103 Gertakan dari mala
104 Memilih pergi
105 Pindah kontrakan
106 Belanja buah
107 Keadaan mala
108 Menjenguk mala
109 Memberitahu pak andi
110 Yang terbaik untuk mala
111 Alamat meri
112 Yang terbaik
113 Saling memaafkan
114 Pulang ke kota
115 Selama dua jam
116 Anak laki - laki
117 Rencana julia
118 Salah minum
119 Gara - gara capucinno
120 Tentang Julia
121 Kenzo anak julia
122 Masih berani datang
123 Menyusul kedesa
124 Surya pindah kerja
125 Pria yang aneh
126 Tahu semuanya
127 Masih mangga muda
128 Makan di kantin
129 Teman candra
130 Rujak buatan surya
131 Berkenalan dengan marko
132 Kontrakan julia
133 Kolam ikan
134 Ada yang cemburu
135 Nasi goreng asin
136 Julia dan Mala
137 Kedatangan tante susan
138 Kejutan dari Julia
139 Pernikahan tidak terencana
140 Pindah kontrakan
141 Mala pulang
142 Rumah tangga julia
143 Jalan - jalan pagi
144 Menunggu orang bermain
145 Liburan ke villa
146 Mala dan Surya
147 Ungkapan hati surya
148 Meminta restu
149 Perlakuan marko
150 Masih soal rumah
151 Bertemu calon mertua
152 Acara lamaran
153 Rahasia Candra
154 Perubahan Julia
155 Menunggu kabar candra
156 Tiga sekawan
157 Nasehat marko
158 Bukti kecurangan
159 Karena Julia
160 Candra Pulang
161 Masih saling sayang
162 Pernikahan mala dan surya
163 Kegaduhan karena Julia
164 Berbuka puasa
165 Acara tujuh bulanan
166 Bertemu teman lama
167 Bengkel mobil
168 Makan malam bersama
169 Alun melahirkan
170 Julia belajar memasak
171 Syukuran Babby R
172 Bayi tua yang meresahkan
173 Membuat Julia kesal
174 Kedatangan sahabat
175 Topeng hidup
176 Rujuk kembali
177 Surya sakit
178 Kemungkinan hamil
179 Kebahagiaan mala dan surya
180 Bobi bertamu
181 Andra dan Leo pulang
182 Marko curiga
183 Datang kerumah marko
184 Marko tahu semuanya
185 Keputusan marko
186 Ingin rujuk
187 Mengajak rujuk
188 Bobi menyesal
189 Keisengan surya
190 Tika melahirkan
191 Menjenguk anak tika
192 Produksi jumlah besar
193 Bertemu istri bobi
194 Menolong Julia
195 Keadaan Julia
196 Biaya rumah sakit
197 Mengajak pulang
198 Kabar wisuda mala
199 Meminta maaf
200 Lebih nyaman
201 Hampir saja
202 Tujuh bulanan mala
203 Rencana menikah
204 Marko Sah lagi
205 Babby Girl
206 Kehidupan Julia
207 Kedatangan Yuki dan Tami
208 Usaha dari Surya
209 Jeruk Nipis
210 Kabar bahagia Mina
211 Menantu dan Mertua
212 Ada hati yang dijaga
213 Permintaan maaf Julia
214 Perubahan sikap Julia
215 Kenzo dan Julia
216 Pria masalalu
217 Ayah Kenzo
218 Anak kandung Damar
219 Kembali bertemu
220 Pernikahan Damar dan Julia
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Sarapan pagi
2
Tugas kuliah
3
Keributan pagi hari
4
Soal perjodohan
5
Bekerja dan kuliah
6
Pertama bertemu
7
Mie instan
8
Dia akan datang
9
Makan malam
10
Mala dan adit
11
Kesepakatan
12
Permintaan papa
13
Flashback Aluna
14
Semakin membenci
15
Ternyata sudah kenal
16
Calon menantu tersayang
17
Bimbang ragu
18
Orang tua candra
19
Ada apa dengan mala
20
Rencana pernikahan
21
Pernikahan sederhana
22
Mala ketahuan
23
Uang belanja
24
Tidak sesuai harapan
25
Kerumah papa
26
Fokus kuliah
27
Mati lampu
28
Belanja kepasar
29
Mulai sedikit terungkap
30
Ucapan pak andi
31
Kewajiban
32
Kejadian di pagi hari
33
Penyelidikan Candra
34
Mulut pedas mala
35
Kedatangan papa
36
Pengakuan Aluna
37
Harapan pak Andi
38
Rencana pak tirta
39
Anak pemilik paprik
40
Kecurangan terbongkar
41
Penjelasan Candra dan Aluna
42
Keluarga adit
43
Mala kehilangan
44
Menjenguk mala
45
Pak Andi mulai tegas
46
Makan malam penuh drama
47
Adit berusaha jujur
48
Bertemu di kampus
49
Dua wanita matre
50
Tamu pak andi
51
Mala meminta cerai
52
Masakan aluna
53
Soal cucu
54
Baju baru mala
55
Rencana 2M
56
Hadiah dari mertua
57
Lupa makan malam
58
Penjelasan candra
59
Bertamu lagi
60
Assisten dosen
61
Mala dan meri protes
62
Permintaan mama meri
63
Bekas tamparan
64
Amarah pak andi
65
Pak andi dirawat
66
Nasehat pak andi
67
Membuat candra marah
68
Uang bulanan
69
Ingat soal hutang
70
Kata hati mereka
71
Candra marah
72
Teman pria meri
73
Meri tidak pulang
74
Rencana yang gagal
75
Bangun kesiangan
76
Perhiasan meri hilang
77
Candra menemui marko
78
Menu sederhana
79
Marko dan Meri
80
Baju dinas dari mertua
81
Memakai baju dinas
82
Makan di kantin
83
Mala betemu marko
84
Hubungan ayah dan anak
85
Keadaan Aluna
86
Aluna membaik
87
Harapan meri
88
Rencana pernikahan
89
Meminta izin menikah
90
Kemarahan pak andi
91
Terbongkar
92
Pertunangan mala
93
Mala tahu semuanya
94
Pertemuan 3 M
95
Dia ayah mu
96
Kegalauan Marko
97
Terulang kembali
98
Aluna wisuda
99
Mudah marah
100
Keputusan marko
101
Kabar bahagia
102
Menemui meri
103
Gertakan dari mala
104
Memilih pergi
105
Pindah kontrakan
106
Belanja buah
107
Keadaan mala
108
Menjenguk mala
109
Memberitahu pak andi
110
Yang terbaik untuk mala
111
Alamat meri
112
Yang terbaik
113
Saling memaafkan
114
Pulang ke kota
115
Selama dua jam
116
Anak laki - laki
117
Rencana julia
118
Salah minum
119
Gara - gara capucinno
120
Tentang Julia
121
Kenzo anak julia
122
Masih berani datang
123
Menyusul kedesa
124
Surya pindah kerja
125
Pria yang aneh
126
Tahu semuanya
127
Masih mangga muda
128
Makan di kantin
129
Teman candra
130
Rujak buatan surya
131
Berkenalan dengan marko
132
Kontrakan julia
133
Kolam ikan
134
Ada yang cemburu
135
Nasi goreng asin
136
Julia dan Mala
137
Kedatangan tante susan
138
Kejutan dari Julia
139
Pernikahan tidak terencana
140
Pindah kontrakan
141
Mala pulang
142
Rumah tangga julia
143
Jalan - jalan pagi
144
Menunggu orang bermain
145
Liburan ke villa
146
Mala dan Surya
147
Ungkapan hati surya
148
Meminta restu
149
Perlakuan marko
150
Masih soal rumah
151
Bertemu calon mertua
152
Acara lamaran
153
Rahasia Candra
154
Perubahan Julia
155
Menunggu kabar candra
156
Tiga sekawan
157
Nasehat marko
158
Bukti kecurangan
159
Karena Julia
160
Candra Pulang
161
Masih saling sayang
162
Pernikahan mala dan surya
163
Kegaduhan karena Julia
164
Berbuka puasa
165
Acara tujuh bulanan
166
Bertemu teman lama
167
Bengkel mobil
168
Makan malam bersama
169
Alun melahirkan
170
Julia belajar memasak
171
Syukuran Babby R
172
Bayi tua yang meresahkan
173
Membuat Julia kesal
174
Kedatangan sahabat
175
Topeng hidup
176
Rujuk kembali
177
Surya sakit
178
Kemungkinan hamil
179
Kebahagiaan mala dan surya
180
Bobi bertamu
181
Andra dan Leo pulang
182
Marko curiga
183
Datang kerumah marko
184
Marko tahu semuanya
185
Keputusan marko
186
Ingin rujuk
187
Mengajak rujuk
188
Bobi menyesal
189
Keisengan surya
190
Tika melahirkan
191
Menjenguk anak tika
192
Produksi jumlah besar
193
Bertemu istri bobi
194
Menolong Julia
195
Keadaan Julia
196
Biaya rumah sakit
197
Mengajak pulang
198
Kabar wisuda mala
199
Meminta maaf
200
Lebih nyaman
201
Hampir saja
202
Tujuh bulanan mala
203
Rencana menikah
204
Marko Sah lagi
205
Babby Girl
206
Kehidupan Julia
207
Kedatangan Yuki dan Tami
208
Usaha dari Surya
209
Jeruk Nipis
210
Kabar bahagia Mina
211
Menantu dan Mertua
212
Ada hati yang dijaga
213
Permintaan maaf Julia
214
Perubahan sikap Julia
215
Kenzo dan Julia
216
Pria masalalu
217
Ayah Kenzo
218
Anak kandung Damar
219
Kembali bertemu
220
Pernikahan Damar dan Julia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!