Kesepakatan

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

.

.

.

⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️⚘️

Sebulan berlalu

Sampai hari ini hubungan perjodohan mala dan candra belum ada kepastian. Bahkan mala tidak mau jika di ajak bertemu oleh candra. Hari ini candra tidak bekerja karena hari minggu jadi dia mendatangi rumah orang tua mala. Sebenarnya candra tidak begitu yakin dengan mala, hanya demi menyenangkan papa nya saja dia mau mengikuti alur perjodohan ini.

" Loh nak candra ! Datang kok tidak kasih kabar dulu " Tanya pak andi kaget saat membuka kan pintu ternyata candra yang datang.

" Iya om. Mala nya ada om ?" Tanya candra sopan.

" Ada , ayok masuk nanti om panggil kan mala. " Ucap pak andi mengajak candra masuk ke dalam rumah.

Candra duduk di ruang tamu sedangkan pak andi ke kamar mala untuk memanggil mala. Meri sendiri saat ini sedang arisan bersama ibu - ibu komplek tempat tinggal nya, dan untuk aluna di hari minggu dia masih di sibuk kan dengan urusan kuliah nya.

" Mala di depan ada nak candra,segera kamu temui dia " Ucap pak andi.

" Hahh...kak candra ? Mau ngapain dia datang kesini pa ?" Tanya mala dengan malas.

" Kok tanya nya seperti itu sih Nak ?. Candra itu calon suami kamu loh , seharus nya kamu senang dong di datangi calon suami. Sudah sekarang cepat siap - siap kamu temui nak candra dan jangan lupa buatkan minuman dulu. " Ucap pak andi tidak mau di bantah.

" Iihhh... papa ini, Aku itu tidak mau menikah dengan kak candra yang miskin itu. Mala sudah punya pacar orang kaya pa. " Seru mala menggerutu.

" Pokok nya tidak ada bantahan, cepat temuai nak candra. Papa tunggu di ruang tamu " Ucap pak andi serius.

Pak andi kembali menemui candra di ruang tamu.

" Maaf ya nak candra lama, mala masih ada di kamar nya. Biasa hari minggu dia pasti bermalas - malasan. " Ucap pak andi.

" Hemm.. iya om tidak apa - apa. Tante kemana om ? kata nya om masih punya satu anak lagi, tapi candra tidak pernah melihat nya ?" Tanya candra dengan beruntun.

" Tante lagi arisan sama ibu-ibu komplek sini. Kalau aluna anak om yang satu nya sedang bekerja, dia satu paprik loh sama kamu. Tapi setiap minggu dia masih saja masuk kerja " Ucap pak andi .

" Oh mungkin hitungan lembur om " Ucap candra menimpali.

Di paprik memang hari minggu ada yang masih bekerja dan hanya sampai jam 2 siang saja. Tapi itu hanya untuk karyawan yang mendapat lemburan saja. Untuk Aluna sebenarnya tidak bekerja, tapi hari minggu dia gunakan untuk pergi ke kampus.

" Oh iya nak candra kapan orang tua mu datang untuk melamar mala ?" Tanya pak andi serius.

" Hemm... nanti candra bicarakan dulu sama orang tua candra ya om. Tapi mala kan masih kuliah om , apa dia mau menikah saat kuliah nya belum selesai ?" Tanya candra.

" Kalau om sih tidak masalah , setelah menikah dia masih bisa berkuliah lagi dan bekerja. Tentu nya harus persetujuan kamu sebagai suami nya " Jawab pak andi sambil terkekeh.

" Kalau candra tidak masalah jika setelah menikah nanti mala mau melanjutkan kuliah atau bekerja. Yang penring dia bisa atur waktu nya " Jawab candra pasti.

* Lagi pula seperti nya justru anak om yang tidak mau menikah denga lelaki miskin seperti ku * Gumam candra dalam hati nya.

Tiba - tiba mala datang dengan membawa nampan yang berisi dua cangkir teh. Mala meletakkan dua cangkir teh di hadapan candra dan papa nya.

" Silahkan diminum " Ucap mala singkat.

" Terimakasih mala" Jawab candra singkat.

Pak andi mengambil teh nya dan membawa nya ke halaman belakang. Dia sengaja meninggalkan mala dan candra berdua agar lebih leluasa saat mengobrol.

" Apa kak candra tetap mau melanjutkan perjodohan ini ?" Tanya mala dengan jelas.

" Kok kamu tanya nya seperti itu? Memang nya kamu tidak mau ?" Balik tanya candra.

" Aku itu tidak mau hidup susah kak, aku ingin punya suami itu yang kaya raya atau setidak nya dia bisa menjamin kehidupan ku. Biaya hidup ku itu mahal, aku butuh ke salon, shopping dan yang lain nya. Dan satu lagi aku ini calon sarjana, bukan seperti kak candra yang hanya lulusan SMA saja " Ucap mala dengan sombong nya.

Deg.

Candra sangat kaget dengan pernyataan sombong dari mala, selain matrealistis ternyata mala juga sombong dan tidak tahu diri. Candra sudah ingin menampar mulut wanita sombong yang ada di hadapan nya ini tetapi dia tidak mau menyakiti wanita.

" Kalau soal nafkah insya allah aku bisa memberikan cukup untuk mu. " Jawab candra dengan pasti.

" Aku ingin perjodohan ini di batalkan kak. Aku sudah punya pacar, dia orang kaya dan bisa memberi apa yang aku mau. " Ucap mala bicara jujur.

" Perjodohan ini batal aku pun tidak masalah. Karena dari awal aku memang tidak menyetujui perjodohan ini, aku mengikuti perjodohan ini lantaran ingin menyenangkan papa ku saja. Kalau kamu memang ingin membatalkan nya aku tidak keberatan, dan aku harap kamu bisa bicara terus terang kepada orang tua mu. " Ucap candra terlihat begitu tenang.

Mala menatap tajam candra, dia tidak percaya ternyata candra juga terpaksa menerima perjodohan ini. Bahkan selama ini mala mengira jika candra lah yang paling menginginkan perjodohan ini.

" Kamu yakin tidak menginginkan perjodohan ini ?" Tanya mala dengan senyum sinisnya.

" Aku yakin " Jawab candra tegas.

" Ok nanti aku bicara sama papa ku dan kak candra bicara sama orang tua kak candra. " Ucap mala.

Candra mengangguk setuju dengan apa yang di katakan oleh mala. Cukup lama candra dan mala berbincang , tepat jam 1 siang akhirnya candra pamit pulang. Candra masih mengendarai motor matic jadul yang dia dapat dari pak hadi.

Tiiinnnnnn.....

Suara klakson motor candra berbunyi dengan panjang, hampir saja candra menabrak pemotor yang sedang menepi di pinggir jalan.

" Hati - hati dong kak, klakson nya itu nyaring banget. Beruntung aku tidak jantungan " Gerutu aluna yang sedang menepi di pinggir jalan karena motor nya macet.

" Oh... maaf. Eh kamu ini yang waktu itu kan ? Yang bekerja di paprik minuman teh itu?" Tanya candra menunjuk ke arah aluna.

" Iya, memang nya kamu siapa ?" Tanya aluna yang memang sudah lupa dengan candra.

" Oh...aku ini yang anak baru di pabrik. Yang bagian pekerjaan nya satu lorong sama teman kamu si tika itu kalau tidak salah sih teman mu itu tika kan nama nya?" Ucap candra agak lupa.

Aluna mencoba mengingat - ingat dan akhir nya aluna pun ingat jika pertama kali bertemu candra saat itu dikantin dan candra yang menabrak nya sampai makanan aluna tabur berserakan di lantai.

" Oh iya ingat " Jawab aluna singkat.

" Motor kamu kenapa?" Tanya candra beralih melihat ke arah motor aluna.

" Tidak tahu, ini tiba - tiba mati dan aku sudah mencoba menghidupkan nya tapi tidak bisa juga " Jawab aluna dengan wajah sedih nya.

Candra pun mencoba melihat motor aluna, biar bagaimana pun candra sedikit tahu tentang mesin. Saat candra memeriksa motor aluna, sama sekali tidak ada yang rusak dan semua nya tampak normal.

" Ini semua nya bagus kok. Sudah coba periksa bensin nya belum ?" Tanya candra.

Haahhhh ?

Bensin ?

Kenapa aluna sampai lupa memeriksa bensin motor nya, betapa malu nya dia jika memang motor nya kehabisan bensin.

Aluna pun bergegas membuka jok motor nya dan melihat tanki bensin. Dan ternyata benar bensin motor aluna yang sudah habis.

" Iya bensin nya habis " Seru aluna malu.

" Huuh... mau di bongkar kayak gimana pun tidak akan hidup karena memang bensin yang habis " Seru candra sambil terkekeh.

Aluna tampak malu, dia menggaruk - garuk kepala nya yang tidak gatal sambil senyum meringis menahan rasa malu.

" Kalau begitu terimakasih ya mas, biar saya dorong sampai depan sana . Kebetulan di sana ada penjual bensin eceran " Ucap aluna.

" Mau saya bantu ?" Tanya candra.

" Tidak usah mas " Jawav aluna lalu mendorong motor nya menjauh.

*********

LIKE, KOMEN, VOTE, FAVORITE, BERIKAN HADIAH NYA DAN JANGAN LUPA RATE BINTANG 5 NYA YA KAK 🙏❤️❤️

TERIMAKASIH 🙏❤️❤️

Terpopuler

Comments

Laini Johan

Laini Johan

tidak apa apa lunl lanjut

2023-10-13

0

Henny Haerani

Henny Haerani

benar apa kata pepatah tong kosong nyaring bunyinya. sama seperti mala dan ibunya meri omongan nya aja yg gede.

2023-02-17

1

tmi lotus

tmi lotus

lanjt kan kak

2023-01-15

2

lihat semua
Episodes
1 Sarapan pagi
2 Tugas kuliah
3 Keributan pagi hari
4 Soal perjodohan
5 Bekerja dan kuliah
6 Pertama bertemu
7 Mie instan
8 Dia akan datang
9 Makan malam
10 Mala dan adit
11 Kesepakatan
12 Permintaan papa
13 Flashback Aluna
14 Semakin membenci
15 Ternyata sudah kenal
16 Calon menantu tersayang
17 Bimbang ragu
18 Orang tua candra
19 Ada apa dengan mala
20 Rencana pernikahan
21 Pernikahan sederhana
22 Mala ketahuan
23 Uang belanja
24 Tidak sesuai harapan
25 Kerumah papa
26 Fokus kuliah
27 Mati lampu
28 Belanja kepasar
29 Mulai sedikit terungkap
30 Ucapan pak andi
31 Kewajiban
32 Kejadian di pagi hari
33 Penyelidikan Candra
34 Mulut pedas mala
35 Kedatangan papa
36 Pengakuan Aluna
37 Harapan pak Andi
38 Rencana pak tirta
39 Anak pemilik paprik
40 Kecurangan terbongkar
41 Penjelasan Candra dan Aluna
42 Keluarga adit
43 Mala kehilangan
44 Menjenguk mala
45 Pak Andi mulai tegas
46 Makan malam penuh drama
47 Adit berusaha jujur
48 Bertemu di kampus
49 Dua wanita matre
50 Tamu pak andi
51 Mala meminta cerai
52 Masakan aluna
53 Soal cucu
54 Baju baru mala
55 Rencana 2M
56 Hadiah dari mertua
57 Lupa makan malam
58 Penjelasan candra
59 Bertamu lagi
60 Assisten dosen
61 Mala dan meri protes
62 Permintaan mama meri
63 Bekas tamparan
64 Amarah pak andi
65 Pak andi dirawat
66 Nasehat pak andi
67 Membuat candra marah
68 Uang bulanan
69 Ingat soal hutang
70 Kata hati mereka
71 Candra marah
72 Teman pria meri
73 Meri tidak pulang
74 Rencana yang gagal
75 Bangun kesiangan
76 Perhiasan meri hilang
77 Candra menemui marko
78 Menu sederhana
79 Marko dan Meri
80 Baju dinas dari mertua
81 Memakai baju dinas
82 Makan di kantin
83 Mala betemu marko
84 Hubungan ayah dan anak
85 Keadaan Aluna
86 Aluna membaik
87 Harapan meri
88 Rencana pernikahan
89 Meminta izin menikah
90 Kemarahan pak andi
91 Terbongkar
92 Pertunangan mala
93 Mala tahu semuanya
94 Pertemuan 3 M
95 Dia ayah mu
96 Kegalauan Marko
97 Terulang kembali
98 Aluna wisuda
99 Mudah marah
100 Keputusan marko
101 Kabar bahagia
102 Menemui meri
103 Gertakan dari mala
104 Memilih pergi
105 Pindah kontrakan
106 Belanja buah
107 Keadaan mala
108 Menjenguk mala
109 Memberitahu pak andi
110 Yang terbaik untuk mala
111 Alamat meri
112 Yang terbaik
113 Saling memaafkan
114 Pulang ke kota
115 Selama dua jam
116 Anak laki - laki
117 Rencana julia
118 Salah minum
119 Gara - gara capucinno
120 Tentang Julia
121 Kenzo anak julia
122 Masih berani datang
123 Menyusul kedesa
124 Surya pindah kerja
125 Pria yang aneh
126 Tahu semuanya
127 Masih mangga muda
128 Makan di kantin
129 Teman candra
130 Rujak buatan surya
131 Berkenalan dengan marko
132 Kontrakan julia
133 Kolam ikan
134 Ada yang cemburu
135 Nasi goreng asin
136 Julia dan Mala
137 Kedatangan tante susan
138 Kejutan dari Julia
139 Pernikahan tidak terencana
140 Pindah kontrakan
141 Mala pulang
142 Rumah tangga julia
143 Jalan - jalan pagi
144 Menunggu orang bermain
145 Liburan ke villa
146 Mala dan Surya
147 Ungkapan hati surya
148 Meminta restu
149 Perlakuan marko
150 Masih soal rumah
151 Bertemu calon mertua
152 Acara lamaran
153 Rahasia Candra
154 Perubahan Julia
155 Menunggu kabar candra
156 Tiga sekawan
157 Nasehat marko
158 Bukti kecurangan
159 Karena Julia
160 Candra Pulang
161 Masih saling sayang
162 Pernikahan mala dan surya
163 Kegaduhan karena Julia
164 Berbuka puasa
165 Acara tujuh bulanan
166 Bertemu teman lama
167 Bengkel mobil
168 Makan malam bersama
169 Alun melahirkan
170 Julia belajar memasak
171 Syukuran Babby R
172 Bayi tua yang meresahkan
173 Membuat Julia kesal
174 Kedatangan sahabat
175 Topeng hidup
176 Rujuk kembali
177 Surya sakit
178 Kemungkinan hamil
179 Kebahagiaan mala dan surya
180 Bobi bertamu
181 Andra dan Leo pulang
182 Marko curiga
183 Datang kerumah marko
184 Marko tahu semuanya
185 Keputusan marko
186 Ingin rujuk
187 Mengajak rujuk
188 Bobi menyesal
189 Keisengan surya
190 Tika melahirkan
191 Menjenguk anak tika
192 Produksi jumlah besar
193 Bertemu istri bobi
194 Menolong Julia
195 Keadaan Julia
196 Biaya rumah sakit
197 Mengajak pulang
198 Kabar wisuda mala
199 Meminta maaf
200 Lebih nyaman
201 Hampir saja
202 Tujuh bulanan mala
203 Rencana menikah
204 Marko Sah lagi
205 Babby Girl
206 Kehidupan Julia
207 Kedatangan Yuki dan Tami
208 Usaha dari Surya
209 Jeruk Nipis
210 Kabar bahagia Mina
211 Menantu dan Mertua
212 Ada hati yang dijaga
213 Permintaan maaf Julia
214 Perubahan sikap Julia
215 Kenzo dan Julia
216 Pria masalalu
217 Ayah Kenzo
218 Anak kandung Damar
219 Kembali bertemu
220 Pernikahan Damar dan Julia
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Sarapan pagi
2
Tugas kuliah
3
Keributan pagi hari
4
Soal perjodohan
5
Bekerja dan kuliah
6
Pertama bertemu
7
Mie instan
8
Dia akan datang
9
Makan malam
10
Mala dan adit
11
Kesepakatan
12
Permintaan papa
13
Flashback Aluna
14
Semakin membenci
15
Ternyata sudah kenal
16
Calon menantu tersayang
17
Bimbang ragu
18
Orang tua candra
19
Ada apa dengan mala
20
Rencana pernikahan
21
Pernikahan sederhana
22
Mala ketahuan
23
Uang belanja
24
Tidak sesuai harapan
25
Kerumah papa
26
Fokus kuliah
27
Mati lampu
28
Belanja kepasar
29
Mulai sedikit terungkap
30
Ucapan pak andi
31
Kewajiban
32
Kejadian di pagi hari
33
Penyelidikan Candra
34
Mulut pedas mala
35
Kedatangan papa
36
Pengakuan Aluna
37
Harapan pak Andi
38
Rencana pak tirta
39
Anak pemilik paprik
40
Kecurangan terbongkar
41
Penjelasan Candra dan Aluna
42
Keluarga adit
43
Mala kehilangan
44
Menjenguk mala
45
Pak Andi mulai tegas
46
Makan malam penuh drama
47
Adit berusaha jujur
48
Bertemu di kampus
49
Dua wanita matre
50
Tamu pak andi
51
Mala meminta cerai
52
Masakan aluna
53
Soal cucu
54
Baju baru mala
55
Rencana 2M
56
Hadiah dari mertua
57
Lupa makan malam
58
Penjelasan candra
59
Bertamu lagi
60
Assisten dosen
61
Mala dan meri protes
62
Permintaan mama meri
63
Bekas tamparan
64
Amarah pak andi
65
Pak andi dirawat
66
Nasehat pak andi
67
Membuat candra marah
68
Uang bulanan
69
Ingat soal hutang
70
Kata hati mereka
71
Candra marah
72
Teman pria meri
73
Meri tidak pulang
74
Rencana yang gagal
75
Bangun kesiangan
76
Perhiasan meri hilang
77
Candra menemui marko
78
Menu sederhana
79
Marko dan Meri
80
Baju dinas dari mertua
81
Memakai baju dinas
82
Makan di kantin
83
Mala betemu marko
84
Hubungan ayah dan anak
85
Keadaan Aluna
86
Aluna membaik
87
Harapan meri
88
Rencana pernikahan
89
Meminta izin menikah
90
Kemarahan pak andi
91
Terbongkar
92
Pertunangan mala
93
Mala tahu semuanya
94
Pertemuan 3 M
95
Dia ayah mu
96
Kegalauan Marko
97
Terulang kembali
98
Aluna wisuda
99
Mudah marah
100
Keputusan marko
101
Kabar bahagia
102
Menemui meri
103
Gertakan dari mala
104
Memilih pergi
105
Pindah kontrakan
106
Belanja buah
107
Keadaan mala
108
Menjenguk mala
109
Memberitahu pak andi
110
Yang terbaik untuk mala
111
Alamat meri
112
Yang terbaik
113
Saling memaafkan
114
Pulang ke kota
115
Selama dua jam
116
Anak laki - laki
117
Rencana julia
118
Salah minum
119
Gara - gara capucinno
120
Tentang Julia
121
Kenzo anak julia
122
Masih berani datang
123
Menyusul kedesa
124
Surya pindah kerja
125
Pria yang aneh
126
Tahu semuanya
127
Masih mangga muda
128
Makan di kantin
129
Teman candra
130
Rujak buatan surya
131
Berkenalan dengan marko
132
Kontrakan julia
133
Kolam ikan
134
Ada yang cemburu
135
Nasi goreng asin
136
Julia dan Mala
137
Kedatangan tante susan
138
Kejutan dari Julia
139
Pernikahan tidak terencana
140
Pindah kontrakan
141
Mala pulang
142
Rumah tangga julia
143
Jalan - jalan pagi
144
Menunggu orang bermain
145
Liburan ke villa
146
Mala dan Surya
147
Ungkapan hati surya
148
Meminta restu
149
Perlakuan marko
150
Masih soal rumah
151
Bertemu calon mertua
152
Acara lamaran
153
Rahasia Candra
154
Perubahan Julia
155
Menunggu kabar candra
156
Tiga sekawan
157
Nasehat marko
158
Bukti kecurangan
159
Karena Julia
160
Candra Pulang
161
Masih saling sayang
162
Pernikahan mala dan surya
163
Kegaduhan karena Julia
164
Berbuka puasa
165
Acara tujuh bulanan
166
Bertemu teman lama
167
Bengkel mobil
168
Makan malam bersama
169
Alun melahirkan
170
Julia belajar memasak
171
Syukuran Babby R
172
Bayi tua yang meresahkan
173
Membuat Julia kesal
174
Kedatangan sahabat
175
Topeng hidup
176
Rujuk kembali
177
Surya sakit
178
Kemungkinan hamil
179
Kebahagiaan mala dan surya
180
Bobi bertamu
181
Andra dan Leo pulang
182
Marko curiga
183
Datang kerumah marko
184
Marko tahu semuanya
185
Keputusan marko
186
Ingin rujuk
187
Mengajak rujuk
188
Bobi menyesal
189
Keisengan surya
190
Tika melahirkan
191
Menjenguk anak tika
192
Produksi jumlah besar
193
Bertemu istri bobi
194
Menolong Julia
195
Keadaan Julia
196
Biaya rumah sakit
197
Mengajak pulang
198
Kabar wisuda mala
199
Meminta maaf
200
Lebih nyaman
201
Hampir saja
202
Tujuh bulanan mala
203
Rencana menikah
204
Marko Sah lagi
205
Babby Girl
206
Kehidupan Julia
207
Kedatangan Yuki dan Tami
208
Usaha dari Surya
209
Jeruk Nipis
210
Kabar bahagia Mina
211
Menantu dan Mertua
212
Ada hati yang dijaga
213
Permintaan maaf Julia
214
Perubahan sikap Julia
215
Kenzo dan Julia
216
Pria masalalu
217
Ayah Kenzo
218
Anak kandung Damar
219
Kembali bertemu
220
Pernikahan Damar dan Julia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!