melebihi bon cabe level 100

raya sama sekali tidak mengerti dengan apa yang nenek sukma katakan menikah saja belum genap seminggu bagaimana bisa nenek sukma menganggap raya bisanya hanya menghabiskan uang suaminya kalaupun memang benar raya hanya menghabiskan uang suaminya itu sangatlah wajar bukannya tugas seorang suami mencukupi semua kebutuhan lahir dan batin istrinya dan itu hukumnya wajib

namun tetap saja raya merasa tidak terima jika di tuduh menghabiskan uang suaminya bahkan dulu saat pacaran pun raya lebih banyak mengeluarkan uangnya ketika pergi berkencan dengan eza dan sekarang pun raya sama sekali belum pernah merasakan yang namanya di beri uang nafkah dari suaminya

"bukannya seorang istri tugasnya menghabiskan uang suami ya dan kewajiban suami adalah mencukupi kebutuhan lahir batin istrinya, aku aja yang bocil paham masa nenek gak paham" celetuk anita dengan santainya

"jangan kurang ajar kamu sama nenek" sentak nenek sukma kepada anita

"aku cuman ngomong fakta kok, seharusnya nenek gak usah ikut campur urusan rumah tangga kak eza dan kak raya" sahut anita tak ingin kalah dan berlalu meninggalkan meja makan

"kita juga udah selesai makan ma, nek. kita mau ke kamar dulu mau beresin baju-baju raya" timpal eza

"raya duluan ma, nek" pamit raya

eza menarik tangan raya untuk masuk ke dalam kamar mereka karena suasana di ruang makan tadi sudah memanas dari pada terjadi perang dunia ketiga eza berinisiatif terlebih dahulu membawa raya masuk ke dalam kamar

"yank kamu jangan terlalu ambil hati omongan nenek ya" ucap eza

"iya tapi aku ngerasa kok nenek kayak yang gak suka aku tinggal disini"

"gak mungkin yank itu cuman perasaan kamu aja nenek sebenarnya orangnya baik tapi ya gitu suka angin-anginan apalagi kalau udah ketemu sama anita psti ribut"

"emang hubungan nenek sama anita gak terlalu deket ya"

"bukan hanya itu tapi mereka berdua udah kayak kucing sama anjing gak pernah akur"

"tapi kayaknya nenek sayang banget sama kamu, bahkan saat aku deket sama kamu keliatan banget nenek kayak yang gak suka gitu"

"mungkin nenek hanya takut kasih sayang aku buat nenek jadi terbagi karena sekarang ada kamu"

raya hanya mengedikan bahunya saja dan melanjutkan membereskan semua baju-bajunya yang masih belum di simpan di dalam lemari

selesai dengan menata semua baju-bajunya raya fokus pada ponselnya yang sejak tadi terdengar notifikasi dari group chat nya

raya membaca satu persatu chat yang masuk dari teman-temannya ada satu pesan chat yang sangat mengganggu pikiran raya

"bae-bae ray gue harap ini keputusan yang gak bakalan lo seselin seumur hidup lo, kita semua sayang sama lo secuil pun eza berani nyakitin lo kita yang akan turun tangan"

raya tertegun membaca pesan itu dan cukup mengusik hatinya, apa eza tidak setulus yang raya rasakan selama ini apa semua yang eza lakukan hanya sebuah kepura-puraan saja, bisikan-bisikan yang cukup menyentil hatinya sampai raya terhanyut dalam lamunannya sendiri

"hei ngelamunin apaan sih sampai bengong gitu" ucap eza membuyarkan lamunan raya

"ah engga ini anak-anak ngajakin kita nongkrong nanti malem" kilah raya

"ya udah kita siap-siap sekarang, udah beres kan?"

"udah kok, kamu mandi duluan aja sana"

"ya udah aku mandi dulu ya"

sepeninggalan eza, raya kembali membuka group chat bersama teman-temannya raya hendak membalas pesan-pesan itu namun ketukan pintu mengurungkan niatnya

"kak aku boleh masuk?" teriak anita di balik pintu

"masuk aja nit gak di kunci kok" titah raya

"kakak lagi ngapain?" tanya anita

"abis beresin baju-baju kakak sama baju kakak kamu juga, kenapa? mau cerita sama kakak?"

"kakak kok mau sih di ajak tinggal disini, aku aja males tahu tinggal di rumah ini apalagi kalau udah denger nenek ngoceh gak jelas bikin aku pusing"

"emang nenek suka ngoceh gimana? nenek kan udah semakin tua jadi harus banyak di maklum nit"

"kakak gak tahu aja nenek kalau ngomong pedesnya ngelebihin bon cabe level 100, aku gak tahan kak sumpah kalau aku gak liat mama aku udah pergi dari rumah ini kak" ucap anita tiba-tiba berubah sendu

"separah itu hubungan kamu sama nenek?"

"nenek benci sama aku kak, nenek gak pernah nganggep aku ada di rumah ini yang nenek sayang cuman kak eza. cuman mama alasan aku untuk bertahan di rumah ini mungkin sekarang ada kakak yang menambah alasan aku untuk tetap tinggal disini"

"jangan sedih nit, kakak sayang sama kamu jangan sungkan ya cerita apapun itu sama kakak jangan merasa sendirian ada kakak sekarang" raya memeluk anita menenangkan anita yang terlihat sangat sedih

"kakak tahu gak pas aku masih SMA aku sempet mau di pukulin sampe bawa golok segala"

"serius? kamu gak lagi bohongin kakak kan?"

anita mengangguk mengiyakan ucapan raya, anita menceritakan semua perlakuan sadis neneknya mulai dari anita kecil sampai sebesar ini apalagi jika mama yeni sedang tidak ada di rumah nenek sukma bisa menyiksa anita sampai dia puas dan tentang anita yang hampir di pukuli sampai nenek sukma membawa golok memang benar adanya masih beruntung saat itu ada adik dari mama yeni yang datang berkunjung ke rumah hingga anita bisa melarikan diri ke rumah tetangga

anita sendiri tidak mengerti apa alasan nenek sukma sangat membenci dirinya bahkan selama ini anita berusaha menjadi cucu yang baik dan tidak pernah membangkang tapi tetap saja kebaikan anita tidak pernah terlihat oleh nenek sukma hanya eza yang paling baik dan menjadi cucu kesayangan bagi nenek sukma

"nit kamu kenapa? mata kami kok sembab" tanya eza yang baru selesai mandi

"gak apa-apa kak, kak raya aku kembali ke kamar dulu ya" pamit anita kemudian berlalu dari kamar eza

"anita cerita apa sama kamu yank?"

"cuman curhat masalah cewek yank kamu gak akan ngerti"

"dia gak cerita macem-macem kan?"

"macem-macem gimana maksud kamu?"

"yaa ii...itu kayak ngejelek-jelekin aku mungkin di depan kamu" sahut eza gugup

"apa untungnya kalau anita jelek-jelekkin kamu, jangan-jangan kamu kali yang beneran macem-macem di belakang aku" pancing raya

"ee...engga lah aku gak berani macem-macem di belakang kamu"

"kalau gak ngerasa gak usah gugup gitu, aku mandi dulu"

raya semakin curiga dengan sikap eza yang seperti menyembunyikan sesuatu darinya, raya bertekad akan mencari tahu sendiri apa yang sebenarnya terjadi raya tidak ingin kecolongan meskipun raya percaya 100% kepada suaminya tapi tetap saja raya harus berjaga-jaga jika suatu saat eza ketahuan berbohong

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!