Lydia pagi ini bangun kesiangan karena mungkin kecapekan semalam baru pertama kali dia kerja. Dia bangun dan langsung mandi dengan cepat. Saat dia keluar dari kosan dia berpapasan dengan Sandra ternyata mereka berdua sama-sama telat bangun.
Mereka berdua berjalan cepat untuk mencari angkutan umum yang akan mereka pakai untuk berangkat ke kampus. Kalau pagi begini didalam angkot akan berdesak-desakan. Lydia dan Sandra melindungi barangnya sendiri-sendiri karena mereka tau jika seperti ini biasanya ada tangan nakal yang akan mengambil barang berharga mereka.
Sampai dikampus mereka sudah sangat telat. Mereka memohon pada kakak senior yang berjaga dipintu gerbang agar diizinkan untuk masuk.
"Mau kemana kalian?"tanya kakak senior.
"Kak maaf kami telat, kami boleh masuk ya."kata Sandra yang dianggukin oleh Lydia karena dia tak bisa berbicara karena nafasnya masih ngos-ngosan.
Lydia tak tau jika disana ada Hendru yang sedang memperhatikan mereka daritadi lebih tepatnya pada Lydia. Jefri tau jika temnnya ini sedang memperhatikan kedua gadis itu tapi mereka diam saja.
"Kalian tau kan peraturan ospek kemarin gimana kalau telat? Kalian tak boleh masuk."kata kakak senior.
"Aku mohon kak biarkan kami masuk ke dalam, kakak bisa hukum aku apa aja asal kami berdua boleh masuk."kata Lydia.
"Benar kak, kami mohon."kata Sandra.
Hendru yang gak tega langsung datang menghampiri mereka. Jefri pun juga ikut dibelakangnya.
"Ada apa ini yon?"tanya Hendru yang mendekat mereka.
Lydia yang melihat kalau itu Hendru langsung tersenyum dan memperlihatkan mukanya seperti orang yang sedang memohon. Hendru tak akan tega bila melihat wajah Lydia kayak gitu batinnya.
"Ini mereka berdua telat tapi tetap mau masuk ke dalam padahal sudah aku peringatkan."kata Dion.
"Kak kami mohon izinin kami masuk."kata Lydia dengan suara yang memeras.
"Mukanya gak usah dimeras merasin gitu."kata senior perempuan yang suka dengan Hendru.
Lydia sebal saat ditegur tapi mau bagaimana lagi mereka gak tau jika Hendru dan dirinya saling kenal.
"Kamu mau masuk dek?"kata Hendru.
"Iya kak kami mau masuk boleh ya?"kata Lydia dengan tersenyum senang begitu pun Sandra tak kalah senangnya,
"Ndru kamu apa-apaan sih."kata Riana.
"Memang aku kenapa Ri?"tanya Hendru.
"Kamu mau izini kedua perempuan ini masuk itukan melanggar peraturan."kata Riana.
"Bukannya peraturan itu untuk dilanggar ya?"kata Hendru santai.
Aziz dan Dion bingung dengan sikap Hendru yang lain dari biasanya. Biasanya Hendru tak akan memperhatikan seorang perempuan tapi kali ini beda dengan gadis yang ada didepan mereka berdua.
"Kak kami boleh masukkan?"kata Lydia yang udah gak sabar.
"Gak sabaran amat dek.."kata Hendru sambil tersenyum. Lydia yang melihat senyum itu langsung terdiam dia berharap Hendru tak akan meminta dia melakukan sesuatu yang aneh-aneh.
"Ndru kasian itu senyumnya hilang."kata Aziz yang melihat senyum Lydia hilang.
"Ah masak sih, oh ya aku dengar tadi kamu akan melakukan apapun asal kalian berdua boleh masuk?"tanya Hendru.
"Iya kak kami akan melakukan apapun asal kakak izinin kami masuk."kata Sandra tapi Lydia malah terdiam.
"Kamu gimana masih mau melakukan sesuatu yang kami mau?"tanya Hendru ke Lydia tapi dia malah melamun. Sandra langsung menyenggol lengan Lydia agar anak itu sadar.
"Ah apa kak?"Lydia.
Hendru mendekat dan membisikkan "Apa kamu mau melakukan sesuatu agar kamu bisa masuk?"kata Hendru.
"Iya kak kami berdua akan melakukannya. Tapi syaratnya jangan yang aneh-aneh ya."kata Lydia yang tu bagaimana jahil Hendru.
"Gak aneh kok kalian bersihin toilet yang ada dikampus ini."kata Hendru.
"Ha apa kak?"kata Lydia
"Kalian berdua bersihin toilet yang ada disini sanggup?"kata Hendru.
"Itu gak terlalu berat buat mereka Ndru?"tanya Aziz.
"Gak itu gak berat kok, gimana mau gak?"kata Hendru lagi.
"Baik kak akan kami lakukan."kata Lydia.
"Oke silahkan mulai sekarang, kalian bisa tanya dimana letak toilet ke tukang bersih-bersih."kata Hendru.
"Baik kak."kata mereka berdua bersamaan.
Sebenarnya Hendru gak tega tapi mau bagaimana lagi ini cara dia agar Lydia bisa masuk. Kalau gak gitu pasti dikira kalau Hendru pilih kasih.
"Kamu kenapa ngelihati gadis itu mulu?"kata Dion yang tau jika Hendru matanya tak lepas dari gadis tadi.
"Gak papa, aku heran aja sama mereka berdua kok mau aku suruh bersihin toilet."kata Hendru yang langsung pergi darisana.
1jam kemudian saat Hendru tak melihat Lydia didalam barisan anak-anak baru disana hanya ada Sandra membuat dia khawatir. Hendru langsung berjalan menghampiri Sandra untuk bertanya dimana Lydia.
"He kamu mana teman kamu satu lagi?"kata Hendru.
"Dia ada di uks kak, tadi dia pingsan."kata Sandra.
Hendru langsung pergi kesana untuk menuju uks. Tanpa dia sadari teman-teman lainnya memandang Hendru dengan wajah yang khawatir. Kedua temannya pun ikut penasaran akhirnya mereka berdua mengikuti kemana Hendru pergi dan ternyata dia pergi ke uks.
Didalam uks dia merasa lega karena Lydia baik-baik saja. Dia langsung menghampiri Lydia dan Lydia sendiri hanya tersenyum.
"Kenapa bisa pingsan sih dek?"kata Hendru.
"Tadi aku gak sarapan karena telat bangun."kata Lydia.
"Bukannya tante akan marah jika kamu gak sarapan?"kata Hendru yang tau jika tante Intan akan marah kalau Lydia tak sarapan karena dia punya penyakit lambung.
"Aku gak tinggal sama mama papa, aku ngekos."kata Lydia yang membuat Hendru menghera nafas berat.
"Kenapa harus ngekos sih dek, kamu ngekos dimana?"kata Hendru.
"Aku ngekos dijalan santosa."kata Lydia tanpa mengatakan apa yang jadi alasannya untuk tinggal sendiri.
"Kamu tau dek, aku gak bisa terus menjaga kamu disini. Aku gak mau mereka semua tau indentitas aku yang sebenarnya."kata Hendru.
"Aku tau kak, aku juga gak mau jika mereka tau jika aku anak papa mama."kata Lydia.
"Kenapa kamu lakuin ini?"kata Hendru.
"Sama kayak kakak."kata Lydia.
Hendru tak bertanya lagi karena dia tau jika Lydia tak akan meberitahu alasannya. Tanpa mereka berdua sadari jika kedua pria itu mendengar percakapan mereka berdua Aziz tau siapa Hendru yang sebenarnya karena dia adalah sepupu Hendru tapi Dion tak tau dan langsung melihat kearah Aziz.
"Nanti aku kasih tau kamu soal Hendru tapi kalau gadis itu aku gak tau."kata Aziz yang jujur jika dia tak kenal dengan Lydia.
"Aku tunggu."kata Dion mereka memutuskan untuk pergi sebelum diketahui oleh Hendru jika mereka mendengar ucapan mereka.
Hendru langsung keluar untuk pergi ke kantin untuk memberikan makanan untuk Lydia. Untung saja tak ada yang melihatnya.
"Nih makan dulu, habis itu minum obat."kata Hendru menyerahkan makanan yang dia beli tadi.
"Makasih kak."kata Lydia.
"Ya sudah aku tinggal dulu, aku gak mau mereka curiga. Nanti pulang biar aku antar pulang sekalian aku mau liat kosan kamu." kata Hendru.
"Gak usah kak, aku pulang sama Sandra saja dia satu kosan sama aku."kata Lydia.
"Ya sudah kalau ada apa-apa bilang sama aku."kata Hendru dan langsung pergi dari uks kembali ke lapangan.
Lydia sendiri langsung makan dan minum obat yang diberikan oleh Hendru. Setelah merasa baikan dia kembali berkumpul dengan anak-anak baru.
"Kamu sudah sehat Ly?"kata Sandra.
"Udah kok maaf ya aku ngerepotin kamu tadi."kata Lydia gak enak dengan Sandra.
"Gak papa kok, kamu memang punya sakit Ly?"tanya Sandra.
"Aku punya asam lambung San dan tadi pagi aku gak sempat makan."kata Lydia.
"Lain kali kamu harus sarapan biar gak kumat lagi dan harus tepat waktu makannya gak boleh telat. Nanti aku juga aka bilang sama Ita agar dia mengingatkan kamu."kata Sandra.
"Makasih ya."kata Lydia.
Mereka kembali fokus dengan pembahasan yang diberikan oleh kakak senior. Tanpa mereka berdua sadari jika Dion dan Aziz memperhatikan mereka. Hendru yang melihat hanya geleng-geleng kepla.
"Gak usah diperhatiin terus nanti suka lo.kata Hendru.
"Takut gue pawangnya galak."kata Aziz.
"Emang kalian tau dia punya pawang?"kata Hendru.
"Aku tau saat diuks tadi dan aku juga terpaksa bongkar identitas kamu ke Dion."kata Aziz membuat Hendru terkejut.
"Tenang aku akan tutup mulut."kata Dion.
"Aku pegang kata-kata kamu."kata Hendru.
Lydia setelah pulang kuliah langsung saja menuju toko untuk bekerja sedangkan Sandra sendiri juga sama pergi ke cafe untuk bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments