Keesokan paginya Lydia bangun pagi untuk siap-siap melamar kerja ditempat kerja Ita. Saat dia sedang menunggu Ita bertepatan dengan Sandra yang juga akan berangkat kerja. Dia hari mendapat sihft pagi.
"Pagi San."kata Lydia yang melihat Sandra duluan.
"Pagi Ly, kamu kok sudah rapi mau kemana?"kata Sandra.
"Aku mau melamar kerja ditempat Ita."kata Lydia.
"Emang disana masih cari karyawan?"kata Sandra.
"Masih kemarin saat kamu berangkat kerja dia datang menghampiriku dan menawarkan lowongan pekerjaan."kata Lydia.
"Syukur deh kalau kamu sudah dapat."kata Sandra yang ikut senang.
"Tapikan belum tentu aku diterima disana."kata Lydia.
"Aku doain semoga kamu diterima disana, lagian katanya disana gajinya lumayan."kata Sandra.
"Kalau gitu kenapa kamu gak kerja disana saja?"kata Lydia.
"Aku sudah mendapatkan kerja dicafe baru Ita bilang, mungkin itu bukan resekiku tapi reseki kamu."kata Sandra.
Saat mereka saling mengobrol Ita datang menghampiri mereka. Mereka berdua merasa kasian saat melihat wajah kecapekaan dari Ita tapi mereka sendiri tak bisa membantu apa-apa.
"Pagi semua."kata Ita.
"Pagi."kata Lydia dan Sandra bersamaan.
"Kamu kerja pagi San?"kata Ita.
"Iya nih, kamu masih kerja diclub malam itu?"tanya Sandra.
"Masihlah lagian hasilnya lumayan tau kerja disana. Kamu sudah siap belum Ly?"kata Ita.
"Aku gugup aku takut kalau gak diterima."kata Lydia bicara jujur jika dia gugup dan tak percaya diri.
"Kamu harus yakin gak boleh gugup, kamu jawab saja apa ditanyakan sama bu manager. Sekalian kamu bilang kalau kamu sedang kuliah."kata Ita.
"Iya biar manager itu berpikir mau menerima atau gak. Ya sudah ayo berangkat daripada telat."kata Sandra.
Mereka akhirnya berangkat bersama, hanya saja dipersimpangan mereka terpisah karena arah tempat kerja mereka berbeda. Lydia yang baru saja sampai depan pintu langsung saja gugup. Dia menghentikan langkahnya Ita yang tau jika Lydia sedang berhenti langsung saja ikut berhenti dan memandang ke belakang.
"Ada apa?"kata Ita.
"Aku gugup."kata Lydia.
"Kalau kamu gugup, coba kamu ingat apa tujuan kamu datang atau kamu ingat kedua orangtuamu. Dengan begitu aku yakin kamu bisa."kata Ita.
Lydia setelah menghera nafas langsung saja masuk ke dalam mengikuti Ita. Ita langsung mengantarkan Lydia ke ruangan managernya.
Tok tok tok
"Siapa?"kata bu Rosa.
"Ini saya bu Ita, saya datang bersama dengn teman saya."kata Ita.
"Oh ya masuk saja Ta."kata bu Rosa.
Kemarin sore setelah berbicara dengan Lydia, Ita langsung memberitau bu Rosa jika hari ini ada temannya yang mau datang untuk melamar pekerjaan. Mereka berdua masuk ke dalam.
"Selamat pagi bu."kata mereka berdua bersamaan.
"Pagi, ini teman kamu Ta?"kata bu Rosa.
"Iya bu ini teman saya yang saya ceritakan semalam. Kenalkan ini teman saya Lydia bu."kata Ita.
"Baiklah kalau begitu kamu bisa kembali bekerja."kata bu Rosa memerintahkan agar Ita kembali bekerja.
Bu Rosa setelah melihat Ita pergi langsung saja memandang Lydia dari atas sampai ke bawah. Dia tak mau salah memilih karyawan karena kearin-kemarin sempat terjadi penculian yang dilakukan oleh karyawannya sendiri.
"Boleh aku liat surat lamaran kamu."kata bu Rosa.
"Oh iya bu, ini surat lamarannya."kata Lydia menyerahkan surat lamaran yang dia bawa.
"Kamu duduk dulu, biar saya periksa dulu berkas kamu."kata bu Rosa.
Lydia langsung duduk didepan bu Rosa, sambil menunggu dia harap-harap cemas apakah bu Rosa menerimanya kerja ditoko ini.
"Kamu baru lulusan kemarin?"kata bu Rosa.
"Iya bu."kata Lydia.
"Kamu belum pernah bekerja selama ini?"kata bu Rosa.
"Saya belum pernah bekerja sebelum ini."kata Lydia.
"Apa kamu siap jika bekerja disini dengan tekanan kerja disini?"kata bu Rosa.
"Saya siap bu tapi saya minta izin apa bisa saya bekerja sambil kuliah bu?"kata Lydia.
"Boleh kalau soal itu kamu diskusikan dengan Ita, Oh ya jam kerja kamu sama Ita beda ya."kata bu Rosa.
"Maksutnya beda gimana ya bu?"kata Lydia.
"Ita kerja disini hanya smapai jam 5 tapi kalau kamu sampai jam 9 karena biasanya toko ini tutup jam segitu."kata bu Rosa.
"Baik bu kalau soal itu saya bisa, berarti saya boleh bekerja disini bu?"kata Lydia.
"Iya kamu boleh bekerja disini. Hari ini pun boleh karena karyawannya hanya kamu sama Ita saja gak ada yang lain."kata bu Rosa.
"Terimakasih bu kalau begitu saya permisi bu."kata Lydia.
Lydia setelah diterima kerja langsung saja keluar dari ruangan bu Rosa. Dia menghampiri Ita untuk menanyakan apa aja tugasnya. Dia langsung mengerjakan tugasnya setelah dijelaskan oleh Ita.
"Oh ya Ly kamu nanti saat pulang kerja bisa cek stok barang dan juga uang masuk. Aku yakin bu Rosa menyuruh kamu kerja sampai jam 9."kata Ita.
"Siap nanti sebelum pulang aku akan melaksanakan apa yang kamu katakan tapi kalau ada yang salah besok tolong kasih tau biar aku bisa perbaiki."kata Lydia.
Bu Rosa yang mendengar obrolan dari 2 karyaannya hanya tersenyum. Dia kali ini mendapatkan dua karyawan yang jujur. Dengan begini dia bisa sewaktu-waktu meninggalkan tempat ini untuk mengecek toko yang lain.
Lydia pertama kali kerja langsung disibukkan dengan pekerjaannya. Baru kali ini dia merasakan betapa susahnya bekerja. Lydia malah lebih bersyukur dengan bekerja ini karena selama ini dia tak pernah merasakan betapa susahnya bekerja.
Dia sekarang paham betapa lelah papanya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan dia dan mama. Papa juga tak pernah mnegeluh capek kepada anak dan istri. Saat Lydia sedang melamun dikasir ada seorang pria didepan kasir. Lydia yang dipanggil-panggil tak menjawab membuat Ita yang melihat merasa gemas saat temannya sedang melamun.
"Ly...Lydia ada yang mau bayar tu."kata Ita menyadarkan Lydia.
"Eh maaf mas, apa ada lagi yang mau dibeli mas selain ini?"kata Lydia.
"Gak ini saja mbak."kata Rayyan.
"Baiklah."kata Lydia langsung menghitung barang yang dibeli oleh pria didepannya itu.
"Semuanya 45.000 mas."kata Lydia.
"Ini uangnya."kata Rayyan menyerahkan uang 50.000.
"Uangnya 50.000 kembaliannya 5000 ya mas."kata lydia.
"Terimakasih sudah datang ke toko kami."kata Lydia sambil menyerahkan kembalian dan juga resi belanjaan ke Rayyan.
Bu Rosa yang melihat cara pelayanan Lydia sangat puas. Dia gak nyangka kalau Lydia bisa melayani pembeli dengan ramah padahal baru satu kali kerja disana.
"Ly kamu kuliah ambil jurusan apa?"kata bu Rosa yang menghampiri Lydia.
"Saya ambil managemen bisnis bu, ada apa ya?"kata Lydia.
"Pantesan saja kamu bisa cara melayani pembeli dengan baik."kata bu Rosa.
"Ah ibu bisa aja saya juga masih belajar bu."kata Lydia.
Malamnya saat Lydia sedang menutup toko ponselnya berbunyi. Dia menyelesaikan dulu tugasnya mengunci pintu baru setelah itu dia mencari ponselnya yang ada ditasnya. Dia langsung mengangkat panggilan dari mamanya. Baru saja dia mengangkat telepon mamanya sudah bertanya macam-macam.
[Ma kalau mau tanya tu satu-satu bisa gak?]
[Kamu ya daritadi kemana aja mama kirim pesan kok gak diangkat?]
[Ma aku baru pulang kerja, ini lagi jalan ke kosan.]
[Apa kamu kerja?]
[Iya ma, kalau aku gak kerja mana bisa sandiwaraku berhasil.]
[Kamu kerja dimana?]
[Aku kerja ditoko sebagai kasir.]
[Lalu kuliah kamu gimana?]
[Aku kerja sambil kuliah ma, tenang aja..]
[Terserah kamu, tapi mama besok mau kesana mama mau tau bagaimana kosan kamu.]
[Gak ma, kalau mama kesini belum apa-apa peyamaran aku terbongkar. Nanti kalau aku libur kerja dan kuliah aku main kesana.]
[Kamu tau sayang rumah sepi tanpa kamu.]
[Mama bikinin aku adik lagi biar rame.]
[Kamu ngomong apa sih Ly, kamu gak ingat kalau mama sama papa sudah tua harusnya kamu yang bikinin cucu kami.]
[Dah deh ma gak usah aneh-aneh deh, aku mau fokus kuliah dulu. Ya sudah ma aku mau mandi dulu habis itu tidur besok aku kuliah.]
[Ya sudah jaga diri kamu disana.]
Lydia setelah mengakhiri panggilan dari mamanya langsung saja pergi masuk ke kamar mandi untuk mandi. Selesai mandi dia langsung berbaring diranjangnya. Sebentar saja dia berbaring Lydia sudah masuk ke alam mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments