Didalam kamar Rima menelepon anak buah papanya. Dia mau membalas perbuatan Lydia karena telah berani menggoda Rayyan. Rayyan hanya miliknya saja tak ada yang bisa mengambil Rayyan dari dirinya.
Rima setelah memberitau apa yang harus dilakukan oleh anak buah papanya besok langsung mengakhiri panggilan itu karena teman sekamarnya datang. Rima tak mau rencananya diketahui oleh orang lain termasuk kedua temannya.
"Rim kok belum tidur?"kata Tiara.
"Iya, ini baru mau tidur, Sisil sudah kembali ke kamarnya?"kata Rima.
"Sudah, dia kesal karena satu kamar sama si cupu."kata Tiara.
"Kan bagus, yang satu lemot yang satu cupu."kata Rima.
Tiara tak mau meneruskan pembicaraannya karenna dia tau sahabatnya itu punya mulut yang buat orang sakit hati. Tiara langsung mngambil piyama dan handuk lalu masuk ke kamar mandi. Sedangkan Rima memilih untuk tidur.
Dikamar sebelahnya Lydia dan Sandra baru saja kembali ke kamarnya. Kedua perempuan itu langsung bergantian bersih-bersih dan langsung merebahkan diri.
Keesokan harinya mereka berkumpul untuk sarapan dan melakukan kegiatan yang ada disana setelahnya mereka akan melakukan kegiatan puncak yaitu jelajah hutan. Saat kelompok Lydia melewati anak panah ternyata anak panah itu sudah berubah arah yang mengubah adalah orang suruhan Rima. Setelah kelompok Lydia lewat barulah mereka mengubah lagi arah panah itu.
"Ada yang aneh deh."kata Jono.
"Apa yang aneh Jon?"tanya Roni.
"Kita daritadi jalan tak mendapatkan tanda anak panah lagi stelah 2 panah yang kita lewati tadi."kata Jono.
"Iya kamu benar Jon, apa kita tersesat ya?"kata Rani.
"Iya, kamu benar Ran, kita tersesat sekarang."kata Lydia yang sadar dengan keadaan yang terjadi.
"Kok bisa sih, lalu kita harus gimana dong?"kata Rani.
"Tenang Ran, kita gak akan bisa berpikir jika tak tenang."kata Lydia.
"Gimana bisa tenang ini hutan ly, bisa saja ada binatang buas disini."kata Rani.
"Kami tau, bukan hanya kamu saja yang takut kami juga takut. Tapi ini sudah terjadi kita harus bisa menghadapinya."kata Sandra.
"Iya benar apa kata mereka berdua, mending sekarang kita cari cara agar bisa keluar bukan malah saling menyalahkan."kata Jono selaku ketua kelompok.
Mereka berlima langsung berjalan lagi tapi ternyata mereka malah kembali ke tempat yang sama awal mereka datang.
"Tunggu berhenti dulu."kata Lydia.
"Ada apa Ly?"kata Jono.
"Kalian merasa gak sh, kita mutar-mutar disini sudah 5kali lo?"kata Lydia.
"Iya kamu benar Ly, lalu bagaimana ini?"kata Roni.
"Gini aja bagaimana kalau kita tandai saja tempat-tempat yang kita lewati?"kata Rani.
"Iya Rani benar, tapi kita tandai pakai apa?"kata Roni.
"Aku kayaknya bawa spidol deh, kita coret pohon gimana?"kata Sandra.
"Ya sudah kalau kayak gitu, mana biar aku saja yang mencoretnya."kata Jono.
Setelah memberikan tanda mereka langsung saja berjalan kembali untuk mencari jalan agar bisa keluar dari hutan itu. Saat kelima orang itu sedang bingung mencari jalan keluar. Orang-orang yang ada divilla juga cemas karena lima orang itu belum sampai villa padahal kelompok yang ada dibelakang mereka sudah sampai daritadi..
"Apa kalian tadi ada yang melihat regu 5?"kata dosen.
"Kami tak melihat pak."kata yang lain.
"Tapi pak tadi kami melihat mereka ke arah yang berlawanan dengan anak panah."kata salah satu mahasiswa yang tadi melihat ada 5 orang yang berjalan ke arah yang berlawanan.
"Kamu yakin gak bohongkan?"kata Rayyan yang tak bisa menahan rasa kekhawatirannya.
"Yan tenang, kalau kamu gak tenang mereka akan curiga."kata Bagas.
"Aku gak perduli, kamu tau kan disana hutan berantara kita gak tau apa yang ada didalam sana."kata Rayyan.
"Aku tau tapi kita tak bisa gegabah."kata Panji coba membujuk.
"Maaf pak siapa saja yang ada diregu itu?"tanya Dion yang baru datang dengan membawa Ryan.
"Jono, Roni, Lydia, Sandra dan Rani."kata dosen membuat Dion langsung terkejut.
"Pak kok bisa mererka hilang, bagaimana ceritanya?"kata Dion.
"Sabar Yon."kata Ryan.
"Aku gak bisa sabar Yan, kamu tau kalau sampai Hendru tau jika Lydia hilang pasti akibatnya fatal."kata Dion.
"Emang orang miskin kayak Hendru itu bisa apa?"kata Rima.
"Waw kamu mau tau siapa Hendru?"kata Dion.
"Yon ingat janji kamu, lebih baik kita cari cara buat menemukan orang yang hilang itu."kata Ryan.
"Orang miskin kayak kalian saja sok-sokan."kata Rima.
Ryan yang mendengar perkataan Rima hanya geleng-geleng kepala dan memegang tangan Dion agar sahabatnya itu tak emsoi.
"Maaf pak, Jefri kemana ya?"kata Ryan.
"Dia itu anak orang kaya jadi suka suka dialah."kata Rima.
"Maaf nona anda daritadi omongannya songong sekali. Memangnya anda itu siapa?"kata Ryan yang tak tahan dengan ucapan gadis akuh didepannya ini.
"Aku putri dari wakil direktur Emirat grup, kenapa pasti kamu takutkan?"kata Rima sombong.
"Oh begitu, iya saya takut. Tapi bukan takut pada anda tapi takut kalau sampai orangtua kamu tau apa yang kamu lakukan pada salah satu anak CEO Emirat grup."kata Ryan.
Dion yang mendengar perkatan Ryan langsung terkejut. Bukan hanya Dion tapi semua yang ada disana. Saat mereka sedang terkejut Jefri datang dengan membawa 2 orang yang tadi disuruh Rima mengerjai Lydia.
"Jef, siapa yang kamu bawa?"kata Dion.
Rima langsung pucat pasih karena yang dibawah oleh Jefri adalah orang suruhannya.
"Kamu tanya saja sama mereka?"kata Jefri.
"Siapa yang menyuruh kalian?"kata Dion.
"Kalian tak perlu tau siapa yang menyuruh kami."kata anak buah itu.
"Baiklah akan aku kabarkan ini ke tuan Irwan?"kata Ryan.
"Siapa kamu berani-beraninya mengatakan semua padaku?"kata anak buah itu.
"Apa kamu tak tau siapa dia, dia tuan muda dari karya grup."kata Dion.
"Hanya anak Karya grup saja sudah sombong."kata Rima.
"Sekarang aku tau siapa yang merencanakan ini tanpa harus bertanya."kata Ryan.
"Kamu yakin Yan?"kata Dion.
"Maaf nona anda mau mengaku atau akan ada seseorang yang akan membalas anda lebih kejam dari ini?"kata Ryan yang tau jika Hendru tak akan tinggal diam jika dia tau kejadian yang menimpa Lydia.
Mungkin dia akan membalas lebih kejam dari ap yang dia lakukan pada Lydia. Orangtua Lydia juga tak akan tinggal diam kalau tau tentang kejadian ini..
"Mengaku apa saya tidak perah melakukan apa-apa?"kata Rima.
"Bapak mau mengusut kasus ini sekarang atau mau kami memberitau pihak yayasan agar mereka yang mengurus semua ini?"kata Ryan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments