Takdir Cinta Lydia
Seorang gadis yang memutuskan untuk meninggalkan kemewahan yang diberikan oleh orangtuanya. Dia memilih tinggal dikosan karena saat dia duduk dibangku SMA teman-temannya mendekatinya hanya karena orangtuanya kaya raya.
Selain itu didasari karena teman masa kecil yang sudah dianggap sebagai kakaknya ditinggalkan oleh kekasihnya karena pria itu miskin. Pacarnya lebih memilih pria lain yang lebih kaya darinya.
Walau rencananya ini ditentang oleh mamanya tapi dia tetap kekeh untuk tinggal sendrian ditempat kos dan hidup sederhana. Apalagi papanya juga mendukung keputusannya.
"Gak mama gak setuju kamu tinggal dikosan?"kata mama Intan.
"Ayolah ma, aku mau cari teman yang benar-benar tulus sama aku tanpa melihat hartaku."kata Lydia.
"Gak mama gak setuju, kamu anak mama sama papa satu-satunya Ly."kata mama Intan.
"Pa, boleh ya tolong bujuk mama please."kata Lydia memohon dengan papanya agar mau membujuk mamanya.
"Ma, biar Lydia mencoba mandiri lagian kalau mama kangen sama dia mama bisa minta dia menginap disini. Lydiakan kuliah disini saja bukannya diluar kota."kata papa Irwan menyetujui keinginan Lydia.
"Apa yang buat kamu yakin mau tinggal dikosan? Kenapa kamu gak tinggal diapartemen aja sih?"kata mama Intan.
"Ma kalau aku tinggal diapartemen ya sama aja bohong dong. Ma aku cuma mau mandiri aja kok gak lebih."kata Lydia yang tetap berusaha untuk membujuk mamanya.
"Apa kamu mau ikuti jejak Hendru yang juga menyembunyikan identitasnya?"kata mama Intan.
"Ya hampir sama kayak kak Hendru tapi kan bedanya aku akan sering mnginap disini kalau libur."kata Lydia.
"Benar ya kamu akan sering pulang kalau gak sibuk?"kata mama Intan mencoba meyakinkan dengan ucapan putrinya ini.
"Iya ma siap."kata Lydia sambil tersenyum.
"Emang kamu sudah ada tempat kosnya Ly?"tanya papa Irwan.
"Sudah pa, nanti aku mau beres-beres apa yang perlu aku bawa. Besok baru aku akan pindah, disana juga sudah lengkap fasilitasnya kamar mandi sama dapurnya sudah ada."kata Lydia.
"Memang kamu bisa masak?"tanya papa Irwan.
"Masak air sama mie aja yang aku bisa."kata Lydia membuat kedua orangtua itu tertawa.
Orangtua Lydia tak tau jika putrinya itu akan mencari pekerjaan paruh waktu. Dia benar-benar ingin hidup mandiri tanpa dibayangi nama besar keluarganya.
Setelah makan malam itu Lydia masuk ke kamarnya untuk beres-beres. Saat sedang beres-beres dia tak sengaja menjatuhkan sebuah foto. Dia langsung melihat dan setelah itu menghera nafas panjang. Dia tak sangka persahabatannya selama 3 tahun berakhir hanya karena mereka hanya memanfaatkan Lydia agar semua keinginan mereka terpenuhi. Lydia memang tak pernah bisa menolak keinginan kedua sahabatnya.
~Flashback on~
Tapi semua itu berakhir saat Lydia tanpa sengaja mendengar percakapan kedua sahabatnya itu dengan teman-temannya yang lain.
"Kamu kok betah sih berteman sama Lydia yang sok cantik itu?"kata temannya.
"Kami tu betah-betahin tau kalau bukan karena dia kaya aku juga gak akan mau berteman dengannya."kata Clara.
"Aku juga terpaksa karena dia suka bantuin aku bayar spp kalau gak berteman dengannya aku gak akan bisa sekolah."kata Ziva.
"Berarti kalian berteman dengan Lydia hanya karena hartanya?"kata teman yang lain.
"Iya kamu benar."kata mereka berdua bersamaan.
"Kasian berarti Lydia hanya kalian manfaatkan aja."kata teman yang lain.
"Iya sih tapi mau bagaimana lagi kalau dia miskin aku juga gak mau berteman dengannya lagi."kata Ziva.
Sejak saat itu Lydia menjauh dengan kedua temannya. Dia bertekad akan mencari teman-teman yang tulus dengannya tanpa memandang siapa dirinya.
~Flashback Off~
Keesokan harinya Lydia benar-benar pindah ke kos-kosan. Dia mendapat teman baru dikosan itu namanya Sandra dia juga kuliah dikampus yang sama dengannya hanya saja bedanya Sandra lewat jalur beasiswa.
"Hai namaku sandra kamu siapa?"kata Sandra yang tomboi tapi mudah akrab dengan yang lain karena dia anaknya ceria sama seperti Lydia tapi beda penampilan saja.
"Hai juga namaku Lydia, kamu sudah lama tinggal disini?"kata Lydia.
"Aku baru minggu kemarin tinggal disini."kata Sandra.
"Kamu anak baru juga berarti? Kamu dari mana?"kata Lydia.
"Aku dari Surabaya, kamu sendiri darimana?"kata Sandra.
"Aku dari jogja."kata Lydia yang berbohong dengan Sandra gak mungkin kan dia bilang jika dia juga dari jakarta masak dari jakarta dia malah ngekos. Lagian bukannya dia berbohong memang neneknya ada dijogja sekarang.
"Wah kayaknya kita cocok, oh ya kamu ambil jurusan apa?"kata Sandra.
"Aku ambil manajemen bisnis, kamu sendri ambil apa?"kata Lydia.
"Sama dong berarti kita satu kelas, eh sudah dulu ya kita sambung nanti sekarang aku mau berangkat kerja dulu."kata Sandra.
"Kamu kerja dimana?"kata Lydia yang gak nyangka jika teman barunya ini sudah dapat pekerjaan.
"Aku kerja dicafe dijalan santosa tu kamu tau kan?"kata Sandra.
"Aku gak tau kan aku baru disini."kata Lydia yang pura-pura gak tau padahal sebenarnya dia tau cafe itu.
"Oh ya aku lupa, maaf deh kalau gitu nanti saat ke kampus sekalian aku tunjukin tempat kerjaku."kata Sandra.
"Oh ya San apa ditempat kerjamu masih membutuhkan karyawan lagi aku juga mau ikut kerja kalau ada."kata Lydia.
"Nanti deh aku tanyain tapi kalau gak dicafe tempat aku kerja gak papakan? Misalnya ditoko gitu?"tanya Sandra.
"Iya gak papa asal aku bisa kerja lumayan bisa bantu orangtuaku."kata Lydia.
"Memang orangtua kamu kenapa?"kata Sandra yang ingin tau tetang orangtua Lydia.
"Orangtuaku usahanya sedang mengalami masalah, lagian bapakku kan hanya seorang pedagang."kata Lydia.
"Kamu yang sabar ya, aku akan carikan kamu kerja tapi kamu juga harus usaha sendiri takutnya kalau nunggu aku lama dapatnya"kata Sandra.
"Siap. Udah sana berangkat nanti kamu telat lagi kerjanya."kata Lydia.
"Oh ya, ya sudah aku berangkat dulu"kata Sandra.
Lydia setelah kepergian Sandra langsung saja membereskan barang-barangnya lagi yang sempat tertunda karena dia tinggal berbicara dengan Sandra tadi. Saat Lydia sedang istirahat didepan kamar kosnya ternyata ada seorang perempuan yang menghampirinya.
"Hai aku Ita nama kamu siapa?"kata Ita.
"Aku Lydia kamu tinggal disebelah mana?"kata Lydia.
"Tu disebelah Sandra, aku dengar kamu tadi cari kerjaan?"kata Ita.
"Iya aku mau cari kerjaan, emang kamu punya lowongan pekerjaan?"kata Lydia.
"Aku ada tapi ditoko lumayanlah gajinya."kata Ita.
"Emang bisa sambil kuliah?"kata Lydia.
"Bisa kamu bisa bilang sama pak manger nanti kalau kamu mau bekerja disana."kata Ita.
"Baiklah apa aja yang aku butuhkan buat ngelamar kerja disana?"kata Lydia.
"Kamu bawa surat lamaran kerja kayak biasanya, kapan kamu mau ngelamar biar bareng sekalian sama aku?"kata Ita.
"Besok bisa kebetulan besok aku belum masuk kampus."kata Lydia.
"Oke besok pagi jam 7 kita berangkat bareng."kata Ita.
"Kamu gak kuliah ta?"kata Lydia.
"Gak, aku masih mau nabung buat kuliah."kata Ita.
"Maaf ya Ta, aku gak bermaksut buat kamu sedih."kata Lydia yang gak enak hati.
"Gak papa kok, sekarang aku mau cari uang dulu buat biaya berobat ibuku."kata Ita.
"Emang Ibu kamu sakit apa Ta?"kata Lydia yang merasa kasian dengan Ita.
"Biasalah penyakitnya orang yang sudah tua Ly, ya sudah kalau kayak gitu aku mau istirahat dulu. Soalnya nanti malam aku harus kerja lagi."kata Ita.
"Kamu kerja dimana kok malam juga?"kata Intan.
"Kalau pagi aku kerja ditoko kalau malam aku kerja diclub malam sebagai clening servies."kata Ita.
"Kamu gak takut malam-malam keluar sendirian?"tanya lydia.
"Takut sih tapi mau bagimana lagi, ini demi ibu dan adikku hanya mereka berdua yang aku miliki."kata Ita.
"Kamu yang sabar ya."kata Lydia.
"Siap sampai ketemu besok pagi."kata Ita sambil berjalan kembali ke kamarnya.
Hari ini Lydia merasa bersyukur karena selama ini dia selalu dipenuhi semua kebutuhannya dari keduaorangtunya tanpa dia bersusah payah mendapatkannya. Dia tak menyangka baru sehari tinggal disini sudah mendapatkan 2 teman yang sangat baik. Semoga saja mereka berdua benar-benar tulus berteman dengannya tak seperti kedua temannya waktu SMA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
teti kurniawati
betul rasa syukur membuat hati kita bahagia.
mampir yuk di karya aku kakak yang baik hati.
1.Cinta berakhir di lampu merah
2.Surat terakhir untuk ibu
3.Suami, rupa madu mulut racun.
2022-10-11
1