Hari Pertama Pernikahan

Pagi setelah pernikahan Kasih tengah menjahit gaun pernikahan yang robek akibat kekasaran Nathan tadi malam, dia menjahit gaun dengan teliti.

Nathan masih terlelap dalam tidurnya, sepertinya dia sangat kelelahan.

Selepas menjahit gaun itu Kasih pun beralih untuk membersihkan semua kelopak bunga mawar yang menciut keriput.

Setelah beres-beres kamar, Kasih berinisiatif untuk pergi ke dapur. Tugasnya masih banyak meski sudah menjadi istri tuan muda, dia juga harus ikut membersihkan rumah seperti biasa.

Di dapur para pelayan tampak sibuk mempersiapkan makanan untuk sarapan pagi, di beberapa sudut dia juga melihat pelayan sedang bersih-bersih, kali ini Kasih sungguh bingung mau mengerjakan apa? Tampaknya pekerjaan yang sering ia lakukan sudah diambil alih oleh pelayan lainnnya.

"Selamat pagi, Nyonya muda," sapa pak Tejo sambil membungkuk hormat.

"Pagi juga, Pak Tejo, apa ada yang bisa saya bantu?" bertanya seolah adalah penghuni baru di rumah itu.

Pak Tejo tampak heran melihat Kasih yang begitu antusias ingin bekerja seperti biasa, dia sekarang sudah menjadi nyonya muda, dan tuan besar tidak mengijinkan Kasih untuk bekerja lagi.

"Huh, permaisuri ingin membantu membereskan dapur? Enak ya, udah jadi nyonya muda."

Ibu mertua bersama Anna dan Jasmine memasuki dapur.

"Selamat pagi."

Kasih menyapa dengan hormat, tidak peduli dengan ucapan barusan. Dia mencoba untuk terlihat lebih ramah, namun keramahan itu justru membuat tiga wanita itu tidak suka.

"Enak ya, dari seorang pembantu kini naik pangkat jadi nyonya muda," pekik Nona.

"Wanita rendahan dan kampungan seperti kamu, tidak usah berlagak menjadi orang kaya," sambung Anna, menantu pertama di keluarga Wing.

"Ibu juga bingung, kenapa ayah memilih dia untuk jadi istri Nathan."

Para penyihir itu mulai semakin menunjukkan sifat jahatnya, Kasih berusaha tegar dan tersenyum meski harga dirinya sudah di injak-injak.

"Terima kasih." Kasih malah tersenyum sambil mengangguk memberikan ucapan terima kasih, melihat sikapnya itu para pelayan jadi semakin mengucilkannya.

"Kamu benar-benar tak tahu malu." Anna menggerak-gerakkan jari telunjuknya di depan Kasih, tiga wanita itu tersenyum sinis.

Saat mereka masih belum mengakhiri intimidasi dan cacian, Abdi muncul dari luar sehingga membuat ketiga wanita itu kelabakan.

"Kenapa kalian semua berkumpul pagi-pagi seperti ini di dapur?" tanya Abdi dengan heran, dia melangkah menuju Kasih.

"Itu." Nona langsung tersenyum menyeringai memeluk Kasih, "Tadi Kasih mau bantu-bantu di dapur, jadi aku bilang tidak usah. Kan sekarang dia sudah jadi menantu di keluarga Wing, apalagi dia kan masih jadi pengantin baru. Masa mau ikut bantu-bantu, aku bilang lebih baik pergi ke kamar saja menemani Nathan."

"Iya benar, Yah. Kasihnya bandel masih mau ikut turun tangan di dapur ini, Jasmine yang ikut merangkul lengan Kasih.

"Benar ‘kan, Kasih?" tanya Nona, dia meremas bahu Kasih agar mengangguk.

"I-iya," jawab Kasih sambil mengangguk.

"Ya ampun Kasih, sekarang kau itu sudah menjadi menantu di keluarga. Kau tidak perlu ikut-ikut membersihkan rumah, sebaiknya kau kembali ke kamar saja ya," ucap Abdi, dia mengelus pipi Kasih, dia benar-benar merasa tersanjung.

Kasih hanya menyimpulkan senyuman, Nona dan dua menantunya saling mengkode merasa jijik menyentuh tubuh Kasih.

"Pergilah Kasih, kembali ke kamarmu, istirahat saja ya." Nona mendorong sedikit tubuh Kasih agar pergi sekarang juga.

"Kalian semua lekas siapkan makanan, aku sudah lapar," ucap Abdi, dia baru saja selesai lari pagi dan tubuhnya sudah merasa lelah bercampur lapar.

Kasih masuk ke dalam kamar melihat keadaan Nathan,

pria itu ada di atas tempat tidur duduk sambil mengibaskan rambutnya, sudah seperti duta shampoo lain.

Kasih melihat bahwa Nathan memang tampan meski baru bangun tidur.

"Dari mana saja kamu?"

Kasih berjalan pelan menghampiri Nathan sambil menjawab, "Habis dari dapur, Tuan."

"Pukul berapa sekarang?"

Kasih menoleh ke dinding melihat jam yang ada di sana.

"Pukul delapan, Tuan."

Keadaan menjadi hening, Nathan fokus melamun sehingga membuat Kasih tampak bingung.

"Siapkan air mandi, aku mau mandi!"

Kasih dengan sigap mengangguk dan bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan perintah pertama dari Nathan.

"Pagi yang menjijikkan." Nathan bangkit dari tempat tidur,

dia menyusul Kiran yang terlihat buru-buru menuju kamar mandi. Kasih sudah mengisi air hangat di dalam bak mandi, tak lupa menambahkan aromaterapi. Ini kali pertamanya ia melayani Nathan sebagai istri.

Kasih tersentak kaget ketika melihat Nathan sudah masuk ke dalam bak itu, entah sejak kapan dia masuk.

Kasih ternganga melihat Nathan yang sudah ada di depannya, pria itu tampak tak acuh tentang apa yang ia perbuat.

"Kenapa masih di sini? Ke luar sana, mau mandi denganku?!"

"Ti— tidak." Kasih menggeleng terbata-bata, sungguh situasi ini membuat dirinya takut.

Tubuh Kasih bergetar ketika melangkah keluar dari kamar mandi, jantungnya berdetak dengan kencang. Pintu itu ia tutup dan membiarkan Nathan mandi, sambil menunggu Nathan selesai, Kasih memilih untuk membereskan tempat tidur yang berantakan itu.

"Pagi ku selalu diawali dengan berbagai kejutan sehingga aku terkejut setiap hari, mungkinkah aku akan mudah terkena serangan jantung. Tidak masalah, dengan begitu aku lekas mati."

Kasih merebahkan tubuhnya di tempat tidur, dia belum selesai merapikannya. Entah kenapa tubuhnya terasa sangat sakit, sungguh nyaman merebahkannya kala ada waktu.

Kasih tersentak lagi saat Nathan menarik selimut yang ia pegang, pria itu sudah selesai mandi dengan mengenakan handuk.

"Tuan muda." Kasih langsung beranjak dari tempat tidur, mengingat bahwa dia tak punya hak untuk tidur di sana. Dia merasa sangat bodoh karena sudah ketiduran.

"Pagi-pagi gak boleh tidur," ujar Nathan sambil terduduk bermain ponselnya.

Kasih berdiri menggigit bibirnya, saat ini ia masih menunggu perintah selanjutnya.

Terpopuler

Comments

Devan Dhina

Devan Dhina

sungguh terlalu

2021-05-29

0

Chairani Fatimah

Chairani Fatimah

lanjut lah

2020-11-13

0

Rizki Rahayu

Rizki Rahayu

Kasian kasih.....bikin emosi bacanya...greget

2020-11-08

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Wanita Rendahan
3 Persetujuan Perjodohan Pernikahan
4 Pernikahan (1)
5 Pernikahan (2)
6 Ke mana Malam Pertamaku?
7 Hari Pertama Pernikahan
8 Hari Pertama Pernikahan
9 Tidak Becus
10 Tuan Sekertaris Rehan
11 Proposal
12 Kecelakaan Kasih
13 Meninggalkan Rumah Sakit
14 Panik
15 Kemarahan Nona
16 Pertemuan
17 Pertemuan
18 Rencana Licik Nathan
19 Cari Pekerjaan
20 Ancaman Rehan
21 Kejutan Dari Telepon
22 Hari Pertama Bekerja
23 Hari Pertama Bekerja
24 Tuan Petir
25 Keinginan Sari Meminta Foto
26 Perjodohan Yura Dan Dilan
27 Ledekan Arnold
28 KDRT
29 Pemberian Hari Libur
30 Ancol
31 Gertakan Kasih
32 Pertukaran Posisi
33 Jalan-jalan dengan Billy
34 Jalan-jalan dengan Billy
35 Jalan-jalan dengan Billy
36 Rapat
37 Beli Ponsel
38 Pemberian Ponsel Baru
39 Hotel
40 Meminta Nomor Ponsel
41 Maaf
42 Pecat Dia
43 Di Jemput Tuan Sekertaris
44 Penolakan Honeymoon Yang Ditawarkan
45 Rapat Ulang
46 Tawaran
47 Persetujuan Tawaran
48 Interview
49 Interview
50 Kedekatan Kasih dan Dilan
51 Fantasi Kotor 21+
52 Syuting Iklan
53 Syuting Iklan
54 Ceraikan Aku
55 Sebuah Pemberian Pelajaran
56 Batalkan Perceraian
57 Bersiaplah
58 Tawaran Main film
59 Haredang
60 Haredang
61 CAPTAIN AMERIKA VS THANOS
62 MENGEJAR MOBIL DILAN
63 TABRAK MEREKA
64 Syuting Pertama
65 BAU KERINGAT
66 Sebuah Rencana
67 Penyamaran Nathan Dan Rehan
68 Penyamaran Nathan Dan Rehan (2)
69 Penyamaran Nathan dan Rehan (3)
70 Kesal
71 Foto
72 Perlakuan
73 Berakhirnya hubungan Yura dan Dilan
74 Si Kadal yang menyebalkan
75 Ciuman Pertama
76 Anda memperkosa saya Tuan?
77 Aku Akan Memperkosa Mu
78 Memata-matai
79 Scene kiss
80 Akhir Syuting
81 Two months later
82 Gairah
83 Hadiah kecil
84 Penolakan hak Suami
85 Daftar Fashion show
86 Izinkan saya pergi
87 Casting audisi
88 Pemberitahuan
89 Si cupu yang menjadi ratu
90 Sang juara
91 Sambutan keluarga
92 Keanehan
93 Keanehan
94 Keanehan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Awal Mula
2
Wanita Rendahan
3
Persetujuan Perjodohan Pernikahan
4
Pernikahan (1)
5
Pernikahan (2)
6
Ke mana Malam Pertamaku?
7
Hari Pertama Pernikahan
8
Hari Pertama Pernikahan
9
Tidak Becus
10
Tuan Sekertaris Rehan
11
Proposal
12
Kecelakaan Kasih
13
Meninggalkan Rumah Sakit
14
Panik
15
Kemarahan Nona
16
Pertemuan
17
Pertemuan
18
Rencana Licik Nathan
19
Cari Pekerjaan
20
Ancaman Rehan
21
Kejutan Dari Telepon
22
Hari Pertama Bekerja
23
Hari Pertama Bekerja
24
Tuan Petir
25
Keinginan Sari Meminta Foto
26
Perjodohan Yura Dan Dilan
27
Ledekan Arnold
28
KDRT
29
Pemberian Hari Libur
30
Ancol
31
Gertakan Kasih
32
Pertukaran Posisi
33
Jalan-jalan dengan Billy
34
Jalan-jalan dengan Billy
35
Jalan-jalan dengan Billy
36
Rapat
37
Beli Ponsel
38
Pemberian Ponsel Baru
39
Hotel
40
Meminta Nomor Ponsel
41
Maaf
42
Pecat Dia
43
Di Jemput Tuan Sekertaris
44
Penolakan Honeymoon Yang Ditawarkan
45
Rapat Ulang
46
Tawaran
47
Persetujuan Tawaran
48
Interview
49
Interview
50
Kedekatan Kasih dan Dilan
51
Fantasi Kotor 21+
52
Syuting Iklan
53
Syuting Iklan
54
Ceraikan Aku
55
Sebuah Pemberian Pelajaran
56
Batalkan Perceraian
57
Bersiaplah
58
Tawaran Main film
59
Haredang
60
Haredang
61
CAPTAIN AMERIKA VS THANOS
62
MENGEJAR MOBIL DILAN
63
TABRAK MEREKA
64
Syuting Pertama
65
BAU KERINGAT
66
Sebuah Rencana
67
Penyamaran Nathan Dan Rehan
68
Penyamaran Nathan Dan Rehan (2)
69
Penyamaran Nathan dan Rehan (3)
70
Kesal
71
Foto
72
Perlakuan
73
Berakhirnya hubungan Yura dan Dilan
74
Si Kadal yang menyebalkan
75
Ciuman Pertama
76
Anda memperkosa saya Tuan?
77
Aku Akan Memperkosa Mu
78
Memata-matai
79
Scene kiss
80
Akhir Syuting
81
Two months later
82
Gairah
83
Hadiah kecil
84
Penolakan hak Suami
85
Daftar Fashion show
86
Izinkan saya pergi
87
Casting audisi
88
Pemberitahuan
89
Si cupu yang menjadi ratu
90
Sang juara
91
Sambutan keluarga
92
Keanehan
93
Keanehan
94
Keanehan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!