Pernikahan (2)

Menikah merupakan kebahagiaan bagi semua makhluk di muka bumi ini, terutama bagi seorang wanita.

Karena itu adalah langkah awal baginya untuk menjadi seorang istri dan menantu, banyak tamu yang hadir menyaksikan betapa bahagianya menjadi pengantin sepanjang hari.

Pernikahan ini bukanlah acara besar yang merupakan sesuatu yang luar biasa,

hanya alakadarnya saja. Ini adalah pernikahan yang tidak pernah diharapkan.

Kasih telah berdiri di sebelah Nathan, dalam sekejap melalui berbagai ritual mereka akhirnya menjadi suami istri.

Kasih tampak begitu anggun mengenakan kebaya putihnya, wajahnya tampak begitu berseri menikmati pesta.

Seperti memasuki dunia mimpi, dia tidak pernah berpikir bahwa dia akhirnya bisa menikah dengan pria impiannya, meskipun pria itu tidak akan pernah menyukainya.

Nathan, yang berada di sampingnya, terlihat sangat tampan dengan setelan jas hitam.

"Sepertinya pengantin pria itu tidak baik-baik saja ya? Dari tadi wajahnya cemberut mulu," bisik seorang tamu wanita kepada teman sebayanya. Mereka baru saja usai memberikan ucapan selamat kepada sang mempelai.

"Kasian istrinya, suaminya tampak cuek begitu. Pas aku ucapkan selamat aja wajahnya datar dan menyeramkan, mentang-mentang tajir sombongnya minta ampun. Percuma tampan dan tajir tapi tidak punya attitude yang baik," balas yang satunya sambil bergidik ngeri melirik Nathan.

Air muka Nathan berubah semakin datar ketika tak sengaja mendengar percakapan itu,

Kasih yang menyadarinya merasa sedikit sedih. Kemudian dia menjajarkan tubuhnya ke hadapan Nathan, lalu menutup kedua telinga Nathan dengan tangannya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Nathan dengan sinis. Dia berusaha menepis tangan wanita itu namun Kasih mencegah.

"Jangan dengarkan mereka, itu bohong. Andalah yang terbaik," ucap Kasih meyakinkan.

Untuk sesaat, Nathan membalas tatapan Kasih, dia mengerucutkan bibirnya, merasa sangat bosan melihat tampangnya.

Kenapa dia jelek sekali? Padahal sudah berdandan tetap saja membosankan.

Batin Nathan.

Nathan membiarkan Kasih menutup telinganya sejenak, beberapa wanita tadi masih bergosip tentang dia.

Rehan yang ingin menyerahkan ponselnya kepada Nathan karena seseorang

meneleponnya, tanpa sengaja mengetahui ketiga gadis itu sedang bergosip,

dia berhenti mendatangi ketiga wanita itu.

"Coba tanyakan pada orang tua kalian, apakah sopan bergosip di depan orangnya secara langsung?" tanya Rehan sinis.

Wajahnya yang terlihat masam membuat ketiga wanita itu ketakutan.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan Rehan, ketiga wanita itu langsung berbisik dan memberikan kode. Kemudian tidak lama mereka meninggalkan pelaminan.

Rehan menghela nafas, ada kemungkinan berita pernikahan ini akan tersebar luas dalam sekejap. Namun bagi Rehan masalah menutup mulut manusia sangatlah mudah baginya, jadi tidak perlu khawatir dengan ketiga wanita tersebut.

Dia kemudian menoleh ke mempelai pengantin. Dia langsung membuang muka saat melihat Kasih sedang menutupi telinga Nathan.

"Ada apa, Rehan?" tanya Nathan yang menyadari kehadiran Rehan.

"Tidak begitu," jawab Rehan. Tanpa basa-basi dia berbalik meninggalkan pengantin itu dan turun dari pelaminan.

Aneh. Batin Nathan. Dia menyadari lagi bahwa Kasih masih terus menutup telinganya, mungkin karena itu Rehan tak jadi mendekatinya.

"Apa yang kau lihat?" tanya Nathan ketika Kasih terus menatap wajahnya.

Kasih tersenyum singkat, dia terlihat senang.

Kemudian Nathan menjentikkan dahi Kasih karena dia tidak menjawab pertanyaan itu.

"Aduh ... sakit," keluh Kasih sambil membelai keningnya sesaat dia tersadar.

Sekali lagi Kasih mencuri-curi pandang menatap wajah Nathan, membuat Nathan semakin heran melihatnya.

Ya, Nathan memang tampan. Banyak wanita yang memandanginya seperti itu.

"Apa yang kau lihat?" tanya Nathan sekali lagi.

"Saya melihat bintang di mata Anda. And— Anda terlihat begitu tampan," jawab Kasih dengan gugup.

Nathan berdehem setelah merasa sedikit tercekik, ia mengelus tengkuknya dengan perasaan merinding.

"Tenggorokanku sakit, aku malas bicara denganmu," ucap Nathan sekali lagi mengelus tengkuknya.

"Anda haus? Saya akan ambilkan air minum untuk," kata Kasih yang tampak sedikit khawatir.

"Sudah kubilang, tenggorokanku sakit. Aku malas bicara omong kosong denganmu. Ayo, diam saja."

Kasih mengangguk sambil tersenyum mendengar itu, dia menunduk dengan perasaan bahagia hari ini.

Kasih menatap cincin kawin di jari manisnya, sebuah cincin yang menandakan bahwa itu sepenuhnya milik Nathan.

Meski sudah tahu bahwa suaminya tidak rela memilikinya, dia juga ingat bahwa pernikahan ini salah paham

Kasih menyadari bahwa apa yang dia miliki tidak ada bandingannya dengan apa yang dimiliki Nathan,

menikah juga tanpa membawa apapun. Dengan mahar permata hingga empat puluh gram emas. Kasih dilamar oleh Nathan di depan semua keluarga malam itu.

...***...

Semua orang terlihat sangat menikmati pesta kecil ini,

Rehan melangkah dengan santai keluar dari area keramaian, ia bermaksud pergi mencari udara segar menuju taman yang terletak di sebelah rumah.

Rehan tidak menghiraukan sapaan dan godaan dari berbagai wanita yang mencoba ingin berkenalan dengannya.

Setibanya di taman, Rehan melihat Kasih duduk di pojok taman yang difasilitasi oleh bangku santai

Alangkah terkejutnya Kasih ketika mendapati Rehan duduk di sebelahnya, sejak kapan pria itu berada di sana? Mau apa dia? Begitu yang dipertanyakan oleh Kasih.

“Ngapain disini? Masih ada tamu yang mau memberimu ucapan selamat, Nyonya Kasih,” kata Rehan.

Dia merentangkan tangannya di punggung Kasih saat dia bersiul kecil.

"Tuan muda menyuruhku istirahat sebentar disini, rasanya lelah juga berdiri seharian di pelaminan. Tuan muda juga menyuruh mereka untuk mengawasiku." Kasih menunjuk ke beberapa penjaga yang berjaga di sisi taman dengan ekor mata mereka

Rehan mengikuti tatapan Kasih ke arah para pria itu, dia bisa menebak kalau Kasih merasa tidak nyaman diawasi seperti ini.

"Haruskah saya menyuruh mereka pergi?" tanya Rehan sambil menawarkan.

"Tidak perlu, Tuan sekretaris, biarkan saja mereka menjalankan tugasnya. Nanti tuan muda akan marah jika Anda menyuruh mereka pergi."

Rehan hanya mengangguk mengerti, dia melihat ada sedikit perbandingan pada penampilan Kasih saat ini. Bisa dibilang Rehan cukup terpana dengan penampilannya, padahal riasan di wajahnya tidak terlalu membuatnya cantik. Pasalnya, riasan Kasih tidak semencolok seperti riasan pengantin pada umumnya. Sebelumnya, Kasih meminta MUA untuk mendandaninya sesederhana mungkin.

"Apa Anda berbahagia?" tanya Rehan tanpa ingin menoleh Kasih.

Kasih menoleh ke Rehan sambil tersenyum hangat, jangan tanya seperti itu. Kasih jelas sangat senang.

Rehan berpaling ke Kasih sampai pandangan mereka bertemu satu sama lain. Lalu Rehan berkata, "Tidak perlu menjawab! Saya tahu Anda bahagia, bukan?" tebaknya

Kasih menyeringai, dia sedikit malu lalu menundukkan kepalanya.

Senyuman itu terkadang membuat Rehan merasakan ada sesuatu yang berbeda di hatinya, jika secara tidak sengaja ia melihat sekilas senyuman di bibir Kasih.

"Anda sudah menjadi istrinya tuan muda, Nathan, apa yang Anda inginkan segera didapatkan."

Kasih hanya tersenyum, menerima setiap tuduhan yang datang padanya. Tapi tidak masalah, yang penting dia menikah dengan Nathan.

Rehan tiba-tiba terkikik pada dirinya sendiri, lalu dia beranjak dari tempat duduknya.

"Jika Anda mau keluar dari semua ini, datanglah padaku. Saya tahu jalan keluarnya, datanglah ke padaku kapan saja jika Anda sudah menyerah." Usai mengatakan itu Rehan meninggalkan Kasih sendirian di sana.

Terpopuler

Comments

gas mabar!!

gas mabar!!

kek nya ada yang suka nich, cie³⁴

2021-07-25

2

Devan Dhina

Devan Dhina

seng sabar yoo ndok

2021-05-29

1

Sondangcesilia Siregar

Sondangcesilia Siregar

Lanjut

2021-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Wanita Rendahan
3 Persetujuan Perjodohan Pernikahan
4 Pernikahan (1)
5 Pernikahan (2)
6 Ke mana Malam Pertamaku?
7 Hari Pertama Pernikahan
8 Hari Pertama Pernikahan
9 Tidak Becus
10 Tuan Sekertaris Rehan
11 Proposal
12 Kecelakaan Kasih
13 Meninggalkan Rumah Sakit
14 Panik
15 Kemarahan Nona
16 Pertemuan
17 Pertemuan
18 Rencana Licik Nathan
19 Cari Pekerjaan
20 Ancaman Rehan
21 Kejutan Dari Telepon
22 Hari Pertama Bekerja
23 Hari Pertama Bekerja
24 Tuan Petir
25 Keinginan Sari Meminta Foto
26 Perjodohan Yura Dan Dilan
27 Ledekan Arnold
28 KDRT
29 Pemberian Hari Libur
30 Ancol
31 Gertakan Kasih
32 Pertukaran Posisi
33 Jalan-jalan dengan Billy
34 Jalan-jalan dengan Billy
35 Jalan-jalan dengan Billy
36 Rapat
37 Beli Ponsel
38 Pemberian Ponsel Baru
39 Hotel
40 Meminta Nomor Ponsel
41 Maaf
42 Pecat Dia
43 Di Jemput Tuan Sekertaris
44 Penolakan Honeymoon Yang Ditawarkan
45 Rapat Ulang
46 Tawaran
47 Persetujuan Tawaran
48 Interview
49 Interview
50 Kedekatan Kasih dan Dilan
51 Fantasi Kotor 21+
52 Syuting Iklan
53 Syuting Iklan
54 Ceraikan Aku
55 Sebuah Pemberian Pelajaran
56 Batalkan Perceraian
57 Bersiaplah
58 Tawaran Main film
59 Haredang
60 Haredang
61 CAPTAIN AMERIKA VS THANOS
62 MENGEJAR MOBIL DILAN
63 TABRAK MEREKA
64 Syuting Pertama
65 BAU KERINGAT
66 Sebuah Rencana
67 Penyamaran Nathan Dan Rehan
68 Penyamaran Nathan Dan Rehan (2)
69 Penyamaran Nathan dan Rehan (3)
70 Kesal
71 Foto
72 Perlakuan
73 Berakhirnya hubungan Yura dan Dilan
74 Si Kadal yang menyebalkan
75 Ciuman Pertama
76 Anda memperkosa saya Tuan?
77 Aku Akan Memperkosa Mu
78 Memata-matai
79 Scene kiss
80 Akhir Syuting
81 Two months later
82 Gairah
83 Hadiah kecil
84 Penolakan hak Suami
85 Daftar Fashion show
86 Izinkan saya pergi
87 Casting audisi
88 Pemberitahuan
89 Si cupu yang menjadi ratu
90 Sang juara
91 Sambutan keluarga
92 Keanehan
93 Keanehan
94 Keanehan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Awal Mula
2
Wanita Rendahan
3
Persetujuan Perjodohan Pernikahan
4
Pernikahan (1)
5
Pernikahan (2)
6
Ke mana Malam Pertamaku?
7
Hari Pertama Pernikahan
8
Hari Pertama Pernikahan
9
Tidak Becus
10
Tuan Sekertaris Rehan
11
Proposal
12
Kecelakaan Kasih
13
Meninggalkan Rumah Sakit
14
Panik
15
Kemarahan Nona
16
Pertemuan
17
Pertemuan
18
Rencana Licik Nathan
19
Cari Pekerjaan
20
Ancaman Rehan
21
Kejutan Dari Telepon
22
Hari Pertama Bekerja
23
Hari Pertama Bekerja
24
Tuan Petir
25
Keinginan Sari Meminta Foto
26
Perjodohan Yura Dan Dilan
27
Ledekan Arnold
28
KDRT
29
Pemberian Hari Libur
30
Ancol
31
Gertakan Kasih
32
Pertukaran Posisi
33
Jalan-jalan dengan Billy
34
Jalan-jalan dengan Billy
35
Jalan-jalan dengan Billy
36
Rapat
37
Beli Ponsel
38
Pemberian Ponsel Baru
39
Hotel
40
Meminta Nomor Ponsel
41
Maaf
42
Pecat Dia
43
Di Jemput Tuan Sekertaris
44
Penolakan Honeymoon Yang Ditawarkan
45
Rapat Ulang
46
Tawaran
47
Persetujuan Tawaran
48
Interview
49
Interview
50
Kedekatan Kasih dan Dilan
51
Fantasi Kotor 21+
52
Syuting Iklan
53
Syuting Iklan
54
Ceraikan Aku
55
Sebuah Pemberian Pelajaran
56
Batalkan Perceraian
57
Bersiaplah
58
Tawaran Main film
59
Haredang
60
Haredang
61
CAPTAIN AMERIKA VS THANOS
62
MENGEJAR MOBIL DILAN
63
TABRAK MEREKA
64
Syuting Pertama
65
BAU KERINGAT
66
Sebuah Rencana
67
Penyamaran Nathan Dan Rehan
68
Penyamaran Nathan Dan Rehan (2)
69
Penyamaran Nathan dan Rehan (3)
70
Kesal
71
Foto
72
Perlakuan
73
Berakhirnya hubungan Yura dan Dilan
74
Si Kadal yang menyebalkan
75
Ciuman Pertama
76
Anda memperkosa saya Tuan?
77
Aku Akan Memperkosa Mu
78
Memata-matai
79
Scene kiss
80
Akhir Syuting
81
Two months later
82
Gairah
83
Hadiah kecil
84
Penolakan hak Suami
85
Daftar Fashion show
86
Izinkan saya pergi
87
Casting audisi
88
Pemberitahuan
89
Si cupu yang menjadi ratu
90
Sang juara
91
Sambutan keluarga
92
Keanehan
93
Keanehan
94
Keanehan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!