episode 8

Alea bangun dari tidurnya, ia mengingat hal yang terjadi semalam membuatnya tersenyum.

Tidak pernah Alea bayangkan jika Arfan merencanakan semua itu.

Alea beranjak dari tidurnya dan bersiap untuk berangkat bekerja.

Sesampainya di kedai, Alea melihat sosok pria yang menunggunya didepan pintu.

"Selamat pagi Leah" ucap Arfan menunjukkan senyum terbaiknya.

"pagi Ar" ujar Alea.

"Apa tidurmu nyenyak semalam?" sambil merangkul pundak Alea.

"Ayolah Ar, akan banyak pasang mata yang melihat" ujar Alea sambil melepaskan tangan Arfan.

Arfan hanya tersenyum melihat Alea yang berjalan mendahuluinya.

"Apa kau merasa malu? tidak usah mau Leah, bulan depan kita akan menggelar resepsi pernikahan" tukas Arfan.

"Apa kamu bercanda?"

Arfan menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana bisa secepat itu?" ujar Alea.

"Tentu bisa sayang, aku akan mewujudkannya. Dan aku juga tidak mau menunggu lebih lama lagi, mama dan papa pun sangat menyetujuinya" sambung Arfan.

"Apa kamu takut, jika aku berpindah ke lain hati?" tanya Alea.

"Hmmm... Tentu saja, jika kamu sudah menjadi hak kepemilikan aku, kamu tidak akan berpindah ke lain hati lagi" ujar Arfan terkekeh lalu meninggalkan Alea.

"Dasar!" gumam Alea sambil tersenyum.

"Wah yang mau menikah, sumringah sekali pagi ini" ujar salah satu karyawan yang bernama Reva.

Alea hanya tersenyum menanggapi perkataan Reva.

"Mengapa kakak tidak pernah bercerita tentang pernikahan kakak? Aku pun belum menerima undangannya" lanjut Reva.

"Ini semua terjadi dengan cepat Reva. Sedikit mendesak" jawab Alea sedikit berbisik.

"Yang paling penting dilancarkan sampai hari H, dan jangan lupa untuk mengundangku" ujar Reva.

"Amin, tentunya kamu akan ku undang dipernikahanku. Sekarang kita melanjutkan kerja dulu" ujar Alea.

"Baik kak Leah" ucap Reva.

Alea pun langsung menuju ke kasir.

Belum lama kemudian datang Abizar.

"Mas Abi, kopi latte?" ucap Alea menebak pesanan Abizar.

"Kamu pintar menebak Leah" ucap Abizar sambil mengusap tengkuknya.

"Tentu saja, mas Abi merupakan pelanggan setia disini. Tiada hari tanpa kopi latte" ucap Alea sambil menyodorkan pesanan Abizar.

"Hei kawan.." ucap suara pria selalu mengejeknya datang menghampiri Abizar.

"Hei.. Tampaknya kau sedang berbahagia hari ini" tukas Abizar yang melihat raut wajah Arfan.

"Apakah hal itu tertulis di keningku?" ujar Arfan terkekeh.

"Mari duduk" lanjutnya yang merangkul Abizar menuju kursi yang berada disudut dekat kaca.

"Apa yang membuatmu tampak sangat berbahagia di pagi ini" tanya Abizar sambil menggulung lengan kemejanya.

"Aku akan menikahi Alea bulan depan" ucap Arfan dengan mata yang berbinar.

DEGGG. . .

Rasa nyilu serasa menjalar ke tubuh Abizar, serasa mendapat mimpi di siang bolong. Entah mengapa mendengar hal tersebut sangat menyakitkan baginya. Ia tau jika perasaan yang ia miliki kepada Alea itu salah. Menurut Abizar ini bukanlah sebuah kabar yang baik melainkan kabar buruk baginya.

"Kawan.. Ada apa dengan ekspresi itu?" ujar Arfan yang tampak bingung dengan perubahan raut wajah sahabatnya itu.

Abizar mulai menetralkan rasa sakitnya dan berpura-pura ikut senang mendengarnya.

"Selamat ya,aku hanya sedikit berfikir. Bagaimana sosok Alea yang lembut menyukai pria yang kewarasannya masih diragukan sepertimu" ejek Abizar sambil tertawa.

"Kewarasanmu yang lebih diragukan lagi, kawan" balas Arfan yang juga menertawai ucapannya.

Suasana pun mendadak hening. Abizar menyesap kopi nya sesekali diliriknya Alea yang sedang melayani pembeli di meja kasir.

Ada rasa sesak di dadanya melihat wanita yang di cintainya akan di persunting oleh sahabatnya sendiri.

"semoga kau bahagia dengannya Leah, aku hanya bisa mencintaimu dalam diam" ucap Abizar di dalam hati.

 

\*

 

Singkat cerita, hari pernikahan Alea dan Arfan pun akan diadakan besok.

Segala perlengkapan sudah terpenuhi.

Besok merupakan hari yang di nanti nya. Alea membaringkan tubuhnya karena cukup menguras tenaga mengurus persiapan pernikahannya, dan besok ia harus tampil fresh di hari pernikahannya

Alea POV :

Aku membaringkan tubuhku, ternyata seperti ini yah rasanya mempersiapkan sebuah pernikahan lumayan menguras tenaga.

Esok adalah hari dimana Arfan akan mengucapkan janjinya di hadapan penghulu. Oh.. Rasanya tidak sabar aku menantikan hal itu.

Oh ya bicara masalah Arfan, aku akhir-akhir ini jarang melihat mas Abizar, biasanya setiap hari ia selalu mampir ke kedai, tapi akhir-akhir ini ia tidak pernah terlihat, apa mungkin ia disibukkan dengan tugasnya? yah aku tak mau ambil pusing mengenai hal itu.

Pa.. Ma.. besok aku akan menikah. Aku yakin, besok mama, papa, dan Riko pasti memperhatikanku diatas sana karena besok adalah hari bahagiaku.

aku merindukan kalian ma,pa, adik.

Tiba-tiba aku mendengar suara pintu diketuk

sial, siapa yang bertamu di saat mataku mulai berat.

Author POV:

Alea membuka pintu, ia tercengang melihat Arfan.

"Ada apa kamu kesini larut malam, sebaiknya kamu pulang beristirahat untuk mempersiapkan diri besok" ujar Alea sedikit mendorong tubuh Arfan.

"Hehe.. Aku merindukanmu Leah" jawab Arfan nyengir kuda.

"Bukankah tadi kita sudah bertemu walaupun sebentar, besok aku akan sah menjadi istri kamu, pastinya kamu setiap hari akan terus melihatku Ar, lebih baik kamu beristirahat karena bes.." ucapan Alea terputus karena tiba-tiba saja Arfan memeluk Alea.

Alea terdiam kaku dipelukkan Arfan, entah mengapa kali ini Arfan memeluknya sangat erat.

"Aku mencintaimu Alea" ucap Arfan sambil mengecup kening Alea .

"Aku juga mencintai kamu Ar"

"Baiklah, aku akan pulang ya sayang. Kamu harus berjanji padaku untuk menjaga kesehatanmu, jangan sampai sakit! dan berhenti memikirkan apa yang membuatmu sedih" ujar Arfan sambil mengacak rambut Alea.

Alea pun hanya terdiam dengan tingkah Arfan yang menurutnya agak aneh. Ia melihat Arfan melambaikan tangannya sambil tersenyum, kemudian Arfan pun mengendarai motornya dan menuju jalanan.

"Ada apa dengan sikapnya malam ini" gumam Alea.

Alea menuju ke tempat tidurnya, rasa kantuknya menyerang tak tertahankan dan ia pun tertidur pulas.

Suara Adzan subuh berkumandang. sebagai umat muslim ia wajib melaksanakan sholat.

Selesai sholat, ia mengecek ponselnya. 5 panggilan tak terjawab dari Arini yang merupakan mama dari Arfan pada pukul 22:30.

Alea langsung menelpon bunda Arfan.

"Halo ma..." ucap Alea, tak ada sahutan, hanya terdengar suara tangisan.

"Ada apa?" tanya Alea lagi.

"Nak Alea, Arfan nak" ucap Arini sesegukan.

"Apa yang terjadi dengan Arfan?" tanya Alea yang mulai panik.

"Arfan kecelakaan nak, dan dia meninggal" suara tangis diseberang sana semakin menjadi.

Ponsel Alea pun terlepas dari genggamannya. Ia langsung bergegas ke rumah Arfan, dengan baju tidur yang masih melekat ditubuhnya serta tanpa mengenakan alas kaki. Sungguh Alea tak percaya apa yang baru saja di dengarnya dari ibunda Arfan.

Sesampainya di rumah Arfan, ia melihat janur kuning yang kemarin melengkung telah digantikan dengan bendera kuning. Semua orang berdatangan dengan berpakaian serba hitam.

"Ini tidak mungkin terjadi" ujar Alea sambil berlari masuk kedalam rumah Arfan sambil tersedu.

Ia melihat kedua orang tua Arfan yang menitikkan air mata dihadapan tubuh kakubyang sudah tak bernyawa itu.

"Nak Alea.. " ujar Arini tersedu. Alea tidak menghiraukan orang-orang disekelilingnya.

Alea terus berjalan mendekati tubuh yang sudah kaku itu dan tanpa diduga Alea menghempaskan dirinya berbaring memeluk jasad yang sudah tidak bernyawa tersebut.

Sontak saja orang-orang langsung kaget dengan apa yang dilakukan Alea. Arini dengan segera membangunkan Alea dan memeluknya.

"Nak.. kamu harus sabar nak, kamu harus kuat" ucap bunda Arfan.

"Ma.. tolong bangunkan Arfan, kenapa Arfan harus tertidur di hari pernikahan kami" ucap Alea yang meracau tak jelas.

"Ar..kamu kenapa tidur, ayo bangun sayang ini hari spesial kita hari pernikahan kita" ujar Alea sambil menggerakan tubuh Arfan.

"Ar.. bangun sayang.. bangun.." ujar Alea seraya menangis tersedu.

"kamu pernah berkata padaku bahwa kamu tidak akan meninggalkanku, tolong Ar jangan bercanda.. bangun sayang.."

Alea tertunduk lesu. Disingkapnya kain penutup jenazah Arfan. bibir merah yang semalam mengecup keningnya telah memutih. Kemudian Alea mengecup kening Arfan untuk yang terakhir kalinya.

"Aku sangat mencintaimu Arfan" ucap Alea seraya menghapus air matanya.

Prosesi pemakaman selesai, semua orang satu persatu meninggalkan tempat tersebut.

Alea dan kedua orang tua Arfan masih terduduk didepan makam Arfan sambil mengusap nisan yang bertuliskan nama "Arfan Dinata"

Alea hanya terdiam, air matanya terus membasahi pipinya. Ia sadar dengan sikap aneh yang dilakukan Arfan. Arfan izin pergi berpulang untuk selamanya.

Hari-hari yang dilalui Alea sangat hampa. Kehidupannya terasa begitu kosong. Entah mengapa semua yang terkasih selalu meninggalkannya sendirian.

Dilihatnya cincin indah yang melingkar di jari manisnya. Air mata kembali menetes di pipi Alea.

Entah sudah berapa banyak air mata yang tertumpah menangisi kepergian lelaki yang dicintainya.

Ia amat sangat terpukul dengan semua kejadian yang menimpanya. Hari yang dimana seharusnya ia dan Arfan berbahagia menjadi hari berpulangnya Arfan.

Alea bersiap pergi ke kedai menemui Papa dari Arfan yang bernama Indra. sesampainya disana ia mengutarakan maksud dan tujuannya.

"Ada apa Alea?" ujar Indra seraya menatap lekat wanita yang hampir menjadi anak menantunya itu.

"Alea ingin mengundurkan Pa" tukas Alea tiba-tiba.

"Ada apa nak? bisakah kamu tetap bekerja disini"

"Maaf pa, Alea tidak akan bisa fokus bekerja karena semua yang ada disini mengingatkan Alea tentang Arfan" ujar Alea yang berusaha menahan air matanya agar tidak tertumpah.

"Baiklah, papa mengerti. Kamu pasti sangat terpukul atas kepergian Arfan. Papa minta kamu harus tetap semangat dan jalani kehidupan kamu dengan sebaik mungkin. Jika kamu terpuruk Arfan pasti akan sangat sedih." ucap Indra tulus.

"Terimakasih pa, Alea pamit undur diri" ujar Alea

"Iya, hati-hati nak" sahut Indra.

Alea melangkahkan kakinya hendak meninggalkan ruangan tersebut, belum L kemudian Alea langsung berbalik.

"Pa, titip salam buat mama. Papa juga harus semangat" ujar Alea mengepal kedua tangannya menyemangati.

"Baik, nanti ayah sampaikan. Terimakasih nak Alea" tukas Indra dengan mata yang mulai merah sambil tersenyum

Alea melanjutkan langkah kakinya, sesampainya didepan pintu Indra pun kembali memanggilnya.

"Nak Alea, terimakasih sudah mencintai Arfan"

Tess..

Alea menghapus air mata yang lolos jatuh dipipinya ia membalas ucapan Indra dengan tersenyum.

Alea melangkahkan kakinya, di lihatnya kasir yang dulu tempat ia bercengkrama bersama Arfan ketika tidak ada pembeli.

Kemudian Alea melirik kursi pelanggan disudut dekat kaca yang merupakan tempat favorit Arfan ketika sedang mengawasinya.

Oh Tuhan.. Sungguh!

Tempat ini akan selalu mengingatkan Alea tentang kenangan manis bersama Arfan.

Alea melangkahkan kakinya keluar kedai. Ia menangis didepan kedai tersebut. Kebetulan kedai sedang sepi dikarenakan hari hujan.

Alea menadahkan tangannya menikmati setiap tetesan air hujan yang membasahi telapak tangannya.

Ia melangkahkan kakinya pergi dari kedai itu. Air matanya terus mengalir bersamaan rintikan hujan yang mulai membasahi tubuhnya.

Ia kembali berbalik menatap tempat itu secara seksama, tempat dimana hal-hal yang manis tercipta, tempat yang menjadi cerita untuk seseorang yang hanya tinggal nama.

flashback off

Tbc

jangan lupa like dan komen yah

ikuti terus kisah selanjutnya di next episode

salam manis RPS

Terpopuler

Comments

wybyibooo

wybyibooo

kenapa yah kok bahasa percakapannya terlalu formal?

2022-11-26

1

Endang Setiyowati

Endang Setiyowati

😭😭😭😭 tissu mana tissu

2021-11-09

2

Tarrye Dolly

Tarrye Dolly

baca ini sambil menangis aku thorrr
😭😭😭😭

2021-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 PENGUMUMAN
75 episode 74
76 episode 75
77 episode 76
78 episode 77
79 episode 78
80 episode 79
81 episode 80
82 episode 81
83 episode 82
84 episode 83
85 episode 84
86 episode 85
87 episode 86
88 episode 87
89 episode 88
90 episode 89
91 episode 90 (end)
92 UCAPAN TERIMA KASIH
93 PENGUMUMAN
94 Sinopsis Sentuh Hatiku
95 Cast
96 SH Chapter 1
97 SH Chapter 2
98 SH Chapter 3
99 SH Chapter 4
100 SH Chapter 5
101 SH Chapter 6
102 SH Chapter 7
103 SH Chapter 8
104 SH Chapter 9
105 SH Chapter 10
106 SH Chapter 11
107 SH Chapter 12
108 SH Chapter 13
109 SH Chapter 14
110 SH Chapter 15
111 SH Chapter 16
112 SH Chapter 17
113 SH Chapter 18
114 SH Chapter 19
115 SH Chapter 20
116 SH Chapter 21
117 SH Chapter 22
118 SH Chapter 23
119 SH chapter 24
120 SH Chapter 25
121 SH Chapter 26
122 SH Chapter 27
123 SH Chapter 28
124 SH Chapter 29
125 SH Chapter 30
126 SH Chapter 31
127 SH Chapter 32
128 SH Chapter 33
129 SH Chapter 34
130 SH Chapter 35
131 SH Chapter 36
132 SH Chapter 37
133 SH Chapter 38
134 SH Chapter 39
135 SH Chapter 40
136 SH Chapter 41
137 SH Chapter 42
138 SH Chapter 43
139 SH Chapter 44
140 SH Chapter 45
141 SH Chapter 46
142 SH Chapter 47
143 SH Chapter 48
144 SH Chapter 49
145 SH Chapter 50
146 SH Chapter 51
147 SH Chapter 52 (end)
148 Sinopsis SENTUH HATIKU 2
149 Sentuh Hatiku S2 1. Pulang
150 Sentuh Hatiku S2 2. Wanita Itu
151 Sentuh Hatiku S2 3. Dilamar?
152 Sentuh Hatiku S2 4. Hari yang sial
153 Sentuh Hatiku S2 5. Hero vs Gadis Gincu
154 Sentuh Hatiku S2 6. Bodoh Karena Cinta
155 Sentuh Hatiku S2 7. Hutang Dibayar Kencan
156 Sentuh Hatiku S2 8. Menikah?
157 Sentuh Hatiku S2 9. Calon Menantu
158 Sentuh Hatiku S2 10. Kunjungan Yang Tiba-tiba
159 Sentuh Hatiku S2 11. Keserakahan Irene
160 Sentuh Hatiku S2 12. Kemarahan Reyhan
161 Sentuh Hatiku S2 13. Calon Istri
162 Sentuh Hatiku S2 14. Berkeringat
163 Sentuh Hatiku S2 15. Pengusir Hantu
164 Sentuh Hatiku S2 16. Amplop Coklat
165 Sentuh Hatiku S2 17. Pertanggung Jawaban
166 Sentuh Hatiku S2 18. Hujan
167 Sentuh Hatiku S2 19. Air Mata Irene
168 Sentuh Hatiku S2 20. Debaran Aneh
169 Sentuh Hatiku S2 21. Persiapan
170 Sentuh Hatiku S2 22. Terlahir Tampan
171 Sentuh Hatiku S2 23. Pernikahan
172 Sentuh Hatiku S2 24. Malam Pertama
173 Sentuh Hatiku S2 25. Salah Tingkah
174 Sentuh Hatiku S2 26. Suasana Baru
175 Sentuh Hatiku S2 27. Masa Depan
176 Sentuh Hatiku S2 28. Berhenti Bekerja
177 Sentuh Hatiku S2 29.CCTV berjalan
178 Sentuh Hatiku S2 30. Privasi
179 Sentuh Hatiku S2 31. Rahasia Irene
180 Sentuh Hatiku S2 32. Hari Pertama Kerja
181 Sentuh Hatiku S2 33. Asisten Pribadi
182 Sentuh Hatiku S2 34. Garis Khatulistiwa
183 Sentuh Hatiku S2 35. First Kiss
184 Sentuh Hatiku S2 36. Wanita Masa Lalu
185 Sentuh Hatiku S2 37. Mencintaimu Sampai Mati
186 Sentuh Hatiku S2 38. Marah
187 Sentuh Hatiku S2 39. Kenangan
188 Sentuh Hatiku S2 40. Momen Berharga
189 Sentuh Hatiku S2 41. Cinta Terlarang
190 Sentuh Hatiku S2 42. Kakak Ipar
191 Sentuh Hatiku S2 43. Tamu Bersayap
192 Sentuh Hatiku S2 44. Jangan Mimpi Indah
193 Sentuh Hatiku S2 45. Mawar Untuk Wanita Lain
194 Sentuh Hatiku S2 46. Kebenaran Yang Terungkap
195 Sentuh Hatiku S2 47. Trauma
196 Sentuh Hatiku S2 48. Cuek Tapi Butuh
197 Sentuh Hatiku S2 49. Berkunjung Ke Rumah Papa
198 Sentuh Hatiku S2 50. Penyembuh Luka
199 Sentuh Hatiku S2 51. Mencintaimu Dengan Sengaja
200 Sentuh Hatiku S2 52. Nikmat Terindah
201 Sentuh Hatiku S2 53. Istri Yang Baik
202 Sentuh Hatiku S2 54. Aktivitas Baru
203 Sentuh Hatiku S2 55. Candu Baru
204 Sentuh Hatiku S2 56. Honeymoon
205 Sentuh Hatiku S2 57.Pria Tampan
206 Sentuh Hatiku S2 58. Para Budak Cinta
207 Sentuh Hatiku S2 59. Perubahan
208 Sentuh Hatiku S2 60. Kabar Baik
209 Sentuh Hatiku S2 61. Made in Santorini
210 Sentuh Hatiku S2 62. Pernikahan Arya
211 Sentuh Hatiku S2 63. Rasa Yang Lebih Manis
212 Sentuh Hatiku S2 64. Harta Yang Tak Ternilai ( END)
213 Pengumuman
214 Bonus Chapter
215 Promo Karya Meidina
Episodes

Updated 215 Episodes

1
episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
PENGUMUMAN
75
episode 74
76
episode 75
77
episode 76
78
episode 77
79
episode 78
80
episode 79
81
episode 80
82
episode 81
83
episode 82
84
episode 83
85
episode 84
86
episode 85
87
episode 86
88
episode 87
89
episode 88
90
episode 89
91
episode 90 (end)
92
UCAPAN TERIMA KASIH
93
PENGUMUMAN
94
Sinopsis Sentuh Hatiku
95
Cast
96
SH Chapter 1
97
SH Chapter 2
98
SH Chapter 3
99
SH Chapter 4
100
SH Chapter 5
101
SH Chapter 6
102
SH Chapter 7
103
SH Chapter 8
104
SH Chapter 9
105
SH Chapter 10
106
SH Chapter 11
107
SH Chapter 12
108
SH Chapter 13
109
SH Chapter 14
110
SH Chapter 15
111
SH Chapter 16
112
SH Chapter 17
113
SH Chapter 18
114
SH Chapter 19
115
SH Chapter 20
116
SH Chapter 21
117
SH Chapter 22
118
SH Chapter 23
119
SH chapter 24
120
SH Chapter 25
121
SH Chapter 26
122
SH Chapter 27
123
SH Chapter 28
124
SH Chapter 29
125
SH Chapter 30
126
SH Chapter 31
127
SH Chapter 32
128
SH Chapter 33
129
SH Chapter 34
130
SH Chapter 35
131
SH Chapter 36
132
SH Chapter 37
133
SH Chapter 38
134
SH Chapter 39
135
SH Chapter 40
136
SH Chapter 41
137
SH Chapter 42
138
SH Chapter 43
139
SH Chapter 44
140
SH Chapter 45
141
SH Chapter 46
142
SH Chapter 47
143
SH Chapter 48
144
SH Chapter 49
145
SH Chapter 50
146
SH Chapter 51
147
SH Chapter 52 (end)
148
Sinopsis SENTUH HATIKU 2
149
Sentuh Hatiku S2 1. Pulang
150
Sentuh Hatiku S2 2. Wanita Itu
151
Sentuh Hatiku S2 3. Dilamar?
152
Sentuh Hatiku S2 4. Hari yang sial
153
Sentuh Hatiku S2 5. Hero vs Gadis Gincu
154
Sentuh Hatiku S2 6. Bodoh Karena Cinta
155
Sentuh Hatiku S2 7. Hutang Dibayar Kencan
156
Sentuh Hatiku S2 8. Menikah?
157
Sentuh Hatiku S2 9. Calon Menantu
158
Sentuh Hatiku S2 10. Kunjungan Yang Tiba-tiba
159
Sentuh Hatiku S2 11. Keserakahan Irene
160
Sentuh Hatiku S2 12. Kemarahan Reyhan
161
Sentuh Hatiku S2 13. Calon Istri
162
Sentuh Hatiku S2 14. Berkeringat
163
Sentuh Hatiku S2 15. Pengusir Hantu
164
Sentuh Hatiku S2 16. Amplop Coklat
165
Sentuh Hatiku S2 17. Pertanggung Jawaban
166
Sentuh Hatiku S2 18. Hujan
167
Sentuh Hatiku S2 19. Air Mata Irene
168
Sentuh Hatiku S2 20. Debaran Aneh
169
Sentuh Hatiku S2 21. Persiapan
170
Sentuh Hatiku S2 22. Terlahir Tampan
171
Sentuh Hatiku S2 23. Pernikahan
172
Sentuh Hatiku S2 24. Malam Pertama
173
Sentuh Hatiku S2 25. Salah Tingkah
174
Sentuh Hatiku S2 26. Suasana Baru
175
Sentuh Hatiku S2 27. Masa Depan
176
Sentuh Hatiku S2 28. Berhenti Bekerja
177
Sentuh Hatiku S2 29.CCTV berjalan
178
Sentuh Hatiku S2 30. Privasi
179
Sentuh Hatiku S2 31. Rahasia Irene
180
Sentuh Hatiku S2 32. Hari Pertama Kerja
181
Sentuh Hatiku S2 33. Asisten Pribadi
182
Sentuh Hatiku S2 34. Garis Khatulistiwa
183
Sentuh Hatiku S2 35. First Kiss
184
Sentuh Hatiku S2 36. Wanita Masa Lalu
185
Sentuh Hatiku S2 37. Mencintaimu Sampai Mati
186
Sentuh Hatiku S2 38. Marah
187
Sentuh Hatiku S2 39. Kenangan
188
Sentuh Hatiku S2 40. Momen Berharga
189
Sentuh Hatiku S2 41. Cinta Terlarang
190
Sentuh Hatiku S2 42. Kakak Ipar
191
Sentuh Hatiku S2 43. Tamu Bersayap
192
Sentuh Hatiku S2 44. Jangan Mimpi Indah
193
Sentuh Hatiku S2 45. Mawar Untuk Wanita Lain
194
Sentuh Hatiku S2 46. Kebenaran Yang Terungkap
195
Sentuh Hatiku S2 47. Trauma
196
Sentuh Hatiku S2 48. Cuek Tapi Butuh
197
Sentuh Hatiku S2 49. Berkunjung Ke Rumah Papa
198
Sentuh Hatiku S2 50. Penyembuh Luka
199
Sentuh Hatiku S2 51. Mencintaimu Dengan Sengaja
200
Sentuh Hatiku S2 52. Nikmat Terindah
201
Sentuh Hatiku S2 53. Istri Yang Baik
202
Sentuh Hatiku S2 54. Aktivitas Baru
203
Sentuh Hatiku S2 55. Candu Baru
204
Sentuh Hatiku S2 56. Honeymoon
205
Sentuh Hatiku S2 57.Pria Tampan
206
Sentuh Hatiku S2 58. Para Budak Cinta
207
Sentuh Hatiku S2 59. Perubahan
208
Sentuh Hatiku S2 60. Kabar Baik
209
Sentuh Hatiku S2 61. Made in Santorini
210
Sentuh Hatiku S2 62. Pernikahan Arya
211
Sentuh Hatiku S2 63. Rasa Yang Lebih Manis
212
Sentuh Hatiku S2 64. Harta Yang Tak Ternilai ( END)
213
Pengumuman
214
Bonus Chapter
215
Promo Karya Meidina

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!