maafkan jika typo yang bertebaran dimana-mana🙏🙏
happy reding guys 😊
.
.
.
.
pukul 22:00
Alviro dengan penampilan yang berantakan pulang kerumah.
ia menekan bel rumahnya beberapa kali hingga sosok yang tidak ingin dilihatnya muncul dari balik pintu.
"mas darimana aja? kenapa pulangnya malem banget?" tanya Alea
"bukan urusanmu" ujar Alviro sambil membuka pintu kulkas dan menuangkan air minum.
"tapi aku istrimu mas. wajar jika aku tanya begitu"
"diam !!!" ujar Alviro sambil memukul meja dihadapannya dengan keras.
"aku sedang tidak ingin mendengarkan ocehanmu yang tidak penting itu. urus saja urusanmu !!! kamu tidak berhak mencampuri urusanku" ucap Alviro dengan tatapan membunuh dan langsung menuju kamarnya.
Alea mencoba menahan air matanya di depan Alviro.
namun air matanya tumpah ketika Alviro meninggalkannya.
entah apa yang harus dilakukannya supaya Alviro memandangnya.
ia tau jika suaminya itu tidak mencintainya, Alea hanya ingin dianggap sebagai seorang istri layaknya ia menganggap Alviro sebagai suaminya.
* * *
Alviro membaca koran diteras rumahnya, kebetulan hari ini merupakan hari liburnya.
kemudian Alea datang menghampirinya dengan membawa secangkir teh.
"mas. . diminum dulu tehnya"
diliriknya sekilas teh tersebut.
"bik Ijah. . bik Ijah. ." teriak Alviro memanggil ART nya.
dengan terbirit-birit bik ijah muncul dihadapan Alviro.
"ia tuan, ada apa?" ucap bik Ijah.
"buatin saya teh, seperti biasa ya" ucap Alviro.
"tapi mas, aku udah buatin kamu. ini juga teh tanpa gula, aku udah belajar dari bik Ijah juga" ucap Alea menimpali
"udah bik buatin aja" ucap Alviro bersikeras
"baik tuan" tukas bik Ijah yang langsung menuju dapur.
"kenapa mas, kamu bersikap seperti ini ke aku. aku salah apa mas? setidaknya mas menghargai aku sebagai istri mas sendiri" ucap Alea kemudian pergi meninggalkan Alviro.
Alviro hanya diam. dia tidak memperdulikan apa yang dikatakan oleh istrinya itu.
kemudian bik Ijah membawakan secangkir teh.
ia menyesap teh tersebut sambil melanjutkan membaca koran.
Alea POV :
aku selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk suamiku, akan tetapi nyatanya sejauh ini hasilnya pun tetetap nihil.
Alviro tidak pernah menganggapku sebagai istrinya. jangankan seprti itu, menatapku saja ia enggan. mungkin aku hanyalah makhluk tak kasat mata baginya, tak pernah ada dan tak pernah diharapkan keberadaannya.
sudah satu bulan kami tinggal satu atap dan menjalani mahligai rumah tangga bersamanya.
namun Alviro tetap menganggapku orang asing baginya tak lebih dari itu.
entah sampai kapan ia akan terus bersikap dingin seperti itu.
kulihat ia dari kejauhan, duduk santai sambil menyeruput tehnya. ia menolak teh buatanku dan lebih memilih teh yang bik Ijah buatkan. mungkin teh buatan bik Ijah lebih nikmat dibandingkan teh buatanku, istrinya.
ia sangat menyukai teh tanpa gula.
dia sangat tidak menyukai kopi, dan yang ku ketahui, suamiku juga tidak merokok berbeda dengan laki-laki lain pada umumnya.
ia sangat amat disiplin untuk menjaga kesehatannya.
ia kembali menyesap tehnya yang tampaknya begitu sangat nikmat.
aku selalu bertanya pada bik Ijah sebelum membuatkan sarapan ataupun tehnya.
tapi entah mengapa ia selalu enggan mencicipi apa yang kubuatkan untuknya.
dan disitu aku mulai menyadari bahwa aku adalah kopi yang selamanya menjadi kopi dan tidak akan pernah menjadi teh yang selalu digemarinya.
Terimakasih sudah membaca novel saya sampai sejauh ini. jangan lupa tinggalkan jejak kalian
like dan komen😊
see you in the next episode😉
salam manis RPS😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
Libra Asgar
sabar alea orang sabar di sayangi tuhsn
2021-05-28
0
Triwinarti Winarti
tinggalin daripada ga i anggap lebih baik hidup sendiri
2021-04-13
0
Saripa Latuamury
thoor sang sutradara jangan kelamaan membuat alea menderita sdh ckup penderitaannya selama ini dgn kepergian keluarganya, kekasih yg sgt d cintainya skrang hrs menderita krn tdk d pedulikan sm suami sendiri tolong thoooorr
2021-04-12
0