Alea keluar dari kamarnya dengan balutan dress maroon selutut, sopan namun anggun.
Ia menuruni anak tangga selangkah demi selangkah.
Dilihatnya mama Regita dan papa Reksa menyambutnya, serta anak laki-laki yang umurnya tidak jauh dengannya. Siapa lagi kalau bukan Alviro, lelaki yang akan dijodohkan dengannya.
"Silahkan duduk sayang" ujar Regita dengan senyum ramahnya.
"Dia anak papa, yang pernah papa ceritakan padamu" tutur Reksa
"Hai.. Aku Alea. Senang bertemu denganmu" Alea tersenyum ramah seraya mengulurkan tangannya.
Akan tetapi uluran tangan Alea tidak ditanggapi oleh Alviro. Alviro hanya memandang sekilas dengan tatapan dinginnya. Alea pun nampak malu-malu menarik kembali tangannya.
"Maafkan Alviro ya nak. dia memang seperti itu. Namun, ia orang yang baik" ucap Regita.
"Hmmm.. iya tidak masalah ma. Aku mengerti"jawab Alea sambil tersenyum.
Di ruang makan tersebut suasana nampak sedikit tegang, hanya terdengar suara denting sendok dan piring.
Reksa dan Regita sesekali melirik ke Alea dan Alviro. Dilihatnya Alviro yang tampak tidak nyaman, sedangkan Alea yang hanya sibuk dengan makanannya.
"Ehmm.. Kami berencana untuk menikahkan kalian bulan depan" ujar Reksa membuka suara
"Apa?!" Alviro dan Alea terkejut.
"Pa, bagaimana mungkin papa mengambil keputusan secepat itu. Aku belum siap pa!" ujar Alviro dengan intonasi yang sedikit tinggi.
"Kau sudah berumur nak, sudah waktunya kamu untuk menikah" timpal Reksa.
"Aku tahu pa, tapi tidak dengan dijodohkan. Aku akan menikahi wanita yang aku cintai" tukas Alviro
"Dimana wanita yang kau maksud? Papa sudah lama menantikannya, namun apa? hasilnya tetap nihil. Jika kau ingin papa mewariskan perusahaan padamu, kau harus tetap menikahi Alea. Namun jika tidak, papa akan memberikannya ke tangan Alea!" ujar Reksa dengan tegas.
Alea terkejut saat mendengar penuturan dari Reksa, sedangkan Alviro menatap Alea dengan tatapan nanar dan pergi meninggalkan meja makan.
Alea hanya menatap punggung Alviro yang semakin menjauh. Terbesit rasa sakit yang lumayan menyesakkan dadanya. Sebenarnya ia terpaksa menjalani perjodohan ini karena Regita terlalu banyak membantunya.
Flashback On ;
Semenjak ditinggalkan oleh semua yang terkasih, Alea harus menghidupi dirinya sendiri dengan hanya bermodalkan ijazah SMA. Ia berkeliling mencari pekerjaan, namun hasilnya tetap nihil.
Dengan berjalan kaki Alea pulang. Haus dan lapar pun ia tahan, demi menghemat karena uang yang dia punya tidak cukup banyak. Sedangkan ia pun belum mendapatkan pekerjaan.
Tepat didepan gang rumahnya, tiba-tiba Alea mendengar suara wanita minta tolong.
Alea bergegas ke arah sumber suara tersebut. Dilihatnya wanita paruh baya tersebut berjalan terseok karena luka di kakinya.
"Ibu kenapa?" Alea menghampiri wanita tersebut.
Namun tiba-tiba saja wanita itu jatuh pingsan.
Alea pun langsung membawa wanita itu ke rumahnya.
Dengan cekatan, Alea mengobati luka wanita tersebut karena persediaan obat seadanya.
Belum lama kemudian wanita tersebut sadar.
"Saya ada dimana?" ucapnya.
"Ibu sudah sadar? ibu ada dirumah saya. Tadi ibu berteriak minta tolong dan tiba-tiba ibu pingsan, dan saya lihat kaki ibu terluka. Apa yang terjadi bu?" tanya Alea
Wanita itu terlihat malu, dan ia pun menceritakan kejadian yang ia alami tadi.
"Emmm.. saya hanya berjalan kaki menyusuri lorong, namun saya merasa takut. Lalu saya berlari dan tiba-tiba heels saya tersangkut" ujar wanita tersebut sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
Alea pun tertawa mendengar hal tersebut.
"Terimakasih ya nak. Oh ya, namamu siapa?"tanyanya.
"Saya Alea bu" ucap Alea.
"Oh Alea, nama yang cantik. saya Regita." ujar wanita tersebut.
Regita melihat tumpukan map dan surat lamaran kerja di meja dekat tempat tidur Alea.
"Apa kau sedang mencari pekerjaan?" tanya Regita.
"Iya bu" ujar Alea singkat.
"Bagaimana jika kau bekerja di toserba milikku. Apa kau bersedia?" tanya Regita.
"Benarkah? dengan senang hati saya bersedia bu" ujar Alea dengan antusiasnya
"Baiklah mulai besok datanglah kesana. Ibu pamit pulang, takut jika suami saya khawatir karena saya pulang larut" tutur Regita.
Alea pun menganggukkan kepalanya.
"Oh ya, dimana keluargamu? apa kau tinggal disini sendiri?" tanya Regita.
Dengan berurai air mata, Alea pun bercerita tentang tragedi yang menewaskan keluarganya.
"Kalau begitu, anggap saya ibumu. Kamu bisa memanggilku mama, mama Regita?" ucap Regita dengan tersenyum.
"Terimakasih, mama Regita" sahut Alea membalas senyuman Regita.
Mulai dari situ hubungan mereka pun terjalin. Regita selalu memperlakukan Alea dengan baik, bahkan Alea pun ditawari kuliah oleh Regita namun Alea menolaknya.
Hal tersebut tentu membuat Regita kecewa. Alea membujuk Regita dengan berjanji, kelak apapun yang Regita tawarkan Alea akan menerimanya. Hingga pada akhirnya Regita menagih janji tersebut, dengan menawarkan harus bersedia menjadi menantunya. Mau tak mau Alea harus menepati janjinya
Flashback off
Tbc
Terimakasih sudah membaca😊
Jangan lupa like dan komen
Salam manis Ryn😊
Follow IG: ayasakaryn24
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 215 Episodes
Comments
imblue E
asyiikkk nih ceitanya
2022-09-25
1
Libra Asgar
ceritanya menarik
2021-05-28
0
Tie2
lnjt
2021-04-26
1