Assalamualaikum semua balik lagi bersama author selamat membaca jangan lupa vote sama likenya yah😊 karena itu berharga bagi aku。◕‿◕。
Oke lanjut part 19....
Setelah selesai menulis itu Kia berjalan menuju tempat tidur nya,Kia tidur terlentang menatap langit langit kamarnya.
"Kalau aja kamu gak pergi untuk selama-lamanya,mungkin semuanya gak seperti ini,andai waktu itu aku saja yang mengalami peristiwa itu mungkin kalian masih bisa tersenyum,dan tertawa lepas bersama tanpa aku di sisi kalian, kalau aku yang mengalami peristiwa itu apakah bunda akan sesedih ini?" Gumam Kia lirih menatap langit-langit kamar nya.
Kia beranjak dari tempat tidur nya, keluar dari kamar nya,Kia berjalan dengan kaki tertatih menuju rumah Dara.
Sesampainya di rumah dara berjalan ke samping rumah Dara,saat melihat jendela Dara yang masih terbuka Kia mengambil
Tangga yang selalu berada di situ, setelah itu Kia Menaiki tangga itu hingga sampai di balkon kamar Dara ,Kia melompat dan mendarat dengan sempurna.
Kia melihat Dara sedang bermain handphone Nya di atas tempat tidur mewahnya,Kia berjalan menghampiri Dara.
"Dar" panggil Kia yang membuat sang punya nama menoleh.
"Eh Ki kamu buat kaget aja" ucap Dara.
"Heheh, sorry" balas Kia cengengesan.
Dara memperhatikan Kiara dari atas sampai bawah, Dara melihat banyak lebam lebam di lengan Kiara,dan juga melihat lebam lebam yang sama di betis Kia yang tak terlihat jelas seperti lengan Kia.
"Lo habis di hukum lagi? Kenapa?"tanya Dara meletakkan handphone Nya.
"Biasa gue buat kesalahan,emang pantes sih kan kalau orang salah harus dihukum"jawab Kia tersenyum manis.
"Sefatal apa sih kesalahan Lo sampai sampai di hukum nya gini" ucap Dara kesal sambi memegang tangan Kia yang banyak lebam lebam.
"Tadi Tiara jatuh dari tangga, mereka salah paham mengira aku yang mendorong Tiara" jawab Kia.
"Dan Lo gak ngebela diri Lo?"tanya Dara tak percaya.
"Percuma Dar,gue udah berusaha untuk ngejelasin tapi Lo tau lah" ucap Kia.
"Coba Lo ceritain gimana kronologi nya"
Ucap Dara penasaran karena tidak terima melihat Kia seperti ini.
Kia pun menceritakan tentang kejadian
Tadi tanpa ada yang di tutup tutupi oleh dirinya.
"Lo keluar aja deh dari rumah berhawa neraka itu,Lo tinggal di rumah gue aja biar gue ada teman" ucap Dara.
"Gak bisa Dar,rumah yang Lo bilang neraka itu rumah yang memberikan kenangan luar biasa bagi gue"balas Kia.
"Memberikan luka juga kan?"ucap Dara menaikkan sebelah alisnya.
Yang hanya di balas senyuman oleh Kia.
"Tapi walaupun begitu mereka tetap sayang sama gue."ucap Kia.
"Sayang?sama Lo?mana buktinya?"tanya Dara kesal Kia selalu membela mereka.
"Ada buktinya."jawab Kia tegas.
"Apa buktinya?"ucap Dara menaikkan sebelah alisnya.
"Lo tau gak, waktu bunda gue pulang dari liburan ternyata dia beliin gue oleh oleh!"ucap Kia antusias.
"Oleh-oleh apa?"Ucap Dara bingung.
"Bunda beliin aku gaun bagus banget" jawab Kia
"Mana gaunnya kok gak Lo pakek?"tanya Dara lagi.
"Gak muat, mungkin karena badan aku kegendutan kali ya"kata kia.
"Badan sekurus ini Lo bilang gendut!"ucap Dara tak percaya dengan ucapan Kia yang mengatakan bahwa ia gendut.
"Iya,ini rencananya aku mau diet,supaya gaunnya bisa muat,gak sabar pengen makeknya" ucap Kia tersenyum membayangkan kalau dirinya memakai gaun tersebut.
"Gue sih gak yakin tuh gaun di beliin buat Lo" ucap Dara.
"Kok kamu ngomong nya gitu sih."balas Kia kesal.
"Ya logika aja sih,gak mungkin mereka gak tahu ukuran baju kamu,lagi pun badan kamu sama Tiara gak jauh berbeda." Ucap Dara,yang membuat Kiara ragu apakah gaun itu memang di belikan sama dia atau bukan.
"Gak papa deh, asalkan itu dari bunda menurut aku itu udah spesial banget" balas Kia Tersenyum.
"Terserah Lo deh,oh iya gue mau bilang sesuatu sama Lo..."ucap Dara.
"Mau bilang apa?"tanya Kia.
"Makanya jangan potong dulu,cukup diam dan dengarkan baik-baik"ucap Dara kesal.
"Oke oke"jawab Kia.
" besok gue bakal kerumahnya Dion,acara anniversary orang tuanya." Ucap Dara antusias.
"Oh"jawab Kia singkat karena sudah mengetahui nya.
"Kok oh doang sih!!"sahut Dara kesal
"Terus aku harus apa D.a.r.a" ucap Kia tak kalah kesal.
"Kaget gitu kek,atau enggak syok gitu" balas Dara.
"Idih gak guna banget" ucap Kia.
"****** emang" balas Dara.
"Lo" ucap Kia
"Terserah Lo deh,pokonya gue bahagia banget bakal ketemu Dion." Ucap Dara dengan pipinya yang memerah karena malu.
"Ciee pipinya Merah merah"sahut Kia menggoda dara.
"Apaan sih mana ada merah merah"ucap Dara memegang kedua pipinya.
"Itu"ucap Kia menunjuk pipi Dara yang memerah.
"Udah sejauh apa sih hubungan Lo sama Dion?"tanya Kia penasaran.
"Kita cuma' temenan dong sih" jawab Dara.
"Idih kecilnya nonton Frozen,gedenya kejebak friendzone kasian amat sih anaknya pak Marsel" ejek Kia .
"Biarin ynag penting ada, daripada lu"ucap
Dara kesal.
"Iya sih gue gak ada haha"ucap Kia.
"Kapan Lo sama bokap Lo pergi?"tanya Kia.
"Nanti malam"jawab Dara.
"Berarti Lo besok harus dandan cantik dong,buat ketemu calon mertua hihihi"ucap Kia cekikikan.
"Apaan sih Lo,cekikikan kek Kunti yang ada di pohon mangga gue.sahut Dara.
"Ih Dar,kok jadi bicara hantu sih kan gue jadi takut,malah nanti lewat dari situ lagi" ucap Kia merinding.
"Bodo' "ucap Dara bodoamat.
"Yaudah,gue pulang ya Dar udah malam takut ayah sama bunda pulang gak ngeliat gue nanti rindu lagi" ucap Kia berjalan menuju balkon.
"Mimpi" sahut Dara.
"Mimpi aja dulu,sapa tahu jadi kenyataan kan bagus" ucap Kia menuruni tangga pelan-pelan.
Sesampainya di bawah kia berjalan menuju gerbang Dara yang terkunci,Kia berjalan melewati pohon mangga yang di mereka ceritakan tadi, melihat itu Kia langsung merinding.
"Mbak numpang lewat doang jangan marah."ucap Kia pelan sambil melihat pohon mangga yang lebat itu.
Tiba-tiba....
"Hihihihihi"suara merdu mirip Kunti terdengar.
"aaaaaaaaaa"teriak Kia berlari hingga sampai pagar rumah Dara Kia naik terburu-buru dan melompat keluar.
Sementara itu Dara sedang tertawa terbahak-bahak karena berhasil menjahili Kiara, apalagi melihat wajah Kiara yang panik seperti menahan berak membuatnya ingin tertawa terus.
...................
Sesampainya di kamar Kia langsung merebahkan dirinya, Karena ia kelelahan akibat berlari lari tadi,maklum Kia jarang olahraga jadi kalau lari sebentar aja langsung capek.
"Gila sih,pohon mangga nya si Dara ternyata ada mbak Kunti nya."gumam Kia lirih.
"Bodoh,kenapa gue tadi gak baca ayat kursi aja ya,ini malah kabur,ah tapi yaudah lah gue tidur aja ngantuk."gumam Kia lagi.
Setelah itu Kia tertidur pulas,hingga detik berganti menit,menit berganti jam,tak terasa hari sudah pagi.
Kia menggeliat dari tidurnya karena sinar cahaya yang masuk dari celah-celah gorden yang menyilaukan matanya,Kia langsung bangkit dari tempat tidur nya saat nyawa nya telah terkumpul semua.
Seperti biasa Kia mulai mempersiapkan diri untuk ke sekolah, setelah itu Kia turun ke bawah untuk berangkat ke sekolah.
Sesampainya di bawah kia melihat meja makan sepi,ruang tamu juga sepi,Kia melanjutkan langkahnya dan saat sampai di lantai dasar tiba-tiba.
Cklek.....
Lanjut part 20...
Assalamualaikum makasih ya udah baca
jangan lupa follow Sama votenya ya
Kalau ada salah kata mohon maaf,dan tolong di beritahu di komen ya☺️.
Lanjut di part 20 yah☺️。◕‿◕。
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments