Zanitha dan Vincent duduk di bangku taman, Vincent memandangi wajah Za, sementara yang dipandangi memilih memandang ponselnya.
"Za..aku mau ngomong..." kata Vincent sambil merebut ponsel Za dari tangan Za.
"ck..sini hp gue, kalau mau ngomong gue dengerin..." kata Za merebut balik ponselnya.
Za duduk menyamping menatap Vincent.
"mau ngomong apa cepet???" tanya Za senyum.
"kamu tolong jelasin ke pacarku, tadi dia masih marah saat aku antar pulang..." pinta Vincent datar.
"huff...kirain ada apa..." Za menghelahkan nafasnya.
"gini yaa kak, satu gue ga tertarik sama lo, dua gue juga ga da maksud apa-apa, ketiga kalau orangtua lo ga suka sama pacar lo, bukan orangtua lo yang harus lo rubah pendiriannya, tapi coba lo rubah kelakuan pacar lo, kali aja om damar sama tante rani suka sama pacar lo..." jelas Za panjang lebar.
"satu lagi...gue ingetin sama lo, gue ga suka sama lo paham!!!!"Za mengakhiri kata-katanya dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Vincent.
"jangan dekat-dekat za, kamu tau tidak? bahaya terlalu dekat begini dengan laki-laki..." kata Vincent memalingkan wajahnya.
Zanitha menangkup wajah Vincent dengan kedua tangannya, lalu dia memajukan bibirnya kebibir Vincent, Vincent memejamkan matanya.
"gitu aja takut..." kata Za lalu meniup telinga Vincent.
Zanitha berdiri kemudian berjalan menuju Pavilion.
"ishhh...masa dikerjain anak kecil...!!Arrghhhhh...." jerit Vincent frustasi..
***
**Keesokkan paginya Vincent berangkat ke kantor, Zanitha ikut bersamanya, Zanitha meminta bekerja di perusahaan Damar, Dia memilih menjadi cleaning servis, di dalam mobil Vincent hanya diam tanpa menatap Za, karena kejadian kemarin Vincent selalu terbayang-bayang wajah cantik Za, sedangkan Za biasa saja seakan-akan tidak ada yang terjadi, Za memilih menggombali nanda yang duduk di kursi depan...
"duh..calon suamiku ganteng banget hari ini..." goda Za.
"mulai lagi za..." kata Nanda yang kini mulai santai menanggapi gombalan Zanitha.
"za ga bohong kok kak...beneran deh..." kata Za menyakinkan.
"masa...?"
"iya sayang..masa aku bohong sama kamu..."
"ya kali..."
"ih..percaya donk sama calon istri..."
"iya percaya..."
"percaya apa???"
"percaya kamu tidak bohong..."
"oh..kirain percaya akan cinta aku ke kamu...hehhee..." ucap Za terkikik.
"hhaahhaha..." tawa supir Vincent yang bernama Doni pecah karena sudah tak mampu ia tahan.
Vincent menatap tajam kaca depan, dari situ bisa terlihat mata Vincent yang tajam menatap Doni.
"ehemm..." Doni berdehem canggung.
"eh kak supir juga mau di gombalin..." sambung Za.
Mereka tertawa kecuali Vincent, sesampainya di kantor, Vincent berjalan masuk tanpa menoleh kearah Za, Za juga cuek ia lebih memilih mengikuti nanda ke pantri tempat dia bekerja.
"ini namanya Zanitha, mulai hari ini bekerja dengan kalian, saya harap kalian bisa memperlakukan Zanitha dengan baik..." kata Nanda memperkenalkan Za pada rekan-rekan kerjanya.
"hallo semua..aku Zanitha, cewe cantik plus imut..." sapa Za pede.
"hahhaa...imut banget sih..." sahut Euis salah satu cleaning service rekan kerja Zanitha.
"pastinya..." ucap Za mengedipkan sebelah matanya.
Semua tertawa senang karna dapat rekan baru yang cantik dan baik hati...
Zanitha bekerja dengan giat, dari membersihkan kaca jendela, ruang rapat, bahkan toilet Dia pun membersihkannya, Za gadis cantik yang sangat mandiri, Rani sebenarnya tidak mengijinkan Za bekerja, apalagi kerjaannya cuma cleaning service, bukannya Rani malu tapi niatnya Za tinggal bersamanya karena Za sudah cukup menderita, selama ini dia hidup serba kekurangan sampai Za berhenti sekolah, hidup dengan paman dan bibinya, Za selalu di siksa dan dihina, namun Za tetap terlihat baik-baik saja, rani mendengar hal itu dari Aldi pamannya Za, Aldi adik ipar ayahnya Za tapi dia sangat menyayangi keponakannya, berbanding terbalik Rosdah sangat membenci Za, karena menurutnya Za anak pembawa sial, karena Za kakaknya meninggal itu semua yang menyebabkan Rosdah membenci Za.
"huff..kelar juga..." keluh Za habis mengepel ruang tamu kantor.
"cape ya Za?" kata Nanda dari arah belakang.
"neh..minum dulu..." Nanda memberikan air mineral pada Za.
"makasih calon suami..." ucap Za mengambil air mineral dari tangan Nanda.
"jangan cape-cape Za..."
"segini mah belum apa-apa kak, dari pada disuruh nyuci di sungai..." ucap Za menunduk sedih.
"dia juga bisa mengeluarkan ekspresi terluka, kasihan...batin Nanda membelai kepala Za.
Za mendongakkan kepalanya...
"kak nanda ga usah kasihan sama Za, Za ga pa-pa kok..." ucapnya senyum.
"kamu yang sabar ya Za, aku ga tau seperti apa hidupmu dulu, yang jelas sekarang kamu tidak sendiri, hubungi kakak kapan saja, kalau kamu butuh teman..." hibur Nanda.
"makasih kak..." ucap Za memeluk Nanda.
Deg..deg..deg...ini namanya serangan tiba-tiba..." gumam Nanda dalam hati, nanda membalas pelukkan Za mengusap punggung Za, semula hanya membalas biasa saja, makin lama nanda malah memeluk Za sangat erat, hingga menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Za.
Vincent melihat Za dan nanda berpelukkan sangat mesra, entah kenapa hatinya sakit. Dia tidak mengerti mengapa hatinya merasakan sakit melihat Za berpelukkan dengan pria lain, Vincent mengepalkan tangannya berjalan menjauh dari pemandangan yang membuatnya marah sekaligus sakit hati.
"ini kak nanda kok meluk gue sampai kayak begini? ah bodo amat deh, lumayan dipeluk cowo ganteng, hehhe..." batin Za.
**Di ruang kerjanya Vincent duduk bersandar di atas kursi kebesarannya, dia terus terbayang kejadian yang tadi dia lihat, dia bingung kenapa dia marah..?.
"kenapa juga aku harus marah?? lebih baik aku hubungi Sherly..." ucapnya mengambil ponselnya mengetik pesan untuk Sherly.
💬Vincent
Beib jalan yuk..
💬Sherly
ok..aku tunggu yaa...😘
💬Vincent
ok..
Vincent keluar ruangannya, dia berjalan menuju lobby, setelah sampai di depan lobby, dia mengambil alih kunci mobil dari tangan Doni.
"Saya mau pergi, minta Pak Nanda menggantikan saya selama saya pergi..." titahnya pada Doni kemudian masuk kedalam mobil, lalu pergi menuju rumah Sherly...
Setelah menjemput Sherly, dia dan kekasih nya pergi ke sebuah Mall terbesar di kota Y, Sherly terlihat sangat bahagia karena Vincent membelikan semua yang Sherly mau.
"makasih yaa beib..aku senang banget deh hari ini..." ucap Sherly bergelayut manja dilengan Vincent..
"sama-sama beib..." sahut Vincent. Vincent sedikit melupakan Za, namun tiba-tiba teringat kembali saat Za mengerjainya.
"sial banget sih, bahkan saat bersama sherly aku teringat dia..." umpat Vincent dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Juma Riana Juma Riana
la h
2020-07-26
1
Jenny
makan tuh
2020-06-12
2
Eti Guslidar
itu cints
2020-06-04
0