Sazkila dan lynara hanya tersenyum singkat, menganggukan kepalanya menghadap einstar yang akhirnya berhenti tepat dihadapan mereka.
"Einstar menginginkan kalian untuk bermain bersama kami. Apa kalian ingin melakukannya?"Tanya lynara, dengan menggunakan bahasa isyarat diving sambil menunjuk ke arah penyu besar.
“Ku harap kalian menolaknya. Ayolah kenapa einstar jadi aneh begini.” ucap Sazkila dalam benaknya sambil mentap kedua pria tersebut.
Mereka menyerit bingung, ketika dua perempuan yang salah satunya menatap mereka tidak suka di awal pertemuan. Tiba-tiba mengajaknya untuk bermain bersama penyu besar tersebut.
Dave menjawab dengan menggelengkan kepalanya dengan pasti. Akan tetapi, tiba-tiba bahunya terdorong kebelakang. Badan dave pun ikut terdorong mundur kebelakang, tiba-tiba adam memberikan kode persetujuan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan.
Dave tercengan dengan jawaban tersebut, begitu pula Sazkila. Mereka sama-sama tidak menyangka dengan jawaban tersebut.
Para pria tersebut, saling menatap sambil melirik lewat kode tatapan mereka.
“Katakan tidak dam, aku sangat malas bersama kedua perempuan aneh itu” Dave dengan tatapan tajamnnya kepada Adam.
“Kenapa kita tidak mencobanya saja” jawab Adam santai, sambil mengekori kedua perempuan tadi yang sudah melongos pergi menjauh bersama penyu raksasanya.
“APA? Hei NO! Para perempuan itu selalu banyak hal-hal aneh yang dilakukannya”
“Kita baru sebentar diving. Lihat penyu cantik tersebut, apa kau tega?”
“Hais, Terserah kau sajalah dam.”
Begitulah kira-kita maksud lirikan kode mereka para pria tersebut. Hingga Akhirnya, kedua pria tersebut mengangguk menyetujui ajakan perempuan yang memakai pakaian diving hitam maroon.
....
Di Rumah Sakit //
"Permisi sus, saya ingin membayar tagihan atas nama .." ucapan jazmine terputus oleh suara seseorang.
"Nona, anda melupakan tas anda yang tertinggal." ujar jayden yang sudah
"Eh iya, terimakasi tuan jayden" ucap jazmine sambil meringis kecil mengetahui tindakan cerobohnya. Sedangkan, jayden hanya membalas dengan anggukan singkat.
Jayden menemani jazmine hingga menyelesaikan pembayaran, dan akhirnya merekapun kembali ke ruangan Kai. Selama perjalanan menuju ruangan kai tidak ada obrolan apapun. Mereka sibuk dengan pikirannya masing - masing.
Kai dibawa ke lantai 1 untuk dipindahkan ke ruang perawatan. Keadaanya sudah mulai stabil membaik. Melihat kai sudah ditemani dengan dr. Perempuan lain selain ibu nya yang bersamanya di mobil tadi.
Jayden meninggalkan mereka untuk bergegas mengganti pakaian basahnya. Dia sampai terlupa keadaanya karena terlalu fokus memerhatikan kai. Hingga seorang perawat menanyakan terkait pakaiannya yang basah.
Jayden sudah mengganti pakaian di toilet umum rumah sakit. Pakaian yang dikenakannya sudah basah akibat sebelumnya menolong kai.
Untungnya jayden memang sudah menyiapkan pakaian gantinya yang berada di mobil ketika akan kepantai, karena berjaga-jaga untuk rencana snorklingnya. Setelah selesai mengganti pakaian, jayden kembali ke mobil untuk meletakkan pakaian kotornya dan bergegas kembali ke ruang perawatan kai.
Tok, tokk
cklek
"Assalamu'alaikum, nona. Saya izin masuk boleh?" ujar kai, setelah membuka pintu. Melihat hanya teringgal jszmine yang menemani kai sendiri tanpa ada dokter perempuan sebelumnya.
"Wa'alaikumussalam." jawab jazmine, tersenyum sambil memberikan anggukan singkat.
"Saya akan menjaga kai, nona jazmine bisa ke toilet untuk membersihkan penampilan anda" ujar jayden kembali ketika sudah berada di seberang brankar kai. Tepat sebelah kiri dan jazmine berada di sebelah kanan.
"ya? ... Maaf Tidak saya tidak membutuhkannya." ucap jazmine ketika
"Tapi.." ucapan jayden terhenti, ketika jazmine kembali berucap memotong pembicaraan jayden.
"Oia, tuan terimakasih atas bantuannya. Maaf, membuat anda sampai harus mengganti pakaian untuk menolong putraku, hingga mengantar kami kesini." jazmine tidak mau mendengar bahwa dia harus ke toilet, yang berarti dia harus meninggalkan kai. Tidak, dia tidak mau meninggalkan kai barang sebentar pun.
"Hm baiklah. Tidak masalah, semoga kai lekas sembuh. Kai, apakah akan di rawat?"
"Saya rasa iya, saya masih khawatir dengan keadaanya." ucap jazmine.
“Baiklah, kalau begitu saya izin undur diri. Syafakallah kai, semoga secepatnya pulih kembali jagoan” ujar jayden sambil mengusap dengan pelan kepala kai yang masih terlelap.
“Aamiin. Sekali lagi terimaksih atas bantuannya tuan jayden.” jawab jazmine dengan tatapan terkejutnya melihat tindakan jayden.
“Ya, saya izin langsung pulang. ” ucap jayden tanpa melihatm jazmine karena langsung berbalik badan menuju pintu keluar.
"Hati-hati" ujar jazmine dengan spontan, sedangkan jayden hanya terdiam kaku. Tersadar, dia berlalu dengan cepat.
" Kenapa pria tersebut berbeda sekali dengan yang di stasiun saat itu." ucap jazmine dalam benaknya. Ketika melihat ternyata sorang pria cuek yang ditemuinya di stasiun waktu itu, bisa berubah menjadi pria penolong yang perhatian.
Tak lama kemudian
Tokk, tokk
"Ya silahkan masuk" ucap jazmine kebingungan, apakah itu jayden? Padahal dia baru saja pergi 10 menit lalu apakah ada barang yang tertinggal hingga dia kembali lagi.
"Permisi nyonya, maaf mengganggu sebentar ya. Saya izin memberikan makanan ini." ujar seorang suster perempuan.
Melihat suster yang membawa makanan di atas namban dan beberapa cemilan balita diatasnya.
"Maaf sus, sepertinya suster salah kamar. Saya tidak ada memesan makanan ini." ujar jazmine yang keheranan karena dia tidak memesan apapun.
"Tidak nona, saya benar masuk di kamar No.22 Anggrek dengan nyonya Jazmine bersama putra anda bernama Kai? "ujar suster perempuan tersebut.
"Ya betul, tapi saya benar-benar tidak ada memesannya. Oh, apa ini dipesanan oleh dr. Zee?" Jazmine kembali bertanya, tumben sekali, apakah temannya itu begitu sibuk ? Tapi sesibuk-sibuknya zee biasanya dia akan langsung mengantarkan makanan seperti ini sendiri tanpa lewat perantara siapapun.
“Tidak Nyonya, makanan ini di pesan langsung tadi oleh seorang pria. Tuan Jayden klau tidak salah namanya, dipesan oleh tuan yang sebelumnya saya bertemu di ruang UGD. Dia meminta saya untuk memberikannya kepada nyonya. Cemilan dan pakaian ini untuk putra anda dan Tuan tersebut juga menitipkan makan siang dan jaket ini untuk anda.” jawab suster tersebut, sambil meletakkan makanan yang dibawanya ke atas meja didekat sofa. Dan memberikan langsung jaket kepada jazmine, karena baby Kai sudah memakai pakaian dari rumah sakit.
“apa tuan jayden? Oh iya baik terimakasih suster. Apakah ada pesan selain makanan ini dari tuan jayden, sus?” ujar jazmine dengan rasa penasarannya.
"Tuan tidak mengatakan apapun selain meminta saya untuk memberikan jaket ini agar langsung dipakai oleh nyonya. Dan makanan ini untuk nyonya. Dia juga memberikan beberapa makanan untuk saya bersama teman-teman di UGD. Tuan jayden sangat baik dan perhatian nyonya. Anda beruntung memilikinya." jawab suster tersebut dengan senyuman lebarnya.
Jazmine hanya terdiam, bingung dengan maksud yang diucapkan suster tersebut. Melihat kebingungan dari wajah jazmine, suster menjawab sambil menunjuk bagian pakaiannya.
"Mungkin nyonya tidak menyadari klau baju nyonya sepertinya lembab karena basah menggendong baby kai tadi waktu nona datang ke UGD walau tidak terlalu banyak. Tapi ada beberapa bagian atas baju nyonya yang menerawang."
Sesaat setelah mendengarkan ucapan suster tersebut, jazmine langsung dengan ceoat melihat bagian pakaiannya yang lembab.
Jazmine syok ketika menyadari pakaian yang digunakannya berwarna silver, walau memakai cardigan saat di UGD dan baru melepas cardigan di dalam kamar perawatan tetapi tetap saja dia sangat malu. Walaupun sebenarnya setelah mengecek keadaanya hanya bagian lengan yg terlihat jelas. Apakah jayden melihatnya tadi? Pantas saja dia menyuruh jazmine ke toilet.
"Yak, jazmine ceroboh. Mengapa kau tidak mendengarkan nya tadi." ucap jazmine dalam benaknya merutuki kecerobohannya
"Karena saya juga tau, tidak ada baju dewasa yang dijual di kantin. Jadi, sepertinya ini jaket yang dipakai tuan untuk di berikan kepada nyonya." uvap suster perempuan tersebut kembali menjelaskan.
"Kalau begitu saya permisi nyonya, silahlan dinikmati hidangannya. Semoga putra kalian cepat pulih kembali." lanjut suster tersebut. Setelahnya kembali menutup pintu kamar. Ketika melihat jazmine hanya terdiam saja.
Mungkin terpikir keadaan tentang anak mereka, pikir suster peremmpuan tersebut.
“Hah? Pakaian, Jaket ini, Makanan dan Putra kalian? Bagaimana bisa” ucap jazmine dengan bingung dalam benaknya.
"Bukan begitu sus.." ketika jazmine hendak menjawab untuk mengklarifikasi, mengedarkan pandangannya, dan ternyata suster tersebut sudah pergi dari hadapannya.
"Memalukkan jazmine" ucap jazmine dengan lirih sambil bergegas membawa jaket tersebut ke toilet yang ada di dalam kamar ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 20 Episodes
Comments