Bab 6: Tenggelam

Sazkila dan lynara saling melempar pandangan mereka, berhenti tidak jauh dari para pria yang masih asik berfoto dengan einstarnya dan belum menyadari kehadiran kedua perempuan tersebut.

Lynara bersikap acuh melarikan pandangannya kepada penyu-penyu dan ikan-ikan yang berlalu melewatiya.

Sazkila masih belum mengalihkan pandangannya, terus memandang dari jauh apa yang para pria tersebut lakukan pada einstarnya. Mengerutkan keningnya ketika melihat salah satu dari pria tersebut melakukan hal yang membuatnya kesal.

"Ya?!"

*Di lain tempat ~

Jayden masih berjalan sambil menikmati suara deburan ombak serta sapuan angin di wajahnya. Menutup mata sejenak, menikmati secara perlahan segala kedamain yang dia terima saat ini.

Keadaan pantai yang masih pagi maka belum terlalu banyak pengunjung yang datang, bahkan di tepian pantai yang di pijak jayden saat ini hanya dia seorang disini. Kembali membuka matanya dan melangkah menuju tepian jembatan kayu yang tidak terlalu panjang yang berguna sebagai jalan setapak untuk menuju ke arah tengah pantai.

Ketika telah tiba di ujung jembatan kayu tersebut, melihat ke arah bawah tepat dimana air pantai dengan ombaknya beriak dengan cukup kencang, bahkan terumbu karang dan ikan-ikan kecil terlihat di dalam air tersebut.

Terlihat air yang sangat jernih membuat jay terfikirkan untuk snorkeling. Saat pikirannya larut dalam keindahan yang ada di hadapannya terdengar suara perempuan berteriak.

“Awas kai, No!”

Byur 

“Astagfirullah kai!”

Tiba-tiba pandangan jayden tergantikan dengan suara benda jatuh ke dalam air, yang ternyata adalah seorang balita.

Byur

Tanpa sadar, tubuhnya dengan cepat melompat terjun ke dalam air tersebut yang ke dalaman air cukup dalam untuk anak-anak.

Keadaan omba yang cukup kencang, membuat sedikit hambatan dalam menolong balita tersebut.

Pandangan jay di dalam air kini tertuju pada anak balita yang sudah mulai kehilangan kesadarannya, langsung memegang tangannya yang terjangkau dekat oleh jay. Ketika dapat menarik tangannya, dengan cepat mengangkat tubuh anak kecil tersebut membawanya ke atas permukaan air.

Setelah tiba di permukaan, jay membawa anak kecil tersebut ke tepian pasir pantai terdekat untuk merebahkannya di hamparan pasir pantai dan langsung memegang lengannya untuk mengecek denyut nadi balita tersebut.

Perempuan yang tadi berteriak, berlari ke arah jayden, langsung bersimpuh di sebelah ruang kosong tubuh sebelah kanan balita, sambil menggenggam tangan balita tersebut. Air matanya terus keluar sambil mengucapkan “Bangun jagoan, bunda disini nak.” Terus berulang.

“Astagfirullah, denyutnya melemah” ucap jayden dalam benaknya setelah mengecek kedaan anak tersebut.

 Jayden langsung melakukan pertolongan pertama kepada anak tersebut, tanpa menghiraukan perempuan disebelahnya, jayden mencoba melakukan CPR untuk mengeluarkan air yang tertelan olah anak yang sedang berbaring di hadapannya.

Jayden melakukan beberapa kali tindakan untuk membuat kesadaran anak tersebut kembali. Hingga akhirnya, kelopak mata anak tersebut terbuka secara perlahan dengan tetapan sayunya menggumamkan kata “unda” berulang kali terucap dari bibir yang mulai membiru tersebut.

"Iya abang bunda ada disini." Jawab sang perempuan sambil terus menangis dan mengguncangkan badan sang balita tersebut.

“Terimakasih sudah menolongnya, maaf saya akan ……” tiba-tiba perempuan tersebut berbicara, tapi belum selesai mengucapkan maksudnya, jayden sudah mendahuluinya.

“Ikuti saya, kita akan langsung membawanya ke rumah sakit terdekat” ucap jayden ketika melihat tangan perempuan tersebut bergetar ketika akan mengangkat anak kecil tersebut, jayden yang langsung mengambil alih anak tersebut dan berlalu untuk membawanya ke mobil yang tadi di rentalnya. Untung saja kunci mobil tersebut diserahkan dave kepadanya.

Tanpa ada bantahan sama sekali, perempuan tersebut menuruti dari yang dikatakan jayden. Walau ada sedikit curiga tapi perempuan tersebut mencoba menampiknya dan memprioritaskan keponakannya yang sedang membutuhkan tindakan cepat.

Ketika sampai di depan mobil jayden, langsung mengulurkan tangan sebelahnya untuk mengambil kunci mobil di saku celananya dan setelah mendapatkannya dengan sigap membuka pintu mobil disebelah kemudi.

Jayden mengkode perempuan tersebut dengan mengendikkan dagunya ke arah kursi penumpang, yang langsung dimengerti dengan cepat oleh perempuan tersebut untuk duduk di kursi penumpang sebelah supir dan setelahnya jayden meletakkan anak kecil tersebut ke atas pangkuan sang perempuan di depannya. 

Setelah selesai meletakkan anak tersebut, jayden langsung menutup pintu mobil dan bergegas menuju sebelah kanan untuk membuka pintu kemudi dan langsung menjalankan mobil tersebut.

“unda.. Pala abang atit. nda” seru lirih anak tersebut masih terdengar.

“Iya sayang, sabar sebentar ya. Kita ke dokter buat obatin sakitnya ya sayang” Ucap sang perempuan yang kembali menahan tangisnya, sambil mencium kening sang balita yang berada di pangkuannya dengan sangat pelan.

“aafin abang uda akal nda, unda dingin, dingin unda, hiks” ucap balita tersebut yang terus mengeluarkan air mata.

"No, abang ga nakal. Ini bunda peluk ya sayang. Abang tetap buka matanya ya" jawab Sang perempuan tersebut sambil menatap sng balita dengan manahan tangisnya, dan dilanjutkan dengan mengucapkan suatu do'a dengan lirih ke telinga sang balita.

Tiba-tiba terdengar suara pria di sebelahnya.

“Buka pakaiannya, selimuti dengan kain sarung ini. Hanya ada ini. Setidaknya membuat tubuhnya bisa sedikit hangat.” Ucap jayden sambil menyerahkan sebuah sarung yang cukup tebal, yang di ambilnya di bagian dashbord mobil.

“Ya, terimakasih” balas Perempuan tersebut yang langsung membuka pakaian balita tersebut, dan setelahnya mengambil sarung yang diulurkan oleh pria disebelahnya.

“RS Medika, keluar dari sini lurus tiba di perempatan jalan belok kanan.” Lanjut ucapan perempuan tersebut yang terdengar oleh jayden. Melirik sekilas sang perempuan yang sedang memeluk tubuh sanak kecil tersebut. Menyalurkan sedikit kehangatan dari tubuhnya.

Mengikuti arahan tersebut, kini mereka telah tiba di depan gerbang RS Medika. Memakirkan mobil tepat di pintu UGD, ketika telah merasakan mobil berhenti perempuan tersebut langsung membuka pintu mobil dan berlari keluar tanpa menghiraukan pria yang tadi mengantarnya. 

“Dok..hiks. Dok, tolong dok, anak saya barusan tenggelam.” ucap sang perempuan sambil membawa balita tersebut menuju seorang berjas putih yang ada di dalam ruang ugd .

Dengan sigap orang tersebut yang ternyata dokter yang berjaga, langsungmengambil alih anak terebut. Dan meletakkan balita tersebut ke dalam bilik yang terdapat satu tempat tidur yang kosong.

“Ibu tenang ya, silahkan ibu tunggu dulu di luar.” ucapk sang perawat yabg tiba-tiba sudah berdiri disebelah, sang perempuan tadi.

“Tapi, saya ….” ucapan perempuan tersebut yang potong oleh suara seorang perempuan yang memanggilnya dari arah berlawanan.

“Jazmine, ada apa? Ngapain disini?” ucap perempuan yang menggunakan jaz putih dengan rok hitam serta perpaduan kerudung yang terulur berwarna hijau mint.

“Zee hikss, kai ada di dalem. Tolong kesana zee, dia.. di.a. Hikss."

"Tenang jazmine. Atur nafas, handle rasa panik kamu. Tarik nafas, terus buang perlahan melalui mulut. lakuin 3x dulu."

"Oke sekarang kamu bisa cerita " ucap perempuan yang dike

"Kai, kai tadi tenggelam di pantai zee. Zee, Badan.. Badanya dingin, dan...dan..kepalanya pusing katanya, juga... Wajahnya pucet banget..hiks”

“Astagfirullah, min tenang. Apa udah ada pertolong pertama tadi untuk kai?"

Jazmine hanya mengangguk

"Min,Alhamdulillah Kai sekarang udah ditangani dokter. Kai juga butuh do'a kita saat ini, kita berdo’a yang terbaik buat kay ya” Ucap zee sambil memeluk jazmine dan memberikannya tisu kering kepadanya.

“Aku akan masuk ke dalam, hubungin ka eiszya” lanjut tasya sambil mengelus pundak jazmine, dan setelahnya berlalu menuju bilik tirai dimana ada Kai disana.

“Nona jazmine, maaf ini tas anda tertinggal di mobil.”

“Ha? Eh iya. Terimakasih. Maaf, Anda mengenal saya?” jawab jazmine dengan suara yang serak sehabis menangis.

“Kita sempat bertemu dikereta dan taksi kemarin.” ucap jayden sambil menatapnya datar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!