Bab 2: Taxi dan Hujan

Pemberitahuan akan pemberhentian kereta di stasiun akhir mulai terdengar. Seluruh penumpang mulai bersiap-siap menurunkan barang bawaan mereka dari atas kabin.

"Bangun, sudah sampai" ucap pria bertopi hitam mendorong kepala pria berkaos army yang terlelap di pundaknya.

"Hoaamm, Hmm. Jam brp sekarang?" jawab sang pria berkaos army sambil meregangkan badannya yang terasa kaku.

"Kau lihat saja ponselmu sendiri." balas sang pria bertopi hitam, sambil berdiri mengambil kopernya di atas kabin.

"Hnn, astagfirullah sudah jam 16.00 dan kita belum sholat ashar " ucap pria berkaos army, setelah melihat ponselnya.

"Kita jamak, setelah keluar kereta" balas sang pria bertopi hitam.

"Ayo, cepat bersiap" ucap sang pria berkemeja batik.

"Hoaamm.. Aku butuh air, ngantuk sekali masih ingin tidur" ucap pria berkaos army sambil menguap, dan menferjapkan matanya yang masih terasa berat untuk terbuka terlalu lama.

"ckk merepotkan, tunggu sebentar" ucap pria berkemeja batik, yang langsung membuka tasnya, mengambil sebuah kantong kresek yang berlogokan minimarket, lalu mengambil air mineral botol berukuran sedang didalamnya.

"Ini ambilah, cepat" lanjut ucapan pria berkemeja batik, sambil menyerahlam air mineral tersebut kepada pria disebelahnya.

"Terimakasih buddy, kau terbaik" ucap pria berkaos army dengan segera membuka botol mineral tersebut, lalu meminumnya hingga habis.

"Kau.. Seberapa besar isi didalam perutmu itu, hanya tiga tegukan, air yang kuberikan barusan masih terisi penuh, sekarang langsung habis." lanjutnya dengan tatapan tak percaya.

"Perutku memang cukup besar, bahkan sampai terbentuk eight pack." ucap pria berkaos army dengan senyum culas, sambil mengusap perutnya dengan santai.

"ckk menggelikan. Jauh-jauh dari hadapanku"

"Kau, berlebihan. Jay, ku sudah si..ap" ucapnya sambil mencari pria bertopi hitam

"Kemana jay?" lanjutnya sambil terus melihat ke sekeliling tempat duduk di gerbong akhir.

"Ha? Eh kemana dia, bukannya tadi masih disini" pandangannya jatuh kepada perempuan diseberang mereka yang sedang menurunkan tasnya.

Pria berkemja batik hanya menggeleng, dan bertanya kepada perempuan pemelihara anjing yang ada di sebrangnya.

"Permisi nona, apakah kau melihat teman kami yg memakai topi hitam tadi?" tanyanya.

"Ya, teman kami yang duduk disini tadi" ucap pria berkaos army dengan cepat

"sepertinya pria yang kalian maksud sudah keluar dari lima menit yang lalu. Tepat, setelah kereta berhenti. Dia jalan menuju pintu gerbong"

"ckk dia memang tidak sabaran" ucap pelan pria berkaos army.

"Baik, terimakasih..nona?"

"Oia perkenalkan aku.." Belum selesai sang perempuan tersebut menjawab.

Suara telfon terdengar dari salah satu pria tersebut. Terlihat pria berkemeja batik merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah ponsel yang sedang berdering.

"siapa?" tanya pria berkaos army

"Panjang umur, pria yang sedang kita bicarakan" ucap pria berkemeja batik, sambil melihatkan nama yang tertera di layar pinselnya.

"Loudspeaker" ucap pria barkaos army

"Okee" jawab pria berkemeja batik.

"Assalamu'alaikum, kau dimana ja.." ucapp pria berkemeja batik setelah menjawab panggilan dari sesorang.

"Wa'alaikumussalam, Kalian, bisa cepat sedikit tidak?" balas pria di sebrang telfon.

"Mushola stasiun" lanjutnya

"Bai.."kembali si pria berkemeja batik belum selesai mengucapakan sesuatu tapi panggilan sudah di akhiri oleh sang penelpon di seberang sana.

"Sangat tidak sopan"ucap sang perempuan didalam hatinya ketika mendengar obrolan kedua pria dihadapannya dengan pria yang menelfon, yang sudah bisa ditebak dari suara yang didengarnya persis suara pria yang memberikan makanan kucing kepada hely.

"Ayoo cepat, sebelum tiger itu mengamuk" ucap pria berkemeja batik kepada pria disebelahnya

"Yaa, permisi nona kami keluar lebih dahulu" sambung pria berkaos army, sambil tersenyum ramah kepada sang perempuan dihadapannya. Melupakan perkenalan yang akan terjadi sebelumnya.

"Iyaa tidak apa, silahkan" jawab sang perempuan dengan senyum tipisnya, menghiraukan apa yang terjadi sebelumnya.

 ---

Hanya tinggal sang perempuan tersebut dan peliharaanya di gerbong akhir, setelah kedua pria tadi keluar. Sambil menenteng kandang menggunakan tangan sebelah kiri, dan menggenggam ponsel disebelah kanan, dengan cepat sang perempuan menekan sebuah nomor dan melakukan panggilan.

Tepat pada nada sambung kedua, panggilan itupun terhubung ~

"Halo, Assalamu'alaikum ka" ucap seorang pria diujung telfon.

"Wa'alaikumussalam lib"

"Lib, bisa tolong jemput kakak di stasiun Nareh sekarang?” ucap sang perempuan sambil berjalan keluar gerbong kereta, sambil menenteng kandang peliharaannya yang masih terisi anjing yang sedang tertidur.

“Oke wait ya ka, I’ll be meet you soon.” Jawab sang penelpon di seberang sana.

“Okey, waiting for you. Klau udh nyampe langsung telfon kakak ya.” Bals sang perempuan, sambil terus berjalan.

“Iyaa ka, Assalamualaikum.”

“Wa’alaikukussalam” tutupnya, lalu mematikan sambungan telfon.

Sang perempuan berhenti di sebuah stand makanan yang ada di dalam stasiun untuk mengisi perutnya yang kelaparan. Menemukan beberapa tempat duduk kosong, lalu sang perempuan menjatuhkan pilihan pada meja paling ujung di dekat stopkontak. Seorang perempuan memakai baju yang berlogo tempat makan tersebut mendatangi mejanya.

“Permisi mba, silahkan dilihat menunya. Mba mau pesan apa?” ujar sang waiters perempuan tersebut.

“Mmm saya pesan, Lontong Picalnya 1 yang sedang terus sama minumnya air mineralnya 1 mba.” Jawabnya sang perempuan yang sebelumnya meletakkan kandang sng peliharaan di kursi sebelahnya.

“Okee baik mba, ditunggu sebentar ya mba. Apa ada tambahan lagi?” ucap sang waiters kembali.

“Ga ada ka, itu dulu aja ya ka. Terimakasih” ucap sang perempuan sambil menutup buku menu di hadapannya

“Baik, nanti kalau ada tambahan bisa langsung panggil saya saja ka.” ucap sang waiters sambil tersenyum ramah

"Iyaa ka” balas sang perempuan, dengan senyum sopannya

Gukk gukk

“Hei, hely sudah bangun hmm. Pasti kecium wangi makanan ya makanya ke bangun” ucap sang perempuan sambil mensejajarkan wajahnya dengan kandang peliharaannya.

“Disini ga ada makananmu, nanti kita beli diluar ya. Tidur lagi ya” lanjutnya

Gukk gukk

“Tak lama anjing trsebut kembali merebahkan tubuhnya, mengerjapkan matanya lalu menutup secara perlahan.

“Anjing Pintar” ucap sang perempuan sambil tersenyum dengan lebar ke arah peliharaanya tersebut.

Sang perempuan kembali mengalihkan fokusnya kepada ponsel yang ada di genggamannya, meihat notifikasi yang ada didalamnya. Tak berlangsung lama waiters perempuan tadi kembali datang.

“Permisi mba, ini makanan dan minumannya. Silahkan dinikmati” ucap sang waiters, sambol meletakkan makanan dan minuman yang telah dipesan di atas meja

“Terimakasih mba” ucap sang perempuan

“Iyaa sama-sama” balas sang waiters dan berlalu pergi.

Saat sedang asik. Melahap makanan, tiba-tipa ponsel sang perempuan tesebut berbunyi.

Drrt drrt

“Halo ka, Sorry mobil aku tiba2 mogok. Ini lagi dibengkel, abangnya bilang baru bisa siap besok pagi ini ka.” ucap sang penelpon

“Ya ampun, terus gimana jadinya?" Balas sang perempuan sambil melirik arloji yang dikenakannya.

“Itulah di rumah ga ada motor, mau aku telfonin Bang Arga aja ka untuk dimintain tolong?” tawar sang penelpon

“Eh jangan, ngerepotin aja. Yaudah aku cari taxi aja” ucap sang perempuan dengan keputusan finalnya.

“Okee ka, hati-hati dijalan ya” balas sang penelpon

“Ya, siapin kamarku ya bersihin sampi kinclong”

“Iyaa ka aman, Assalamu’alaikum”

“Wa’alaikumussalam”

Selesai menelpon, sang perempuan melanjutkan makanannya yang masih tersisa setengah.

10 menit kemudian, setelah habis dan membayar pesanannya, perempuan tersebut menuju pintu keluar stasiun, menyebrang jalan menuju tempat pemberhentian taxi.

 ---

20 menit menunggu taxi, hari sudah mulai nampak mendung yang disusul kilat. Sepertinya hujan lebat akan datang.  Tak berselang lama, nampak dari kejauhan sebuah taxi biru melintas. Sang perempuan tersebut segera melambaikan tangan nya. Taxi itupun menepi, dan dengan segara sang perempuan membuka pintu belakang, katika mulihat kursi yanng ternyata sudah ada yang menempati, tetapi masih ada bagian kursi yang kasong.    

“Hai nona, ketemu lagi. Ayo naik.”

-

-

-

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!