BAB 16

Arjuna membelokan mobilnya masuk kedalam sebuah garasi rumah yang sangat besar. Rumah dengan pagar besi tinggi bercat hitam. Rumah itu sangat besar dan mewah didominasi cat putih. pada bagian depan terdapat taman bunga yang cukup luas dengan tanaman yang menyejukan mata. Dibagian belakang rumah tersebut terdapat sebuah kolam renang berukuran besar dihiasi bunga bunga, tempat bermain anak lengkap dengan segala jenis permainan, serta dua buah gazebo. Sungguh rumah yang indah.

Setelah memarkir mobil kesayangan, Arjuna segera turun dari mobil langsung disambut dengan sapaan hangat dari pak Budi security yang bekerja di rumah Arjuna.

" Tuan muda, baru pulang yah? " Seru pak Budi sambil tersenyum.

" Ia pak, saya masuk duluh yah pak. " Pamit Arjuna lalu masuk meninggalkan pak Budi.

Arjuna segera membuka pintu rumah dengan tampang kusutnya. baru beberapa langkah masuk kedalam, Arjuna sudah dikejutkan dengan suara bu Tania yang memanggilnya.

" Sayang.. " Seru bu Tania sambil menghampiri anak bontotnya itu lalu mencium kedua pipi jagoan tampannya.

" Apa apaan sih ma! Arjuna udah gede ma jangan diperlakukan kaya balita lagi ma. " Arjuna segera melepaskan pelukan Tania dari tubuhnya. Arjuna merasa selalu diperlakukan seperti balita saat pulang ke rumah.

" Kenapa sih sayang? kamukan udah tiga hari nggak pulang ya mama kangen aja. "

" Arjuna juga kangen sama mama, tapi sekarang arjuna lagi capek banget ma " Arjuna berusaha mencari alasan agar segera masuk kedalam kamarnya. Karena saat ini pikiran dan hati Arjuna benar benar sedang kacau.

" Ih kok gitu sih sayang! kamu nggak sayang sama mama ya! mentang mentang udah gede udah nggak butuh mama lagi! " Bu Tania memasang ekspresi menyedihkan.

Arjuna yang melihat mamanya bersedih merasa sangat bersalah. segera dipeluknya wanita yang sangat ia cintai dan hargai.

" Arjuna sayang banget sama mama " Arjuna tersenyum memeluk bu Tania.

Betapa bahagianya hati bu Tania mendengar kata kata Arjuna. ya begitulah seorang ibu bahagianya sangat sederhana.

" Sayang duduk sini bentar yuk, ada yang mau mama omongin " Seru bu Tania sembari menarik tangan Arjuna agar duduk di sofa ruang tengah bersamanya.

Arjunapun menurut saja dia tidak ingin membantah, karena Arjuna tahu kalau membantahpun sama saja tidak ada gunanya.

Arjuna duduk bersebelahan dengan bu Tania.

" Sayang, mama mau tanya sesuatu sama kamu. " Seru bu Tania dengan ekspresi yang sulit diartikan.

" Tanya aja ma " Jawab Arjuna seadanya.

" Menurut kamu Alisa itu gimana orangnya? " Bu Tania tersenyum saat menyebut nama Alisa.

Seketika raut wajah Arjuna berubah, Arjuna seperti kebingungan. Kenapa tiba tiba wanita yang disampingnya ini bisa bertanya tentang Alisa.

" Ya nggak gimana gimana ma, biasa aja! " Arjuna memasang tampang cuek. Mendengar nama Alisa membuat Arjuna kesal. Gara gara Alisa sekarang Mentari ingin menjauhi dirinya.

" Ih kamu tuh ya! mamakan nanyanya serius! kasih jawaban yang pasti dong! Dimata kamu Alisa cantik nggak? "

" Udah ma, Arjuna capek! "

" Arjuna! kamu kenapa sih nggak sopan gitu! " Bentak bu Tania sambil menahan air matanya agar tidak jatuh.

Arjuna tidak kuasa melihat raut wajah bu Tania yang sedang menahan tangis.

" Ya Alisa cantik ma " Seru Arjuna terpaksa.

" Beneran cantik? kamu suka? " Bu Tania sangat antusias.

" ia cantik sih tapi masih ada yang lebih cantik lagi. Arjuna nggak suka ma.

" Emang ada yang lebih cantik dari Alisa? " Seru bu Tania seperti tak terima dengan jawaban Arjuna.

" Ya adalah ma, mahasiswi baru ma. cantik banget! incaran cowok cowok dikampus. " Seru Arjuna begitu semangat menjelaskan.

" Orang tuanya punya perusahaan apa? " Timpal bu Tania sinis.

" Emang harus yah ma nanyain perusahaan? " Seru Arjuna dengan tampang malasnya.

" Ya harus dong sayang! selain cantik cewek yang akan jadi pasangan kamu itu harus berasal dari keluarga yang terpandang sama seperti kita. " Jelas bu Tania menyunggikan senyuman dibibirnya.

" Apaan sih ma! pasangan Arjuna itu biar jadi urusan Arjuna mama nggak usah mikirin. " Arjuna merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi.

" Siapa bilang itu urusan kamu sendiri? emang kamu hadir kedunia ini tanpa orangtua?! "

Arjuna mengrenyitkan dahinya. Percuma saja berdebat dengan wanita cantik dihadapannya ini, Arjuna pasti akan selalu kalah.

" Arjuna ke kamar duluh ya ma "

" Tunggu sayang! "

" Apalagi sih ma? "

" Entar malam jam tujuh kita ada acara makan malam sama keluarganya om Adi di restaurant kamu sayang. " Seru bu Tania.

" oh ya udah! " balas Arjuna singkat.

" Kamu juga harus ikut. kakak kamu dan suaminya sejam lagi sampai. "

" Kak Nadia datang ma? " Arjuna tersenyum sumringah.

Maklum saja Arjuna begitu dekat dengan Nadia. Semenjak Nadia sudah menikah mereka jadi jarang bertemu. Tapi sebulan sekali Arjuna selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Nadia dan ponakannya yang tinggal berbeda kota dengan mereka.

" Ia sayang, sama Amanda juga. " jawab bu Tania tersenyum melihat Arjuna yang begitu bahagia akan segera bertemu dengan kakaknya.

" Arjuna mau siap siap duluh deh ma, biar agak wangian dikit nyambut kak Nadia sama Amanda si centil. "

Arjunapun segera naik ke lantai dua menuju kamarnya. Bu Tania tersenyum melihat Arjuna yang begitu bahagia saat mengetahui kakak dan ponakannya akan datang.

Bu Tania masuk ke kamarnya untuk bersiap siap juga. Tepat pukul enam Nadia, Evan suami Nadia dan Amanda tiba dikediaman pak David yang tidak lain adalah ayah dari Nadia dan Arjuna.

Nadia segera mengajak Amanda untuk turun, didepan teras rumah bu Tania, pak David dan Arjuna sudah menunggu. Arjuna segera menghampiri mobil Evan saat melihat kaki mungil yang hendak turun.

" Amanda sayang.. " Seru Arjuna tersenyum sumringa sambil membuka lebar kedua tangannya.

" Uncle.. " Amanda berteriak dengan suara manjanya.

Arjuna segera menggendong Amanda, diciuminya kedua pipi bakpao Amanda. Gadis kecil berusia lima tahun itu memang selalu dirindukan. Tingkahnya yang selalu bikin gemas membuat Arjuna selalu sedih saat berpisah darinya.

" Arjuna, apa kabar? " Sapa Evan saat turun dari mobil.

" Baik kak, kakak sendiri gimana kabarnya? " Seru Arjuna sambil tetap menggendong Amanda.

" Baik juga Ar "

" Kita masuk yuk kak " Ajak Arjuna pada kakak iparnya itu.

sesampainya didepan teras rumah Nadia dan Evan segera mencium tangan kedua orangtuanya. Bu Tania segera mengambil Amanda dari dalam gendongan Arjuna. Dengan penuh kasih sayang bu Tania mencium kedua pipi cucunya yang imut itu begitupula dengan pak David.

" Kakak sehat? " Seru Arjuna sambil merangkul pinggang Nadia.

" Sehat Ar, kamu sendiri gimana? " Tanya Nadia.

" Sehat juga kak, maaf ya kak udah sebulan Arjuna nggak ngunjungin kaka "

" Nggak apa apa Ar, lagian bukan kewajiban kamu juga harus ngunjungin kaka tiap bulan. " Nadia mengelus elus kepala adiknya itu.

" Oh ya sebaiknya kita berangkat sekarang aja yah, udah jam enam. kan perjalanan ke restaurant Arjuna butuh waktu setengah jam " Titah bu Tania.

" Tapikan ma, kak Nadia sama kak Evan baru aja nyampe! kasihankan kalau harus jalan lagi. " Timpal Arjuna yang kasihan kepada kakaknya.

" Udah nggak apa apa Ar, kan tujuan kita kesini buat ikut acara makan malam. kalau telat nggak enak dong sama keluarga pak Adi " Seru Evan menyetujui perkataan bu Tania.

Dua buah mobil keluar beriringan.

Evan, Nadia dan Amanda berada di mobil yang berbeda dengan pak David, bu Tania dan Arjuna.

Setengah jam menempuh perjalanan akhirnya keluarga pak David tiba direstaurant mewah milik Arjuna. Restaurant tersebut diwariskan oleh kakek Arjuna untuk Arjuna saat Arjuna lulus SMA. diserahkan sertifikat tanah atas nama Arjuna Saputra Erlangga. Sebulan setelah menyerahkan sertifikat tersebut kepada cucu kesayangannya kakek Arjuna berpulang kepangkuan Yang Maha Kuasa.

Arjuna dan Evan segera memarkirkan mobil milik mereka diparkiran khusus. Setelah itu mereka turun beriringan.

Bu Tania yang sudah mendapat kabar bahwa keluarga pak Adi sudah tiba terlebih dahulu langsung mempercepat langkah kakinya.

Sesampainya didalam, nampak Alisa dan kedua orang tuanya sedang duduk manis menunggu kedatangan keluarga pak David.

" Selamat malam pak David bu Tania " Seru pak Adi dan bu Vera.

" Selamat malam om tante " Alisa menimpali dengan menyunggikan senyum terbaiknya.

" Selamat malam semua, maaf kami terlambat. " Balas pak David sambil berjabat tangan dengan pak Adi. Begitupula dengan bu Tania, Nadia dan Evan.

Arjuna dan Amanda sengaja masuk belakangan karena jujur saja Arjuna sangat malas menghadiri acara makan malam seperti sekarang ini.

" Arjunanya mana tante? " Seru Alisa yang tidak sabaran ingin bertemu Arjuna.

" Arjuna masih diparkiran sayang, tadi ponselnya ketinggalan " Jelas bu Tania tersenyum manis.

Tidak lama menunggu Arjuna datang sambil menggandeng tangan seorang gadis kecil.

Senyum sumringah tampak dari wajah Alisa beserta kedua orang tuanya.

" Selamat malam semua " Sapa Arjuna.

Arjuna segera menarik sebuah kursi untuk Amanda lalu menarik sebuah kursi lagi untuk dirinya sendiri.

Penampilan Arjuna sangat memukau. Mengenakan setelan jas berwarna biru dongker. Aura ketampanannya semakin bersinar. Alisa dan bu Vera yang melihat ketampanan Arjuna sungguh terpesona.

" Gadis kecil yang cantik ini siapa tante? " Tanya Alisa masih dengan senyuman terbaiknya.

" Oh ini namanya Amanda, anaknya kak Nadia " Jelas bu Tania sambil melirik Nadia.

" Wah Amanda cantik banget yah " Puji Alisa.

Alisa sangat tidak menyukai anak kecil, buatnya anak kecil adalah makhluk yang membuat kepalanya pusing dengan tingkah nakal mereka. Tapi kali ini dia harus berpura pura menyukai Amanda karena Amanda adalah ponakan Arjuna.

Tidak lama mengobrol, datang beberapa orang pelayan yang membawa begitu banyak nampan berisi makanan yang sebelumnya sudah dipesan terlebih dahulu oleh bu Tania. Ada beberapa makanan chinese dan western. Bu Tania memilih ruang privat untuk makan malam kali ini, maklum saja ada yang sudah direncanakan bu Tani dan bu Vera tentu saja Arjuna tidak mengetahuinya berbeda dengan Alisa yang sudah diberitahu. Alisa sangat bahagia dan antusias menantikan malam ini.

Setelah makanan tersaji kedua keluarga tersebut menikmati makan malam mewah dengan santai sambil sesekali mengobrol.

Satu jam berlangsung semua sudah selesai dengan makanannya masing masing. Pelayan segera mengangkat piring piring kotor. datang lagi beberapa pelayan yang membawa hidangan penutup. Kali ini mereka menikmati hidangan penutup sambil membicarakan maksud mereka berkumpul ditempat itu.

" Hebat yah nak Arjuna diusianya yang masih terbilang muda sudah bisa punya restaurant semewah ini " Puji pak Adi.

" Biasa aja om! soalnya ini juga warisan bukan murni usaha Arjuna dari nol " Timpal Arjuna dengan gaya cueknya.

Bu Tania yang mendengar jawaban Arjuna langsung menatap tajam ke arah putranya itu.

Segera bu Tania menyambar karena takut pak Adi merasa tersinggung.

" Arjuna emang suka gitu anaknya. paling nggak suka dipuji. iakan sayang? " Seru bu Tania meminta persetujuan Arjuna.

Arjuna menggangguk pasrah. Ia ingin sekali pergi dari tempat itu lalu menemui Mentari yang daritadi tidak ada kabarnya.

" Ia pa ma, Arjuna itu kalau dikampus orangnya cuek terus nggak banyak ngomong. banyak cewek cewek dikampus yang mengidolakan dan muji muji Arjuna tapi Arjunanya nggak perduli. " Seru Alisa menjelaskan panjang lebar berharap mendapat perhatian dari Arjuna.

Arjuna menanggapi ucapan Alisa dengan tersenyum seadaanya. Lagi lagi bu Tania merasa geram dengan tingkah putranya itu.

Setelah berbasa basi cukup lama, pak Davidpun membuka suaranya hendak membicarakan maksud dan tujuan utama mereka berkumpul ditempat tersebut.

" Baiklah semuanya, kita langsung saja pada intinya. Arjuna dan Alisa sudah saling mengenal dari SMA, keduanya juga terlihat sangat cocok. tidak perlu menunggu lama kita tentukan dari sekarang saja tanggal pertunangannya. " seru pak David

Sontak Arjuna terkejut mendengar ucapan papanya. Wajah Arjuna memucat.

" ini apa apaan sih pa! " Bentak Arjuna sambil berdiri dari tempatnya duduk.

" Arjuna, ayo duduk duluh nak " Bujuk bu Tania.

Semua yang berada didalam ruangan tersebut dibuat terkejut dengan reaksi Arjuna. Maklum saja Arjuna tidak mengetahui apapun tentang rencana perjodohannya dengan Alisa. Semua sudah direncanakan bu Tania dan kedua orang tua Alisa. Pak David hanya mengikuti saja kemauan istrinya karena bu Tania mengatakan bahwa Arjuna menyukai Alisa.

" Arjuna nggak akan duduk ma sebelum papa sama mama jelaskan semuanya sama Arjuna. " Bantah Arjuna.

" Bukannya mama kamu sudah jelaskan semua sama kamu? " Tanya pak David yang juga kebingungan.

" Jelasin apa pa?! "

Suasana yang tadinya tenang kini berubah menjadi tegang. Pak Adi dan bu Vera yang melihat amarah Arjuna hanya terdiam. Mereka tidak bisa berkata apa apa. Pak Adi dan bu Vera sangat ingin Arjuna menjadi menantu mereka, apapun yang terjadi mereka tetap ingin perjodohan ini terlaksana.

Alisa yang melihat Arjuna marah mencoba membujuk Arjuna.

" Udah udah Ar, kamu jangan kaya gitu sama om dan tante. Nggak sopan. " Seru Alisa dengan akting polosnya.

" Udah Al loe diam aja nggak usah ikut campur! " Bentak Arjuna kepada Alisa yang langsung membuat Alisa terdiam.

" Arjuna! " Bentak pak David dengan suara tegasnya. " Jaga sopan santun kamu! "

Arjuna yang dibentak spontan saja membalikan tubuhnya lalu melangkah keluar. Bu Tania yang melihat Arjuna pergi meninggalkan mereka segera mengejar Arjuna. Tapi langkah bu Tania ditahan oleh Nadia.

" Ma, biar Nadia aja yang nyusul Arjuna. " Seru Nadia sambil berdiri.

" Amanda ikut ma, Amanda mau nyusul uncle Arjuna " Seru Amanda dengan gaya bicaranya yang imut.

" ayo sayang " Nadia menggendong putri kecilnya lalu berjalan keluar mengejar Arjuna yang sudah terlebih dahulu keluar.

Terpopuler

Comments

Suyatno Galih

Suyatno Galih

level ekonomi yg jd penghalang, sedih

2021-11-17

0

Ina Tirani

Ina Tirani

lanjut

2020-06-29

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!