Setelah selesai dengan mata kuliah kedua, para mahasiswa berhamburan keluar. Berbeda dengan Mentari dan Salsa yang masih duduk manis dibangkunya masing masing.
" Sa, kantin yuk laper " Ajak Mentari sembari bangun dari tempatnya duduk.
Salsa tetap duduk manis di bangkunya, diliriknya Mentari dengan memasang senyuman yang tidak bisa diartikan.
" Kamu kenapa Sa? kesambet? "
" Tar, ayolah jangan ngehindar gitu " Goda Salsa sambil cekikikan.
" Ngehindar apa sih Sa? " Seru Mentari berpura pura bingung.
Mentari mengerti apa yang ada dipikiran Salsa. Tapi sebisa mungkin Mentari mencoba untuk menghindarinya. Mentari tidak ingin membahas sesuatu yang menurut Mentari tidak begitu penting.
" Ngehindar dari itu " Timpal Salsa sambil matanya melirik ke arah paper bag yang diberikan pak Indra.
" Oh kamu mau? tenang aja entar baru aku bagi. sekarang kita ke kantin duluh. laper.. " Bujuk Mentari pada sahabatnya itu
" Hm kamu tu yah paling bisa deh ngehindar " seru Salsa sembari bangun dari tempat duduknya. " Udah yuk ke kantin " Salsa berjalan bergandengan tangan dengan Mentari.
Dert.. dert.. dert..
Tiba tiba ponsel Mentari berdering. Segera Mentari meraih ponsel dari saku celananya lalu membuka pesan tersebut yang tidak lain dari Arjuna.
" Sayang, entar aku nggak bisa anterin kamu pulang. tapi aku bakal mesan taxi buat kamu biar kamu nggak naik ojek atau pulang sama yang lain "
" ya bagus dong akhirnya hari ini aku bisa bebas! lagian siapa juga yang mau dianterin terus sama kamu! " Gumam Mentari dalam hatinya.
" Nggak usah kak, hari ini aku pulang bareng Salsa. " Balas Mentari berbohong pada Arjuna.
Mentari sungguh tidak nyaman dengan sikap Arjuna yang selalu seenaknya mengatur atur hidupnya. Tapi Mentari tidak bisa apa apa karena ancaman yang diberikan Arjuna. Mentari terpaksa menuruti semua keinginan Arjuna walaupun dalam hati kecilnya ingin sekali membantah.
" Benerankan kamu pulang bareng Salsa? "
" Ia bener. " Balas Mentari singkat.
Mentari segera memasukan ponselnya kedalam saku celana yang ia kenakan. Belum sempat menarunya dengan benar tiba tiba ponsel Mentari kembali berdering.
" Ah sial! " Gerutu Mentari karena merasa terganggu dengan ponsel yang terus berdering. " Mau apalagi sih ni orang! "
Mentari kembali mengambil ponselnya lalu membuka satu pesan ternyata bukan Arjuna. Satu pesan baru dari nomor yang tidak dikenal.
" Mentari, ini nomor saya Indra. "
Mentari membaca pesan tersebut dengan ekspresi yang sulit di artikan. Salsa yang menyadari perubahan ekspresi wajah Mentari segera mencari tahu.
" Loe kenapa si Tar, tadi masang tampang jutek sekarang masang tampang kebingungan kaya gitu "
" Masasih Sa tadi aku jutek? perasaan kamu aja kali " Seru Mentari mencari alasan.
" Ia pak, nomornya saya save ya pak " Balas Mentari begitu sopan berbeda saat membalas pesan dari Arjuna, Mentari begitu cuek dan dingin.
" jangan lupa makan siang. "
Sebuah pesan singkat dari pak Indra yang membuat jantung Mentari dag dig dug tak karuan.
***
" Sa, kamu mau makan apa biar aku pesanin? " Mentari berdiri hendak memesan makanan.
" Aku pengen makan mie goreng spesial aja Tar " Seru Salsa setelah berpikir beberapa saat.
" Oke Sa. aku pesenin yah. " Mentari berlalu meninggalkan Salsa dan memesan makanan yang mereka inginkan.
" Bu, saya pesan mie goreng spesial 1porsi sama nasi goreng kampung 1 yah bu. "
" Baik non cantik, ditunggu yah " Seru ibu kantin yang sudah mengenal Mentari.
Selain karena wajahnya yang cantik Mentari juga sangat baik dan ramah tidak heran bu kantin menyukainya.
" Ia bu, makasih " Mentari segera kembali ke tempat duduknya.
Tidak lama menunggu, pesanan Salsa dan Mentaripun datang. Keduanya segera melahap makanan lezat yang ada dihadapan masing masing.
" Sa, ibu kantin pintar masak yah? " Puji Mentari pada masakan bu kantin yang sangat enak.
" ia Tar, baksonya enak, mie ayam enak, sekarang mie gorengnya juga enak. jadi pengen bungkus bu kantin bawa pulang kerumah " Seru Salsa membuat keduanya tertawa terbahak bahak.
Tidak butuh waktu lama, Mentari dan Salsa sudah menghabiskan makanan yang mereka pesan tanpa sisa. Benar benar seenak itu masakan bu kantin. Keduanya mengambil air mineral yang ada di atas meja lalu meneguknya. Perut kenyang rasa haus hilang dan hatipun senang.
Selesai makan Mentari dan Salsa tidak langsung balik keruangan mereka. Masih ada waktu yang tersisa dihabiskan dengan mengobrol sesekali tertawa renyah. Saat sedang asik mengobrol kedua sahabat itu dikejutkan oleh kedatangan Alisa CS.
" Wah wah, kayaknya ada yang lagi senang nih " Seru Alisa sembari duduk disamping Mentari.
Mentari yang melihat kedatangan Alisa CS berusaha menghindar. Mentari mengajak Salsa untuk pergi tapi sayang keduanya ditahan oleh Karla dan Alisa.
" Mau kemana? " Tanya Karla.
" Kita berdua mau balik ke kelas kak. " jawab Mentari tenang.
" Jangan buru buru dong Mentari, kita makan duluh yuk " Alisa menghadang Mentari menggunakan kakinya. Sebuah senyuman licik jelas terukir dibibir Alisa.
" Kita berdua udah makan kak udah kenyang. " Salsa menimpali dengan tampang kusutnya.
" Tuh dengerin Al mereka berdua udah kenyang jagan dipaksa. " timpal Sari dengan polosnya yang membuat Alisa dan Karla mengrenyitkan kening.
Mentari dan Salsa saling pandang tidak percaya dengan apa yang baru saja Sari katakan, seolah Sari berada dipihak mereka.
" Aduh loe diem deh Sar, ngerusak kesenangan kita aja! " Karla memasang tampang juteknya!
" Aduh udah udah deh! kalian berdua tuh berisik banget! " Alisa menimpali
Tanpa mereka sadari Mentari dan Salsa diam diam pergi meninggalkan mereka yang sedang asik berdebat sendiri. Kali ini Mentari selamat berkat Sari.
Alisa yang menyadari kepergian Mentari segera mengajak kedua sahabatnya untuk mengejar musuhnya itu.
" Gara gara kalian sih tuh cewek kampung berhasil lolos! ayo kita kejar dia! " Seru Alisa sembari berlari.
Tidak perlu lama mencari, Alisa CS menemukan Mentari dan Salsa yang baru saja keluar dari toilet. Dengan cepat Karla menyergap dua gadis itu.
Seketika tampang Mentari berubah jadi pucat berbeda dengan Salsa yang masih kelihatan tenang.
" Kenapa pergi nggak bilang bilang sih? " Seru Alisa dengan suara manja yang dipaksakan.
" Tadi kita udah pamit tapi kakak lagi asik ribut makanya nggak dengar. " Mentari menjawab berusaha tenang.
" Bo'ong! Loe mau ngehindarkan dari kita! " Karla menimpali dengan kasar.
" Kita nggak bohong! " Salsa membuka suara nadanya membentak.
" Loe berani ngebentak kita! " Alisa mendorong dada Salsa.
" Jangan kak, jangan jahatin Salsa. dia nggak ada masalah apa apa sama kakak! " dengan segenap keberanian Mentari mengatakn hal tersebut.
Alisa dan Karla tertawa sinis sedangkan Sari lebih memilih diam karena takut salah lagi.
" Udah Tar, nggak apa apa kok. kamu jangan takut sama mereka kalau nggak mereka akan terus nginjak nginjak kamu! " Salsa mengucapkan dengan suara yang lantang agar Alisa CS dapat mendengarnya.
" Wah wah wah... ternyata ada yang mau sok pahlawan! Karla bertepuk tangan berjalan mengelilingi Salsa.
" Udah Sa kamu nggak usah belain aku, aku nggak mau kamu kenapa napa " Bisik Mentari sambil menggandeng Salsa.
" Kamu tenang aja Tar " Salsa meyakinkan Mentari agar tetap tenang.
" Ngapain bisik bisik! " Seru Alisa yang geram melihat kedua sahabat itu berbisik bisik.
" Sebenarnya apa mau kakak? " Mentari memberanikan diri bertanya.
Alisa dan Karla saling melempar pandangan lalu tertawa licik.
" Loe mau tahu apa yang kita mau? " Alisa bertanya dengan gaya sombongnya.
" Ia kak, apa salah saya? "
" Salah loe tuh banyak! loe udah berani beraninya ngegodain Arjuna! Gue udah berkali kali ngingetin elo tapi elo nggak perduli! " Seru Alisa dengan tatapan yang sulit diartikan.
" Sa saya nggak pernah ngegodain kak Arjuna. Kak Alisa udah salah paham sama saya. " Mentari mencoba menjelaskan.
" Terus kalo nggak ngegodain kenapa loe bisa ke kampus bareng Arjuna?! " Karla menimpali. sontak membuat Mentari dan Salsa terkejut.
" ****** ****** kali ini nggak bisa bohong lagi " Mentari bergumam dalam hatinya.
" Jawab! " Tanya Alisa suaranya benar benar seperti singa yang mengaum.
Mentari ketakutan setengah mati dibentak oleh Alisa.
" Tar, benar apa yang kak Alisa bilang? " Bisik Salsa pada Mentari yang masih terdiam dengan tampang pucat. " Tar.. " sekali lagi Salsa membuyarkan lamunan Mentari.
Segera Mentari memutar otaknya mencari jawaban yang tepat agar tidak ketahuan. Mentari ingat betul Arjuna pernah berpesan kalau apa yang terjadi di antara mereka ini jangan sampai diketahui oleh orang lain karena Arjuna masih memikirkan waktu yang tepat untuk memberitahu semua orang.
" I itu... "
" Itu apa!! " Alisa membentak.
Mentari menundukan kepalanya meremas remas ujung bajunya.
" Saya cuma numpang aja kak sama kak Arjuna. "
" Ngapain loe numpang sama Arjuna?! " Karla ingin memastikan saja bahwa apa yang Arjuna katakan tadi betul.
Mentari masih bingung harus mencari jawaban apa. Air matanya mulai jatuh dari pelupuk matanya. Salsa yang melihat Mentari menangis segera merangkul sahabatnya itu.
" Udah Tar nggak usah dilanjutin kita pergi dari sini " Seru Salsa yang tentu saja bisa didengar Alisa dan Karla.
" Berani banget loe ngajak ni cewek kampung pergi! Jangan berani berani pergi dari hadapan gue sebelum loe jawab pertanyaan gue! " Bentak Alisa.
" Ba baik saya akan jawab.. " Mentari mengumpulkan segenap keberanianya lalu menggenggam erat jemari Salsa agar mendapat kekuatan.
" ya udah cepetan dijawab! " Bentak Karla.
Sari yang melihat Mentari menangis merasa kasihan pada gadis cantik itu.
" Al, cukup. Kasihan nangis tuh anak orang. " Seru Sari yang ibah pada Mentari.
" Sar mending loe diam aja! nggak usah komen komen bikin pusing! " Timpal Alisa.
" Ta tadi pagi, kak Arjuna nawarin tumpangan buat saya. "
" Terus?! " Sambar Karla
" Sa saya terima tumpangan dari kak Arjuna. "
" sebelum sama Arjuna loe naik apa ke kampus?! " Selidik Alisa yang juga ingin membuktikan kebenaran dari ucapan Arjuna.
Dengan polosnya Mentari berkata sejujur jujurnya karena tidak dapat menemukan cara untuk mengelabuhi Alisa CS.
" Kak Arjuna nyamperin saya kak di rumah. " Air mata Mentari terus jatuh dari pelupuk matanya. kakinya gemetaran.
" Arjuna! berani beraninya loe bohong! " Alisa bergumam dalam hatinya sembari tertawa licik.
" Al loe denger sendirikan jawaban Arjuna sama Mentari itu beda banget! " Bisik Karla.
Alisa mencoba menahan air matanya agar tidak jatuh. Hatinya terasa semakin perih. Kini ia yakin di antara Arjuna dan Mentari ada yang sedang mereka sembunyikan. Alisa tidak dapat menahan amarahnya lagi. Dengan kasar Alisa menjambak rambut Mentari lalu mendorong Mentari hingga terjatuh. setelah itu Alisa kembali menjambak rambut Mentari dengan kuat lalu menahannya.
" Lepasin Mentari! " Bentak Salsa yang tidak tega melihat Mentari merintih kesakitan.
Dengan cepat Karla menahan tubuh Salsa dan meminta Sari untuk membantunya.
" Loe benar benar nggak bisa dibiaran dasar murahan! " Seru Alisa sambil satu tangannya menjambak rambut Mentari.
Mentari menangis merintih kesakitan.
" Lepasin saya kak! ampun kak! " Pinta Mentari dengan suara tangis tersedu sedu.
Banyak mahasiswa mulai berdatangan mengerumuni Mentari dan Alisa. Salsa yang berada didalam genggaman Karla dan Sari terus berusaha melepaskan diri. Tidak butuh waktu lama tempat itu sudah dikerumuni banyak orang.
" Eh pelac*r! gue ingetin sama loe! Arjuna itu nggak selera sama loe! Arjuna cuma pengen main2 sama loe! Jangan terlalu berharap loe! " Alisa tidak melepaskan tangannya dari rambut Mentari. Mentari yang tersungkur di bawah lantai tidak dapat menghindar.
" Kalian benar benar nggak punya hati! " Seru Salsa kasar.
Sari yang melihat Mentari merinti kesakitan merasa ibah tapi Sari tidak punya keberanian untuk menolong Mentari karena Sari takut disalahkan Alisa dan Karla.
Arjuna dan Kevin yang tidak sengaja lewat disekitar situ melihat banyak orang yang berkerumun. Segera Arjuna dan Kevin menghampiri.
" Lepasin saya kak! saya nggak ngedeketin kak Arjuna kak! " Pinta Mentari.
Sontak Arjuna terkejut mendengar suara yang baru saja berteriak minta ampun. Diserobotnya orang orang yang sedang berkerumun. Kevin mengikuti langkah Arjuna.
" Alisa! " Bentak Arjuna saat melihat Alisa sedang menjambak rambut Mentari. " Apa apaan kamu! " Arjuna segera membantu Mentari untuk berdiri.
" Wah parah loe dasar mak lampir! " Kevin menimpali kasar.
Melihat kedatangan Arjuna, Karla dan Sari segera melepaskan Salsa. Salsa berlari menghampiri sahabatnya itu yang kini penampilannya sangat berantakan.
" Wah pas banget ada Arjuna. Aku punya sesuatu buat Mentari. " Seru Alisa sembari berdiri dan melepaskan jambakannya. " Kar, buka rekamannya " . Titah Alisa tersenyum sombong.
" Dengerin baik baik yah cewek kampung! " Hanya dengan sekali klik Karla berhasil memutar isi rekaman suara Arjuna yang mengatakan tidak selera dengan Mentari yang cewek kampung.
Rekaman tersebut didengar oleh banyak mahasiswa yang berkerumun. Air mata kembali jatuh dari pelupuk mata Mentari. Sungguh saat ini Mentari merasa kecewa dan malu. Alisa berhasil membuatnya malu dihadapan banyak orang.
Tidak berbeda dengan Mentari yang begitu terkejut mendengar rekaman tersebut. Arjuna tidak dapat mengelak ataupun membantah karena dia tidak ingin orang orang semakin curiga kepadanya dan Mentari.
" Udah cukup Al! " Bentak Kevin " Loe benar benar keterlaluan! Nggak seharusnya loe nunjukin itu ke Mentari! " Kali ini Kevin membuka suaranya menahan amarah. Kevin benar benar merasa ibah kepada Mentari yang dijahati bertubi tubi.
Mentari yang tidak tahan lagi dalam situasi itu segera berlari meninggalkan semua orang yang sedang berkerumun. Salsa segera menyusul Mentari. Mentari terus menyeka air matanya yang tidak berhenti mengalir.
" Bodoh bodoh bodoh! " Mentari berkata pada dirinya sendiri sambil terus berlari.
Masih ditempat yang sama Arjuna yang sudah muak dengan kelakuan Alisa tidak dapat menahan amarahnya lagi. Dengan gerakan cepat Arjuna berhasil merampas ponsel Karla lalu membantingnya ke lantai
Brak...
Ponsel edisi terbaru dengan harga selangit itu pecah tidak terselamatkan. Karla yang melihat ponselnya dibanting kuat langsung ketakutan!
" Lo loe apa apaan sih Arjuna! " Seru Karla sembari mengamati ponselnya yang berantakan.
" Gue ingetin sama loe bertiga! Jangan ganggu gue atau Mentari jangan pernah kait kaitin gue sama Mentari lagi! " Arjuna berusaha mencari kata kata yang tepat agar semua tidak curiga dengan hubungannya dan Mentari.
Alisa CS tidak berani menjawab perkataan Arjuna. Alisa CS sudah terlanjur takut melihat amarah Arjuna.
Mentari berlari masuk kedalam ruangannya sambil menangis tersedu sedu. Mentari yang terus menangis membuat Salsa juga tidak dapat menahan air matanya. Akhirnya mereka berdua menangis sambil berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Suyatno Galih
Arjuna bego apa oonn,
2021-11-17
0
indahjazz17
Arjuna terllu pengecut......kesel deh....
2020-06-30
1
alma
Lanjut
2020-06-28
1