Bab 6 Belum Selesai

Akia pun menuruti kemauan Bos nya itu, Ia segera duduk dan mengipas kopi itu dengan telaten. seperti pejuang Empat lima. Sedangkan Denan sibuk membaca proposal

Tak sengaja matanya melirik nama yang tertulis di meja Denan.

"Ha! Denan Al Fatan Direktur utama!" jengah Akia melotot tampa sadar poto yang di kipas kan nya menyentuh gelas koffe itu hingga tumpah ke sebuah berkas penting.

"Hey, apa yang kau lakukan?" Teriak Denan sambil berdiri saat mendapati berkas itu basah.

"AstaufiruLLah hal azim, Maaf Bos maaf. Saya gak sengaja," tukas Akia setelah sadar. Lalu menyibak berkas itu kelantai hingga air koffe itu berceceran.

"Astaga, hey! lihat itu lantainya jadi kotor kan?" Sentak Denan lagi sambil menunjuk kearah keramik yan sudah tak sebersih tadi. Ia memegangi kepalanya yang mendadak stress melihat kelakuan Akia.

"Aduh maaf Bos," tilas Akia lirih sambil menunduk menggigit bibir bawahnya. Ia benar-benar melakukan banyak kesalahan dihari pertamanya kerja.

"Ini lagi berkasnya jadi basah, aku gak mau tau ya kamu harus salin ulang berkas itu!" Denan benar-benar pusing dengan kejadian hari ini. Sungguh Ia salah memilih seorang karyawan.

"Tapi Bos_?"

"Gak ada tapi-tapian, pel lantai itu dan ketik ulang berkas tersebut!" Perintahnya tak perduli malu pergi meninggalkan Akia yang kebingungan.

"Revan...!" Teriak Denan saat sampai diluar.

Membuat semua karyawan menoleh padanya, dan langsung menunduk takut. Bisa-bisa mereka jadi tempat pelampiasan saat Bos mereka terlihat kurang baik mute nya.

"Iya Bos," jawab Revan. Ia segera menghampiri Denan setelah memberi arahan pada Fatimah.

"Aku mau kamu awasi gadis bod*h itu, jangan sampai dia pulang sebelum menyelesaikan pekerjaannya!" Perintah Denan dengan sangat kesal.

"Gadis? Siapa Bos?" Tanya Revan tak mengerti.

"Aku gak tau namanya, Gadis yang tadi datang terlambat. Dia sudah menumpahkan koffe dan membuat basah sebuah berkas penting dimeja ku," jelas Denan lagi masih di buru amarah. Ia sebenarnya sangat malas bicara panjang lebar.

"Dia Akia Bos, namanya," tukas Revan memberi tahu.

"Apa! Akia!" tukas Denan. Ia seperti pernah mendengar nama itu. Tampak sekilas Ia berusaha mengingat nama yang tak asing baginya tapi otak tak dapat mengingat apapun.

"Ah sudahlah aku gak peduli," jengah nya lagi. "O ya, Aku akan alpulang, awasi dia sekarang juga dan lapor jika bandel. Jangan sampai berkas itu belum selesai saat besok aku datang lagi!" Ucapnya seram. Setelah selesai marah Denan pun pergi meninggalkan mereka.

"Baik Bos," jawab Revan yang melihat Denan sudah menjauh.

Alan dan Fatimah saling berpandangan. Mereka tak sampai hati Akia berakhir jadi bulan-bulanan Denan.

"Bang kasihan Akia pasti dia akan kecapek an nanti," tukas Fatimah iba sambil manyun.

"Ya bagaimana lagi, Abang gak bisa bantu dia. Kalau Abang bantu, pasti Abang akan dipecat," ulas Alan. Ia juga kasihan tapi apa lah dayanya untuk bisa menolong Akia.

Revan pun masuk keruangan Denan dan melihat Akia yang masih mengepel lantai dengan segala pemikiran nya.

"Ah mana mungkin Denan.Bosku itu adalah sahabatku. sifat mereka sangat jauh. Denan sahabatku sangat baik padaku, tidak seperti Denan si songong itu," batin Akia sambil menopah dagunya dengan gagang pel.

"Kalau Denan yang ini adalah sahabatku pasti dia langsung mengenalku, tapi ini tidak sama sekali udah songong, sombong, belagu lagi mentang-mentang kaya raya, huh," gerutu Akia sebal dan dengan amat sangat terpaksa melanjutkan pekerjaannya mengepel.

"Ehemz, ehemz."

Akia langsung terkejut dan berbalik saat mendengar suara deheman dari belakangnya. Takut jika yang datang adalah Denan.

"Ehk, Pak Revan, Sejak kapan disitu, Pak?" tanya Akia sambil cengengesan saat melihat Revan melipatkan kedua tangannya didada memperhatikan dirinya.

"Dari kamu mengoceh," jawab Revan sembari mengulas senyum.

Akia pun melangkah mendekati Revan.

"Hehehe... Pak Revan, jangan adukan ocehan ku tadi ya sama Bos Denan!" Pintanya lirih sambil menutupi sebelah sisi mulutnya dengan tangan.

"Em, kasih tau gak ya?" Goda Revan kemudian.

"Tolong Pak, pliss!" Tukas Akia memohon. Ia melipatkan kedua tangannya ke dagu dan nengedip-ngedipkan matanya.

Revan terkekeh atas kelakuan Akia. Gadis itu selalu saja mencari perhatiannya. Sebenarnya Revan tertarik dengan keunikan gadis itu, sejak pertama kali bertemu dengannya. Gadis itu selalu berbuat hal-hal yang aneh saat mereka berdua dan itu sangat kocak.

Revan mengelus dagunya yang tidak ada rambut sedikit pun, Ia belum menjawab permohonan Akia dan masih mengulum senyum menatap lekat wajah Akia.

"Oke, tapi ada syaratnya?"

"Syarat? Syarat apa Pak?" Tanya Akia seraya mengerutkan dahinya. Ia berharap syarat itu tidak akan memberatkan.

"Berhenti membuat kesalahan," tukas Revan.

"Ow, cuma itu, Pak?" Ucapnya menggampangkan.

"Dan satu lagi, segera selesai 'kan tugasmu hari ini juga atau ini akan menjadi hari pertama dan terakhirmu bekerja disini," Jelas Revan yang berubah tegas.

Akia tercengang, Ia tak menyangka Revan juga telah membuatnya terjepit dan membentaknya.

"Iya, iya, Pak," sungutnya kemudian.

"Oh ya, segera selesaikan pekerjaanmu itu aku tidak mau lembur karena mengawasi mu," tukas Revan yang menatap lantai sambil mendelik.

"Ish, iya Pak," jawab Akia sembari memasang muka cemberut.

"Apa kamu tidak terima?" Tanya Revan yang menyinggung. Sayup-sayup Ia mendengar decak an Akia.

"Oh, enggak Pak, siapa yang tidak terima?" jawab Akia. Ia pun langsung melanjutkan pekerjaan mengepelnya.

Revan terdiam memaku lalu memutuskan untuk keluar dari ruangan itu.

***

Kediaman Keluarga Rama Al Fatan

Denan turun dari mobil mewah miliknya Ia disambut oleh Pak Am asisten pribadi ayahnya dan beberapa anak buah yang berjaga di teras rumah yang super mewah tersebut.

"Selamat sore Tuan, Anda ditunggu Tuan Besar didalam," tukas Pak Am seraya membungkuk.

"Ada apa gerangan Papa menunggu saya?" Tanya Denan dengan suara datar tampa menoleh sedikit pun dan terus berjalan diikuti Pak Am dari belakang.

"Tuan akan dipertemukan dengan calon istri Tuan," jelas Pak Am.

"Apa, calon istri?" Denan menghentikan langkahnya, Ia terkejut mendengar penjelasan Asisten Papanya itu dan melirik Am yang masih menunduk

"Maaf Tuan, saya hanya menyampaikan pesan Tuan Besar, agar Tuan bisa menjaga sikap didepan Keluarga calon istri, Tuan," jelas Pak Am lagi.

Mereka takut kalau Denan akan bersikap tidak sopan dan arogan.

"Ck," decak Denan. Ia memutar bola matanya menatap ke langit. Lalu mengayunkan kakinya untuk melanjutkan langkahnya.

Am mengikuti langkah Denan sampai kehadapan Rama, dan keluarga tamu yang menantinya. Lalu pergi setelah memberi penghormatan membungkukkan badan.

Denan menatap Gadis yang tersenyum kepadanya didampingi Kedua orang tua perempuan itu tentunya.

"Sayang, kamu sudah pulang, ayo duduk!" Ajak Yuni yang menghampirinya dan menuntunnya untuk duduk disebelah Xenia.

Denan mengikuti Ibunya dengan langkah yang amat malas tampa senyum sedikit pun yang terbit di bibirnya.

"Denan, ini Xenia. Dia adalah gadis yang tempo hari Papa ceritakan, dan ini Om Herman dan Tante Lusy orang tua Xenia," tukas Rama mengenalkan.

Denis menatap mereka lalu hanya mengeluarkan senyum terpaksa nya sesaat.

"Xenia, ini putra Tante dia adalah putra semata wayang Tante, semoga kalian bisa cocok ya," ulas Yuni dengan sumringah.

"Iya Tante," jawab Xenia. Xenia pun melirik Denan disampingnya dan memegang tangan Denan.

Membuat Denan terperanjat menatap Xenia.

"Denan apa kita bisa ngobrol berdua?"

"Ngobrol apa?" Tanya Denan tampa ekspresi.

"Ngobrol sambil mengenal satu sama lain," jawab Xenia tersenyum.

Terpopuler

Comments

Nur Inayah

Nur Inayah

bagai mna Denan mau mengenali akia dia masih amnesia ya thuor

2023-04-30

1

nissa❤️💚

nissa❤️💚

Akia iya benar itu sahabat mu denan.
owh msih amnesia pntesn aja ngga ngenalin Akia mndengr nmnya aja ngga inget😌😌

2022-08-30

3

nissa❤️💚

nissa❤️💚

aiih Kya merek mobil aja namnya 😬😬

2022-08-30

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!