19. Tapi Sungai Serayu

"Rumah si Mbah mau mulai ditempati? Baguslah, jadi tidak ngeri kalau malam,"

Tetangga sebelah rumah si Mbah, Bu Lilik tampak lega begitu Adinda mengetuk pintu rumahnya dan membawa nasi berkat selamatan rumah si mbah yang akan ditempati lagi,

"Nggih Bu, mau ditempati Mbak Ela, anaknya Pak Dhe yang dari Jakarta,"

Kata Adinda,

"Ooh, iya iya,"

Bu Lilik mantuk-mantuk, seraya menyempatkan diri melirik rumah si Mbah yang sebetulnya selama ini terasa seram untuknya,

Adinda kemudian pamit permisi karena harus membagikan nasi berkat lainnya,

"Sampaikan terimakasih untuk Ibu ya,"

Kata Bu Lilik,

Adinda mengangguk,

"Nggih Bu, terimakasih,"

Ujar Adinda,

Setelah itu Adinda bersama teman-temannya meninggalkan halaman rumah Bu Lilik yang bersebelahan dengan rumah si Mbah,

Sepeninggal Adinda dan teman-temannya, Bu Lilik masuk ke dalam rumah, membawa nasi berkat yang langsung disambut anak-anak dan suami yang baru pulang dari bale desa tempat kerjanya,

Ya, suami Bu Lilik adalah salah satu perangkat desa juga, dan orangnya pendiam serta cukup cepat tanggap jika dimintai tolong oleh masyarakat di sekitarnya,

"Ada acara apa Bu di rumah sebelah?"

Tanya suami Bu Lilik,

"Oh, itu katanya rumah si mbah mau mulai ditempati keponakan Bu Putri yang dari Jakarta,"

Jawab Bu Lilik sambil meletakkan nasi berkat dari Bu Putri dan Bu Resti di atas meja makan,

"Syukurlah, jadi setidaknya ini anak-anak tidak ada alasan takut lewat depan rumah si mbah lagi kalau mau ngaji,"

Kata Suami Bu Lilik,

"Iya Pak, betul,"

Bu Lilik mantuk-mantuk membenarkan,

"Ah masih takut, masih ingat perempuan yang duduk di genteng malam-malam pas aku baru pulang ngaji Bu,"

Kata anak Bu Lilik yang masih berusia dua belas tahun,

Bu Lilik menoleh ke arah anaknya, sambil kemudian menghela nafas,

"Jangan diingat-ingat terus lah makanya,"

Ujar Bu Lilik,

"Bukan diingat-ingat, tapi masih ingat Buuu..."

Anaknya Bu Lilik terlihat mengerucutkan bibirnya,

Sementara semua sibuk membagi berkat, di rumah mbah, Ela ditinggal sendirian karena belum makan dari siang,

Ela menikmati makan siangnya di ruang depan rumah Mbah, dengan posisi pintu depan yang dibiarkan saja terbuka agar suasana tidak terlalu seram,

Rumah dengan bangunan tua itu memang nyatanya menyimpan aura mistis tersendiri,

Selain bangunannya yang masih mengadopsi bangunan Belanda, kebiasaan Mbah nya Ela yang dulu senang memberikan sesajen serta keberadaan kuburan kecil di bagian dapur adalah salah satu penyebab lain kenapa rumah itu terkesan begitu mistis,

Ela sedang menikmati makannya yang tinggal setengah piring, ketika Ela tiba-tiba mendengar sayup suara perempuan seperti mendendangkan di tepian sungai serayu,

Lagu yang begitu enak didengar dari suara merdu itu terdengar sayup-sayup tapi masih mampu Ela nikmati,

Suara itu terus mendendangkan lagu tepian sungai serayu dengan merdu, suaranya yang semula sayup-sayup seperti di kejauhan, lambat laun entah kenapa jadi seperti semakin jelas seolah semakin dekat,

Ela pun sejenak terdiam, manakala suara itu kemudian makin lama seperti berada di ruang dalam,

Jelas tidak ada siapapun di rumah selain Ela,

Ah tidak!

Ratih kah?

Batin Ela.

Hati Ela sedikit tergetar, ada sedikit takut di sisi hatinya, namun untuk lari sambil menjerit jelas tidak mungkin Ela lakukan,

Ela yang biasa menghajar siapa saja, bagaimana mungkin harus lari hanya karena hantu, itu tidak mungkin. Batin Ela.

Namun...

Di tepian sungai serayuuuuuu...

Tiba-tiba saja, suara yang semula ada di ruang dalam berganti seperti di belakang telinga Ela,

Suara itu jelas sekali berada di dekat telinga dan rasanya seluruh bagian belakang Ela seperti terkena angin dingin yang entah datang dari mana,

Ela seketika akhirnya berdiri, meskipun sekujur tubuhnya kini seperti terasa membeku,

Hanya kedua matanya saja yang melirik ke kanan dan ke kiri, memastikan siapa yang kini berada di dekatnya,

**--------------**

Terpopuler

Comments

novita setya

novita setya

nganu..piring gelas dikamar uyut ambil aja. ra sah sajen2nan meneh..nti juga pd nyari warteg hantunya

2024-04-21

0

Andi erni arifuddin

Andi erni arifuddin

percaya akan setan tdk bisa di pungkiri krn mmg ada dlm alquran tapi ingat jangan mau di perintah dan melayaninya karena allah menciptakan manusia lebih tinggi derajadnya dari pada jin dan syetan.

2022-11-08

1

Alexandra Juliana

Alexandra Juliana

Biasanya klo ada acara selamatan ngundang tetangga utk ngaji dan berdoa br stlh acara selesai nasi berkatnya dibagiin ke yg ikut pengajian sama tetangga yg g bisa datang..

2022-11-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!