8. Mimpi

Kukuruyuuuuuuuk...

Tok be be tok tok...

Tak terasa hari pun telah menjelang pagi, para ayam berkokok membangunkan matahari supaya tidak kesiangan,

Bik Putri di dapur terlihat sibuk memasak sarapan, sambil telfonan dengan Bik Resti soal kain dan tusuk konde milik Mbah buyut.

Bik Putri sungguh yakin ia tak salah, jika kain dan tusuk konde itu pernah ia lihat di lemari kamar Mbah buyut, sangat aneh benda-benda itu tiba-tiba bisa keluar dari lemari dan dimasukkan dus terbawa Ela pula.

"Coba kita pastikan saja Mbak ke rumah Ibu, apa kain dan tusuk konde mbah buyut masih ada di lemari atau tidak, jika tidak, berarti ada seseorang yang memindahkan, jika masih ada, berarti kain dan tusuk konde itu milik orang lain."

Kata Bik Resti,

"Ah ya bener juga,"

Ujar Bik Putri, yang sambil mengocok telur dengan sendok garpu untuk membuat dadar telur.

"Nanti aku ke rumahmu Mbak, habis bebenah rumah,"

Kata Bik Resti pula,

"Depy sudah bangun?"

Tanya Bik Putri,

"Sudah, lagi nyuci piring di sumur,"

Jawab Bik Resti,

"Ya nanti suruh ke rumah Ibu dulu saja, sama Kais mengantar Ela, siang nanti kita masak-masak di sana saja Ti, kamu nanti belanja ke pasar induk Ti,"

Ujar Bik Putri,

"Lha titip Bu Iswanto saja to Mbak,"

Kata Bik Resti yang malas ke pasar induk karena jauh ke Bumiayu,

"Halah, kamu ini, apa-apa suka malas,"

Kata Bik Putri,

Bik Resti cekikikan.

Di kamar, Ela yang setelah mandi memilih tidur sebentar karena tubuhnya benar-benar lelah, terlihat sepanjang tidur dia terus mengigau,

Keringat dingin seolah membasahi tubuhnya, pun juga dengan wajahnya.

Dalam mimpi Ela, tampak seorang perempuan berdiri mengenakan kain yang sama persis dengan kain yang ada di dalam kardus,

Perempuan itu terlihat duduk di dalam kamar dengan ranjang yang dihias kain putih tipis, duduk di depan meja rias sambil menyisir rambut panjangnya.

Perempuan itu bersenandung lagu yang Ela tak tahu lagu apa, karena sepertinya itu lagu jaman dulu yang pastinya Ela belum lahir,

Wajah perempuan itu cantik, Ela melihatnya dari pantulan bayangannya di cermin meja rias,

Wajah cantik itu, adalah wajah yang sama dengan wajah gadis misterius di dalam travel.

Gadis yang sepanjang jalan hanya tidur, dan ternyata tak ada satupun di travel itu yang melihat, bahkan tak masuk pula daftar penumpang.

Ela melihat perempuan itu mulai menggelung rambutnya ke belakang, saat rambutnya digelung, terdengar suara ketukan di pintu kamar,

Posisi pintu yang ada di belakang Ela membuat Ela pun menoleh ke arah pintu, sama seperti yang dilalukan perempuan itu,

Tak lama, seorang perempuan tua berjalan pelan ke arah si perempuan yang kini terlihat berdiri,

"Wis rampung?"

Tanya si perempuan tua,

Perempuan cantik itu tersenyum,

"Tinggal memakai tusuk konde dan selendang,"

Jawab si perempuan yang memang terlihat sangat cantik,

Perempuan tua itu pun mengangguk, ia lantas berjalan keluar, perempuan cantik itu mengikuti langkah si perempuan tua,

Saat melewati Ela, perempuan tua dan perempuan cantik itu tak ada satupun yang melihat Ela ada di sana,

Si perempuan cantik berjalan keluar dan begitu berbelok ke arah kanan pintu, di mana Ela baru akan mengikuti,

Tiba-tiba Ela mendengar suara jeritan si perempuan,

"Aaaaaa..."

Ela pun berlari,

Dan, betapa terkejutnya Ela, manakala melihat perempuan cantik itu terkapar di lantai bersimbah darah,

Perutnya tampak tertancap tusuk konde yang sama dengan tusuk konde yang ada di kardus,

Ela lantas melihat perempuan tua yang berlari tergesa-gesa dari arah depan,

"Ratih.... Ratih... Ana apa?"

Perempuan tua itu bersimpuh di sebelah Ratih, wajahnya seketika pucat pasi melihat perempuan bernama Ratih itu meregang nyawa dengan tusuk konde yang masih tertancap di perutnya.

**---------------**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***