17. Misteri Masa Lalu

Semua kini berdiri di pintu dapur, menatap ruangan dapur rumah si mbah yang sepi,

Hanya tampak kompor menyala dengan api kecil yang di atasnya kentang balado yang sudah hampir matang.

"Lah, kamu ini bagaimana sih Res, kok masak kentang balado malah ditinggal-tinggal, kalau tadi gosong apa tidak lebih horor!"

Bibik Putri menabok lengan Bik Resti,

"Bukannya aku tadi ditarik kamu Mbak,"

Bik Resti jelas tidak terima,

"Apa iya?"

Bik Putri malah tidak sadar,

"Jiaaah malah dia lupa,"

Bik Resti pun menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil kemudian berjalan menuju kompor dan mulai mengaduk kentang balado yang sudah hampir matang.

Ela tampak celingak-celinguk, sementara Depy dan Kais masing-masing di samping kanan kirinya pegangan lengan tangan Ela,

"Serius tadi aku lihat perempuan pake kain dan sanggul, kayaknya lebih baik kita tidur di rumahku saja La, udah batalin saja tinggal di rumah Mbah, ini terlalu seram,"

Bisik Kais,

Tapi, di luar dugaan, Ela yang dibisiki begitu bukan menyerah malah menggeleng menolak ide Kais,

"Aku takut tapi penasaranku jauh lebih besar, perempuan itu bukan hanya muncul di mimpi tapi dia menelfon dan juga menemaniku duduk di mobil travel, ada sesuatu yang tidak biasa Kais,"

Kata Ela, membuat Bik Putri menoleh ke arahnya, begitu juga dengan Bik Resti,

Ela menatap kedua Bibiknya tanpa ragu,

"Aku akan tetap tinggal di rumah ini Bik, sekalipun aku harus tidur sendirian,"

Tekad Ela,

Kais dan Depy jelas langsung merasakan angin segar dengan kalimat Ela,

"Jadi misal kami tidak jadi tinggal bersamamu di sini, kamu tidak apa-apa La?"

Tanya Kais,

Depy nyengir merasa tanyanya terwakili,

Tapi, belum lagi Ela menjawab, Bik Putri dan Bik Resti lebih dulu mendelik ke arah anak-anak mereka,

"Dasar tidak setia kawan, malah mau melarikan diri dari tanggungjawab."

Bik Resti mengomeli,

"Jangan harap kalian boleh meninggalkan Ela tinggal sendirian di sini,"

Tambah Bik Putri,

"Lah Bu, apa Ibu tega kalau nanti aku sampai kesurupan dan jadi gila,"

Kesal Kais,

"Mau lebih gila dari apa lagi kamu pacaran sama anak orang paling pelit di desa ini!"

Kata Bik Putri lebih kesal,

Kais kembali manyun, sementara Depy yang semula ingin tertawa memilih mengurungkan niatnya karena takut ada yang teriak berisik lagi,

Aduh, masih siang begini saja sudah aneh-aneh, apalagi nanti malam. Batin Depy.

"Sudahlah, kita selesaikan masak dulu, sudah siang ini,"

Bik Resti mengomel karena masih banyak PR menanti mereka, sementara mereka malah sibuk mengurus hantu.

Bik Putri yang merasa Bik Resti benar akhirnya mengajak semua fokus melanjutkan kegiatan masak-masak lagi, yang untungnya bantuan kemudian datang secara bertubi-tubi, karena Adinda membawa ketiga temannya untuk bantu-bantu juga.

Walhasil, dengan datangnya Adinda, suasana rumah si Mbah yang sebelumnya masih membuat bulu kuduk lumayan merinding jadi tidak lagi karena ramai Adinda dan ketiga temannya.

"Mereka berisik tapi dibiarkan, kita berisik sedikit kena semprot."

Gumam Depy merasa ada perlakuan diskriminasi dari si hantu Ratih, membuat Kais yang mendengar langsung mendesis,

"Kamu berani-beraninya ghibah dan buruk sangka, pengin ditonyor apa."

Kata Kais membuat Depy jelas saja langsung menggeleng tidak mau.

Ela sendiri terlalu sibuk dengan tugasnya mengupas memotong wortel, sambil memikirkan juga soal sosok Ratih dan laki-laki tua dalam bayangannya tadi di kamar apakah sosok Eyang buyut kakungnya atau siapa...

**--------------**

Terpopuler

Comments

Daddy Ghani

Daddy Ghani

One shoot 😂

2023-06-13

1

ic

ic

serangan balik.. 🤣😂🤣😂

2022-12-28

1

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

◉✿✪⃟𝔄ʀⓂ️𝐚𝐰𝐚𝐫✿◉

Depy sama Kais 1 server y... penakut... wkwkkk

2022-09-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!