4. Misterius

"Mas tujuan mana ya?"

Tanya pak supir travel pada cowok yang duduk di sebelahnya saat mobil akan kembali bergerak.

"Saya ke daerah Kretek Pak."

Jawab si cowok pada pak supir.

Pak supir travel mantuk-mantuk, lalu menoleh ke arah Ela,

"Mbak ke mana? Yang ke Sirampog ya?"

Tanya si supir travel.

Ela yang baru pindah tempat duduk dan sedang melihat ke jok belakang bekas penumpang yang sepanjang tidur tadi ada seperti sesuatu jadi terkejut ditanya pak supir,

"Oh... Apa pak? Gimana?"

Tanya Ela balik,

"Mbak yang ke Sirampog kan?"

Pak supir travel mengulang,

Ela lantas mengangguk,

"Ya pak, saya keponakannya Bu Putri."

Kata Ela,

Tentu travel tersebut adalah langganan keluarga Bibik Putri, maka Ela akan lebih mudah menyebutkan nama Bibik nya.

"Oh nggih, nggih... paham sekali kami dengan beliau."

Sahut si supir travel kemudian,

"Ya kita ke Sirampog dulu Mas, setelah itu saya antar njenengan ke Kretek."

Kata si pak supir travel pula,

Si cowok yang duduk di sebelah pak supir mengangguk tanpa membantah, karena jelas tujuannya yang lebih jauh daripada tujuan Ela adalah alasan utama, meskipun Ela sebetulnya adalah penumpang jemputan terakhir.

Lagipula, sebagai laki-laki, bukankah harus mengalah?

Ela setelah ditanya, kembali terlihat menyibukkan diri melongok ke belakangnya, memastikan apa sebetulnya yang ada di tempat duduk bekas penumpang yang tadi duduk satu baris dengannya.

Ela lantas mencoba mengulurkan tangannya ke arah belakang, mencoba menggapai sesuatu di sana, dan...

"Apa ini?"

Gumam Ela bertanya-tanya,

Ela lantas membawa benda seperti hiasan sanggul pengantin Jawa, atau kembang goyang cunduk mentul tusuk konde itu ke tempat duduknya di belakang supir travel.

Mobil travel bergerak meninggalkan lokasi terakhir mereka mengantar Ibu aroma minyak angin.

"Gadis tadi, di mana dia turun Pak?"

Tanya Ela pada pak Supir ketika mobil telah bergerak memasuki jalan raya Linggapura lagi.

"Gadis yang mana Mbak?"

Tanya pak supir menyahuti Ela,

Cowok di samping Pak supir menoleh ke arah Ela yang terlihat memegangi tusuk konde pengantin,

"Apa itu Mbak?"

Tanya si cowok pula,

Ela lantas mengulurkan tusuk konde itu pada si cowok.

"Kayaknya punya gadis yang tadi duduk sama aku di belakang, kayaknya ketinggalan, dia turun di mana ya tadi?"

Si cowok meraih tusuk konde dari tangan Ela, matanya menelisik tusuk konde pengantin yang seperti tusuk konde model jaman dahulu.

Hal itu bisa dirasakannya dari berat bahan yang dipakai untuk membuat tusuk konde tersebut.

Si cowok tahu persis karena Ibunya adalah perias pengantin turun temurun dari Neneknya.

"Ini tusuk konde pengantin jaman dulu,"

Ujar si cowok yang memberikan tusuk konde itu lagi pada Ela,

"Lagipula, gadis apa yang Mbak maksud?"

Tanya si cowok pula,

"Penumpang juga, tadi yang duduk di belakang sama aku, yang selama di jalan tidur terus."

Kata Ela, lalu...

Ela terdiam sejenak, mencoba mengingat sosok gadis itu lagi,

"Dia pakai baju terusan sepanjang lutut warna krem dengan motif bunga kecil, rambutnya panjang agak ikal di ikat ke belakang, tas nya warna coklat tua, modelnya..."

Ela mencoba mengingat lagi, sampai kemudian ia merasa ada sesuatu yang aneh...

Ya...

Tas itu. Tas model jaman dulu, sepertinya Ibunya Ela pun mungkin tidak mengalami tas model seperti itu,

Ela saat kembali mengingat sosok gadis itu, entah kenapa baru sadar penampakannya macam gadis-gadis di tahun empat puluh tahunan.

Ela tampak menatap si cowok yang sepertinya juga sedang mulai merasakan hal ganjil pada diri Ela,

"Hari ini penumpang kami yang gadis cuma njenengan Mbak, semua penumpang kami cuma empat dari Jakarta. Mas Adi ini, lalu Ibu tadi sama anaknya, lalu njenengan."

Terang pak supir travel dari balik kemudi.

Ela dan cowok bernama Adi itu saling berpandangan, Ela tampak membulatkan matanya karena terkejut dan seolah bertanya pada si Adi soal kebenaran kata-kata Pak supir travel,

Adi terlihat menganggukkan kepalanya,

"Iya Mbak, kita hanya berlima dengan pak supir di travel ini sejak dari Jakarta."

Tambah Adi memastikan.

Ela pun lantas menoleh ke belakangnya, di kursi travel yang kini kosong.

Sementara, tangannya tetap menggenggam tusuk konde yang entah milik siapa itu.

**----------**

Terpopuler

Comments

V3

V3

pasti nya itu wanita jadi-jadian penunggu rumah Mbah ,,, Dia mau menemani perjalanan nya Ela ,, dan tusuk konde itu psti nya milik nya

2025-01-30

0

EsTehPanas SENJA

EsTehPanas SENJA

hayoloh siapa ihhh .. 😱

2025-02-23

0

Ds Phone

Ds Phone

jangan diambil letak aja

2025-02-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!