13 - Percikan Api Cemburu

Dea menatap langit malam dari teras depan rumahnya. Suasana pedesaan masih sangat kental di kampung halamannya ini.

Dea ingat bagaimana Shady memintanya untuk menunggu. Bukankah menunggu adalah kegiatan yang membosankan? Dan sampai kapan Dea harus menunggu.

Dea hanya menghela napasnya. Hangatnya pelukan Shady masih dapat ia rasakan. Itu adalah pertama kalinya mereka saling bersentuhan selain kejadian ciuman paksa beberapa waktu lalu.

"Nduk, sudah malam. Masuklah! Angin malam tidak baik untuk kesehatanmu." Marni menghampiri Dea yang sedang duduk di teras.

"Sebentar lagi, Bu. Malam ini bulan dan bintangnya bagus."

Marni memilih untuk duduk disamping putrinya. "Eh, Nduk. Tuan Shady itu baik ya. Kamu beruntung memiliki majikan sebaik dia. Pasti istrinya sangat senang memiliki suami seperti dia."

Dea memalingkan wajah mendengar kata 'istri' dari mulut ibunya. Andai saja Marni tahu, jika istri adalah Shady adalah putrinya sendiri.

"Nduk, kok malah diam?"

"Eh? Tidak, Bu. Sepertinya angin malam mulai membuatku kedinginan. Ayo kita masuk, Bu!"

Dea beranjak dari duduknya dan segera masuk ke dalam rumah. Marni hanya mengernyit melihat tingkah putrinya yang seakan menyembunyikan sesuatu.

Keesokan harinya, Dea masih bermalas-malasan di kamar setelah ketiga adiknya berangkat sekolah. Tidak ada yang Dea lakukan selain berselancar di dunia maya.

Saat sedang melihat postingan foto dari idolanya, ponsel Dea berdering. Sebuah panggilan dari asisten Rasya, Guntur.

"Pak Guntur? Ada apa menghubungiku?"

Meski sebenarnya Dea enggan menjawab, tapi tetap saja Dea tidak bisa mengabaikan panggilan itu.

"Halo, Pak."

"Halo, Dea. Maaf mengganggu waktumu. Saya dengar dari teman kamu kalau kamu sedang mengambil libur selama beberapa hari."

"Oh, iya Pak. Karena tugas penelitian saya sudah di setujui, jadi saya bisa mengambil libur selama beberapa hari."

"Tapi, Dea, saat ini Pak Rasya ingin kamu segera masuk ke kampus. Beliau bilang jika dia akan mempercepat masa bimbinganmu."

Mata Dea seketika berbinar. "Benarkah?"

"Iya. Makanya Pak Rasya sangat menantikan kehadiranmu. Sangat jarang Pak Rasya melakukan hal ini. Makanya kamu sangat beruntung, Dea."

Dea berpikir sejenak. Sebenarnya Dea masih ingin liburan di rumah orang tuanya. Selain untuk menghindari Shady, Dea juga masih merindukan keluarganya. Namun kesempatan yang langka ini tentunya tidak bisa Dea sia-siakan begitu saja.

"Baiklah, Pak. Besok saya akan berangkat ke kampus."

Panggilan berakhir. Dea menghembuskan napas kasar.

"Bersemangatlah, Dea. Kau harus segera menyelesaikan tugas akhirmu dan lulus dengan cepat. Setelah itu kau akan terbebas dari Mas Shady dan keluarganya," ucap Dea pada dirinya sendiri.

Siang harinya, Dea memberitahu kedua orang tuanya jika dirinya harus kembali ke ibukota. Ia harus segera menyelesaikan tugas akhirnya. Dea memesan tiket kereta api secara online. Dan keretanya akan berangkat di sore hari.

Karsa mengantar putri sulungnya ke stasiun. Dea memeluk ayahnya dan meminta doa restu dari pria paruh baya itu.

Kereta mulai berjalan meninggalkan kota tempat kelahiran Dea. Ia harus kembali berjuang di kota orang untuk menggapai cita-citanya.

Dea memandangi layar ponselnya. Ia bingung apakah harus memberitahu Shady atau tidak. Namun sedetik kemudian, ia mendial nomor Shady dan...

Shady yang sedang berkutat dengan pekerjaannya tiba-tiba dikejutkan dengan getaran dari ponselnya. Shady melirik sekilas dan melihat nama Dea disana.

Tanpa menunggu lama, Shady langsung menjawab panggilan itu.

"Halo, Dea. Ada apa kau meneleponku?" Suara Shady terdengar amat gembira.

"Emh, maaf aku mengganggu waktumu, Mas."

"Ah tidak. Ada apa?"

"Hari ini aku kembali ke Jakarta. Ini aku sudah berada di kereta."

"Oh, baiklah. Aku akan menjemputmu di stasiun."

"Heh?! Tidak perlu, Mas. Aku bisa naik taksi."

"Dea! Kau tahu kan aku tidak suka penolakan? Lagipula kau tiba disini pasti sudah hampir larut malam. Jiak terjadi sesuatu denganmu maka..." Shady menghentikan kalimatnya. Entah kenapa ia harus bicara panjang lebar dengan Dea.

"Ya sudah, terserah Mas saja."

"Hmm."

Panggilan terputus. Shady memutuskannya secara sepihak. Dea menerawang jauh. "Bagaimana aku harus menghadapimu, Mas?" Batin Dea sambil memejamkan matanya.

...***...

Esok harinya, Nilam sangat bahagia karena melihat Dea sudah kembali ke rumahnya. Rasanya ia tidak ingin berpisah dengan menantunya. Nilam ingin menjadikan sebagai menantu di keluarga ini selamanya.

Namun Nilam sadar, jika diantara Shady dan Dea terikat sebuah perjanjian pernikahan. Nilam ingin mencegahnya. Tapi putranya itu sangat keras kepala. Kini Nilam hanya berharap jika Shady akan menerima Dea sebagai istri seutuhnya.

Semalam, saat Shady dan Dea tiba di rumah, Nilam tak sengaja melihat interaksi diantara mereka berdua. Memang ada yang berbeda dengan sikap putranya. Nilam harus mencari cara agar Dea terus menikah dengan Shady.

"Ibu senang kamu sudah kembali, Nak. Bagaimana kabar kedua orang tuamu?" Tanya Nilam saat Dea sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Mereka semua baik, Bu."

"Syukurlah kalau begitu. Apa mereka tahu jika kamu..."

Dea segera menggelengkan kepala. Dea tahu kemana arah pembicaraan Nilam.

"Pernikahan ini hanya sementara, Bu. Jadi, kurasa mereka tidak perlu tahu soal ini. Lagipula aku juga akan mengurus tugas akhirku dengan cepat. Jadi..."

"Dea!" Nilam memotong kalimat Dea.

"Apa kamu tidak mempedulikan perasaan Naura sama sekali? Apa kamu tidak peduli dengannya? Dia sangat menyayangi kamu dan dia menganggapmu sebagai ibunya. Ibu tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Naura ketika kalian berpisah nanti. Tolong pikirkanlah lagi!" Nilam menggenggam kedua tangan Dea.

"Bu, ini semua bukan aku yang menentukan. Mas Shady sendiri yang mengambil langkah ini. Jadi percuma saja jika Ibu membujukku."

Dea melanjutkan menata makanan diatas meja. Nilam hanya memejamkan mata sambil mengelus dadanya.

Sementara itu, sejak tadi Shady sudah berdiri tak jauh dari ruang makan. Dia mendengar semua pembicaraan Dea dan ibunya. Entah kenapa hatinya mulai goyah. Ia mulai merasa jika keputusan yang diambilnya setahun lalu adalah salah.

...***...

Dea menemui Rasya di kampus. Rasya mengatakan jika dia akan membantu Dea agar Dea bisa lulus lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Tentu saja Dea sangat senang mendengar hal itu.

"Kita bicarakan hal ini sambil makan siang, bagaimana?"

"Eh?!" Dea terkejut karena Rasya mengajaknya makan siang bersama.

"Tapi, Pak..."

"Dea, ini sudah waktunya makan siang. Jadi, tidak ada salahnya kan? Kau tahu, aku tidak bisa berkonsentrasi jika perutku belum terisi penuh." Rasya menepuk perutnya yang terlihat rata dibalik kemeja putih yang dipakainya. Dea bisa membayangkan seperti apa bentuk tubuh Rasya yang atletis meski kini berbalut kemeja.

"Hmm, baiklah Pak." Dea tak kuasa menolak. Karena dia butuh bimbingan Rasya agar cepat lulus.

Tiba di parkiran, mereka berdua menjadi pusat perhatian. Apalagi saat Rasya memberikan sedikit candaan dan membuat Dea tertawa lepas dan lebar. Pemandangan itu tentunya membuat iri para mahasiswi yang mengagumi sosok dosen muda itu. Tak sedikit yang mencibir Dea karena dianggap sudah menggoda Rasya.

Dea tidak peduli dengan omongan orang. Yang terpenting dirinya bisa menyelesaikan tugas akhir dengan baik dan lulus dengan cepat.

Ternyata tawa riang yang diperlihatkan Dea membuat satu sosok yang sedang menatap tajam kearah mereka mengepalkan tangan. Niat hati ingin menjemput Dea, tapi ternyata dia melihat hal yang lain.

Sosok yang adalah Shady segera berjalan menghampiri Dea yang akan masuk ke dalam mobil Rasya. Secepat kilat Shady mencekal lengan Dea hingga gadis itu berbalik menghadapnya dan menabrak dada bidang Shady.

Dea terpekik kaget menyadari siapa yang sudah menarik lengannya.

"Mas Shady?"

"Cepat ikut denganku!" Ucap Shady penuh penekanan.

"Shady, apa-apaan ini?" Rasya mengernyit heran.

"Diam kau! Ini bukan urusanmu!" Shady menunjuk Rasya dengan telunjuknya.

"Tentu saja ini adalah urusanku! Dea adalah mahasiswiku!" Ucap Rasya tak kalah tegas.

"Terserah apa katamu! Yang jelas aku akan membawa Dea pergi!"

"Eh?! A-apa?!" Dea bingung dengan situasi yang sedang terjadi. Dea hanya mengikuti keinginan Shady karena kini tangannya di tarik paksa oleh pria itu.

Dea masuk ke dalam mobil Shady dan meninggalkan Rasya yang masih mematung di tempat parkir. Senyum seringai terbit dari bibirnya.

"Apa kau cemburu, Shady? Sepertinya ini akan semakin menarik. Aku yakin ada sesuatu diantara kalian. Aku akan mencari tahu apa itu," gumam Rasya dalam hati.

Sementara itu di dalam mobil yang sedang melaju, tak ada percakapan yang terjadi diantara kedua orang itu. Dea yang memilih diam dan Shady yang berusaha meredam amarahnya hanya karena melihat Dea tersenyum kepada Rasya.

Tiba-tiba Shady menekan tombol di dashboard dan mendial nomor seseorang. Dea hanya melirik sekilas dan tak ingin peduli dengan siapa yang dihubungi Shady.

"Halo, Rosi! Tolong bereskan semua barang-barang Dea dan pindahkan ke kamarku!"

Mata Dea membola mendengar perintah Shady kepada Rosi, kepala asisten rumah tangga di rumahnya.

B e r s a m b u n g

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

nah loh, mau ngapain barang2 dea di pindah ke kamarmu shady

2023-06-30

1

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

ciee yg cemburu 🤭🤭 kog curiga ya sama Rasya ya dia itu sepupu Shezi bukan ya?

2022-11-15

1

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧

cemburu membawa nikmat 😍 rabah waluh 🤭🤭

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 01 - KAMBING HITAM
2 02 - Masa Depan Berakhir
3 03 - Terpaksa Menikah
4 04 - Keinginan Dea
5 05 - Panggilan Baru
6 06 - Sedih Tak Berujung
7 07 - Obrolan Hangat Berdua
8 08 - Lost My First Kiss
9 09 - Permintaan Maaf
10 10 - R A H A S I A
11 11 - Pulang Kampung
12 12 - Tentang Dea
13 13 - Percikan Api Cemburu
14 14 - Permainan Shady
15 15 - Keluarga Kalendra
16 16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17 17 - Hot Gossip
18 18 - Kau Cantik Hari Ini
19 19 - Ketegangan Kakak Beradik
20 20 - Luluh
21 21 - Rasa yang Hadir
22 22 - Siapa Aku di Hatimu?
23 23 - Pesta Kelulusan
24 24 - Hari-hari Tanpamu
25 25 - Merindukanmu
26 26 - Egoisnya Seorang Shady
27 27 - Patah Hati
28 28 - Kekhawatiran Clara
29 29 - Jurus Jitu Shady
30 30 - Pernyataan Cinta
31 31 - Pilihan Hati Dea
32 32 - Demi Keluarga
33 33 - Sambutan Kejutan
34 34 - Kembalinya Shezi
35 35 - Bertemu Kembali
36 36 - Rencana Jebakan
37 37. Jebakan Cinta
38 38. Rencana Sepihak
39 39. Kekalahan Hati
40 40 - Bulan Madu Galau
41 41 - Naura Sakit
42 42 - Kenyataan Pahit
43 43 - Love Me Please, Mas Duda
44 44 - Kejujuran
45 45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46 46 - Keputusan
47 47 - Mencari Jawaban
48 48 - Titik Terang yang Masih Buram
49 49 - Teka Teki
50 50 - Titik Terang
51 51 - Rahasia Rasya
52 52 - Kebenaran (1)
53 53 - Kebenaran (2)
54 54 - Kebenaran (3)
55 55 - Kebenaran (4)
56 56 - Kebenaran (5)
57 57 - Dibalik Kebenaran
58 58 - Jangan Salahkan Takdir
59 59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60 60 - H U K U M A N
61 61 - Home For Naura
62 Season Finale
63 BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64 S2 - Pindah ke Kota S
65 S2 - Menolong Gadis Desa
66 S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67 S2 - Teror
68 S2 - Penolakan Amanda
69 S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70 S2 - Keinginan Sinta
71 S2 - Jebakan Karisa
72 S2 - Masalah Clear
73 S2 - Calon Suami?
Episodes

Updated 73 Episodes

1
01 - KAMBING HITAM
2
02 - Masa Depan Berakhir
3
03 - Terpaksa Menikah
4
04 - Keinginan Dea
5
05 - Panggilan Baru
6
06 - Sedih Tak Berujung
7
07 - Obrolan Hangat Berdua
8
08 - Lost My First Kiss
9
09 - Permintaan Maaf
10
10 - R A H A S I A
11
11 - Pulang Kampung
12
12 - Tentang Dea
13
13 - Percikan Api Cemburu
14
14 - Permainan Shady
15
15 - Keluarga Kalendra
16
16 - Kawan Lama atau Musuh Baru
17
17 - Hot Gossip
18
18 - Kau Cantik Hari Ini
19
19 - Ketegangan Kakak Beradik
20
20 - Luluh
21
21 - Rasa yang Hadir
22
22 - Siapa Aku di Hatimu?
23
23 - Pesta Kelulusan
24
24 - Hari-hari Tanpamu
25
25 - Merindukanmu
26
26 - Egoisnya Seorang Shady
27
27 - Patah Hati
28
28 - Kekhawatiran Clara
29
29 - Jurus Jitu Shady
30
30 - Pernyataan Cinta
31
31 - Pilihan Hati Dea
32
32 - Demi Keluarga
33
33 - Sambutan Kejutan
34
34 - Kembalinya Shezi
35
35 - Bertemu Kembali
36
36 - Rencana Jebakan
37
37. Jebakan Cinta
38
38. Rencana Sepihak
39
39. Kekalahan Hati
40
40 - Bulan Madu Galau
41
41 - Naura Sakit
42
42 - Kenyataan Pahit
43
43 - Love Me Please, Mas Duda
44
44 - Kejujuran
45
45 - Kesedihan dan Kebahagiaan Itu Beda Tipis
46
46 - Keputusan
47
47 - Mencari Jawaban
48
48 - Titik Terang yang Masih Buram
49
49 - Teka Teki
50
50 - Titik Terang
51
51 - Rahasia Rasya
52
52 - Kebenaran (1)
53
53 - Kebenaran (2)
54
54 - Kebenaran (3)
55
55 - Kebenaran (4)
56
56 - Kebenaran (5)
57
57 - Dibalik Kebenaran
58
58 - Jangan Salahkan Takdir
59
59 - Keadilan Harus Ditegakkan
60
60 - H U K U M A N
61
61 - Home For Naura
62
Season Finale
63
BLURB SEASON 2 (DR. ARSHAD)
64
S2 - Pindah ke Kota S
65
S2 - Menolong Gadis Desa
66
S2 - Kedatangan Si Gadis Desa
67
S2 - Teror
68
S2 - Penolakan Amanda
69
S2 - Kedatangan Sinta dan Naura
70
S2 - Keinginan Sinta
71
S2 - Jebakan Karisa
72
S2 - Masalah Clear
73
S2 - Calon Suami?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!